83. INT. KAMAR TIDUR - RUMAH AUREL - DAY
Aurel berdiri di depan kaca. Kita melihat Aurel mengenakan pakaian kemeja putih dan rok hitam. Dia mengamati pantulan dirinya dari balik cermin. Kita melihat pintu ruangan yang terbuka dari luar. Terlihat wajah ibu dari balik pintu, tersenyum bangga ke arah Aurel.
IBU
Aurel mengangguk pelan. Dia mengambil blazer hitam yang tersampir di atas kursi dan memakai blazer itu.
Ibu berjalan mendekati Aurel. Dia merapikan pakaian Aurel dengan gerakan lembut.
AUREL
IBU
Aurel tersenyum senang. Mereka berjalan keluar kamar dengan beriringan.
INTERCUT TO:
84. INT. DEPAN RUANG SIDANG - DAY
Aurel berjalan, hendak membuka handle pintu.
AUREL (V.O.)
Kita melihat Aurel menekan handle dengan kuat. Namun pintu itu tidak terbuka.
CUT TO:
85. INT. RUANGAN ADMINISTRASI - MORNING
Aurel berjalan masuk, menemui staff bagian administrasi kampus.
AUREL
STAFF ADMINISTRASI #1
AUREL
STAFF ADMINISTRASI #1
Aurel memberikan selembar kertas ke staff administrasi #1.
Staff administrasi #1 mendesah kesal, lalu memanggil staff administrasi #2.
STAFF ADMINISTRASI #1 (CONT'D)
STAFF ADMINISTRASI #2
STAFF ADMINISTRASI #1
STAFF ADMINISTRASI #2
Staff Administrasi #1 berbicara dengan Staff Administrasi 2 sambil menunjuk ke arah Aurel.
STAFF ADMINISTRASI #1
STAFF ADMINISTRASI #2
Staff administrasi #2 melihat kertas Aurel (surat jadwal sidang skripsi).
STAFF ADMINISTRASI #2 (CONT'D)
Staff administrasi #1 mengangkat kedua bahunya, tidak peduli. Aurel kebingungan.
AUREL
STAFF ADMINISTRASI #2
INTERCUT TO:
86. INT. RUANGAN AKADEMIK - MORNING
Kita diperlihatkan ruangan bagian akademik yang kosong (tidak ada orang). Aurel mengintip dari balik kaca, lalu mendesah berat.
Ketika berbalik badan, Aurel melihat staff akademik berjalan ke arahnya.
AUREL
STAFF AKADEMIK
Staff akademik membuka pintu ruangan, lalu menoleh ke Aurel.
STAFF AKADEMIK (CONT'D)
Staff akademik berjalan masuk. Aurel mengikuti dari belakang.
STAFF AKADEMIK (CONT'D)
Aurel mengeluarkan selembar kertas (surat jadwal sidang skripsi).
AUREL
STAFF AKADEMIK
CUT TO:
87. INT. DEPAN PINTU - RUANG SIDANG - AFTERNOON
Kita melihat dari balik kaca seorang mahasiswa sedang melaksanakan sidang skripsi Aurel duduk si depan pintu, memandang ke arah pintu ruang sidang dengan tatapan gelisah.
Kita melihat dari balik kaca seorang mahasiswa sedang melaksanakan sidang skripsi Aurel duduk si depan pintu, memandang ke arah pintu ruang sidang dengan tatapan gelisah.
INTERCUT WITH:
88. INT. CAFE KEKINIAN - FLASHBACK
Aurel duduk-duduk santai bersama Vicky, Maya dan Sissy.
VICKY
SISSY
VICKY
Vicky menundukkan kepala sambil mengeleng pelan.
SISSY
Aurel, Sissy dan Maya terlihat antusias mendengarkan.
AUREL
Aurel merengut, kecewa. Begitu juga dengan Maya dan Sissy yang penasaran.
SISSY
MAYA
VICKY
Maya dan Sissy sontak tertawa terbahak-bahak. Vicky menunduk malu. Aurel keheranan.
VICKY (CONT'D)
SISSY
MAYA
VICKY
Maya dan Sissy perlahan menghentikan tawa mereka.
MAYA
AUREL
SISSY
MAYA
SISSY
VICKY
MAYA
VICKY
MAYA
VICKY
CUT TO:
89. INT. DEPAN RUANG SIDANG - EVENING
Kita melihat dari balik kaca seorang mahasiswa sedang melaksanakan sidang skripsi Aurel duduk si depan pintu, memandang ke arah pintu ruang sidang dengan tatapan gelisah.
Aurel terlihat lesu, duduk menunggu dengan sabar. Seorang mahasiswa keluar dengan wajah letih, disusul beberapa dosen berjalan di belakangnya.
Staff akademik berjalan mendekati Aurel.
STAFF AKADEMIK
AUREL
STAFF AKADEMIK
AUREL
STAFF AKADEMIK
AUREL
STAFF AKADEMIK
AUREL
STAFF AKADEMIK
AUREL
CUT TO:
90. INT. RUANG SIDANG - EVENING
Aurel berdiri, menyambungkan kabel proyektor ke laptop. Dia terlihat kebingungan.
AUREL
Aurel membuka tasnya, mencari charger laptop.
AUREL (CONT'D)
Aurel kebingungan, tidak menemukan charger di tasnya.
AUREL (CONT'D)
CUT TO:
91. INT. BAGIAN T.U. - CONTINUOUS
Aurel berjalan masuk, menemui staff bagian ruang tata usaha.
AUREL
STAFF T.U.
AUREL
Staff T.U. terkejut. Dia melihat jam di dinding.
STAFF T.U.
Staff tata usaha duduk, melihat kertas-kertas di dalam map.
STAFF T.U. (CONT'D)
INTERCUT TO:
92. EXT. HALAMAN KAMPUS - MOMENTS LATER
Aurel berlarian dari satu ruangan ke ruangan lain, mencari mahasiswa yang bisa di mintai bantuan.
Kita diperlihatkan suasana gedung yang sepi, tidak terlihat banyak mahasiswa.
Ferdi berjalan masuk gerbang dengan cangung. Ia melihat pemandangan sekitar kampus.
FERDI (V.O.)
Ferdi berjalan dengan santai. Dari arah yang berlawanan, Aurel berjalan dengan langkah yang terburu-buru hingga tidak sengaja menabrak Ferdi. Aurel berteriak kesakitan.
FERDI
Ferdi terkejut, melihat Aurel jatuh tersungkur di lantai. Dia membantu Aurel bangkit dari lantai.
FERDI (CONT'D)
AUREL
FERDI
AUREL
FERDI
AUREL
Ferdi membuka tas, mengeluarkan laptop dan memberikannya ke Aurel.
FERDI
AUREL
Aurel berlarian menjauh. Ferdi tersenyum, melihat punggung Aurel yang berjalan menaiki tangga.
CUT TO:
93. INT. RUANG SIDANG - CONTINOUS
Aurel membuka laptop Ferdi, menghubungkan kabel proyektor. Selesai memasang kabel, dia berdiri. Matanya memeriksa sekitarnya.
SISSY (V.O)
Aurel melihat jam ditangannya, lalu berjalan keluar dengan cepat.
INTERCUT TO:
94. INT. DEPAN PINTU - TOILET WANITA
Aurel keluar toilet. Telapak tangannya gemetar, gugup.
MAYA (V.O)
Enggak ada trik khusus berhasil sidang skripsi. Kuncinya cuma satu. Pikiran yang relax, tenangkan hati. Yakinlah, semuanya akan baik-baik saja.
Aurel mengambil napas panjang dan menghembuskannya perlahan. Ia lalu berjalan kembali menuju ruang sidang.
INTERCUT TO:
95. INT. RUANG SIDANG - MOMENTS LATER
Kita diperlihatkan suasana sidang skripsi. Aurel berdiri, berbicara di depan empat orang dosen penguji dengan percaya diri.
DOSEN PENGUJI
Aurel terlihat kebingungan menjawab pertanyaan dosen penguji.
INTERCUT WITH:
96. INT. CAFE KEKINIAN - NIGHT
(Flashback) Aurel duduk bersama Vicky, Maya dan Sissy.
VICKY
Aurel bingung. Maya dan Sissy tertawa mendengarnya.
MAYA
SISSY
VICKY
INTERCUT TO:
97. INT. RUANG SIDANG - CONTINUOUS
Seluruh dosen penguji memandangi wajah Aurel, menunggu (Aurel) membuka mulut. Aurel mengulas senyum tipis.
AUREL
Dosen penguji memandang Aurel dengan tatapan serius, kemudian saling melempar pandangan ke dosen penguji lainnya. Dia lalu tersenyum bangga.
DOSEN PENGUJI
Aurel terdiam, lalu membalas dengan senyuman.
98. INT. DEPAN PINTU - RUANG SIDANG - MOMENTS LATER
Aurel keluar ruang sidang. Ferdi berdiri, berjalan mendekati Aurel.
FERDI
AUREL
Ferdi tersenyum. Aurel berteriak senang. Mereka melompat-lompat, kegirangan dan berpelukan.
Beats.
Aurel terkejut, reflek mendorong (tubuh) Ferdi. Keduanya terlihat canggung.
FERDI
AUREL
Aurel memegang ujung rambutnya, menghindari tatapan mata Ferdi. Dia melihat ke arah lain.
AUREL (CONT'D)
Aurel masuk kembali ke ruang sidang. Ferdi mengintip dari luar, lalu ikut masuk mengikuti Aurel.
CUT TO:
99. INT. RUANG SIDANG - EVENING
Aurel menutup layar laptop dan memberikannya ke Ferdi.
AUREL
FERDI
Aurel mengeleng, tidak percaya.
AUREL
FERDI
Ferdi tertawa terbahak-bahak melihat Aurel merengut. Dia merangkul pundak Aurel.
FERDI (CONT'D)
AUREL
FERDI
INTERCUT TO:
100. INT. RUMAH MAKAN PADANG - CONTINUOUS
Kita diperlihatkan sebuah rumah makan yang berada tidak jauh di sekitar kampus Aurel. Suasana di dalam rumah makan itu terlihat lengang, tidak banyak pembeli yang datang dan hanya terlihat dua orang yang ada disana. Ferdi mengambil kursi kosong di sekitarnya. Dia duduk di sebelah Aurel. Dia duduk sambil tersenyum, memandangi Aurel cukup lama.
AUREL
Ferdi mengeleng pelan. Aurel mengeleng, melihat Ferdi yang senyum-senyum terlihat seperti sedang menahan tawa.
AUREL (CONT'D)
FERDI
AUREL
Ferdi tertawa melihat Aurel yang menunduk sambil tersipu malu.
AUREL (CONT'D)
Ferdi kembali tertawa pelan sambil mengambil tas gendongnya. Aurel memperhatikan Ferdi yang mengambil sebuah lembaran kertas dari dalam tas.
FERDI
Ferdi memberikan selebaran kertas itu ke Aurel.
FERDI (CONT'D)
Aurel memandang lembaran kertas itu cukup lama. Wajahnya terlihat ragu.
AUREL
FERDI
Aurel memandang lembaran kertas itu sambil berpikir. Dia lalu menghela napas berat.
AUREL
FERDI
Aurel mengangguk pelan. Ferdi masih terlihat terkejut.
FERDI (CONT'D)
AUREL
Ferdi mengangguk, paham. Dia mengacungkan jempol ke arah Aurel.
FERDI
Aurel tertawa pelan. Dia terlihat tersipu malu mendengar pujian Ferdi.
AUREL
Ferdi ikut tertawa pelan. Aurel menoleh ke sekitarnya, lalu memukul pelan pundak Ferdi.
AUREL (CONT'D)
FERDI
Ferdi berdiri, mendekati penjual. Ketika Ferdi memesan makanan, Aurel melihat-lihat sekitarnya.
Beats
Ferdi berjalan mendekati tempat duduk Aurel, lalu kembali duduk di depannya.
FERDI (CONT'D)
Aurel terlihat bingung mendengar perkataan Ferdi.
AUREL
FERDI
AUREL
FERDI
AUREL
FERDI
Aurel kembali mengeleng pelan. Ferdi terlihat bingung.
AUREL
Kita diperdengarkan bunyi suara perut keroncongan. Bunyi itu berasal dari perut Aurel. Ferdi tertawa pelan. Aurel tertunduk malu.
FERDI
AUREL
FERDI
Aurel mengangguk patuh.
INTERCUT TO:
101. INT. RUMAH MAKAN PADANG - CONTINUOUS
Aurel dan Ferdi berjalan ke kasir.
FERDI
PENJUAL
Aurel mengambil dompet di tasnya. Dia mengeluarkan lembaran uang puluhan ribu dari dalam dompet. Ferdi menghalangi tangan Aurel yang hendak memberikan uang ke penjual.
FERDI
Ferdi memberikan selembar uang lima puluh ribu ke penjual.
FERDI (CONT'D)
PENJUAL
Aurel mengulurkan uang ke arah Ferdi.
FERDI
AUREL
FERDI
Aurel mengangguk. Ferdi merangkul pundak Aurel, mengajaknya berjalan keluar rumah makan.
102. INT. RUANG SENATORIUM - DAY
Kita diperlihatkan sebuah aula ruang senatorium yang sangat ramai, dimana banyak orang berpakaian rapi duduk di kursi yang sudah disusun berjejeran.
INTERCUT TO:
103. INT. DEPAN PINTU - RUANG SENATORIUM - CONTINUOUS
Aurel berdiri di balik pintu. Dia memakai kostum toga, wajahnya terlihat tegang. Ia mengambil napas panjang dan menghembuskannya perlahan untuk mengurangi kegugupan.
Pintu ruangan itu perlahan dibuka. Seorang lelaki berpakaian batik berjalan keluar.
FADE IN:
104. INT. RUANG SENATORIUM - CONTINUOUS
Kita melihat Aurel berjalan masuk melalui pintu samping, menuju podium. Diatas podium terlihat beberapa orang berdiri, memandang Aurel.
Aurel berjalan mendekati Kajur menundukkan kepala. Kajur memindahkan tali toga dari kiri ke kanan. Di sebelah kajur, berdiri kaprodi. Aurel berjalan mendekati kaprodi. Kaprodi memberikan plakat dan piagam.
AUREL (O.S.)
Aurel berjalan perlahan turun dari podium. Kita mendengar suara riuh tepuk tangan. Ibu yang duduk diantara tamu pendamping lainnya terlihat menangis haru, penuh kebanggan.
INTERCUT TO:
105. INT. RUANG SENATORIUM - CONTINUOUS
Kita diperlihatkan suasana ramai. Beberapa wisudawan dan wisudawati sibuk berfoto satu sama lain. Ada juga yang terlihat asyik bercengkarama dengan kerabat dan tamu undangan lainnya.
Aurel yang duduk di pojok ruangan, terlihat sibuk membereskan barang bawaannya. Dia berdiri, berjalan menuju pintu samping. Kita mendengar seseorang berteriak memanggil Aurel.
Aurel menoleh ke belakang. Wajahnya terlihat terkejut. Kita melihat Maya, Vicky dan Sissy berjalan menghampiri Aurel
AUREL
MAYA
Aurel mengangguk, tidak menyangka melihat teman-temannya datang. Sissy memberikan sebuah boneka beruang bertopi toga ke Aurel.
SISSY
Vicky memberikan sebuah scrap book ke Aurel.
VICKY
AUREL
Aurel tersenyum lebar, senang.
MAYA
Aurel dan Sissy tertawa pelan. Vicky ikut tertawa, tapi mendadak berhenti. Matanya menatap ke arah belakang punggung Aurel. Telunjuknya menunjuk.
VICKY
Aurel menoleh ke belakang. Kita diperlihatkan seseorang berdiri sambil membawa sebuket boneka ke hadapan Aurel. Maya dan Sissy saling berbisik. Aurel terkejut.
Kita diperlihatkan sebuah buket boneka berpakaian toga yang mengemaskan. Sebuah tangan terulur mengambil buket itu, perlahan kita melihat wajah Ferdi tersenyum lembut.
FERDI
Hi, Aurel.
Aurel mengambil buket itu sambil membalas senyum Ferdi. Keduanya saling bertukar pandang.
~TAMAT~