SEGMEN 8
71.INT – MALL – SORE
Ketika Tamara dan Isabella sedang berjalan-jalan menyusuri lorong mall sambil sesekali langkahnya terhenti mampir ke sebuah store untuk melihat-lihat baju tas dan asesoris lainnya lalu melanjutkan lagi berjalan ke sebuah bistro dan duduk makan disitu sambil berbincang-bincang.
TAMARA
Bella, seandainya kamu disuru memilih, hadiah apa yang paling kamu sukai?
ISABELLA
Hadiah? Dari siapa untuk siapa nih? Hahaha....
TAMARA
Hahaha….anggap saja kamu yang akan menerima hadiah dariku deh Bella.
ISABELLA
Hmmm.….apa yah? Bingkai foto kali yah!
TAMARA
Boleh tahu alasannya kenapa kamu memilih frame sebagai hadiah terbaikmu Bella?
ISABELLA
Untuk mengukir kenangan yang indah donk sayyy hehehe....
TAMARA
Wow, so sweet hehehe....
Ketika Tamara dan Isabella sedang bersendau gurau, tiba-tiba Yohan melintas dihadapan mereka seolah-olah tidak sedang direncanakan, Tamara memanggil Yohan dari kejauhan sambil melambaikan tangan mengisyaratkan untuk bergabung bersama mereka, Yohanpun mendekat ke tempat duduk Tamara dan Isabella.
YOHAN
Hellooo guys!
ISABELLA
Hei, ada kak Yohan disini!
YOHAN
Kebetulan sekali kita bisa ketemu disini.
TAMARA
Ayokkk duduk dulu kak!
Kita makan bersama saja skalian.
YOHAN
Apa enggak mengganggu obrolan kalian nih?
ISABELLA
Ahh, enggak apa-apa kok.
Sudahlah, join saja sama kita.
YOHAN
Oke oke thank you!
TAMARA
Oya, sebelum makan kita foto dulu yuk!
Tamara mengeluarkan handphone-nya lalu mereka selfie bertiga.
TAMARA
Nah, sekarang minta tolong Bella fotoin saya dengan kak Yohan nanti gantian saya fotoin kamu dengan kak Yohan.
ISABELLA
Oke deh….satu….dua….tiga…(jepret)
TAMARA
Sip, sekarang giliran kamu yang foto sama kak Yohan, wan-tu-tri...(jepret)
CUT TO
72.INT – RUMAH DONI – MALAM
TAMARA
Don, tadi aku udah makan sama Isabella dan Yohan di mall, kamu makan saja sama bu Sulis ya Don.
DONI
Oh yah? Kok tumben kalian ngemall bertiga?
TAMARA
Iya, rencananya sih aku ingin menjodohkan Yohan dengan Isabella, Don.
Jadi sengaja kuatur perjumpaan mereka supaya Yohan bisa pendekatan dulu dengan Isabella, toh mereka sekarang sama-sama single kan? Menurutmu gimana Don?
DONI
Hmm...hmm...
(mulai salah tingkah lalu batuk batuk)
Sebentar aku ambil minum dulu yah!
Doni segera keluar kamar meninggalkan Tamara, ekspresi Tamara tampak bingung.
FADE IN
73.INT – RUMAH DONI – PAGI
Yohan datang ke rumah Doni sebelum Doni berangkat ke kantor. Tamara menuju ke ruang tamu menemui Yohan sambil membawa sebuah bingkisan hadiah, Doni yang menjadi penasaran lalu membuntuti Tamara dari belakang dan diam-diam menguping pembicaraannya dengan Yohan.
TAMARA
Kak, ini aku udah persiapkan hadiah untuk Isabella, aku tau dia pasti akan suka dengan hadiahmu ini kak, good luck for your dating brother!
(sambil menyerahkan hadiah ke Yohan).
YOHAN
You’re really my best sister, thank you so much baby!
(sambil memeluk Tamara).
Tiba-tiba Doni muncul dan berpura-pura menyapa kedatangan Yohan.
DONI
Ehem...ehem...hai Han, tumben sepagi ini kamu udah nyampe disini?
YOHAN
Hai Don, belum berangkat ke kantor nih?
Iya nih, Tamara berencana mau menjodohkanku dengan istri almarhum Arya, kira-kira menurutmu gimana Don?
Kau kan selama ini yang lebih kenal dekat dengan mereka, setidaknya kau bisa kasih input ke saya seharusnya bagaimana Don?
DONI
Oh, kalau itu sih masalah hati Han!
Tapi Isabella kan baru saja berduka sepertinya terlalu cepat bagi dia untuk mencari pengganti Arya, biarkan hatinya tenang dulu dan jangan sampai mengganggu pikirannya Han!
YOHAN
Oke lah saya bisa memahami maksudmu, make sense!
Anyway thanks for your advice Don!
DONI
Makasih juga untuk pengertianmu Han.
Aku berangkat ke kantor dulu ya Han,
bye Tamara!
CUT TO
74.INT – KANTOR DONI/RUMAH DONI – SIANG (SPLIT)
Sesampainya dikantor, HP Doni berdering, calling from Tamara.
DONI
Yes Tamara!
TAMARA
Don, I have an idea!
Gimana kalau besok minggu kita pergi bertamasya rame-rame?
Yah, anggap saja untuk menghibur Isabella dan sekaligus kita refreshing juga Don.
DONI
Okay, kamu atur saja deh Tamara!
TAMARA
Deal? Oke, thanks for your trust, Don!
Setelah menutup telpon, Tamara terlihat memikirkan suatu rencana.
FADE IN
75.INT/EXT – RUMAH DONI/JALANAN – PAGI
Hari minggu telah tiba, waktunya mereka pergi berlibur bersama, tampak Doni dan Yohan sibuk memasukkan barang bawaan ke dalam mobil, Isabella dan bu Sulis menggandeng Ardo masuk ke dalam mobil, Tamara sudah siap duduk disamping Doni yang mengendarai mobil, selama perjalanan mereka bersendau gurau, Ardo yang duduk dibelakang bersama Yohan suka sekali menyanyi dengan berganti-ganti lagu membuat suasana didalam mobil menjadi penuh gelak tawa.
ARDO
(menyanyikan lagu anak-anak)
“kalau kau suka hati tepuk tangan (plok plok plok)…..”
(Diikuti yang lainnya ikut bertepuk tangan)
“naik kereta api tut tut tut siapa hendak turut….”
YOHAN
Eh, tapi kita sekarang ini naiknya mobil bukan kereta lhoo Ardo hahaha (menggoda).
ARDO
“pada hari minggu kuturut ayah kekota, naek delman istimewa kududuk dimuka….”
YOHAN
Lhoo, Ardo kan sekarang naek mobil duduknya dibelakang sama om Yohan bukan dimuka hahaha...
ARDO
“disini senang, disana senang, dimana-mana hatiku senang….”
Semua mengikuti Ardo bernyanyi sambil tertawa riang gembira.
CUT TO
76.EXT – PANTAI – PAGI
Sesampainya mereka dipantai, Ardo senang sekali bermain air ditemani oleh Doni dan Yohan, sementara Tamara menemani bu Sulis duduk dipinggiran pantai menikmati suasana pantai, sedangkan Isabella tampak asik membuat sand castle yang tak jauh dari mereka, Yohan mulai menghampiri Isabella.
YOHAN
May I help you, miss Bella? hehehe
ISABELLA
Of course mister! hehehe
Enggak takut kotor?
YOHAN
Kalau kotor mah saya enggak takut, yang saya takutkan itu hasilnya.
Takut mengecewakan! Dan enggak sesuai harapan! hahaha
ISABELLA
Ah, itu mah bisa dimaklumilah!
YOHAN
Dalam hidup ini, ada hal-hal yang bisa dimaklumi, tapi ada pula yang tak bisa dimaklumi.
ISABELLA
Hmm...contohnya?
(sambil melirik ke Yohan, tangannya tetap aktif membuat sand castle).
YOHAN
Love!
(saling berpandang-pandangan dengan Isabella).
Isabella terdiam sambil terus melanjutkan membuat sand castle lalu Isabella memanggil Ardo.
ISABELLA
Horeee, finally, sand castle well done (sambil bertepuk tangan).
Ardo kemari sebentar, sini coba lihat dulu, apa yang miss Bella buat hayooo?
ARDO
Apa miss?
Wow, sand castle!
Tapi kok enggak ada orangnya miss?
YOHAN
Istananya miss Bella cantik kan Ardo?
Nanti akan dihuni oleh putri Isabella dengan pangerannya.
ARDO
Kalau begitu om Yohan saja yang jadi pangerannya.
Isabella menjadi salah tingkah sedangkan Yohan senang melihat kekocakan Ardo, tiba-tiba Doni melempar bola ke arah Ardo agar Ardo kembali melanjutkan bermainnya.
FADE IN
77.INT – RESTO – MALAM
Yohan dan Isabella duduk berhadap-hadapan disebuah resto menikmati dinner bersama.
YOHAN
Bella, just for you!
(sambil menyerahkan bingkisan hadiah yang sudah dipersiapkan Tamara).
ISABELLA
Makasih kak, boleh kubuka sekarang?
YOHAN
Yap! (sambil mengangguk).
Setelah hadiah dibuka, Isabella terkejut melihat isinya sebuah bingkai foto metalik yang dalamnya terpasang foto berdua Isabella dan Yohan saat di mall yang pernah difoto oleh Tamara.
ISABELLA
Wow, surprised!
YOHAN
Do you like it?
ISABELLA
Pasti tahu dari Tamara kan?
YOHAN
Sekalipun Tamara tak tahu, aku pasti akan cari tahu donk!
ISABELLA
For what?
YOHAN
Because it's the power of love!
ISABELLA
(terdiam dan tertunduk salah tingkah)
YOHAN
Bella, Iam seriously love you!
Apakah menurutmu aku terlalu dini mengungkapkannya?
ISABELLA
Hmm...enggak sih kak.
Hanya saja...mungkin karena saya belum mempersiapkan hati jadi rada kaget aja sih denger “tembakan” nya kakak hehehhe.
(sambil tersipu malu).
YOHAN
Hahaha...oh, I see!
Mestinya saya bawa panah saja yah, jadi sebelum membidik bisa memastikan dulu kalau sasarannya sudah siap dipanah atau belum ops! hahaha.
Tapi kalau panahnya udah terlanjur meluncur begini enaknya bagaimana ya?
(pura-pura bingung sambil ketawa).
ISABELLA
Wah, panahnya apakah susah untuk dicabut ya kak? hahaha.
YOHAN
Eh Bella, daripada panggil saya “kak” mending “kang” aja deh lebih enak didengernya atuh hehehe.
ISABELLA
Ya udah, kang Yohan maunya bagaimana? hehehe.
YOHAN
(terdiam sebentar sambil memandang Isabella dengan tatapan yang dalam)
I wanna be yours!
ISABELLA
(speechless)
CUT TO
78.INT – RUMAH DONI – PAGI
Pagi ini seperti biasanya Isabella datang kerumah Doni untuk menerapi Ardo, namun kali ini datang lebih awal diantar oleh Yohan sebelum Doni berangkat ke kantor. Bertepatan pula dengan hari ulang tahun Isabella, Tamara sudah merancangkan acara dadakan, ketika pintu dibuka dan isabella masuk tiba-tiba terdengar suara confetti yang disambut dengan lagu “happy birthday” dinyanyikan bersama-sama oleh seisi rumah Doni, lalu Isabella digiring menuju ke kue tart yang sudah tersedia di meja.
TAMARA
Ayo Bella, make a wish dulu sebelum tiup lilinnya, semoga apa yang menjadi harapanmu bisa tercapai ya Bella.
ISABELLA
(memejamkan mata sebentar lalu meniup lilinnya)
Amin!!
YOHAN dan ARDO
Happy birthday miss Bella (serentak)
Ardo yang digendong belakang oleh Yohan menyerahkan balon berbentuk hati kepada Isabella dan diterima oleh Isabella dengan senang hati, lalu giliran Doni yang memberikan ucapan selamat, setelah itu Doni berpamit ke kantor dengan tergesa-gesa hingga handphonenya tertinggal di meja.
DONI
Happy birthday Bella, sorry saya tinggal dulu ke kantor ya.
(dengan sedikit grogi dan tergesa-gesa)
TAMARA
Don, enggak makan dulu bersama-sama kami?
DONI
Sorry pagi ini aku ada meeting jadi terpaksa harus buru-buru ke kantor, kalian lanjutkan aja acaranya enggak apa-apa, yang penting semua hepi, terutama Bella, okay?
Setelah Doni keluar dari rumah, tak lama kemudian handphone Doni yang tertinggal di meja mulai berdering, Tamara yang berada disitu segera mengangkat dan menjawab panggilan tersebut.
TAMARA
Halloo!!
EKSTRAS (kurir)
Apa betul ini nomernya pak Doni yang memesan buket bunga mawar untuk ibu Isabella?
TAMARA
(Terdiam sejenak sambil berpikir)
Oh, iya betul, kenapa ya pak?
EKSTRAS
Ini saya kurir yang mengantar ke rumah ibu Isabella, sepertinya tidak ada orang dirumahnya, jadi bagaimana?
TAMARA
Oh, kalau begitu tolong dikirim ke alamat sini saja ya pak, makasih.
EKSTRAS
Baik bu, segera saya kirim kesana.
Setelah telpon ditutup, Tamara kembali bergabung dengan mereka untuk makan bersama, tak lama kemudian Doni tiba-tiba muncul kembali kerumah hendak mengambil handphone-nya yang tertinggal, Tamarapun memberikan handphone Doni tanpa memberitahukan perihal kiriman bunga.
DONI
Hello!! Sorry handphone saya tertinggal, saya cuma mau mengambilnya saja.
TAMARA
Oh, ini Don, saya simpan disini.
(sambil mengambil dari laci lalu menyerahkan ke Doni)
DONI
Ok, thank you, see you, bye!
Doni segera meninggalkan mereka, tak lama kemudian kurir pengantar bunga datang dan diterima oleh Tamara, ketika Tamara melihat tag pada buket bunga itu tertulis “from someone who love you, Doni” terkejutlah Tamara sambil bertanya-tanya dalam hatinya.
TAMARA V.O
Oh, jadi selama ini diam-diam Doni juga mencintai Isabella, pantas saja dia selalu menghalang-halangi hubungan Yohan dengan Isabella, tak akan kubiarkan Doni meninggalkanku lagi!
Maka segera Tamara mencabut dan membuang tag tersebut lalu menyembunyikan buket mawar itu dari mereka dan setelah kembali bergabung bersama mereka lalu Tamara berbisik kepada Yohan.
TAMARA
Kak, aku udah siapin juga buket mawar untuk Isabella, nanti kak Yohan berikan ke dia sekalian todong dia agar mau menikah denganmu segera yah kak!
YOHAN
Wow, thanks for your brilliant idea!
I will try hard, baby!
CUT TO
79.EXT – DIDALAM MOBIL – SORE
Yohan menyerahkan buket mawar kepada Isabella dan dengan tersenyum Isabella menerimanya.
ISABELLA
Wah, Thank you so much!
Ternyata kamu orang yang romantis juga yah kang hehehe.
YOHAN
Bella, saya serius ingin melamarmu!
Apakah kamu bersedia menerimaku?
ISABELLA
Hmm...sepertinya terlalu cepat hubungan kita menuju kesitu kang.
YOHAN
Okay I can understand!
Mungkin kamu butuh waktu untuk kita bisa saling mengenal lebih dalam lagi kan, Bella?
ISABELLA
Yes, That’s right!
Seperti yang pernah kau bilang waktu dipantai itu kang.
Takut hasilnya mengecewakan dan enggak sesuai harapan!
YOHAN
Yah….yah….i see (sambil mengangguk-angguk)
FADE IN