SEGMEN 2
18.EXT – PULAU TERPENCIL (SUMATRA) – SIANG
Doni berjalan menyusuri sepanjang jalanan rumah penduduk yang padat dan sederhana hingga bertemu dengan bu Sulis didepan rumah yang bertuliskan “rumah sewa”.
SULIS
DONI
SULIS
DONI
Doni menjabat tangan bu Sulis sambil membungkuk.
SULIS
Doni berjalan dibelakang bu Sulis menuju ke ruangan kosong yang berada disamping rumah bu Sulis.
SULIS
DONI
Bu Sulis segera meninggalkan Doni dan Doni mulai mengeluarkan barang bawaannya.
CUT TO
19.EXT – HALAMAN RUMAH SULIS – PAGI
Doni mengeluarkan laptop dan peralatan kerjanya untuk merintis usaha baru dari nol lagi, tampak Doni menggambar desain produk yang mulai dipasarkan lewat media sosial. Bu Sulis sering mengamati apa yang dikerjakan Doni tiap hari, melihat kegigihan Doni membuat bu Sulis ingin menjodohkannya dengan Anita, anak semata wayangnya.
SULIS
DONI
SULIS
DONI
Doni menyapa Anita dengan mengulurkan tangan ke Anita.
ANITA
Sebagai respon Anita menjabat tangan Doni dengan tersipu-sipu malu.
SULIS
DONI
Dengan sedikit canggung Doni mencoba mendekatkan wajahnya didepan Anita untuk berkomunikasi.
DONI
Anita membalasnya dengan gerakan tubuh yang mengisyaratkan bahwa dirinya juga senang berkenalan dengan Doni.
ANITA
Sementara Doni melanjutkan bekerja, Anita membantu bu Sulis memasak di dapur, setelah itu bu Sulis menyuruh Anita untuk mengantarkan makanan bagi Doni.
ANITA
DONI
ANITA
DONI
Segera Doni membuka rantang makanan yang berisi lauk pauk, Anita menemani di samping Doni yang lahap menyantap masakan Anita. Doni sambil mengangguk-angguk kepala dan memberi isyarat jempol ke Anita pertanda enak masakannya, Anita makin tersipu-sipu malu.
CUT TO
20.EXT - HALAMAN RUMAH SULIS - MONTAGE :
> Setiap hari Anita makin rutin mengantarkan makanan bagi Doni, kejadian serupa terulang-ulang.
> Tampak Doni mengajak bercanda Anita sampai Anita tertawa terbahak-bahak.
> Sesekali Doni terlihat mengusap-usap kepala Anita, seketika itu juga Anita menjadi tersipu-sipu malu.
> Bu Sulis tersenyum-senyum memperhatikan kedekatan Doni dan Anita yang makin akrab, Bu Sulis berpura-pura mendekati mereka yang sedang asik bercanda di depan teras rumahnya.
SULIS
ANITA
(tersipu malu).
DONI
(mukanya serius)
SULIS
Ada apa nak Doni? Bicaralah….
DONI
Bu Sulis dan Anita kaget mendengarnya.
DONI
Sambil menggerakkan tangan dan menunjukkan ekspresi cintanya ke arah Anita.
ANITA
(masih terperanga dan berbinar-binar matanya).
SULIS
(sambil mengelus-elus kepala Anita).
ANITA
(terharu sambil mengangguk-angguk tanda setuju).
CUT TO
ESTABLISH WEDDING
21.EXT – HALAMAN RUMAH SULIS - PAGI
Semua warga penduduk desa tampak bergotong royong membantu persiapan acara pernikahan Doni dan Anita, ada yang menghias rumah bu Sulis dengan dekorasi budaya khas sumatra dan ada pula yang menyiapkan segala keperluan untuk upacara pernikahan adat yang berlangsung selama berhari-hari lamannya, suasana tampak meriah meskipun acara yang digelar cukup sederhana, terlihat kebahagiaan Anita yang seringkali menitikan air mata sambil memeluk bu Sulis.
SULIS V.O
(sambil menyeka air mata yang tiba-tiba menetes dipipinya).
EKSTRAS (tamu 1)
EKSTRAS (tamu 2)
Bu Sulis, Doni dan Anita tampak sibuk menerima ucapan selamat dari para tamu dan tetangga yang terus mengalir datang ke rumah bu Sulis.
CUT TO
22.INT – RUMAH SULIS – SIANG ( 1 TAHUN KEMUDIAN)
Perut Anita makin membuncit setelah mengandung 7 bulan, ketika Anita hendak keluar rumah tiba-tiba Anita terpeleset dan jatuh ke lantai. Bu Sulis yang melihat pertama kali langsung berteriak keras minta tolong dari dalam rumah, sontak Doni yang berada diluar rumah dan tetangga yang mendengar teriakan bu Sulis langsung berlari masuk kedalam rumah untuk melihat apa yang sedang terjadi.
DONI
ANITA
(merintih kesakitan sambil memegang perutnya)
DONI
Segera Doni menggendong Anita masuk ke dalam kamar.
SULIS
Bu Sulis berusaha memberitahu sambil sesenggukkan menahan tangis.
EKSTRAS (tetangga)
Doni mengajak para tetangga untuk menunggu di ruang tamu, sementara bu Sulis ikut membantu menemani persalinan Anita.
Tak lama kemudian, terdengar suara tangis bayi dari dalam kamar, Anita telah melahirkan namun masih terbaring lemah tak berdaya di atas ranjangnya.
Bu Sulis membawa bayi itu keluar kamar untuk menunjukkannya kepada Doni dan para tetangga yang turut menungguinya di ruang tamu.
SULIS
DONI
(terharu gembira sambil menggendongnya).
EKSTRAS (tetangga)
DONI
(sambil tersenyum bangga).
EKSTRAS (tetangga)
(sambil tertawa gembira).
Doni segera masuk ke kamar untuk melihat kondisi Anita, Doni mencium bayinya lalu meletakkan bayi Ardo sebentar disamping Anita yang sedang tak sadarkan diri, kemudian menggendongnya kembali dan memberikannya ke bu Sulis. Lalu Doni duduk disamping menemani Anita sambil menggenggam erat tangan Anita dan memandangi wajah Anita, Doni berucap lirih.
DONI
Tiba-tiba air mata Anita mulai menetes diujung pelupuk matanya yang masih terpejam dan tak lama kemudian Anita menghembuskan nafasnya yang terakhir, menangislah Doni yang masih berada disamping Anita sambil memeluknya.
Tampak para tetangga mulai berdatangan kembali ke rumah bu Sulis untuk membantu proses pemakaman Anita.
FADE IN
23.INT – RUMAH SULIS – PAGI
Doni bersiap-siap hendak ke kota besar untuk mengembangkan bisnisnya, sementara bu Sulis membantu merawat Ardo dirumah.
DONI
SULIS
Doni memeluk bu Sulis dan mencium Ardo yang sedang digendong bu Sulis.
DONI
CUT TO
24.EXT – KOTA BESAR - SIANG
Sesampainya Doni dikota besar, tampak Doni mulai berinteraksi dengan banyak orang di kota besar.
DONI
EKSTRAS (customer)
DONI
Doni tampak serius memperbincangkan usaha yang akan digarapnya di kota besar ini, sementara ekstras (customer) juga serius mendengarkan penjelasan dari Doni sambil mengangguk-anggukkan kepala pertanda setuju.
EKSTRAS
(sangat antusias sambil menunjukkan jempolnya).
FADE IN
25.INT – KANTOR DONI - SIANG
Peresmian kantor baru Doni di kota besar yang baru dirintis dengan segelintir staf.
DONI
(sambil mengepalkan tangan perjuangan memberi motivasi bagi para staf).
EKSTRAS (para staf)
(membalas dengan meniru gaya Doni).
FADE IN