For my twin
2. ACT2 - SALING MENCINTAI

ACT2: SALING MENCINTAI

EXT - SEKOLAH - DAY

Safina tidak percaya dengan apa yang dia dengar, dia tidak percaya bahwa Rio menyatakan cinta padanya.

TEMAN SAFINA DAN RIO

Terima, terima, terima, terima.

Teman-teman Safina dan Rio mengatakan hal yang sama dan bertepuk tangan seolah-olah menyuruh Safina menerima cinta Rio.

SAFINA

(Safina tersenyum)

Aku juga mencintai kakak.

Rio bangun dan memeluk Safina, Safina membalas pelukan Rio. Teman-teman Safina dan Rio memberikan tepuk tangan dan semua merasa bahagia karena Safina menerima cinta Rio.

RIO

Terima kasih Ina, kamu akan menjadi satu-satunya perempuan yang akan aku cintai seumur hidup aku. Tidak akan ada orang lain yang akan menggantikan kamu di hati aku.

SAFINA

Aku juga mencintai kakak, terima kasih karena sudah mencintai akuaku.

Safina tersenyum bahagia dipelukan Rio, teman-teman Safina terharu karena melihat Safina begitu bahagia. Safina melepaskan pelukannya.

SAFINA

Malu kak dilihat orang-orang.

RIO

Sebagai peringatan hari jadian aku sama Ina, aku traktir kalian semua makan, mau tidak?

TEMAN RIO DAN SAFINA

Mau.

ucap semua orang secara bersamaan, Rio mengandeng tangan Safina. Mereka semua pergi ke sebuah cafe dan makan bersama untuk merayakan hari dimana cinta Rio diterima Safina. Disisi lain, Safini dan teman-temannya melihat semuanya. Safini iri dengan Safina, Safini menyukai Rio dan Safini tidak terima bahwa Rio menjadi milik Safina.

INT - RUMAH SAFINA - NIGHT

Rio mengantarkan Safina pulang. Di depan pintu, kedua orang tua Safina berada di luar pintu seolah-olah menunggu Safina pulang. Safina yang melihat kedua orang tuanya didepan pintu dengan ekspresi wajah seperti itu, membuat Safina cemas.

SAFINA

Lebih baik kak Rio sekarang pulang, aku tidak mau mama dan papa marah sama kak Rio.

RIO

Tapi Ina, aku ingin mengobrol dengan kedua orang tua kamu. Aku ingin berkenalan dengan mereka.

SAFINA

Tidak, Jangan sekarang kak. Safina takut jika kakak akan dimaki dan dihina papa dan mama.

RIO

Hubungan kamu sama kedua orang tua kamu tidak baik ya?

SURYA SETA (AYAH SAFINA)

Ina cepat kesini.

SAFINA

(Safina tersenyum)

Aku keluar ya kak, kakak pulang saja.

RIO

Tapi Ina.

Safina keluar dari mobil Rio, Safina berjalan menuju kedua orang tuanya. Rio melihat Safina dan kedua orang tuanya masuk ke dalam rumah.

LISA (IBU SAFINA)

(Lisa marah)

Apa-apaan kamu ini Ina, kami membiayai kamu sekolah untuk jadi anak yang pintar dan bisa kami banggakan, tapi sekarang kamu malah asik pacaran.

SAFINA

Apa salah Ina sama papa dan mama, sampai begitu membenci Ina?

LISA

Cukup Ina, ini semua salah kamu. Tidak seharusnya kamu pacaran dan keluyuran seperti perempuan murahan, kamu harus belajar.

SAFINA

(Safina marah)

CUKUP MA, AKU TAHU KALIAN TIDAK PERNAH MENYAYANGI AKU. TAPI KALIAN TIDAK SEHARUSNYA MENGHINA AKU DENGAN SEBUTAN PEREMPUAN MURAHAN, AKU JUGA PUTRI MAMA.


PLAK

Safina ditampar Lisa, Safina sakit hati dengan perbuatan kedua orang tuanya. Sejak dahulu, kedua orang tua Safina hanya mendengarkan perkataan Safini dan tidak pernah mendengar perkataan Safina.

SAFINA (CONT'D)

(Safina menangis)

Papa sama Mama tidak adil, Safini sejak SMP sudah memiliki pacar. Safini suka keluyuran bahkan pulang di pagi hari dan pulang dalam keadaan mabuk, tapi mama dan papa tidak pernah memarahi Safini. Tapi kenapa Ina diperlukan berbeda, Ina benci mama dan papa. Jika Ina bisa memilih, Ina tidak ingin menjadi putri kalian berdua.

Safina pergi ke kamar, Safina membanting pintu kamar dan mengunci pintu kamar. Safina menangis berjam-jam hingga akhirnya dia memutuskan mandi, Safina melihat keluarganya pergi tapi Safina tidak pernah diajak pergi oleh keluarganya.

INT - RUMAH RIO - NIGHT

Rio pulang ke rumah dan berfikir siapa Safina, Rio teringat saat usianya delapan tahun. Rio dan kedua orang tuanya pernah datang ke rumah Safina, orang tua Safina adalah sahabat orang tuanya sendiri.

RIO

Aku harus bertanya sama papa dan mama tentang keluarga Safina, mereka pasti tahu sesuatu tentang keluarga Safina.

Rio berlari memasuki rumah dan mencari kedua orang tuanya. Saat memasuki ruang tamu.

DINI (IBU RIO)

kamu sudah pulang Rio, darimana saja kamu hingga pulang malam?

RIO

Tadi Rio menyatakan cinta pada seorang perempuan, dia perempuan yang baik, cantik dan pintar.

Rio berjalan mendekati orang tuanya, Rio duduk disamping mamanya.

RIO (CONT'D)

Apa kita pernah ke rumah seseorang bernama Surya Seta?

DIMAS SANJAYA (AYAH RIO)

Surya Seta, yang memiliki anak kembar perempuan?

RIO

Jadi Surya Seta memiliki putri kembar yang seumuran sama aku ya pa ma?

DIMAS SANJAYA

Iya mereka satu tahun dibawah usia kamu, waktu kamu kecil kita sekeluarga pernah bermain ke rumah Surya Seta.

RIO

Jadi selama ini aku tidak salah, pantas aku merasa seperti pernah bertemu Safina.

DINI

Jadi nama kekasih kamu itu Safina?

RIO

Iya ma, Safina adalah pacar Rio. Dia putri dari Surya Seta, tapi anehnya.

DINI

Anehnya kenapa Rio?

RIO

Jika Safina adalah anak kandung mereka, kenapa mereka memperlakukan Safina dengan sangat buruk?

DIMAS SANJAYA

Sangat buruk bagaimana maksud kamu?

RIO

Safina seperti tidak dianggap keluarga, sementara kembarannya Safini diperlakukan istimewa.

DINI

Oh ya mama baru ingat dahulu kita pernah memberikan mereka kalung karena salah satu dari mereka menolong kamu yang terjatuh dari kolam.

DIMAS SANJAYA

Iya benar, kita dahulu pernah memberikan satu kalung emas dan satu kalung monel yang sama-sama berliontin kupu-kupu.

DIMAS SANJAYA (CONT'D)

Yang menolong kamu, dia yang mendapatkan kalung emas karena dia mengalah dengan kembarnya yang memilih kotak besar yang berisi kalung monel.

DINI

Jadi apa kalung yang dipakai kekasih kamu? Mama ingin tahu.

RIO

Kalung monel, Safina memakai kalung monel tadi.

DINI

Tidak mungkin, anak yang baik yang mendapatkan kalung emas dan anak yang berkelakuan buruk yang mendapatkan kalung monel. Bagaimana mungkin yang kamu cinta memakai kalung monel?

DIMAS SANJAYA

Bukankah anak baik itu memiliki tanda lahir di leher bagian belakang waktu kecil?

DINI

Papa benar, anak yang baik yang mendapatkan kalung emas. Dia memiliki tanda lahir di leher belakangnya, mama juga melihatnya saat gadis itu menolong kamu.

RIO

Papa mama yakin?

DIMAS SANJAYA

Kamu besok undang pacar kamu untuk makan malam bersama kita, papa ingin mengenal perempuan yang kamu cintai.

DINI

Sekalian kita mencari tahu apa dia adalah anak kecil yang baik hati atau tidak, mama yang akan melihat tanda lahir itu.

RIO

(Rio tersenyum)

Aku yakin dia pasti anak kecil yang baik hati itu.

DIMAS SANJAYA

(Dimas tersenyum menatap putranya)

Lihat ma, putra kita sudah dewasa. Dia sudah mencintai seorang perempuan.

DINI

(Dini tersenyum menatap putranya)

Papa benar, lebih baik kamu sekarang istirahat.

RIO

Iya pa, ma. Aku istirahat ke kamar dahulu, selamat malam.

DINI

Iya sayang, istirahat ya.

CUT TO:

INT - RUMAH SAFINA - NIGHT

Safina belajar dengan rajin karena mendapat tugas untuk besok, karena kecapekan belajar. Safina akhirnya tertidur, tiba-tiba Safina mendengar seseorang mengetuk pintu kamar.

BIBI

non Ina buka pintunya, bibi bawa makanan untuk non Ina.

SAFINA

Iya bi sebentar.

Safina yang mengucek matanya dan melihat jam, ternyata sudah jam dua belas malam. Safina membuka pintu.

SAFINA (CONT'D)

Bibi kenapa malam-malam membawakan aku makanan?

BIBI

Tadi sore non Ina tidak makan, jadi bibi bawa makanan, pasti non Ina lapar.

Bibi tersenyum dan meletakkan nampan di meja, Safina memeluk bibi. Safina bahagia karena bibi yang menjaga Safina dari kecil. Bibi memegang pipi Safina yang memerah karena ditampar orang tuanya, bibi sedih melihat Safina.

BIBI

Bibi kompres luka non pakai es batu ya biar besok tidak bengkak dan merah.

SAFINA

Boleh bi, makasih ya bi.

BIBI

Ya sudah non makan, bibi ambilkan kompres.

Bibi pergi mengambil kompres untuk luka Safina, Safina makan dengan sangat lahap. Beberapa menit kemudian, bibi datang membawa kompres.

BIBI

Non Ina sudah selesai makan atau belum?

bibi sambil meletakkan tempat kompres di meja.

SAFINA

Sudah bi.

BIBI

Ya sudah, sekarang non Ina tidur. Bibi akan kompres luka non Ina.

SAFINA

Makasih bi, bibi yang terbaik. Aku beruntung memiliki bibi.

Safina memeluk bibi, bibi membalas pelukan Safina dan tersenyum bahagia. Safina tertidur dipangkuan bibi, bibi meletakkan kain basah di pipi Safina hingga luka itu membaik. Bibi mengoleskan obat agar luka di pipi Safina memudar, setelah mengoleskan obat. Bibi keluar dari kamar Safina dan membiarkan Safina tertidur.

Safina terbangun di pagi hari dengan bekas tamparan di wajahnya, Safina menggunakan make up yang tebal agar lukanya tidak terlihat. Safina berangkat ke sekolah menggunakan angkutan umum, Safina turun, Safina melihat minimarket.

CUT TO:

EXT - MINIMARKET - DAY

Safina membeli roti, susu coklat dan air putih untuk sarapan di sekolah. Setelah membeli sarapan di minimarket, Safina keluar dari minimarket, Safina berjalan dan tanpa sengaja menabrak seseorang.

BRUK

Safina terjatuh karena dia terlalu fokus melihat barang yang tadi dibeli dan memasukkan ke dalam tas, Safina terjatuh. Saat melihat orang yang menabrak, ternyata Safina melihat Rio. Rio membantu Safina berdiri, dan mengambil semua belanjaan Safina yang terjatuh.

RIO

Sayang maaf, aku terburu-buru dan tidak melihat kamu.

SAFINA

Tidak apa-apa kak, kenapa kak Rio terburu-buru?

RIO

Aku lupa membawa peralatan sekolah, jadi aku ingin membeli peralatan sekolah.

SAFINA

(Safina tersenyum)

Aku pinjamkan, aku punya banyak bulpen dan pensil.

RIO

Baiklah, terima kasih sayang

Rio mencubit pipi Safina karena gemas.

SAFINA

(Safina sambil memegang pipinya)

Sakit kak, kenapa mencubit pipi aku?

RIO

(Rio tersenyum)

Maaf sayang, habisnya kamu lucu, jadi aku gemas dan cubit pipi kamu.

SAFINA

Aku boleh ikut kak Rio berangkat ke sekolah?

RIO

Tentu saja boleh, kamu kan kekasih aku, aku akan mengantar kamu kemanapun kamu pergi.

SAFINA

Dasar gombal, ayo kita berangkat ke sekolah.

RIO

Iya sayangku yang bawel.

Rio dan Safina masuk ke dalam mobil, mereka menuju ke sekolah. Safina mengeluarkan bulpen, pensil, penggaris, penghapus dari dalam tas dan memberikan kepada Rio.

RIO (CONT'D)

Makasih sayang, pulang sekolah aku kembalikan.

SAFINA

Tidak perlu kak, kak Rio bisa menyimpan peralatan tersebut.

RIO

Kenapa kamu tidak ingin alat tulis ini dikembalikan dan ingin aku menyimpan?

SAFINA

(Safina tersenyum)

Sederhana, supaya kak Rio semangat belajar.

RIO

(Rio tersenyum)

Baiklah, aku akan semangat belajar untuk kamu.


Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar