For my twin
1. Act1 - awal mencintai#1

ACT1 - AWAL MENCINTAI

INT - RUMAH SAFINA -DAY

Safina dan Safini adalah saudara kembar, Safina dengan nama panggilan Ina dan Safini dengan panggilan Safini. Tapi keadaan tubuh dan karakter mereka sangat berbeda,Safina menyukai warna biru dan Safini menyukai warna pink.

Safini sejak lahir divonis dokter menderita sakit jantung, jantung Safini yang sangat lemah membuat Safini tidak boleh marah dan sedih secara berlebihan.

Safina dan Safini terlahir dari salah satu keluarga kaya raya, ayah mereka bernama Surya Seta, ibu mereka bernama Lisa Kartika. Mereka memiliki dua kakak, kakak pertama bernama Samudera Seta dan Kakak kedua bernama Shinta Putri.

CUT TO:

INT - RUMAH SAFINA - DAY

SAFINA DAN SAFINI YANG BERUSIA ENAM BELAS TAHUN

Safina

(Safina kesal menunggu Safini)

Fini ayo cepat, hari ini hari pertama kita masuk SMA, jangan sampai kita terlambat karena kamu yang lama.

Safini

Sabar, aku masih makan.

Safini dengan santai dan melanjutkan makan.

Safina

Kamu lama, aku tinggal.

Safini:

Ayo kita berangkat, kamu menghilangkan nafsu makan aku.

Safini marah dan menuju ke mobil, Safina dan Safini akhirnya berangkat ke sekolah.

CUT TO:

EXT - SEKOLAH - DAY

Pagar sekolah hampir tertutup, yang menandakan bahwa mereka terlambat.

Safina

Ayo lari Fin supaya tidak terlambat.

Safini

(Safini marah)

Aku tidak mau lari, kamu tahu aku tidak boleh capek.

Safina

Terserah, aku tidak peduli kalau kamu sampai di hukum.

Safina berlari menuju lapangan, dimana semua orang berkumpul. Safina mendengar suara orang-orang yang meniup peluit, dan tanpa sengaja Safina menabrak seseorang dan Safina terjatuh.

BRUKK

Safina

Aduh.

Rio

Kamu ini bagaimana, kalau jalan lihat-lihat.

Seseorang marah pada Safina, Safina menoleh ke atas dan melihat siapa yang menabraknya.

Safina

Maaf kak, saya terburu-buru jadi menabrak kakak.

Rio

Saya maafkan, cepat kembali ke barisan.

Safina

Baik kak, saya permisi.

Safina berbaris seperti teman-teman yang lain, acara pembukaan ospek dimulai. Kepala sekolah memberikan sambutan untuk para siswa dan siswi baru, semua orang memberikan tepuk tangan.

Kepala sekolah

Ospek tahun ini akan dipimpin oleh kakak kelas kalian yang bernama RIO DIRGANTARA, dari kelas 11 IPA C, mari kita sambut RIO DIRGANTARA.

laki-laki yang tadi ditabrak oleh Safina adalah ketua ospek, laki-laki tersebut maju ke depan dan menyampaikan pidatonya.

Safina

(Safina ketakutan)

Ternyata laki-laki yang tadi aku tabrak adalah ketua ospek, habislah aku.

Safina melihat Rio, Rio melihat ke arah Safina, membuat Safina semakin takut.

Kepala sekolah

Baiklah anak-anak, sekolah kita mendapatkan donatur baru. Saya ingin memperkenalkan anak donatur tersebut pada kalian, dia adalah siswi baru tahun ini. Dia adalah SAFINI PUTRI, saya harap kalian bisa berteman dengan Safini.

Safini maju ke depan, kepala sekolah menatap ke arah Safini.

Dina (teman sekelas Safina)

Ternyata ada anak donatur, dia pasti hanya ingin diperlakukan istimewa, dasar anak manja.

Angel (teman sekelas Safina)

Bukankah orang yang disebelah kamu itu mirip dengan perempuan yang ada di depan?

Dina

Benar juga, dia mirip dengan perempuan yang disana, tapi kenapa dia disini?

Angel

Apa mereka saudara kembar? tapi kenapa yang disamping kita seperti tidak dianggap keluarga donatur?

Safina mengangkat kepalanya dan tersenyum melihat Safini yang istimewa di depan. Safina sadar, kakak kelas yang ditabrak tadi selalu melihat ke arahnya. Safina berusaha tersenyum dan menahan air matanya agar tidak menangis, dia menguatkan dirinya sendiri.

Tasya (sahabat Safina)

(Berdiri disamping sahabatnya)

Sabar ya Ina, aku akan selalu jadi sahabat kamu, jadi kamu tidak perlu bersedih.

Anggi (sahabat Safina)

(Berdiri dibelakang Safina)

Benar kata Tasya, kamu tidak perlu bersedih karena saudara kembar kamu itu. Aku, Tasya dan Bulan akan selalu jadi sahabat kamu. Kamu tidak perlu bersedih.

Bulan (sahabat Safina)

(Berdiri dibelakang Tasya)

Kamu harus kuat Ina, kamu harus tetap tersenyum dan bahagia.

Safina

Terima kasih ya teman-teman, kalian memang sahabat dan keluarga aku. Aku sayang sekali sama kalian.

Safina, Anggi, Bulan dan Tasya adalah sahabat Safina sejak SMP. Hanya mereka bertiga yang selalu baik dan menyayangi Safina, mereka adalah alasan untuk Safina selalu tersenyum.

Bunyi jam istirahat, Safina dan sahabatnya pergi ke kantin. Safina terkejut tba-tiba ada yang memegang tangan Safina, Safina menoleh.

Rio

(Rio tersenyum menatap Safina)

Hai, kamu masih ingat aku kan?

Safina

Iya kak, kakak yang tadi aku tabrak kan, aku benar-benar minta maaf kak.

Rio

Bagus kalau kamu masih ingat aku, boleh aku bergabung sama kalian berempat?

Anggi

(Tersenyum penuh semangat)

Boleh kak, gabung saja.

Tidak tahu kenapa perasaan Safina mulai aneh, mereka membeli makanan dan minuman. Mereka berlima duduk di satu meja yang sama, Rio duduk disamping Safina.

Rio

Perkenalkan nama aku Rio Dirgantara, kalau kalian berempat siapa namanya?

Bulan

Nama aku Bulan Pratiwi, panggil Bulan.

Tasya

Nama aku Tasya Wulandari, panggil Tasya.

Anggi

Kalau aku namanya Anggi Dewinta panggil Anggi.

Rio

(Rio tersenyum menatap Safina)

Nama kamu siapa?

Bulan

Sahabat kita ini namanya Safina Putri, panggil Ina.

Rio

(Rio menatap Safina)

Jadi nama kamu Safina?

Safina

(Safina tersenyum dengan ramah)

Iya kak nama aku Safina, ketiga sahabat aku ini memanggil aku Ina supaya tidak sama dengan panggilan Safini.

Rio

Kamu saudara kembar Safini yang anak donatur tadi?

Safina

Iya kak, aku kakak kembar dari Safini.

Rio

Kenapa hanya Safini yang dikenalkan sebagai anak donatur, kenapa kamu tidak diperkenalkan?

Safina terdiam, Safina bingung harus mengatakan apa pada Rio.

Tasya

Karena Safini selalu diistimewakan keluarga mereka, sementara Safina selalu sendiri dan tidak dianggap keluarga sama mereka.

Semua monoleh ke arah Tasya, Tasya menutup mulutnya karena dia merasa bersalah karena keceplosan mengatakan tentang Safini.

Rio

Maksudnya diistimewakan?

Anggi

Safini memiliki jantung lemah sejak lahir, Safini tidak boleh capek dan sedih. Safini selalu diistimewakan, sementara Safina tidak pernah dipedulikan.

Safina

Cukup, aku tahu Safini dahulu keterlaluan sama kalian. Tapi tidak seharusnya kalian membenci Safini seperti ini.

Safina pergi meninggalkan teman-temannya. Safina tidak sengaja menabrak Safini di kantin.

BRUK

Safina

Maaf.

Safini

Punya mata itu dipake, dasar orang buta.

Safina

Fini, maaf, aku tadi tidak sengaja.

Safini

(Safini berpura-pura sedih karena melihat Rio disamping sahabat Safina)

Kamu lagi, kenapa kamu selalu mencari masalah dengan aku?. Apa salah aku sama kamu Ina?

Safina

Maksud kamu apa Fini, aku tidak mengerti.

Safini

(Safini menangis)

Aku tahu kamu benci sama aku kan Ina, orang tua kita lebih sayang sama aku. Tapi kamu tidak harus menyakiti aku setiap saat kan Ina?

Safina

Kamu bicara apa, sejak kapan aku menyakiti kamu? Aku tidak pernah iri ataupun benci sama kamu, kamu adalah adikku.

Safini

(Safini menangis dengan histeris, menarik perhatian semua orang yang ada di kantin)

Aku minta maaf Ina, kalau aku berbuat salah sama kamu. Aku akan suruh papa dan mama juga perhatian sama kamu, tapi kamu masih ingat kan papa dan mama tidak sayang sama kamu karena waktu SMP kamu memakai drugs.

PLAK

Tiba-tiba ada yang menampar Safini, semua orang melihat ke arah tersebut. Safina melihat tangan Rio menampar wajah Safini, semua terdiam.

Safini

(Safini menangis memegang pipinya)

Kak Rio kenapa menampar aku?

Rio

Kamu benar-benar keterlaluan, apa salah Ina. Ina itu kakak kembar kamu, kenapa kamu jahat dengan Ina dan memfitnah Ina begitu.

Safini

(Safini marah)

Aku tidak memfitnah Ina, waktu SMP Ina pernah menggunakan drugs, bahkan drugs itu ada di kamar Ina.

Rio

(Rio marah)

CUKUP, HENTIKAN FITNAH KAMU KE INA. HARGAI DAN HORMATI INA, INA ITU KAKAK KEMBAR KAMU.

Ketiga teman Safini ikut pergi bersama Safini, teman Safini bernama Zara, Ratna dan Nabila. Mereka bertiga berteman dengan Safini sejak SMP.

Safina

Makasih kak Rio sudah membela aku, tapi apa kak Rio benar-benar percaya bahwa aku tidak memakai drugs?

Rio

(Rio tersenyum)

Aku percaya sama kamu Ina, mata kamu mengatakan bahwa kamu adalah perempuan yang baik dan jujur.

Safina

Makasih kak, pasti teman-teman aku yang memberi tahu kakak tentang drugs itu kan?

Rio

(Rio menggenggam tangan Safina dan tersenyum)

Iya, tadi mereka menceritakan yang terjadi saat tadi kamu berdebat dengan adik kembar kamu. Aku ingin mengenal kamu lebih dalam, izinkan aku mengenal kamu lebih dalam Ina.

Safina berusaha melepaskan tangannya dari genggaman tangan Rio, Safina berlari menuju ke kelas. Semua teman-teman Safina mengejar Safina menuju ke kelas, Safina menangis di tempat duduknya.

Anggi

Ina, kamu pantas untuk bahagia. Biarkan Rio membuat kamu bahagia.

Safina

(Safina menangis)

Tapi aku tidak pantas untuk kak Rio, dia terlalu sempurna, aku tidak bisa bersama kak Rio.

Bulan

Kamu pantas Ina, kamu baik. Kamu cantik dan pintar. Kamu bisa bersama kak Rio.

Safina

Tapi.

Tasya

Ina, kami sayang sama kamu. Kami hanya ingin melihat kamu tersenyum dan bahagia, kak Rio mencintai kamu. Kak Rio akan membuat kamu bahagia Ina.

Safina

Tapi aku melihat Safini mencintai kak Rio, Safini pasti ingin memiliki kak Rio. Aku harus mengalah demi Safini, aku tidak ingin Safini sakit hati.

Tasya

(Tasya kesal dengan Safina)

Sekali saja, jangan berfikir tentang Safini. Kamu tidak mungkin membiarkan hati kamu terus menerus disakiti Safini, kamu juga harus egois supaya kamu bahagia.

Safina

(Safina menghapus air matanya dan tersenyum)

Baiklah, jika kalian ingin aku membuka hati untuk kak Rio. Aku akan mencoba membuka hati untuk kak Rio.

Anggi

(Anggi tersenyum)

Itu baru benar, semoga kak Rio bisa membuat kamu bahagia dan selalu membuat kamu tersenyum.

Bulan

(Bulan mengepalkan tangan seperti ingin berantem)

Kalau kak Rio menyakiti kamu, kamu bilang saja sama kita. Kita akan beri kak Rio pelajaran supaya tidak menyakiti kamu Ina.

Safina

Terima kasih teman-teman, kalian sangat baik sama aku. Kalian selalu percaya dan selalu menemani aku, aku sayang sama kalian.

Bel masuk berbunyi, guru datang dan memberikan penjelasan untuk Safina dan teman-teman. Rio selalu perhatian dan selalu berada di samping Safina, mengawasi Safina dan menjaga Safina.

Safina bahagia dengan kehidupan dia sekarang, karena dia bisa kenal dengan Rio. Rio sangat menyayangi Safina, dua hari kemudian adalah hari terakhir masa ospek. Acara penutupan ospek, Rio memberikan pidato.

Rio

(Rio tersenyum menatap Safina)

Hari ini adalah hari terakhir kalian menjadi siswa atau siswi ospek, mulai besok kalian akan memakai seragam sekolah dan akan menjadi siswa dan siswi sekolah ini, selamat untuk kalian semua.

Semua orang bertepuk tangan dengan bahagia.

Rio: {CONT'D}

Sekarang kalian semua boleh pulang, dan terima kasih untuk partisipasi selama kalian menjalani ospek. Kami kakak kelas meminta maaf jika kami ada salah kepada kalian.

Seseorang berbisik ke telinga Rio, Rio melanjutkan perkataannya

Rio: {CONT'D}

Kami kakak kelas memiliki hadiah untuk kalian semua, sebagai tanda permintaan maaf kepada kalian. Setelah mendapatkan hadiah dari kami, kalian bisa langsung pulang.

Kakak kelas membagikan coklat kepada semua siswa dan siswi yang menjalani ospek, saat semua pulang. Safina dan ketiga temannya juga pulang, tapi tiba-tiba ada yang memegang tangan Safina dan dan Safina menoleh kebelakang.

Rio berlutut di depan Safina, Rio memberikan cincin kepada Safina dan mengatakan.

Rio

(Rio tersenyum memberikan cincin untuk Safina)

Ina, sejak pertama kali aku melihat kamu tersenyum saat upacara pembukaan. Aku mencintai kamu, aku tahu ini hanya cincin monel. Tapi aku janji sama kamu setelah aku lulus dan bisa menghasilkan uang, aku akan melamar kamu menggunakan cincin emas.

Safina

Maksud kakak?

Rio

Aku mencintai kamu Ina, aku harap kamu mau menjadi perempuan yang akan aku cintai seumur hidup aku, selalu menemani aku selamanya.

Safina

Kak Rio yakin jatuh cinta sama aku?

Rio

(Rio tersenyum)

Aku serius Ina, aku akan mencintai kamu seumur hidup aku, jadilah perempuan yang aku cintai dan mencintai aku untuk selamanya.


Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar