INT. RUMAH SAKIT - MALAM
Perawat membersihkan darah yang mengering dari luka Theo dan mengobatinya. Kira memerhatikan ketika perban telah selesai dipasang.
INT. RUMAH CHISA, KAMAR THEO - MALAM
Lampu kamar dinyalakan. Terlihat kamar Theo tertata rapi persis seperti yang diingat Theo saat pergi. Theo melihat-lihat dengan tatapan rindu.
Kira melihatnya, lalu berjalan ke arah lemari. Saat Kira membukanya, origami burung terjatuh berserakan di lantai. Theo menoleh dan terkejut.
INT. RUMAH KACA - SIANG
Terlihat para anggota Clover terkejut melihat kekacauan di rumah kaca. Pot-pot yang telah dicat pecah dan tanah siap pakai berserakan di lantai. Sara menutup mulutnya, tapi Sam dan Radi menyadari ada tetesan darah di pot.
INT. RUMAH SAKIT - SIANG
Chisa terlihat duduk sambil bersandar di tempat tidurnya. Di sampingnya, Theo tertidur sambil menggenggam tangannya.
Kira membuka pintu, berhenti sebentar melihat keduanya, lalu mengecek monitor tanda vital Chisa yang menunjukkan keadaan normal.
Chisa meletakkan telunjuknya di depan bibir, meminta Kira untuk tidak berisik. Kira menantang. Melempar tas kecil berisi pakaian ganti ke kepala Theo.
Chisa menatap kakaknya sebal. Theo terbangun dan melihat Kira, lalu ke dalam tas. Menahan diri.
Theo pergi setelah menepuk tangan Chisa sekali. Chisa kembali pada Kira.
Chisa menatap Kira, menggigit bibir.
INT. RUANG GURU - SIANG
Terlihat Radi sedang menaruh tumpukan buku-buku teman sekelas di meja guru. Lalu berpamitan keluar.
INT. KORIDOR SEKOLAH - SIANG
Kira melihat Radi keluar dari ruang guru dan memanggil.
Radi menoleh. Terkejut sekaligus lega melihat Kira, lalu curiga.
EXT. TAMAN SEKOLAH - SIANG
Radi dan Kira tampak berbicara di taman. Tidak repot-repot duduk. Kiratampak serius dan Radi memandang Kira curiga.
Kira menghela napas dongkol.
Radi melihat Kira berkedip sekali dan semakin yakin dengan asumsinya.
EXT. RUMAH SAKIT, TAMAN - SIANG
Theo terlihat sedang duduk berdampingan dengan Yoshi di taman. Menikmati udara segar.
Theo meremas kaleng minumannya.
Theo melihat Yoshi dengan tatapan seorang anak yang ingin mengadu pada ayahnya. Yoshi menepuk paha Theo dua kali.
Yoshi terkejut, tapi lalu mengusap-usap pundak Theo menenangkan.
INT. RUMAH SAKIT - SIANG
Chisa terkejut melihat Radi berdiri di pintu kamar rawatnya.
EXT. RUMAH SAKIT, ATAP - SIANG
Terlihat Chisa dan Radi duduk sambil melihat pemandangan. Chisa menikmati angin meniup rambutnya, sementara Radi hanya menatap Chisa.
Radi mengangguk.
INT. LORONG RUMAH SAKIT - SIANG
Yoshi dan Theo tampak berjalan menuju ruangan Chisa. Dari jauh keduanya melihat sosok Chisa di lorong, lalu mendekat.
Theo melambatkan langkah setelah melihat Radi. Radi menatap Theo balik, setengah terkejut, tapi sudah menduga Theo akan ada di sana. Chisa melirik keduanya.
EXT. RUMAH SAKIT, TAMAN - SIANG
Theo dan Radi tampak duduk berdampingan di taman, sama-sama larut dalam pikiran masing-masing.
Theo membenarkan posisi duduknya. Mengangguk seperti sudah menduganya.
Theo berjalan meninggalkan Radi, kembali ke rumah sakit. Begitu Radi tak bisa melihat, air muka Theo berubah muram.
INT. ASRAMA SEKOLAH, KAMAR SAM DAN THEO - MALAM
Sam memerhatikan tempat tidur Theo yang kosong. Berpikir sejenak, lalu mengetik di hapenya.
INSERT CHAT TEXT : Tenis?
Sam pergi ke kamar mandi.
Di hapenya, balasan dari Theo datang.
EXT. LAPANGAN TENIS - MALAM
Sam melihat Theo berjalan memasuki lapangan, tampak muram. Langsung sadar tangan Theo cedera dan teringat kekacauan di rumah kaca. Sam membuka tas dan mengeluarkan dua raket tenis dan bola, serta pak bola cadangan.
Theo tak menjawab. Mengambil raketnya dan bersiap di posisi. Sam melakukan pemanasan sebelum melempar bola.
Terlihat keduanya bermain sampai tidak bisa bangun lagi. Theo dan Sam lalu berbaring menatap bintang.
Theo tak menjawab, hanya suara napas mereka yang kelelahan yang terdengar. Udara mengepul di depan mereka.
Theo membuang muka.
Theo memejamkan mata, tidak menjawab. Sam berbaring di samping Theo lagi, meniup angin malam di depan wajahnya.
Sam terkejut, menatap Theo.
INT. RUMAH KACA - SIANG
Anggota Clover memutuskan berkumpul di rumah kaca. Theo tak bisa berhenti gelisah di kursinya.
Theo memaksakan senyum. Tak lama Chisa membuka pintu dan Theo menarik kursi di sampingnya. Keduanya saling mengangguk.
JUMP CUT TO:
Chisa duduk di kursi. Anggota Clover lain di window seat di depan Chisa.
Tiba-tiba Chisa membuka kancing seragam teratasnya, satu, lalu dua. Theo memandang ke arah lain.
Terlihat kebingungan dan penasaran di wajah-wajah anggota Clover. Chisa mengancing seragamnya lagi.
Tidak ada yang bisa menanggapi, masih memproses.
Anggota Clover yang memandang Chisa empati.
Anggota Clover tersenyum, hanya Theo yang membuang muka, penuh khawatir.
Dafan bersungut pada Chrysille.
Radi mengeluarkan gulungan kertas besar di meja.
MATCH CUT TO:
INT. RUANG KELAS 1-3 - SIANG
Rencana partisipasi yang sudah direvisi ditempel di papan tulis. Radi meminta perhatian seluruh kelas. Terlihat wajah-wajah bingung dari murid kelas 1-3 melihat Radi membahas Pekan Olahraga Sekolah lagi.
Radi mengamati respon teman-teman sekelas. Terdengar beberapa anak berkasak-kusuk. Theo memecah bisik-bisik, membuat kelas terdiam.
Radi menatap Theo. Anak-anak di kelas menatap Theo, tampak menimbang, beberapa mengangguk, beberapa antusias. Theo menoleh ke Chisa di meja belakang. Chisa tersenyum, sendu.
MONTAGES - BEBERAPA TEMPAT
- Terlihat Radi menjelaskan rencananya di papan tulis. Terlihat satu per satu murid mengangkat tangan dan Radi tersenyum sebelum menulis nama di papan tulis.
- Kamar Chisa. Chisa menutup lemari dan memakai smart watchnya lagi.
- Di lapangan. Terlihat murid-murid kelas 1-3 melakukan latihan untuk Pekan Olahraga Sekolah.
- Di pinggir lapangan. Theo mengajari Chisa pemanasan ringan untuk mengatur napasnya.
- Di kolam renang. Chrysille berlatih ditemani Dafan yang menghitung waktu Chrysille, lalu bersorak sendiri.
- Di koridor. Sara terlihat menarik Kira untuk memberitahu bahwa Chisa berusaha keras.
- Di lapangan. Chisa berhasil berlari sampai garis seratus meter tanpa menyalakan alarm di jamnya. Chisa terlihat senang, Radi menggeleng melihat waktu di stop watchnya. Chisa melihat Radi, tapi Dafan terlihat menghibur mendorong mereka untuk latihan lagi.
- Di lapangan. Radi menghitung waktu lari Dafan, Sam dan Theo. Radi terlihat memberi ketiganya instruksi.
- Di lapangan. Chisa duduk bersama teman-teman kelas 1-3 yang sedang istirahat dan dan bercanda, main permainan ringan.
END MONTAGES
INT. RUANG OSIS - SIANG
Terlihat Kira mengakhiri briefing di depan ruangan. Papan tulis di belakangnya dipenuhi rangkaian acara selama Pekan Olahraga Sekolah.
Para anggota Osis meninggalkan ruangan. Dari luar terdengar hiruk pikuk murid-murid yang menyambut pekan olahraga dengan antusias.
Kira merapikan kertas-kertas di meja. Theo muncul di pintu, Kira menoleh sebentar lalu melanjutkan bersiap-siap.
Theo terdiam, menatap Kira.
Kira berjalan keluar ruangan.
Kira berbalik, menunggu. Theo menggeleng, tak melanjutkan.
Mata Theo membesar, terkejut. Kira sudah berbalik lagi.
Theo mengangguk walaupun Kira tak bisa melihatnya.
CUT TO: