EXT. PACITAN - PANTAI - NIGHT (DREAM)
Suara ombak dan laut masih terus mengiringi.
Nala (7) berdiri sendiri menghadap ke arah laut. Berdiri diatas hamparan pasir putih.
Nala menghadap ke arah kiri dan melihat neneknya (59) yang mengenakan gaun putih.
Nala kaget dan bahagia. Dia berlari. Jejaknya menempel di pasir.
Nala memeluk neneknya dengan erat. Neneknya memeluk balik. Mengusap kepalanya. Nala bahagia.
Nala berhenti memeluk. Dia menghadap ke atas melihat neneknya. Nenek Nala tersenyum.
Nala mencuri pandang ke arah belakang neneknya.
Terlihat dari jauh Arif (7) sedang duduk meringkuk melihat ke arah lautan.
Nenek Nala mendorong punggung Nala. memberikan isyarat: "Main sana".
Nala perlahan-lahan berjalan menuju Arif. Nala berbalik sekali lagi untuk melihat neneknya. Neneknya masih berdiri disana memberi isyarat tangan: "Pergi pergi".
Nala kembali berjalan ke arah Arif. Bingung mau bilang apa.
Arif yang sedang tenangnya memandang gelombang pasang tiba-tiba terkena lemparan bola pasir di kepalanya. Dia bingung dan melihat Nala sedang membentuk bola pasir berikutnya.
Kepala Nala terkena lemparan bola pasir. Nala melihat Arif dengan senyum lebar.
Mereka berdua saling bertukar melempar bola pasir. Keduanya terbawa suasana bahagia.
Kaki Nala tercelup pasa surut air laut, begitu juga Arif.
Perlahan-lahan mereka tanpa sadar bermain ke arah laut. Bola pasir yang mereka lempar mulai terasa berat dan bercampur dengan air garam.
Lemparan Arif mengenai muka Nala. Nala terjatuh. Berusaha mengelap matanya.
Arif menghampiri Nala khawatir. Saat mendekat, Nala menampol Arif dengan bola pasir di tangan kanannya. Arif terjatuh ke air laut. Nala tertawa.
Saat Nala berusaha melempar bola pasir berikutnya, tangannya berhenti.
Arif sudah menghilang.
Ditelan oleh lautan.
NALA KECIL
Arif.
Nala melihat gelombang pasang surut menyeret kakinya.
Nala melihat ke arah lautan.
NALA KECIL
ARIFFFF!
Dengan tekad kuat, tanpa takut, Nala menerjang lautan
yang gelap. Mencari Arif.