I/E. JALAN DAENDELS - MOBIL ARIF - NIGHT
Arif menyetir dengan muka masam. Radio 105.8 FM masih terus
memutar lagu.
NALA
Udah dimana Rif?
Arif tidak menjawab.
NALA
Jangan dikacangin dongg.
ARIF
(fokus nyetir)
Jangan bikin masalah lagi. Tidur.
NALA
Ini kemana?
ARIF
(fokus nyetir)
TIDUR.
Nala cemberut.
Arif membuka telpon.
ARIF
Halo? Sal? Ini gua Arif.
(beat)
Yang gua omongin sama lo tadi
siang.
(beat)
Gua sampe jam 11.
(beat)
Masih. Makasih banyak Sal.
(beat)
Iya. Maaf banget ngerepotin.
Waalaikumsalam.
Arif mematikan hp.
NALA
Sal. Sal. Sal. Temen lo ya?
Arif menghiraukan.
NALA (CONT’D)
Sal. Sal. Faisal bukan?
Arif fokus menyetir.
NALA (CONT’D)
Dari Sokaraja. Berarti nanti
lewattt. Jogja!
Arif melirik Nala sejenak. kaget.
NALA (CONT’D)
Temen lo Faisal tinggal di Jogja.
Kita ke rumah Faisal kan?!
ARIF
Lo kan cuma ketemu sekali.
NALA
Orangnya baik. Ganteng. Tapi
pacarnya itu lo..
ARIF
Itu sebelum kita pacaran kan?
NALA
Jam tangannya rolex. Sandalnya
cristian dior. Berliannya gede-gede
kiri kanan, cuma yang sebelah rada
sirkon. Faisal itu biasa banget.
Jadi aku mikirnya.. Ahh
jangan-jangan barang second.
Arif menggeleng-gelengkan kepala.
NALA (CONT’D)
Itu atau ceweknya yang kaya. Which
is Versi yang gak gua suka.
(beat)
Karena cowok yang deketin cewek
buat hartanya. Itu sampah.
ARIF
Gua cuma inget dadanya.
Nala tertawa.
NALA
Dribbling gitu ya?
Nala mengambil kantong plastik dibawah jok. Nala
mengorek-ngorek sesuatu di dalamnya.
ARIF
Kenapa lo potong rambut?
Nala mengambil bir kaleng.
NALA
(membuka kaleng bir)
Huh?
ARIF
Rambut lo. Kenapa lo potong?
NALA
Jelek yaaa??
ARIF
NALA! Kenapa lo potong?
Hening.
NALA
Bosen ajaaa. Mau ganti image.
Arif nengok ke Nala. Arif menyipitkan mata.
Arif mengambir bir Nala, lalu dia membuka kaca dan membuangnya keluar.
Nala mengambil bir kedua di kantung plastiknya dan membukanya.
NALA
Nih Rif kalo lo mau bilang aja.
Arif mengambil kantung bir Nala di paha Nala, lalu
membuangnya ke luar kaca.
NALA
(sambil minum)
Dosa tau Rifff. Buang Sampah
sembarangan.
Arif berusaha meraih bir ditangan Nala.
Nala menghindar.
Arif berusaha meraihnya lagi.
Nala menahan Arif dengan kaki kanannya.
Arif berusaha meraih sambil curi-curi pandang melihat jalan.
ARIF
NALA!
NALA
(menunjuk ke jalan)
Eit! Liat jalan Rif! Jalan!
Mobil belakang Arif mengklakson berkali-kali.
Mobil belakang mulai sejajar dengan mobil Arif.
SOPIR MOBIL SEBELAH
OII! OIII!!
Nala membuka kaca.
SOPIR MOBIL SEBELAH (CONT’D)
Berhenti! Nepi Nepi! Kalo mabok
jangan nyetir!
Mendengar perkataan itu, Arif langsung kembali fokus menyetir. Arif berusaha menepi.
Mobil sebelah pergi menjauh. Mobil Arif berhenti. Arif pergi keluar. Dia memutari mobil lalu membuka kunci pintu Nala karena kacanya belum ditutup.
Arif membuka pintu, tetapi Nala merangkak keluar lewat pintu Arif.
ARIF
NALA!
Nala menaruh jarinya di telinga. Arif bingung.
NALA
Denger denger..
Nala mengecilkan suara radio.
Arif mendengar suara ombak.
NALA (CONT’D)
Pantai! Kita di Pantai!
Nala membuka sepatunya dan mulai berjalan ke kegelapan.
Arif tidak bisa melihat apapun dibalik kegelapan itu, kecuali tabrakan suara ombak.
Nala minum bir sambil berlari diatas pasir.
NALA
Ahaha. Dosa gua.
Bir Nala abis. Nala berusaha memeras apapun yang masih tersisa dari kaleng itu.
NALA (CONT’D)
Ariff! Bawain Bir gua dong.
Arif mengecek kursi Nala. Tidak ada bir apapun tersisa. Arif mengecek bagian-bagian mobil. Arif mengambil plastik getuk yang Nala beli.
Arif lari ke kegelapan dimana Nala berdiri tegak. Nala menunggu Arif.
NALA
Mana birnya?
Arif memperhatikan Nala yang kecewa.
Arif menggenggam tangan Nala.
Arif membawa Nala balik ke mobil.
NALA
Itu plastik apa?
ARIF
Getuk.
NALA
Getuk? Buat siapa?
Arif menghiraukan Nala. Dia terus menggandeng tangan Nala ke mobil.
I/E. JALAN DAENDELS - MOBIL ARIF - MOMENTS LATER
Arif membuka pintu, lalu Nala duduk di kursi. Arif menaruh getuk di pangkuan Nala.
Nala bingung.
Arif kembali ke kursinya. Arif membesarkan suara radio untuk membenamkan suara pantai. Lagu yang bermain di radio itu adalah malam dansa - Nourma Yunita.
Nala kenal lagu itu. Nala membesarkan volumenya.
Nala berjoget mengikuti irama opening.
Tidak bisa menahan rasa senangnya, Nala membuka pintu dan pergi keluar.
Nala meraih tangan Arif, mengajaknya untuk berdansa bersamanya di luar.
Nala berusaha menarik Arif. Arif menempel erat di kursi.
Nala melepas tangan Arif dan menari sendiri. Arif hanya
memperhatikan.
Nala bernyanyi dengan ria.
NALA
Jadi nyata!! Cerianya di malam
dansa. Cerianya cinta kita berdua.
Aku luluh dan pasrah bagai tak
kuasa. Oh.. ya.. terurai pesona.
Arif memperhatikan.
Masih memperhatikan.
Arif menghela napas panjang.
Arif beranjak dari kursi. Meraih tangan Nala yang menguntai.
Arif berdansa berpegang tangan mengikuti panduan Nala.
NALA (CONT’D)
Saat itu dimalam dansa. Saat kau
ucapkan kata-kata
mesra nan indah. Kau buat diriku
tenggelam larut. Hanyut didalam
bahagia.
Arif terlihat lelah. Palanya pusing. Arif menggemgam tangan Nala dengan erat. Dia menyandarkan kepalanya di kepala Nala. Merapatkan badannya. Dia menutup matanya. Membenam kekhawatirannya. Mendengar hembusan napas Nala disamping telinganya. Bagaikan mabuk asmara.
Arif menurunkan tangannya. Arif mulai kehilangan tenaganya. Tangan Arif memeluk Nala erat. Nala mengoyang-goyangkan badan Arif sambil balik memeluknya. Arif membenamkan kukunya ke punggung Nala.
Nala melihat luka di leher Arif. Luka gigitan Nala yang tidak pernah hilang. Tangan kanan Nala menutup luka itu.
Arif meraba rambut Nala yang pendek. Merabanya pelan-pelan.
Di malam yang gelap, mobil Arif terparkir. Diiringi dengan irama musik. Bersama Nala dan Arif yang saling berpelukan. Seperti tidak ingin berpisah. Atau sebaliknya, mengucapkan selamat tinggal.