EXT. RUMAH ARIF - DEPAN RUMAH - NIGHT - PAST
Malam itu Arif menggelar acara reunian bersama teman-teman kuliahnya. Acaranya sudah selesai. Arif membantu mengeluarkan beberapa motor yang berimpitan.
Teman Arif ada yang membantu teman ceweknya mengeluarkan mobil di depan rumah yang terlalu mepet. Beberapa teman Arif melambaikan tangan ke Arif ketika pergi. Arif melambai balik.
I/E. RUMAH ARIF - BERANDA RUMAH - NIGHT - PAST
Arif menunggu salah satu temannya beres-beres.
ARIF
Jangan sampe ada yang ketinggalan.
TEMAN KULIAH 1
Iya-iya.
Teman Arif selesai beres-beres.
ARIF
lo gak mabok kan?
TEMAN KULIAH 1
Gua bawa motor. Masa iya?
Arif menepuk punggung temannya.
ARIF
Yaudah. Ati-ati.
TEMAN KULIAH 1
(bercanda)
M'lekum.
Teman Arif pergi. Tiba-tiba langkahnya berhenti.
TEMAN KULIAH 1 (CONT’D)
Lo sama sekali gak berubah ya Rif.
(berbalik ke Arif)
Itu pacar lo bukan?
ARIF
Yang mana?
TEMAN KULIAH 1 (O.S)
Itu yang tadi nemenin minum Fauzan
ama temen-temennya.
Nala mabuk tak sadarkan diri di dapur. Arif tau Nala yang
dimaksud.
ARIF
Enggak. Temen Kantor aja.
TEMAN KULIAH 1
Kalo si Laras?
ARIF
Temennya dia. lo kok tau namanya?
TEMAN KULIAH 1
Kenalan lah. Tukeran nomer tadi.
Arif menendang temannya.
ARIF
Udah pergi lo dasar buaya.
TEMAN KULIAH 1
(tertawa)
Tahun depan lagi lah!
Teman Arif menghampiri motornya.
ARIF
Insyallah. Ati-ati.
Terdengar mesin motor menyala. Suara mesin motor mulai menjauh. Arif menutup pintu depan. Rumah Arif berantakan kayak kapal pecah. Terdapat puntung rokok, botol minum, dan snack-snack berserakan dimana-mana.
INT. RUMAH ARIF - DAPUR - NIGHT -PAST
Arif melihat Laras sedang nyapu-nyapu.
ARIF
Oi Ras! Udah Gak usah. Gua aja.
LARAS
Dikit lagi. Nanggung. Gak kuat gua
lihat dapur lo berantakan.
ARIF
Serius gua aja. Pulang gih. Udah
malem.
Arif mengambil sapu dari Laras. Laras menghela napas.
LARAS
(melirik ke Nala)
Bantuin gua ngangkut Nala kalo
gitu.
ARIF
Nala ama gua aja.
Laras Kaget. Laras memberi tatapan curiga.
LARAS
Kata orang-orang kantor, lo pacaran
ama Nala? Jujur ama gue, bener gak?
Arif bingung mau jawab apa.
LARAS
Jawab.
ARIF
Iya-iya gua baru jadian. Puas kan?
Pergi sana udah malem.
Laras tersenyum. Laras mengambil tas tentangnya dengan
riang, hendak pulang.
LARAS
Gua udah nebak! Congratulation ya!
Laras keluar pintu depan.
ARIF
(teriak ke Laras)
Jangan ember lo ya!
Suara Laras tertawa terdengar sampe dapur.
Arif menatap Nala yang tak sadarkan diri.
Arif menggoyang-goyangkan Nala.
ARIF (CONT’D)
Nal. Bangun.
Nala mabuk tidak sadarkan diri.
INT. MOBIL ARIF - NIGHT - PAST
Arif mengendarai mobil dengan Nala disampingnya.
Sedikit-sedikit Arif menyuri pandang melihat Nala yang tertidur.
Muka Nala sebentar-sebentar disinari oleh cahaya lampu jalan.
I/E. APARTEMEN NALA - KAMAR NALA - NIGHT - PAST
Pintu terbuka. Nala dan Arif memasuki ruangan. lampu kamar Nala masih menyala.
Jendela kamar Nala semua terbuka. Kamarnya kotor dan berantakan.
Arif membanting Nala dan tas tentengnya ke kasur.
Arif memberi selimut ke Nala yang terkapar di kasur.
Arif menutup jendela dan horden. Setelah itu, Arif mengambil remot AC dan mengatur suhunya. Lalu Dia mematikan lampu.
ARIF
Jangan lupa dikunci.
Arif pergi menutup pintu.
INT. APARTEMEN NALA - LORONG - NIGHT - PAST
Baru saja Arif pergi dari pintu kamar, Arif mendengar suara Nala mengeluarkan muntah.
INT. APARTEMEN NALA - KAMAR NALA - NIGHT - PAST
Arif memasuki kamar Nala yang gelap, hanya lampu kamar mandi saja yang menyala.
DI KAMAR MANDI: Arif membuka pintu. Terlihat Nala sedang berusaha muntah di depan WC. Arif menghampiri dan berusaha membantu Nala Mengeluarkan isinya.
NALA
Huekkk!!
Nala masih kesulitan membuang muntah. Arif terus berada disampingnya membantu.
INT. APARTEMEN NALA - KAMAR NALA - MOMENTS LATER - PAST
DI DAPUR: Gelas air yang setengah habis berdiri di dekat wastafel dapur. Nala dan Arif seakan-akan di terperangkap dalam gelas dengan setengah badan kelelep air.
DI KAMAR: Nala jatuh ke kasur. Setengah sadar. Arif duduk di lantai bersender ke kasur Nala, lelah.
NALA
Rif. Ariff!
ARIF (O.S)
Tidur Nal. Tidur.
(beat)
Ya Allah capek gua.
NALA
Rif tadi temen-temen lo pada cerita
ama gua.
Arif terlalu capek untuk menjawab.
NALA (CONT'D)
Siapa itu yang cakep.
(beat)
Ah Fauzan! Iya iya.
ARIF (O.S)
Apa katanya?
NALA
Katanya lo masih perjaka terus gak
pernah pacaran.
Nala tertawa kecil.
ARIF
Dia gak ngapa-ngapain lo kan?
NALA
Mesum orangnya.
Arif menghela napas panjang.
NALA (CONT’D)
Eh terus terus! Katanya elo
ditaksir banyak cewek pas kuliah.
(beat)
Cuma pada turn off pas tahu lo
maunya langsung nikah!
Nala tertawa terbahak-bahak.
NALA (CONT’D)
Tampangnya doang punya modal.
Desire Nol!
ARIF
Gua punya keinginan kok.
NALA
Kasih tau gua.
ARIF
Gua mau ML ama lo di
kasur.
Hening.
NALA
Kasur? Kasur gua?
Arif tidak menjawab.
NALA (CONT’D)
Yaudah sini buka celana gua. Cepet
sini.
Suara Nala membuka resleting celana.
ARIF
Ya Allah, ngapain gua ngeladenin
cewek mabok.
NALA
Gimana Mas perjaka? Jadi gak?
Arif beranjak ke atas kasur. Naik pitam.
ARIF
Lo! Lo dasar cewek gak tau untung!
Anjing anjing sumpah, kalo lo bukan
cewek. Udah gua.
(memukul kasur)
AHHH!!
Nala tertawa cekikikan.
NALA
Payah lo Rif. Ama kayak gua.
ARIF
Dimananya?
NALA
Jomblonya.
Arif menutup mata, lalu mengatur napasnya.
ARIF
Lo putus lagi?
Nala tidak menjawab.
NALA
Lo mau jadi pacar gua gak?
ARIF
Gak.
Nada suara Nala mulai sedih.
NALA
Ketuaan ya?
ARIF
Maksud gua. Gua gak mau dengerin lo
yang bau miras.
(beat)
Karena lo gak tau apa yang lo
bicaraain.
Arif mulai tenang. Dia bersender di kasur.
Nala mulai menangis.
ARIF
Acting lo jelek tau.
Nala kentut.
ARIF
(menepok pantat)
Jorok!
Nala tertawa.
Arif tersenyum.
Tawa Nala pelan-pelan berhenti. Nala tertidur pulas.
INT. APARTEMEN NALA - KAMAR NALA - MOMENTS LATER - PAST
Arif duduk di kasur sedang menonton TV.
ARIF (V.O)
Malem itu, gua harusnya beres-beres
rumah.
(beat)
Tapi gua malah nonton bola di
apartemen Nala.
Arif melihat kulkas Nala yang rata-rata isinya kaleng bir dan UC9000.
Arif membuka gelas UC9000 dan kembali menonton TV.
ARIF (V.O)
Disaat rumah gua kayak kapal pecah,
gua lebih jengkel ama Nala yang
hidupnya gak jauh berbeda.
Di kamar Nala banyak hal-hal yang belum terselesaikan: Cucian baju yang belum dikeringin, piring yang belum dicuci, guling yang belum disepre, sampah yang belum dibuang.
Arif tertidur di lantai dengan alas sajadah.
INT. APARTEMEN NALA - KAMAR NALA - THE NEXT DAY - PAST
Arif meraba sekitarnya. Dia bingung sajadah yang dia jadikan
alas kemarin sekarang menjadi lembut. Arif terbangun Di kasur Nala.
ARIF
(menggumam)
Nala.
INT. APARTEMEN NALA - KAMAR NALA - BALKON- MOMENTS LATER PAST
Nala yang merokok di balkon dengan pintu ditutup berpaling ke arah Arif. Nala sudah memakai kacamata dan mengganti pakaian. Dia mematikan rokoknya.
INT. APARTEMEN NALA - KAMAR NALA - MOMENTS LATER - PAST
NALA
(membuka pintu balkon)
Rise and shine.
Nala menghampiri Arif di kasur. Arif menggeliat memeluk bantal.
NALA
Gimana kasurnya? Enak gak?
Arif menggerutu tidak menjawab.
Nala terdiam sejenak.
NALA
Rif. Semalam gua gak inget apa-apa.
Kita gak ngapa-ngapain kan?
Arif tidak menjawab.
NALA
Rif?
ARIF
Maksud lo?
NALA
Begituan.
ARIF
Gak.
NALA
Beneran?
ARIF
Siapa yang mau ML ama cewek bau
muntah.
Nala tertawa. Nala terdiam sebentar.
NALA
Rif. Pacaran yuk?
Hening. Selagi menunggu jawaban, Nala menggerakan jari dengan gestur melukis di seprai yang berantakan.
ARIF
Kejem lo tau gak.
Nala berhenti melukis.
NALA
Sorry.
Hening.
NALA (CONT’D)
Enggak berarti?
ARIF
Kenapa enggak?
Ekspresi Nala berubah dari takut jadi bersyukur. Awalnya bingung mau berbuat apa, Nala mendekat ke Arif dan menaikan poninya ke atas telinga.
Arif pun memejamkan matanya. Membiarkan.