34. INT. RUANG TAMU RUMAH JURAGAN SASTRO — MALAM
Suara gedoran terdengar lebih keras lagi, dan handel pintu terus digerakkan seseorang dari luar. Baskoro memberi isyarat lagi pada mereka bertiga agar berhenti dan tidak mengikuti dia.
Kemudian Baskoro mendekati sisi jendela yang jauh dari pintu. Dia menyibakkan tirainya sedikit untuk melihat siapa yang ada di depan pintu.
Terlihat diluar masih hujan dan gelap. Baskoro tidak bisa melihat jelas wajah sosok yang mengenakan jas ponco hitam yang sedang berdiri di depan pintu. Tapi ketika orang tersebut berjalan hendak menuju pintu samping, ternyata jalannya orang tersebut terseok.
Baskoro menutup kembali tirainya dan kembali menghampiri bapak,adik dan istrinya.
BASKORO
(berbicara pelan)
JURAGAN SASTRO
(bicara keras)
BASKORO
(bicara pelan)
JURAGAN SASTRO
(bicara pelan)
MAYA
Tiba-tiba terdengar gedoran dari pintu samping dan juga pintu depan bersamaan. suara gedoran semakin keras, daun pintu nampak didorong paksa hingga bergetar. Mereka berempat diam saling merapat tak berani bergerak. Tak lama kemudian suasana hening.
INTAN
(ketakutan)
BASKORO
Juragan Sastro mencoba mendengarkan sesuatu, kemudian berjalan menuju pintu depan
MAYA
JURAGAN SASTRO
Juragan Sastro perlahan mengintip dari balik tirai. Samar-samar di kegelapan dia melihat siluet dasim dan empat pemuda yang salah satunya perempuan, mereka tampak berbincang sebentar dan kemudian pergi .
juragan Sastro menutup lagi tirainya, dia berjalan menuju sofa panjang dan duduk dengan lemas.
JURAGAN SASTRO (CONT’D)
Maya dan Intan langsung duduk disamping juragan Sastro, sementara Baskoro memeriksa lagi melalui jendela dan memastikan bahwa mereka benar-benar sudah pergi.
Baskoro kemudian meletakkan pisau yang selama ini dia pegang diatas meja, dan kemudian duduk di anak sofa.
BASKORO
JURAGAN SASTRO
BASKORO
JURAGAN SASTRO
MAYA
JURAGAN SASTRO
MAYA
(melihat perhiasan intan)
INTAN
(memegangi kalungnya)
Mereka diam dan saling pandang
BASKORO
MAYA
JURAGAN SASTRO
(bangkit dari sofa)
35. INT. KAMAR TIDUR AYU RUMAH JURAGAN SASTRO — MALAM
Cahaya senter yang dibawa Baskoro dan lampu minyak yang di bawa Maya mulai menerangi kamar Ayu yang tampak berantakan.
kamar berukuran kecil dengan satu ranjang tidur dengan sprei yang lepas dan bantal yang tak tertata, dipojok ruangan terdapat sebuah lemari kecil untuk menyimpan baju yang terbuka pintunya dan hampir kosong isinya, hanya beberapa baju dan kain yang tersisa dan berhamburan didalam lemari. Sementara dipojok lainnya terdapat kursi dan meja kayu sederhana yang atasnya penuh dengan kertas, botol botol bekas kosmetik.
Maya meletakkan lampu minyak diatas meja, Juragan sastro mendekati meja dan duduk diatas kursi. Sementara maya memeriksa ranjang tidur ayu. Dia membalikkan kasur dan tidak menemukan apapun selain beberapa lembaran koran dan sobekan majalah.
baskoro memeriksa lemari dengan bantuan senter tapi dia juga tidak menemukan petunjuk apapun. maya kemudian duduk di atas ranjang ayu, disusul kemudian intan yang sedari tadi berdiri didekat pintu juga ikut duduk.
Maya melihat sekeliling, kemudian menyuruh kakaknya untuk memeriksa di atas lemari.
MAYA
Baskoro langsung menjulurkan tangannya keatas lemari. Dia meraba-raba dan menemukan buku catatan kecil.
Diambilnya buku catatan itu dan dibuka, disela sela buku terselip dua lembar foto tua ukuran postcart, foto pertama berwarna sephia dengan gambar ningsih memakai baju pengantin putih, sedangkan foto yang kedua, foto berwarna yang sedikit pudar dengan gambar ningsih berlatar belakang teras samping rumah juragan sastro.
baskoro memeriksa tulisan dengan bantuan senter yang dia pegang.
BASKORO
(membolak balik buku catatan)
Baskoro mengambil foto yang terselip dibuku itu, dia melihat sebentar dan terdiam. Dia memandang wajah bapaknya, dan memberikan foto ningsi yang memakai gaun pengantin putih kepada jurgan sastro.
BASKORO (CONT’D)
(menyerahkan satu foto)
Juragan sastro menerima foto yang diberikan baskoro, dia mendekatkan foto tersebut di samping lampu minyak.
Setelah jelas terlihat nampak mata juragan sastro bergerak gerak dan raut mukanya berubah. Dia sedikit gugup, tapi disembunyikan.
JURAGAN SASTRO
(sedikit gugup)
Maya penasaran dan meminta foto yang dipegang bapaknya. Dan ketika maya melihat..
MAYA
(mengingat-ingat)
Maya mencoba mengingat-ingat. Dan tiba tiba dia berdiri.
MAYA (CONT’D)
(bersemangat)
JURAGAN SASTRO
(berteriak)
Semuanya terdiam mendengar ucapan juragan sastro yang spontan. juragan sastro yang baru menyadari ucapanya terdiam dan tidak berani menatap wajah anak-anaknya.
baskoro menyerahkan foto ningsi yang berpose didepan teras samping rumah kepada maya.
BASKORO
(meyerahkan foto ke maya)
Maya melihat foto tersebut, di terdiam dan kembali duduk di samping intan, intan melihat sebentar foto yang dipegang maya.
MAYA
Juragan sastro tertunduk. tak lama kemudian dia mengambil tarikan nafas panjang dan menghembuskan secara cepat.
JURAGAN SASTRO
Juragan sastro menundukkan kepala, dan mulai menangis.
JURAGAN SASTRO (CONT’D)
(menangis)
Juragan sastro menumpahkan tangisannya. maya memegang lutut bapaknya untuk menenangkan, sementara baskoro menatap tajam ke arah bapaknya.
JURAGAN SASTRO (CONT’D)
Baskoro yang sejak tadi sudah mulai marah akhirnya meluapkan kemarahannya.
BASKORO
Juragan sastro mengangguk sambil menundukkan kepala.
BASKORO (CONT’D)
MAYA
Baskoro diam dan mengatur nafas.
BASKORO
Intan yang merasa serba salah akhirnya menuruti perintah suaminya. baskoro menggandeng intan keluar dari kamar ayu.
MAYA
Baskoro tidak menjawab dan terus pergi.
JURAGAN SASTRO
MAYA