94. INT. RUANG DOSEN – PAGI
FADE IN
Tampak pintu tertutup bertuliskan “Ruang Dosen”. Jon keluar dari pintu tersebut. Dosen 3 juga ikut keluar. Di depan ruangan mereka bercakap-cakap.
DOSEN 3
JON
FADE OUT
95. EXT. AULA TEMPAT TEATER – SIANG
Aton dan Rizal duduk di emper aula. Mereka terlihat sedang serius.
ANTON
RIZAL
ANTON
RIZAL
ANTON
RIZAL
FADE OUT
96. EXT. RUANG TAMU RUMAH JON – SIANG
FADE IN
(O.S) Suara mesin jahit Narti. Jon dan Dinda duduk di kursi beranda. Jon sedang mengetik di laptop, Dinda terlihat sedang menulis pada sebuah buku tulis. Sesekali ia membacakan buku dan Jon mengetiknya.
Suara mesin jahit Narti berhenti. Terlihat Narti keluar meminta Jon dan Dinda untuk makan.
NARTI
JON
Narti kembali masuk ke dalam rumah. Jon dan Dinda kemudian beranjak dari tempat duduknya. Mereka berdua masuk ke rumah.
CUT TO:
97. INT. RUANGAN PAK LURAH – SIANG
Meja kantor pak Lurah, di atasnya terdapat tumpukan berkas-berkas dan alat tulis. Di dinding belakang meja pak Lurah terpagantung garuda pancasila, foto presiden dan wakil presiden. Di depan meja terdapat satu buah kursi.
Pak Lurah duduk di kursinya. Terlihat sedang membuka dan membaca sebuah berkas.
Terdengar pintu ruangan pak Lurah diketuk. Pak Lurah mempersilakan masuk dan meletakkan berkas yang baru saja ia baca.
PAK LURAH
Pak bos datang menemui pak lurah. Pak Bos membuka pintu lalu masuk ke ruangan. Pak lurah mempersilakan pak bos duduk.
PAK LURAH
PAK BOS
CUT TO:
98. EXT. TEMPAT PEMBUANGAN SAMPAH – SIANG
Tiga orang pemulung sedang mengorek sampah. PEMULUNG 1, perempuan (45), PEMULUNG 2 dan PEMULUNG 3, keduanya laki-laki (30). Masing-masing membawa karung besar untuk menampung barang rosokan yang ditemukan.
Mereka bertiga menghentikan aktivitasnya dan berbincang-bincang. Berjalan menjauh dari tumpukan sampah mencari tempat yang teduh di bawah bangunan semi permanen yang bentuknya seperti gubuk kumuh. Terbuka tetapi memiliki atap untuk berteduh. Terdapat bangku kayu panjang untuk duduk.
PEMULUNG 1
PEMULUNG 2
PEMULUNG 1
PEMULUNG 3
PEMULUNG 2
CUT TO:
99. EXT. RUANG TAMU RUMAH JON – SIANG
Jon dan Dinda terlihat kembali duduk di beranda rumah. mereka berdua masih melanjutkan aktivitas yang tadi sempat terjeda untuk makan siang.
100. INT. RUANGAN PAK LURAH – SIANG
Pak bos dan pak lurah masih duduk. Mereka sedang membicarakan pembongkaran taman belajar.
PAK LURAH
PAK BOS
PAK LURAH
CUT TO:
101. EXT. TEMPAT PEMBUANGAN SAMPAH – SIANG
PEMULUNG 1
PEMULUNG 2
PEMULUNG 3
Raut wajah Pemulung 1 terlihat sangat sedih. Ia kemudian berdoa. Pemulung 2 dan Pemulung 3, keduanya masih membicarakan penggusuran.
PEMULUNG 1
PEMULUNG 3
FADE OUT
102. INT. RUANG DOSEN – PAGI
Dosen 3 duduk di tempatnya. Jon berada di hadapan Dosen 3. Terlihat Dosen 3 mengembalikan setumpuk kertas skripsi milik. Jon. Kertas tersebut di letakkan di atas meja. Mata Dosen 3 berkaca-kaca. Ia berbicara dengan terbata-bata.
DOSEN 3
Dosen 3 tidak melanjutkan ucapannya. Ia hanya menggelengkan kepala sebagai isyarat bahwa Jon telah di-drop out. Wajah Jon terlihat sangat sedih, matanya berkaca-kaca tetapi ia mencoba menahan air mata. Dosen 3 terlihat mengusap air mata. Jon menghela nafas panjang, lalu berbicara, menyerahkan kertas-kertas tersebut kepada Dosen 3.
JON
103. BEGIN MONTAGE – VARIOUS LOCATIONS
A. Ruang Dosen - Jon bersalaman dengan Dosen 3, lalu beranjak dari tempat duduk dan keluar ruangan.
B. Lorong Gedung Perkuliahan - Jon berjalan dengan tatapan mata kosong dan langkah kaki yang berat.
C. Depan Aula Tempat Latihan Teater - Jon duduk sendirian, melamun, wajahnya terlihat sangat sedih.
END MONTAGE
FADE OUT
104. EXT. TAMAN DI TENGAH KOTA – MENJELANG MAGHRIB
FADE IN
Jon dan Dinda duduk di bangku taman yang biasa mereka tempati. Suasana sepi, tidak banyak pengunjung seperti biasanya. Hanya PRIA GELANDANGAN yang ada di sana, ia tidur di salah satu bangku taman yang berada tidak jauh dari tempat mereka berdua duduk.
Jon dan Dinda terlihat sedang ngobrol serius. Duduk mereka terlihat berjarak. Tidak saling pandang. Dinda terlihat memandang ke depan. Sementara Jon, bola matanya terlihat memandang ke bawah. Diam beberapa saat. Dinda kemudian berbicara dengan nada datar dan penuh kekecewaan.
DINDA
Jon menoleh, memandang wajah Dinda, ingin bicara tapi tidak jadi. Lalu Jon menundukkan kepala. Posisi dan tatapan mata Dinda masih seperti tadi.
(O.S) Suara azan maghrib. Gelandangan yang tidur di bangku taman bangun. Ia pergi dan lewat di depan Jon dan Dinda. Jon dan Dinda masih diam.
FADE OUT
105. EXT. DEPAN RUMAH KOS SALSA – MALAM
FADE IN
Sepeda motor Jon berhenti di depan rumah kos Salsa. Dinda turun dari sepeda motor. Langsung membuka gerbang dan masuk. Jon belum beranjak, ia masih memandangi pintu rumah kos Salsa. Kemudian Jon pergi.
106. BEGIN MONTAGE – VARIOUS LOCATIONS
A. EXT. AULA TEMPAT TEATER – Jon duduk sendirian melamun di depan aula.
RIKO (O.S)
B. INT. AULA TEMPAT TEATER – Nadia dan Riko sedang berlatih teater, hanya berdua, mereka berdiri dan berpegangan tangan, terlihat seisi aula kosong.
NADIA
C. EXT. AULA TEMPAT TEATER – Jon berdiri menoleh ke arah pintu aula. Lalu berjalan pergi meninggalkan aula.
NADIA (O.S)
RIKO (O.S)
D. EXT. JALAN RAYA – Jon sedang mengendarai sepeda motor, raut wajahnya tampak semakin sedih.
END MONTAGE
107. EXT. GANG ATAU JALAN KAMPUNG - MALAM
Narti mencari kucing jantan piaraannya yang bernama BAGONG. Berjalan menyusuri jalan dan sesekali berhenti, menengok kanan kiri, memanggil Bagong. Wajahnya terlihat kebingungan.
NARTI
Sampai di perempatan gang, Narti berhenti. Narti bertemu bu Titik.
BU TITIK
NARTI
BU TITIK
FADE OUT