34. INT. TEMPAT FOTOKOPIAN – SIANG
Sebagaimana umumnya tempat usaha fotokopi dan percetakan di sekitar lingkungan kampus. terdapat etalase berisi alat-alat tulis dsb. Terlihat seorang karyawan sedang mengoperasikan mesin fotokopi. Seorang lagi menata kertas-kertas yang baru saja dicetak. Anton dan Rizal duduk di kursi plastik. Menunggu lembar skripsi mereka selesai dicetak.
RIZAL
ANTON
CUT TO:
35. INT. RUANG PERPUSTAKAAN JURUSAN PEND. BAHASA INDONESIA - SIANG
Dinda dan Salsa duduk di perpustakaan, keduanya tampak sedang menatap layar laptop. Salsa berhenti mengetik. Menengok Dinda yang tampak serius di depan laptopnya.
SALSA
DINDA
SALSA
DINDA
SALSA
CUT TO:
36. EXT. DEPAN TEMPAT FOTOKOPIAN – SIANG
RIZAL
ANTON
Anton dan Rizal tertawa. Kemudian Rizal terdiam. Dia ingat kepikiran Jon.
RIZAL
ANTON
CUT TO:
37. INT. RUANG PERPUSTAKAAN JURUSAN PEND. BAHASA INDONESIA - SIANG
DINDA
SALSA
DINDA
SALSA
DINDA
SALSA
Dinda tidak menanggapi, hanya tersenyum dan masih sibuk mengetik.
FADE OUT
38. INT. RUANG TAMU RUMAH JON – PAGI
Terlihat Jon sedang duduk dan menghadap layar laptop yang berada di atas meja kecil. Narti sedang menjahit. Terdengar suara mesin jahitnya. Tetangga Jon, BU TITIK (55) duduk di kursi tamu.
BU TITIK
Narti berhenti menjahit. Melihat ke arah bu Titik. Basa-basi menanggapi pembicaraan. Wajah Jon tampak tidak senang.
NARTI
BU TITIK
Narti melanjutkan menjahit. Jon menjawab tanpa memandang muka. Ia masih sibuk di depan layar laptopnya.
JON
BU TITIK
Jon tidak menjawab. Narti berhenti menjahit. Terlihat mengecek baju yang baru saja dijahit. Beranjak dari tempat duduk sembari menanggapi bu Titik.
NARTI
Terlihat layar laptop Jon. Terketik sebuah judul “PROPOSAL CINTA... (di bawahnya) kepada: D ... kutulis proposal cinta, teruntuk adinda...”
Jon seperti kaget dan menjawab dengan gugup.
JON
Narti menyerahkan baju kepada bu Titik.
NARTI
Bu Titik menerima baju yang diserahkan kepadanya.
FADE OUT
39. INT. TEMPAT FOTOKOPIAN – SIANG
Sebagaimana umumnya tempat usaha fotokopi dan percetakan di sekitar lingkungan kampus. Terlihat seorang karyawan sedang mengoperasikan mesin fotokopi. Seorang lagi menata kertas-kertas yang baru saja dicetak. Anton dan Rizal duduk di kursi menunggu lembar skripsi mereka selesai dicetak.
RIZAL
ANTON
CUT TO:
40. INT. RUANG PERPUSTAKAAN JURUSAN PEND. BAHASA INDONESIA - SIANG
Dinda dan Salsa duduk di perpustakaan, keduanya tampak sedang menatap layar laptop. Salsa berhenti mengetik. Menengok Dinda yang tampak serius di depan laptopnya.
SALSA
DINDA
SALSA
DINDA
SALSA
CUT TO:
41. EXT. DEPAN TEMPAT FOTOKOPIAN – SIANG
Anton dan Rizal terlihat membawa tumpukan kertas. Mereka berdiri di depan fotokopian.
RIZAL
ANTON
Anton dan Rizal tertawa. Kemudian Rizal terdiam. Rizal tiba-tiba teringat Jon.
RIZAL
ANTON
CUT TO:
42. INT. RUANG PERPUSTAKAAN JURUSAN PEND. BAHASA INDONESIA - SIANG
DINDA
SALSA
Dinda tidak menanggapi, hanya tersenyum dan masih sibuk mengetik.
FADE OUT
43. TAMAN BELAJAR – SORE
Terlihat Jon bersama Dinda melewati jalan menuju lokasi Taman Belajar. Sepeda motor Jon berhenti di depan lokasi, terlihat Dinda membawa tumpukan buku yang diikat dengan tali.
Anak-anak berlari keluar menyambut kedatangan Jon dan Dinda. ANGGA (10) bertanya kepada Dinda.
ANGGA
DINDA
Dinda terlihat menunjukkan buku-buku yang dia bawa. Jon bertanya kepada mereka. Anak-anak senang dibawakan buku baru.
JON
INSERT: DUA ORANG LAKI-LAKI PARUH BAYA, PAK LURAH (50) DAN PAK BOS (50) BERDIRI AGAK JAUH DARI TAMAN BELAJAR. MEREKA MENGAMATI JON, DINDA DAN ANAK-ANAK DI TAMAN BELAJAR. MEREKA BERDUA TERSENYUM TANPA BERKATA-KATA.
Semua tampak senang. Hanya JALU (8) yang terlihat murung. Jon tersenyum memandang semua anak. Tatapan Jon berhenti pada Jalu. Jon lalu bertanya.
ANAK-ANAK
Dinda menyerahkan buku. Riko yang menerimanya. Kemudian Jon meminta anak-anak mebawanya ke dalam. Jon memanggil Jalu.
JON
Jalu berhenti. Jon mengambil bungkusan, berisi sepatu bekas berwarna hitam di dalam kantong plastik yang berada di sepeda motornya. Jon lalu memberikannya kepada Jalu.
JON (CONT’D)
Jalu membuka bungkusan tersebut. Jalu senang mendapat sepatu.
JALU
JON
JALU
Jalu lalu memasukkan sepatu ke dalam kantong plastik lagi. lalu ia kembali berkumpul bersama teman-temannya. Jon masih berada di luar, ia tersenyum melihat Dinda bersama anak-anak. Dinda berdiri di depan anak-anak, anak-anak duduk di lantai. Terlihat Dinda sedang membacakan sebuah buku cerita.
Pak Lurah dan Pak Bos masih berada di tempatnya mengamati kegiatan di Taman Belajar. Keduanya saling pandang lalu pak Bos menganggukkan kepala. Kemudian keduanya berjalan meninggalkan tempat tersebut.
FADE OUT
44. DEPAN AULA TEMPAT TEATER – MALAM
Riko dan Nadia duduk di emperan aula. Mereka sedang menunggu teman-teman yang lain untuk latihan. Tetapi tidak ada yang datang. Hanya mereka berdua. Keduanya diam tatapan mata kosong memandang ke depan. Sunyi, hanya suara jangkrik yang terdengar.
FADE OUT
45. DEPAN RUMAH KOS SALSA – MALAM
Dinda turun dari sepeda motor. Jon terlihat membuka tas mengambil bingkisan. Dinda terlihat menunggu Jon.
JON
Dinda terlihat penasaran. Kepalanya mendongak, seperti mencari tahu apa yang sedang Jon cari di dalam tasnya.
Jon memberikan kado sebesar buku A5 yang dibungkus dengan kertas koran kepada Dinda. Kado tersebut berisi jilbab pashmina berwarna hijau tosca, kain rajutan bermotif bunga dengan warna yang tidak terlalu mencolok dan selembar kertas berisi puisi.
JON
DINDA
JON
Dinda menerima kado yang diberikan Jon. Keduanya saling berpandangan dan tersenyum. Dinda mengucapkan terimakasih. Jon pamitan pulang.
DINDA
JON
DINDA
FADE OUT
46. JALAN RAYA – MALAM
Jon pulang melintas di jalan raya kota. Terlihat ekspresi wajahnya tampak bahagia. Kemudian lalu lintas kota tampak dari atas.
CUT TO:
47. DEPAN AULA TEMPAT TEATER – MALAM
Riko dan Nadia masih duduk di tempat yang sama dengan posisi yang sama seperti tadi, bengong menatap kedepan denganpandangan kosong. Riko kemudian berbicara kepada Nadia.
RIKO
NADIA
RIKO
Riko dan Nadia kemudian berdiri. keduanya saling berhadapan. Kemudian Riko memegang tangan Nadia. Nadia terkejut.
NADIA
Riko diam saja. Dia menggandeng tangan Nadia dan berjalan meninggalkan aula. Nadia menurut dan ikut berjalan.
RIKO
NADIA
Mereka berdua berjalan bersama, bergandengan tangan, tampak dari belakang berjalan menjauh.
FADE OUT
48. KAMAR KOS SALSA - MALAM
Salsa terlihat mengantuk. Berbaring di atas ranjang. Dinda duduk di bawah, di lantai yang beralaskan karpet. Pelan-pelan Dinda mengeluarkan kado pemberian Jon. Dinda terlihat menutupi kado tersebut dengan tas agar Salsa tidak melihatnya. Salsa bangun, tapi tidak beranjak dari tempat tidur, berkata kepada Dinda kalau ia mau tidur lebih awal karena besok sidang skripsi.
SALSA
DINDA
Salsa tidur. Dinda dengan hati-hati mengambil kado pemberian Jon. Membukanya pelan-pelan agar tidak menimbulkan suara. Ekpsresi wajah Dinda tampak penasaran.
DINDA
Dinda tersenyum bahagia. Melihat selembar jilbab pashmina berwarna hijau tosca. Ia mendapati sebuah amplop. Dinda membukanya. Lalu membaca tulisan yang ada pada selembar kertas tersebut. Dinda senyum-senyum sendiri.
INSERT: SEMBARI SURAT DIBACA FLASHBACK POTONGAN-POTONGAN ADEGAN; PERKENALAN JON DAN DINDA USAI PENTAS TEATER, KEBERSAMAAN MEREKA DI TAMAN BELAJAR, MAKAN DI WARUNG LESEHAN PINGGIR JALAN, DAN SAAT MEREKA BERBONCENGAN DI JALAN.
JON (V.O)
Dinda tertawa membaca kalimat terakhir surat Jon. Salsa terbangun karena Dinda tertawa. Menengok sebentar, melihat Dinda, lalu kembali tidur. Dinda terlihat sedang mengetik di ponsel sembari tersenyum.
CUT TO:
49. BERANDA RUMAH JON – MALAM
Jon tampak bahagia. Duduk di kursi beranda rumah. Melihat ponsel sambil senyum-senyum sendiri. Membaca chat WA dari Dinda. Ia lalu berdiri dan masuk ke dalam rumah. Tampak dari luar lampu ruang tamu Jon mati.
50. KAMAR KOS SALSA – MALAM
FADE IN
Dinda memegang kain pemberian Jon. Mendekatkannya ke wajah, seperti memeluk dan mencium kain berwarna hijau tosca tersebut. Mata Dinda terpejam.
DINDA (V.O)
FADE OUT