INT. ICU VIP 01 - DAY
Ayah menarik sebuah kursi dan diletakkan di antara tempat tidur Misha dan Janu, ia duduk.
Dimas dan dokter anestesi tetap fokus memantau layar monitor, sementara Pak Arifin duduk di kursi tak jauh dari tempat tidur Janu.
Tangan kanan Ayah menggenggam pergelangan tangan Janu, sedangkan tangan kirinya menggenggam pergelangan tangan Misha. Perlahan Ayah memejamkan mata.
DISSOLVE TO
EXT./INT. PLAYGROUND TK - DAY - 1999 (FLASHBACK)
Janu kecil sedang asik menikmati roti coklat ditangannya, sementara sesekali kakinya menjejak tanah agar ayunan yang ia naiki tidak berhenti berayun.
Keasikannya terganggu saat terdengar anak perempuan menangis didekatnya. Kepalanya memutar,mencari. Tapi tak ditemukan.
Kaki Janu melompat turun dari ayunan, ia mulai mencari anak perempuan yang terus menangis sembari terus menggigit roti coklat.
Akhirnya Janu menemukan anak perempuan itu bersembunyi dibawah perosotan. Ia ikut berjongkok disampingnya. Tangannya terjulur, memberi susu coklat bekal siang miliknya.
JANU KECIL
(mengunyah roti)
Jangan nangis, ini buat kamu.
Audrey menengadahkan kepala, menerima dengan tangan kanannya sementara tangan kirinya mengusap mata. Di pangkuannya ada boneka Elmo.
AUDREY KECIL
(membaca nama di seragam Janu)
"Janu Satya Permana"
JANU kecil
Jangan nangis lagi. Kalo ada
yang nakal, bilang aku.
Audrey tersenyum dengan mata berbinar menatap Janu.
CUT TO :
EXT. LAPANGAN BASKET SMP - DAY - 2011 (FLASHBACK)
Janu dan beberapa siswa menghabiskan jam istirahat dengan bermain basket di lapangan Sekolah.
Tampak beberapa siswi di pinggir lapangan menonton dan bersorak memberi semangat, termasuk Audrey.
Teman Audrey yang berdiri disampingnya memanggil Janu.
TEMAN AUDREY #1
Janu! Janu!
Tepat setelah janu mem-passing bola ditangannya, ia menoleh ke pinggir lapangan.
TEMAN AUDREY #1
(menunjuk Audrey disampingnya)
Dapet salam dari Audrey anak 8G!
Janu hanya membalas dengan senyuman, sementara Audrey merengek malu-malu kucing pada temannya.
TEMAN JANU
(sambil men-dribble bola)
Cie, siapa tuh? anak 8G.
JANU
(posisi defense didepannya)
Nggak kenal, kayaknya belum pernah sekelas.
Janu berhasil merebut. Lalu ia berlari sembari mendribble bola sebelum akhirnya mencetak 2 poin dengan lay up. Semua siswi di pinggir lapangan kembali bersorak.
CUT TO :
EXT. AULA SMA - DAY - 2014 (FLASHBACK)
Janu duduk di ujung paling belakang, bersama siswa lainnya. Ia asik mengobrol, sesekali menahan tawa mereka agar tidak ketahuan oleh guru yang mengajar didepan aula.
Tiba-tiba mikrofon di pos gerbang Sekolah menyala. Janu dan yang lainnya menyimak, menanti pengumuman.
JANU
Yes, guru rapat. Pulang cepet.
Teman-teman Janu menahan tawa.
TEMAN AUDREY #2
Tes...tes...dear Diary, hari ini
aku senang sekali karena bisa
satu kelas dengannya. Akhirnya
setelah sekian lama kita satu sekolah,
dari TK sampai SMA kelas 11 baru
kali ini bisa sekelas dengannya.
Semua terheran-heran dengan pengumuman yang tak lazim, termasuk Janu. Terlebih ketika salah satu teman sekelas mereka, Audrey berlari meninggalkan aula dengan menangis. Sementara teman-teman lainnya menyoraki.
CUT TO :
INT. BANDARA - DAY - 2016 (FLASHBACK)
Pak Arifin menarik troli bermuatan satu koper besar dan dua travel bag, berjalan tepat di samping Daddy. Sementara Janu berjalan dibelakang mereka memanggul ransel, tangan Mommy melingkar di lengan Janu.
MOMMY
Kita sudah check-in?
JANU
Udah Mom...
Mommy menarik lengan Janu untuk berbisik, membuat tubuh Janu sedikit membungkuk.
MOMMY
Janu, Mommy pengen liat batik dulu.
Kamu yang bilang Daddy yah, pasti oke.
Janu tertawa kecil mendengar pemintaan Mommy-nya.
JANU
(berhenti disalah satu coffe lounge)
Dad, ngopi disini yuk?
Daddy menoleh untuk menghentikan langkah kaki.
DADDY
Oke.
MOMMY
(berbisik pada Janu)
Tuh kan, Mommy bilang apa.
Janu duduk menghadap ke check-in area, lalu-lalang penumpang dan pengantar. Lalu, matanya terkunci pada seorang gadis dengan bucket bunga dan kado ditangannya.
Rupanya Mommy juga ikut mengamati gadis yang sama.
MOMMY
Kasian...mungkin pacarnya udah masuk bording area.
JANU
Kayak temen SMA...tapi lupa namanya.
MOMMY
Coba sana kamu tanya...kasian.
JANU
Enggak ah Mom, mungkin cuma mirip.
END FLASHBACK
Ayah tersentak dengan mata terbuka. Pak Arifin terlihat cemas.
AYAH
Bagaimana kondisi Janu, Dok?
DOKTER ANESTESI
Semua tanda vitalnya masih stabil.
AYAH
Baik, sekarang kita jemput Misha pulang.
DISSOLVE TO :
INT. RUMAH AUDREY - DAY (DREAM SEQUENCE)
Janu terbangun dari tidurnya. Matanya memutar ke seluruh sudut kamar, ia tak mengenali kamar itu. Bahkan ranjang besar itu bukan miliknya. Selimut putih di sisi kiri ranjang telah tersibak, seseorang sudah lebih dulu bangun.
Aroma masakan menggelitik Janu untuk beranjak, ia menuruni anak tangga dan mendapati seorang perempuan di dapur membelakanginya, dengan gaun tidur.
Sadar akan hadirnya seseorang, perempuan itu menoleh ke arah tangga.
MISHA
Pagi sayang, sarapan yuk. Udah siap nih.
Janu berdiri di anak tangga, senyumnya mengembang mendapati Misha. sementara Misha menata piring di atas meja.
Namun perlahan senyum Janu surut, ia berpikir. Janu menghampiri Misha, ragu-ragu Janu menyentuh wajah Misha. Janu tersentak kaget.
MISHA (CONT'D)
Kamu kenapa sih? Kaget gitu, ada kerutan?!
JANU
(menggeleng pelan)
Kamu cantik.
Misha memukul manja lengan Janu.
MISHA
Gombal! Udah 6 tahun nikah
masih aja ngegombal.
Janu semakin terlihat bingung, ia duduk di meja makan. Misha menyiapkan kopi untuk Janu.
MISHA (CONT'D)
Sayang, nanti siang ada rapat
orang tua di sekolah,
mau bahas acara perpisahan.
Janu menggaruk kepalanya, menggigit bibirnya dengan keras.
MISHA (CONT'D)
Nggak kerasa yah, Arkana udah mau SD aja.
Rasanya baru kemarin dia ribut minta
gendong tiap kamu pulang kantor.
Tangan Janu mengepal dan ia ketukan berkali-kali ke dahinya.
JANU
(bergumam)
Ini nggak nyata, ini nggak nyata.
ini bukan kehidupan nyata.
Misha menoleh, menatap Janu keheranan.
MISHA
Kenapa sayang? Tadi kamu bilang apa?
Misha meletakkan secangkir kopi panas di hadapan Janu.
JANU
Kamu bukan istriku... kamu bukan istriku.
MISHA
Kamu ngomong apa sih, sayang?
Janu menggebrak meja dan berdiri dari kursinya.
JANU
Kamu bukan istriku! ini bukan
kehidupan nyata! Kamu harus bangun!
Misha mundur selangkah, ia ketakutan melihat Janu.
Janu segera menarik tangan Misha dan merengkuhnya dalam pelukan.
JANU
Ayo kita pergi dari sini.
Aku ingin kamu jadi istriku,
tapi bukan di kehidupan ini.
Misha memberontak dalam pelukan Janu, walaupun sia-sia.
MISHA
Kamu kenapa sih?! Pergi kemana?! Lepasin!
JANU
Ini nggak nyata Misha!
Ini bukan kehidupan nyata!
Misha berhenti memberontak dalam pelukan Janu.
MISHA
Aku Audrey...Misha siapa?
CUT TO :