INT. RUMAH AUDREY -NIGHT
Audrey terbaring di dalam kamar, masih dengan tatapan kosong. Seorang Psikiater baru aja selesai memeriksa Audrey.
WILDAN
Bagaimana, Dok? Kondisinya masih seperti itu
sejak saya jemput di kantor polisi.
PSIKIATER
Mamamu juga pasien saya, kemungkinan besar
kejadian ini karena faktor genetik. Walaupun
pasti ada pemicu yang membuat Audrey depresi.
Wildan hanya mengangguk, matanya menatap cemas Audrey. Lalu ia selipkan boneka Elmo yang mulai lusuh pada tangan Audrey.
PSIKIATER (CONT'D)
Obatnya harus diminum rutin dan harus ada
yang mengawasi Audrey. Kondisi kejiwaannya
masih sangat rentan.
WILDAN
Baik, Dok.
PSIKIATER (CONT'D)
Akan lebih mudah jika kita mengetahui faktor
pemicu. Saya jadwalkan besok malam untuk
hipnosis dengan hipnoterapis.
WILDAN
Siap, Dok. Lebih cepat lebih baik.
CUT TO:
INT. RUMAH SEDERHANA MISHA - NIGHT
Misha baru saja selesai mandi, ketika Ibu memanaskan lauk di dapur untuk makan malam. Ia menarik kursi meja makan, duduk lesu.
MISHA
Ayah kemana, Bu?
IBU
Ada rapat RT, kayaknya sekalian ronda. Kenapa?
MISHA
Misha tadi nolongin orang mau bunuh diri di JPO.
IBU
Ah, terus?!
MISHA
(menjelaskan dengan lemas)
Terus diamankan di kantor polisi sampai
ada keluarga yang menjemput.
IBU
Terus?
MISHA
Nggak terus Bu. Belok kiri, ntar
perempatan kedua belok kanan.
IBU
Ah kamu ini, Ibu tanya serius.
Terus kamu gimana?
MISHA
Ya sekarang Misha gini, rasanya capek banget.
Misha beranjak dari kursi, membongkar lemari dapur.
IBU
Kamu cari apa, Misha? selemari dibongkar.
MISHA
Kopi, Bu. Kayaknya masih ada satu
renteng deh, kemana yah?
IBU
Kopi? Ngelindur kamu. Sejak kapan dirumah
ini ada kopi. Ibu buatkan teh manis panas yah.
MISHA
Nggak usah, Bu. Misha mau tidur cepet aja.
Nanti tolong kasih tau Ayah yah.
CUT TO:
INT. RUMAH AUDREY - NIGHT
Wildan menyeduh air panas di teko, lalu membuka satu sachet teh tarik dan dimasukkannya ke dalam mug. Sembari menunggu teko bersiul, Wildan membongkar lemari dapur.
Beberapa sachet kopi yang ditemukannya, dibuang ke dalam tong sampah.
WILDAN
Ck..ck..Audrey. Lo harus berhenti
minum kopi. Terlalu banyak kafein,
bikin tubuh lo nggak rileks.
SUARA teko bersiul. Wildan mematikan kompor dan menuangkan air panas ke dalam mug.
Seorang pembantu rumah tangga buru-buru menuruni anak tangga.Lalu menyerahkan sebuah kotak kayu pada Wildan yang sedang menikmati teh tarik panas di meja bar.
PRT
ini saya temukan di bawah tempat
tidur non Audrey.
WILDAN
Makasi mbak.
Wildan segera mengeluarkan seluruh isinya di atas meja. Kotak susu coklat yang sudah dipipihkan dan selembar foto.
INSERT - FOTO LAMA
sebuah foto seorang siswa mengenakan seragam SMA. Dibalik fotonya ada nama "JANU SATYA PERMANA" dibingkai darah yang mengering berbentuk hati.
BACK TO SCENE
Wildan menyesap teh tariknya yang tak lagi panas.
WILDAN
Lo apain adek gue sampe dia merasa
hidupnya nggak berharga! Berengsek!
Wildan beranjak menghampiri foto keluarga yang terbingkai kayu dan digantung di dinding, tangannya mengangkat mug, menunjuk foto.
WILDAN (CONT'D)
Lo juga sama, berengsek! Lo buang
nyokap demi perempuan lain!
Wildan melempar mug tepat di wajah Papanya, foto itu robek.
CUT TO: