Dramaturgi
9. Eric
Skrip ini masih diperiksa oleh kurator

Adrian pun tenggelam dalam dunia barunya. Selepas kuliah ia meneruskan S2 keluar negeri dan sepulang dari sana ia melanjutkan bisnis almarhum ayahnya. Dalam perjalanannya, perlahan ia berhasil mengembangkan usaha tersebut lebih baik dari yang telah dicapai ayahnya. Ia mengawinkan nama baik, pengalaman dengan modernisasi, yaitu teknologi informasi yang ia peroleh dari dunia perkuliahan di teknik informatika hingga kemudian perusahaan itu tumbuh pesat dan Adrian sendiri meraih berbagai penghargaan. Namanya mulai identik dengan usahawan muda yang inovatif.

Dari sana, citra baik dari namanya di bidang usaha mulai dilirik oleh partai dimana ayahnya dulu bergabung. Adrian diajak bergabung menjadi kader meneruskan nama ayahnya yang pergi mendadak. Citra baik ayahnya dipercaya akan semakin mendongkrak nama Adrian yang sangat positif di dunia usaha. Nama Adrian dianggap ideal tanpa cela. Ia pun segera menjadi media darling. Pemikirannya yang cemerlang di dunia usaha dinilai relevan dengan visi misinya untuk negeri. Adrian kemudian diujicoba karir politiknya menjadi Wakil Wali Kota, lalu kemudian Wali Kota, ia berhasil dan kemudian digadang-gadang menjadi calon Gubernur.

Adrian masih bersahabat dengan Eric, teman sekolah, kuliah dan kemudian menjadi tangan kanannya saat bekerja dan menjadi kepercayaannya di dunia politik ini. Eric memeperkenalkan Adrian pada konsultan politik agar pencalonannya berstrategi dan mendapatkan hasil sesuai harapan. Konsultan politik ini ternyata mencium bahwa kubu lawan politiknya mencoba menjegal Adrian dengan cara apapun, termasuk dengan cara kampanye negatif karena mereka mencium kabar angin bahwa Adrian memiliki rekam jejak pribadi buruk di masa lalu. Konsultan politik itu menyarankan Adrian membersihkan hal yang memiliki peluang mencoreng nama baiknya dan Eric ditugaskan oleh Adrian untuk membereskannya.

Adrian tidak begitu peduli dengan kenakalan kecilnya di masa lalu. Ganjalan besarnya hanya satu. Ratih. Bila keluarga Ratih ditemukan oleh lawan politiknya dan diminta berbicara ke media, maka hal itu sangat berpeluang merusak nama baik dan kepercayaan dimana tabiat buruk di masa lalu ternyata menjadi pertimbangan bagi konstituen untuk memilih di negeri yang menganut budaya ketimuran ini.

Eric dibantu timses yang ada, lintang pukang mencari lagi keluarga Ratih disaat masa kampanye mulai dekat. Bagi Adrian, ia mencari Ratih bukan soal membersihkan nama. Tapi hanya karena ia ingin mencarinya. Ratih telah menjadi dambaan hati pencarian bertahun-tahun, dan kini nama itu muncul lagi.

Setelah usaha yang keras, akhirnya tim Adrian menemukannya.

Kini, tiba saatnya Adrian akan bertemu kembali dengan pujaan hatinya.

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar