Diary-nya
3. Bagian #3
Skrip ini masih diperiksa oleh kurator

Rindu hanya tinggal rindu, kita sudah tidak mungkin bertemu. Seandainya ada kesempatan untuk terakhir kali, akan ku katakan "jangan tinggalkan aku sendiri Mon"

Denis membuka pintu kamar nya dan menutupnya kembali, lalu dia jatuhkan badannya pada empuknya kasur tidurnya.

Denis terlelap.

"Nis, sumpah ya gue hidup kayanya gaada bahagia2 nya" ucap Mona kepada Denis

"Emang selama ini lu ga bahagia?" Jawab Denis

"Gue rasa ngga nis"

"Tapi lu selama ini gue liat kaya yang baik-baik aja mon"

"Iya tapi engga dengan batin gue nis"

Denis bangun dengan kasar dari tidurnya. Dia seperti dihantui Mona, entah dia yang merasa sangat merindukan Mona, atau memang Mona akan memberi isyarat kepada Denis.

Denis beranjak dari tempat tidurnya, lalu pergi ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.

.

.

"Denis pergi dlu ma, mau nongkrong sama temen2." Pamit Denis kepada mama-nya

"Jangan pulang malem2." Sahut mama-nya

Denis melangkah ke tempat dimana motornya terparkir lalu pergi melaju bersama motornya.

Sesampainya ditempat nongkrong yang penuh dengan teman-teman Denis bukannya ikutan gabung Denis malah melamunkan mimpi yang dia alami tadi.

"Gue harus selesaikan baca buku diary nya nih" gumam Denis

Lalu salah satu temannya bertanya. "Buku diary siapa tuh yang dimaksud?"

Denis pun menjawab dengan tingkah seperti tidak sadar sudah mengatakan itu, "hah apaan ?"

Teman-teman nya mengejeknya yang sedari tadi tidak fokus pada tongkrongan nya.

.

Hari semakin malam, Denis kini sedang berbaring di atas kasurnya sambil membaca kembali buku diary milik Mona.

.

.

Diary ku.

Semesta, kenapa? Semakin hari aku semakin tidak berguna? Semakin hari aku semakin tidak dihargai, aku seperti di perbudak, lalu aku harus bagaimana? Seniorku disana sangatlah merusak kenyamanan ku.

hari ini aku cukup aku menangis karena ulahnya, ulahnya yang tidak membantu dan selalu membebani ku, aku ingin cerita ini padamu Denis, tapi aku tidak siap. Doakan aku semesta, semoga aku kuat dengan cobaan ini.

.

.

Denis memahami isi curhatan Mona pada diary miliknya.

Kembali Denis membuka lembar selanjutnya.

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar