BABAK EMPAT
01.EXT. PANGGUNG PENTAS. SIANG
Cast: Cloudia dan ratusan penari
Cloudia dan ratusan penari memasuki panggung. Seorang syeikh mulai melantunkan nyanyian dengan suara melengking.
Dan setelah itu mulailah pentas tari Saman yang begitu memukau.
CUT TO
02.EXT. TRIBUN PENONTON. SIANG
Cast: Wisang, Letto
Wisang dan Letto di tribun penonton. Keduanya sama-sama
terpukau oleh penampilan Cloudia dan teman-temannya.
Wisang melirik Letto yang menatap ke panggung tanpa
berkedip. Dan dia sungguh cemburu. Di saat lain saat Wisang fokus ke panggung, Letto gantian meliriknya. Dan dia juga kesal.
LETTO (VO)
Dia milikku bukan milikmu. Jangan kau
ganggu kamu...
Luna diam-diam mendekat dan duduk di sebelah Letto.
Letto kaget. Luna pindah ke sebelah Wisang. Wisang
senyum. Biasa saja. Luna ge er.
LUNA
Penampilan Ratna dan Amira paling bagus
yaaa...
WISANG
Iyaa. Kalau Cloudia?
LUNA
Bagus juga sih tapi tetap bagusan Amira.
Cloudia kepilih karena beruntung.
Harusnya sih gue yang di sana...
Wisang hanya mendengarkan saja.
LUNA
Wis, nanti anterin gue pulang yaaa. Takut
nih pulang sendirian..
Wisang diam saja. Letto melirik dan menenggor bahunya.
LETTO
Anterin. Masak cewek minta anter
ditolak. Kan menolong orang mah
sedekah...
WISANG
Lihat aja nanti yaa...
Pertunjukan di panggung selesai. Tepuk tangan membahana. Letto segera berdiri untuk menuju ke tempat Cloudia dkk. Wisang juga mau berdiri tapi Luna memeganginya.
WISANG
Kamu kenapa pegangin aku?
LUNA
Takut kamu diambil sama cewek lain. Habis kamu manis dan lucu sih kayak kayak es
krim...
Wisang melongo karena disamakan dengan es krim dan mendengus kesal. Luna pegangin dia erat sekali. Letto yang mau pergi senyum penuh kemenangan.
CUT TO
03.EXT. SUDUT GEDUNG PERTUNJUKAN. SIANG
Cast: Cloudia, Letto, Wisang, Luna, Kak Jen, Amira, Bu Via, Ratna
Semua saling berpelukan dan menangis haru karena pentas mereka sukses. Bu Via juga terharu. Letto datang dan menyelamati mereka semua. Mata Cloudia diam-diam mencari keberadaan Wisang.
Wisang datang dengan Luna yang bergelayut di lengannya. Mereka berpandangan. Dan mendadak Cloudia menggamit lengan Letto.
BU VIA
Jeeen mana Jeeen? Kenapa dia gak
kelihatan sejak tadi?
CLOUDIA
(menunjuk Luna) Tanya Luna, Bu. Dia yang
ngumpetin Kak Jeeen...
Luna kaget.
LUNA
Kok gue ngumpetin Kak Jeeen? Gak salah
niiih...jangan asal ngomong dong, Cloud...
CLOUDIA
Lunaaaa?! Jujur deeeh.
KAK JEN
(muncul) Aduuhhh, Bu Viaa, maafin saya.
Saya tidur pulas sekali, Bu, seperti
orang mati...
CLOUDIA
Kok masih jam segini Kak Jeen diserang
kantuk hebat gituh? Kenapa kakk?
KAK JEN
Gak tau, Cloud. Habis minum tadi aku
langsung pules. Gak inget apa-apa...
WISANG
Kok aneh ya, Buuu?
CLOUDIA
Kak Jen, tanya ajah sama Luna, tadi
minuman itu dikasih apa? Soalnya tadi
minuman itu diberikan buat saya. Bukan
Kak Jeeen...
Luna kaget. Cloudia menatap Luna yang blingsatan.
LUNA
(mau nyerang) Kok elo ngomong gituh sih?
Lo nuduh gue naruh obat tidur ke minuman
itu?
LETTO
(membela Cloudia) Naaaah, lo sendiri
yang ngomong ya, Lun. Cloud gak ngomong
kayak begituh
KAK JEN
Lunaaa? Ngaku deeeh...
LUNA
Apaan sih? Semua membela Cloudia padahal
dia itu gak lebih seorang yang serakah.
Ini mau itu juga mau. Pakai nyuap segala
lagi. Ayo Wis, anterin
gue pulang...
Luna menarik tangan Wisang dan Wisang terpaksa ikut. Dia jalan sambil mundur dan terus menatap Cloudia. Cloudia juga terus menatapnya. Letto menatap Cloudia gimana gituh...
FADE IN
FADE OUT
04.INT. RUMAH SAKIT - RUANG ANAK. SIANG
Cast: Wisang, Letto, Cloudia, Suster, Dokter, Anka
Cloudia, Letto dan Wisang menjemput Anka.
DOKTER
Anka sudah sembuh. Jadi hari ini sudah boleh pulang...
ANKA
Terima kasih, dokter
DOKTER
Sama-sama, Anka. Hati-hati yaa...
ANKA
Makasih dok. Sama-sama.
CLOUDIA
Thanks, dok. Sampai jumpa lagi...
DOKTER
Jangan, mas. Lebih baik mas sehat selalu
WISANG
Maksud saya sampai jumpa siapa tahu saya bisa jadi menantu ibu...
DOKTER
Anak saya sudah menikah semua, mas...
Letto dan Cloudia tertawa. Wisang garuk-garuk kepala.
Cloudia menuntun Anka meninggalkan rumah sakit. Letto dan Wisang mengikuti di belakangnya.
CUT TO
05.INT. RUMAH CLOUDIA - RUANG TENGAH. SIANG
Cast: Wisang, Letto, Cloudia, Anka
Anka duduk di sofa. Dia memandang seluruh ruangan dengan takjub. Wisang dan Letto agak jauh menjaga jarak dengan Anka.
CLOUDIA
Malam ini dan seterusnya Anka bobo di
sini sama Bu guru.
ANKA
Emak? Bapak?
WISANG
Emak sama bapak kamu pergi jauh.
ANKA
Ikuut
LETTO
Gak bisa. Mereka jauuuh. Kamu nanti tinggal di sini sama bu guru dan sama kakak
ANKA
(menatap Letto dan Wisang)
Sama kakak? Sama kakak juga?
Cloudia bingung. Letto garuk-garuk kepala. Wisang senyum.
WISANG
Sama kakak Letto. Nanti kamu panggilnya
Papa Letto
CLOUDIA
(menatap Wisang) Sekarang ikut bu guru
ke kamar. Anka tidur...
Anka mengikuti Cloudia masuk ke dalam kamarnya. Wisang dan Letto saling berhadapan.
WISANG
Sebentar lagi kita ujian. Jadi kita harus
fokus belajar.
Belajar...belajar...belajaaar...
LETTO
(tertawa) Kalo gue fokusnya dua. Fokus
belajar biar lulus dan fokus
mempersiapkan pernikahan dengan
Cloudia...
WISANG
Iya yaa...gue fokusnya tiga. Fokus
belajar biar lulus dan fokus belajar
biar dapat kampus favorit dan dapet Putri
Kahyangan
LETTO
Ntar elo bantuin gue kaan?
WISANG
Ya pastilah. Masak kakak nikah adik
ngrecokin. Gak tau diri banget sih...
LETTO
Ya udah yuuk, kita pulang. Udah malem.
Cloud juga mau istirahat. (memanggil)
Cloudia?!
Cloudia muncul.
WISANG
Kita mau pulang dulu yaa.
LETTO
Yang mustinya pamitan guee. Kan gue calonnya...
CLOUDIA
Iya. Terima kasih banyak kalian berdua
udah bantuin aku.
LETTO
Sama calon suaminya kok sungkan gitu
sih?! Pulang dulu ya, sayang.
Assalamu’alaikum.
WISANG
Wa’alaikumslaam. Aku wakilin
jawab salam Letto. Boleh kaan?
Cloudia mengangguk sambil senyum.
Wisang dan Letto pergi. Letto di depan. Wisang di belakang. Sebelum menutup pintu dia menatap Cloudia dulu. Cloudia balas menatapnya. Wisang mendekati Cloudia lagi. Cloudia menunggu.
LETTO (OS)
Wisaaang, cepetaaan! Keburu hujaaan
WISANG
Eeeh iyaaa...ada yang ketinggalan...
CLOUDIA
Apa yang ketinggalan?
WISANG
Hatiku...
Sekali lagi mereka bertatapan. Wisang jalan mundur-mundur baru menghilang. Pintu ditutup. Cloudia bersandar ke tembok dan menghela napas panjang.
FADE IN
FADE OUT
06.INT. RUANGAN SEKOLAH. SIANG
Cast: Cloudia, Ratna, Amira, Wisang, Letto, Siswa Culun dll
Cloudia dkk sedang serius mengerjakan ujian akhir. Cloudia tidak menengok-nengok. Letto pegangin kepala pusing. Luna celingak-celinguk nanya ke Wisang. Wisang fokus dan santai banget. Amira bengong. Ratna menggigit-gigit pensilnya. Siswa Culun malah mainan karet dan menjepret Wisang. Wisang kaget. Dia mencari-cari siapa yang berulah. Siswa Culun senyum. Wisang nengok lagi dan melihat Luna tengah menatapnya.
CUT TO
07.EXT. HALAMAN SEKOLAH. SIANG
Cast: Cloudia dkk
Hari lain ujian praktek. Wisang menjalani ujian praktek olah raga yaitu bola basket. Dia jago banget main basket.
Gantian Cloudia yang main basket dan dia bisa juga.
Gantian Luna yang praktek basket dan dia jago banget lalu dia duduk di sebelah Wisang. Menggelendot manja. Wisang tidak enak hati apalagi Cloudia menatapnya.
CUT TO
08.INT. MASJID. SIANG
Cast: Cloudia dan murid-murid cewek
Cloudia sedang ujian praktek shalat. Luna banyak lupa.
GURU AGAMA
(tua, kurus, pecinya miring, matanya lebar)
Kebanyakan bersolek.
LUNA
Iiihhh bapaak...usil
GURU AGAMA
Kurangi tuh dandanannya. Jangan terlalu
Medok kayak badut.
Anak-anak pada ketawa. Luna cemberut.
GURU AGAMA (count’d)
Bajunya juga yang nutup aurat.
Ngapain lengan pakai digulung, rok pakai
dilipet di perut. Pakai hijab.
LUNA
Iyaa, paaak...iiihhh
Luna hanya ketawa-tawa
FADE IN
FADE OUT
09.EXT. SEKOLAH - HALAMAN. SIANG
Cast: Cloudia dkk
Cloudia keluar dari ruangan sambil membawa kertas. Dia bersorak.
CLOUDIA
Alhamdulillah...aku lulus. Makasih Ya
Allaah...
RATNA
Aku juga. Makasih juga Ya Allah.
Letto keluar dan bergabung.
LETTO
Sayang, aku lulus.
LUNA
(mencibir, menyindir)
Aku juga. Sayang-sayang...sayang
kepalanya peang kali. Gak usah pamer
kemesraan dong. Semua juga tau lo berdua
itu udah dijodohkan tapi gak gitu-gitu
amat kali.
RATNA
Eeeh Luna, lo sirik apa iri sih? Biasa
ajah dong.
CLOUDIA
Maaf ya, Lun, kalo udah bikin kamu mupeng
Wisang keluar. Dia berlagak lemas dan lesu.
LUNA
Wisang kok lesu? Wisaaang? Kamu lulus kan, sayang?
Wisang tambah lesu. Semua deg-degan termasuk Cloudia, Letto deg-degan.
LETTO
Lo gak lulus? Jangan bikin malu mama sama papa dong!
WISANG
Habis mau gimana lagi? Mungkin nasibku
lagi sial.
LETTO
Jadi kamu beneran gak lulus? Wisang?!
Wisang menunduk. Luna siap nangis.
CLOUDIA
Wis? Kamu...?
WISANG
Aku lulus, Cloud, aku lulussss.
Jawabnya sambil senyum merekah.
CLOUDIA
Iiih bikin deg-degan ajah deeeh
Cloudia gemas. Wisang senyum. Cloudia juga. Mereka bertatapan. Luna berdehem.
LUNA
Sebenarny pacar lo tuh Letto apa Wisang
sih, Cloud? Kok kayaknya lo sukanya sama
Wisang? Gak jelas banget deeh. Hipokrit.
Kakak mau adik juga diembat
Wisang dan Cloudia tersadar.
WISANG
Letto, lo jangan dengerin si mulut ember.
Yuk kita pulang
SISWA CULUN dan beberapa SISWA lain datang. Mereka langsung menyemprotkan pilok ke baju teman-temannya. Dan mereka pun pesta semprot-semprotan dengan gembira. Cloudia buru-buru menjauh dan jalan ke tempat lain. Wisang meliriknya.
CUT TO
10.EXT. SEKOLAH - PERPUSTAKAAN. SIANG
Cast: Cloudia, Wisang
Cloudia masuk ke perpustakaan. Penjaganya, seorang lelaki tua sedang berbenah.
PENJAGA PERPUS
Kamu gak ikut pesta pilok, Cloud?
CLOUDIA
Enggak, pak. Sayang bajunya. Kan bisa disumbangin.
PENJAGA PERPUS
Iyaa, bagus itu. Lagian itu kan corat-coret itu perbuatan sia-sia. Perbuatan era order baru bahkan jaman imperialis.
Cloudia menebar pandang.
CLOUDIA
Saya akan rindukan tempat ini, bau buku-bukunya, judul buku-bukunya.
PENJAGA PERPUS
Hanya tempat ini?
CLOUDIA
Tentu saja saya juga akan merindukan bapak.
PENJAGA PERPUS
Sebentar lagi bapak pensiun, Cloud. Dua bulan lagi. Gak terasa bapak sudah tua.
CLOUDIA
Umur boleh mendekati magrib, pak, tapi semangat tetap dhuha. Oh ya, ini untuk istri bapak.
Cloud melepaskan kalungnya. Insert: Wisang pas muncul di pintu dan dia tertegun. Penjaga Perpus juga tidak percaya.
PENJAGA PERPUS
Cloud, kamu serahkan kalung emas ini untuk istri bapak? Makasih ya, neng. Kamu bener-bener siswa teladan walaupun kamu sebatang kara tapi jiwamu begitu besar dan mulia. Kamu murid yang setiap hari mengunjungi perpus ini. Dan mulai besok bapak tidak akan melihat kamu lagi.
Cloud juga menangis. Cloud mengucap terima kasih dan pergi. Wisang tidak kelihatan.
CUT TO
11.EXT. SEKOLAH - TAMAN. SIANG
Cast: Cloudia, Wisang
Cloudia jalan. Dia perhatikan bangunan sekolahnya dari jauh. Insert: Wisang muncul dan memperhatikan Cloud dalam diam seolah dia tak ingin mengusik ketenangan Cloud. Dia pandangi Cloud dalam, lembut sekali tatapannya.
Cloud ingat hari-hari yang dilalui selama tiga tahun di tempat ini.
Hari pertama masuk sekolah saat dia mengikuti MOS.
Saat dia menjadi pengibar bendera.
Saat Cloud telah dan masuk mengendap diam-diam sama Letto.
Suka dan duka. Guru-guru dan teman-temannya. Cloudia senyum penuh arti. Dan lagu Guruku Tersayang menjadi back sound-nya. Dan scene sudah berpindah ke tempat lain.
CUT TO
12.EXT. SEKOLAH SD SWASTA - HALAMAN. SIANG
Cast: Cloudia, Anka, Maria, Wisang, Bu Titin,
Cloudia menyanyi dan menari bersama anak-anak muridnya. Anka juga di sana. Maria masih yang paling heroik. Wisang menjadi fotografernya. Mereka menyanyi dengan sangat ceria khas anak-anak.
Dari jauh Bu Titin datang dan bergabung. Suasana tambah meriah. Maria menggandeng tangan kedua gurunya. Anak-anak lain juga menari, menyanyi, bergandengan tangan berputar-putar. Cloudia ceria seperti bunga di padang rumput yang sedang mekar dengan indahnya. Wisang benar-benar terhanyut oleh pesonanya Cloudia.
CUT TO
13.INT. RUANGAN SEKOLAH SD. SIANG
Cast: Cloudia, Anka, Maria, Wisang, Bu Titin
Cloudia pamitan sama murid-muridnya.
CLOUDIA
Ibu akan merindukan kalian semua...
MARIA
Kami juga akan rindukan ibu
ngrok..ngrok...jangan lupakan kami ya,
bu guru cantik...
CLOUDIA
Tentu...
MARIA
Anka akan sekolah dengan kami lagi kan,
Bu?
CLOUDIA
Anka akan ikut Ibu karena bapak dan emak
Anka kan pergi jauh. Anka gak ada teman
MARIA
Jangan lupakan kami, Anka
Maria memeluk Anka. Yang lain juga. Semua berpelukan dan bertangisan.
WISANG
Siapa mau kueee?
MARIA
Mauuuuu...
Semua mengerumuni Wisang. Wisang membagi-bagikan kue yang sudah dikemas dalam plastik seperti ada yang ulang tahun, Semua gembira dan lupa akan kesedihannya.
Cloudia memeluk Bu Titin dan mencium tangannya dengan takzim. Bu Titin mengusap kepala Cloudia.
BU TITIN
Terima kasih...
Bu Titin menyentuh dagu Cloudia.
CUT TO
14.EXT. TAMAN BUNGA. SIANG
Cast: Cloudia, Wisang, Anka
Anka mengejar kupu-kupu. Cloudia duduk melamun. Wisang mendekatinya. Dia ulurkan sebuah kotak hadiah untuk Cloudia.
CLOUDIA
(kaget) Apa ini?
WISANG
Buka deeh
Cloudia membukanya pelan-pelan dan ternyata buket mawar pink yang cantik sekali.
CLOUDIA
Mawar? Cantik bangeet. Pasti mahal
WISANG
Untuk wanita seistimewa kamu ini murah
CLOUDIA
Mawar itu biasanya buat pacar...
WISANG
(kaget) Masak sih? Begitu yaa? Ini buat
kakak ipar yang istimewa. Cloud,
kamu yakin tetap akan menikah dengan
Letto?
CLOUD
Jadi. Kan kamu bilang aku memang harus
menikah dengannya? Iya kaan?
WISANG
Aku bilang begitu? Cloud, kalau kamu
tidak cinta sama Letto, kenapa gak kamu
batalkan saja perjodohan kalian?
CLOUD
Dibatalkan? Gimana caranya? Aku gak
tega nyakitin Kakek Edward, Kakek Jon dan papa.
WISANG
Cloud, ini pernikahanmu, ini hatimu, ini
hidupmu. Semua itu milikmu bukan milik
kakek dan papimu.
CLOUDIA
(putus asa) Aku sudah menyatakan
bersedia, maka aku harus komitmen meski
itu belum tentu membuatku bahagia.
WISANG
Cloud, batalkan saja. Aku yang akan
memberitahu ke papa dan mama. Aku ingin
kamu perjuangkan cintamu.
CLOUDI
Cinta yang mana, Wis? Letto mencintaiku
dan itu cukup kan?
WISANG
Tapi kamu gak cinta sama dia..
Anka mendekat.
ANKA
Bu guru, kita pulang yuuk. Lapar
Cloudia tertawa.
CLOUDIA
Baiklah, kita pulang. Yuk adik ipar, kita
pulang, Anka lapar.
Cloudia jalan duluan sama Anka. Wisang geregetan sendiri.
WISANG(VO)
Adik ipar...? Adik ipar?
FADE IN
FADE OUT
15.EXT. RUMAH CLOUDIA - HALAMAN. SIANG
Cast: Cloudia, Wisang, Anka, Letto
Tas dan koper dinaikan ke atas mobil. Wisang mengangkat Anka dan naik ke mobil.
ANKA
Kita mau kemana, kak?
WISANG
Mau ke Bandung. Ketemu sama opa dan oma.
Letto dan Cloudia keluar dari rumah. Mereka ribut. Wisang memperhatikan diam-diam.
LETTO
(marah) Kita jadinya telat berangkat.
Kenapa sih pakai pergi ke pantai?
CLOUDIA
Pamitan sama anak-anak. Masak pergi gak
pamit...? Gak sopan kaan?
LETTO
Nanti kalo kita udah nikah, kamu gak
boleh pergi lagi tanpa ijinku dan gak
boleh pergi sama Letto. Paham?
WISANG
Kok aku dibawa-bawa sih?
CLOUDIA
Kok gituh sih? Letto itu kan adik kamu
LETTO
Iya ya yaaa...dia emang adikku. Adik
yang...udah ayo naik keburu siang...
Cloudia naik dengan wajah datar. Letto juga banyak diam. Wisang memperhatikan hal itu. Dan dia berusaha membuat suasana ceria.
WISANG
Semua sudah siaaap? Kita mulai
petulangan kita. Bu guru udah siaaap?
Kemmooon...
CLOUDIA (sok ceria)
Siaap. Kemmon, kita jalan. Berdoa dulu,
Ankaaa.
ANKA
Doa naik kendaraan yaaa, bu guru?
CLOUDIA
Iya doong. Udah hafal kaan?
ANKA
Bu guru, aku lupa. Kak Wisang kalo lupa
belajar sama Bu guru Cloud yaa...
WISANG
Siap
Cloudia pun membimbing Anka. Jeep berjalan meninggalkan Kota
Jakarta.
CUT TO
16.EXT. JALAN TOL. SIANG
Cast: Wisang dkk
Jeep meluncur di jalan tol. Lalu melewati jalan lain yang berkelok-kelok. Letto mencoba memecah keheningan. Dia ngajak Cloudia tebak-tebakan.
WISANG
Hewan apa yang jalannya mundur-mundur?
ANKA
Gak tau
CLOUDIA
Undur-undur...
WISANG
Bu guru hebaaat...
Cloudia menanggapi tapi habis itu dia diam lagi. Letto tidak merasa tapi Wisang merasa. Dia pun kirim WA. Senyum dooong! Cloudia kirim emoticon nyengir. Wisang kirim potongan lagu. Cloudia juga kirim. Letto memperhatikan mereka dan dia jadi merasa ada sesuatu antara keduanya. Dia putar lagu Dia Milikku Bukan milikmu. Jangan kau ganggu. Cloudia dan Wisang sama-sama diam.
CUT TO
17.EXT. RUMAH WISANG - HALAMAN. SIANG
Cast: Cloudia, Wisang, Letto, Anka, Papa dan Mama
Mama dan Papa (yang jalannya kurang lancar) menyambut kedatangan Cloudia dan rombongan. Letto cium tangan mama dan papanya. Wisang juga. Cloudia juga
CLOUDIA
Assalamu’alaikum, mama.
MAMA
Wa’alaikumslaam. Kok sampe sore? Macet
yaaa? Aduuhhh, mantu ibu makin cantik
ajah. Ayo masuk..masuk. Pasti kamu capek
banget kaan? Letto, kenapa cemberut?
Wisang? Kenapa kakak kamu? Calon
pengantin kok cemberut?
LETTO
Gak papa, maa...
Wisang mau bantu bawakan koper Cloudia tapi sudah keburu dibawa masuk sama Letto. Wisang hanya menghela napas.
CUT TO
18.INT. RUMAH WISANG - RUANGAN. SIANG
Cast: Cloudia dkk
Cloudia masuk. Letto juga masuk dan mendampingi Cloudia. Dan ternyata di dalam sudah ada banyak orang yang membantu untuk acara pernikahan Cloudia dan Letto. Mama memperkenalkan mereka semua dan salah satunya adalah Nikeisya.
MAMA
Ibu-ibu dan teteh semua. Kenalkan ini calon menantu ibu. Namanya Cloudia.
CLOUDIA
Assalamu’alaikuum
BERSAMAAN
Wa’alaikumsalam...
Seorang gadis ayu berambut panjang berwajah lugu tapi tomboy maju dan menyalami Cloudia.
NIKEISA
Kenalkan. Saya teh Nikeisa
CLOUDIA
Saya Cloudia.
MAMA
Naah, Keisya ini...calon...
Tapi Wisang yang baru masuk memotong.
WISANG
Calon penari
Cloudia kaget dan menatap Wisang. Nikeisa senyum simpul.
NIKEISA
Tante, apa menikahnya teh di rumah ini? Bukan di rumah Cloudia?
LETTO
Calon istri saya ini sebatang kara. Jadi menikahnya d sini. Penghulunya pun pak hakim
MAMA
Ya sudah sekarang kamu istirahat dulu ya,
sayang. Perjalanan jauh pasti lelah.
Wisang, ajak calon kakak iparmu ke kamar
kamu dulu yaa.
WISANG
Kenapa kamar aku, ma?
MAMA
Kamar kakak kamu buat kamar pengantin.
Sudah sana...
Cloudia pun permisi. Tangan Anka selalu dalam genggamannya.
WISANG
Yuuk, aku unjukin
Wisang jalan. Cloudia permisi. Nikeisya memperhatikan diam-diam. Letto juga kesal melihat Wisang yang aktif.
CUT TO
19.INT. RUMAH WISANG - KAMAR. SIANG
Cast: Cloudia, Wisang
Wisang masuk. Cloudia berdiri di depan pintu.
WISANG
Teteh? Aduuhh...saya teh harus panggil
kamu apa?
CLOUDIA
Ya tetehlah. Emang mau panggil apa?
WISANG
Kalau kamu tahu saat ini teh rasanya dada
saya mau meledak dan kepala saya mau
pecah. Saya harus bagaimana? Saya gak
bisa...aaah....kenapa sih harus begini?
CLOUDIA
Biarlah semua saya jalani. Mungkin ini
sudah taqdir saya...
Cloudia menangis. Wisang mendekatinya. Dekat sekali.
WISANG
Jangan menangis. Katakan saja pada saya
bagaimana caranya saya menolong kamu.
Saya akan akukan apapun resikonya.
CLOUDIA
Tidak usah. Biarlah aku jalani semua ini
agar arwah kakek Edward, Kakek Jonan dan
Papa Edy tenang di sana.
WISANG
Cloud...?! Saya..saya...
Cloudia menunggu ucapan Wisang tapi saat itu Letto masuk. Wajahnya langsung cemberut. Wisang mundur. Cloudia juga menjauh.
LETTO
(menarik tangan Cloudia) Ikut aku
Cloudia menurut saat ditarik keluar sama Letto. Wisang mukul tembok dan bergegas menyusul keluar.
CUT TO
20.EXT. RUMAH WISANG - TAMAN BELAKANG. SIANG
Cast: Letto, Nikeisya, Wisang, Cloudia
Letto dan Cloudia akan pergi. Nikeisa muncul.
NIKEISA
Mau kemana, kak?
LETTO
Jalan-jalan ke taman.
NIKEISA
Eeeh kata nenek saya kalau orang mau nikah tidak boleh jalan-jalan. Pamali tau kakk. Nanti nikahnya bisa gagal....
LETTO
Itu tahayul, neeng. Bentar yaaa
Letto dan Wisang pergi. Wisang keluar.
WISANG
Letto kemana?
NIKEISA
Letto apa Cloudia?
WISANG
Dua-duanya.
NIKEISA
Jalan-jalan ke kota.
Wisang gelisah sekali. Nikeisya terus memperhatikan. Wisang tersadar dan malu saat Nikeisya memergokinya.
WISANG
Kenapa liatin? Kenapaaa?
NIKEISA
Jadi...itukah Putri Kahyangan kamu?
Wisang kaget.
WISANG
Kok kamu tahu?
NIKEISA
Kok kamu tahu? Ya taulah. Saya teh gadis
tercantik di sini tapi kalau kamu nolak
dijodohin sama saya berarti ada yang
lebih cantik dari saya. Dan dari tatapan
mata kamu, jelas sekali kamu cinta sama
calon kakak iparmu itu.
Ssssttttttt! Wisang menutup mulut Nikeisya.
WISANG
Jangan keras-keras. Kalau ada yang
dengar bahaya.
NIKEISA
Emang...bahaya banget kayak bom yang
meledak. Duuh,
WISANG
saya teh harus bagaimana, Keis? Menurut
kamu saya harus katakan perasaan saya
sama Cloudia gituh?
NIKEISA
Gila kamu. Pertanyaan apa seperti itu?
Mau jadi pengkhianat cinta?! Jangan gila
deeh. Cloud itu milik Letto. Jangan kamu
ganggu! Awas yaaa!
Nikeisya pergi. Wisang pusing.
CUT TO
21.EXT. TAMAN DI KOTA BANDUNG. SIANG
Cast: Letto, Cloudia
Letto dan Cloudia berdiri di bawah pohon yang rindang. Mereka duduk bersisian. Letto bercerita dan ada visual dari ceritanya itu.
LETTO
Waktu itu umur kami awal 8 dan 7 tahun.
Aku dan Wis kejar-kejaran seru sekali
dari kebun sampai ke dapur. Tak sengaja
aku menyambar saos dan aku lempar hingga
mengenai wajah Wisang.
CLOUDIA
Aku ingat. Dan saos itu membuat mata
Wisang buta
LETTO
Iyaaa. Lalu kakekmu Kakek Edward yang
baik hati mendonorkan matanya saat
Wisang sehingga dia bisa melihat lagi
CLOUDIA
Dan sebagai balas budi karena kebaikan
hati kakekku, maka kakekmu Kakek Jonan,
menjodohkan kita...
LETTO
Sungguh beruntung keluargaku. Adikku
diberi mata dan aku diberi seorang
bidadari surga...
CLOUDIA
(tersipu malu) Aaah enggak juga. Siapa
sih yang bidadari. Aku gak seperti itu.
Cantikan juga siapa tadi...yang di
rumah...yang rambutnya panjang itu...
LETTO
Nikeiysa
CLOUDIA
Iya diaa. Dia cantik...
LETTO
Tapi Wisang gak mau dijodohkan sama
dia...
CLOUDIA
(kaget) Hahh Wisang? Emang iya dia mau
dijodohkan?
LETTO
Iya. Sama papa. Trus dia gak mau, makanya
dia kabur eeh pindah ke Jakarta...
CLOUDIA
Bodo banget sih dia. Masak gadis secantik
itu ditolak. Nyari yang kayak apa...?
Keduanya jalan beriringan.
LETTO
Kata Nikeisa sih dia udah lama jatuh
cinta sama Gadis dari Kahyangan...
CLOUDIA
Gadis dari Kahyangan? Siapaaa? Aneh amat
sih...kamu kenal siapa gadis itu?
LETTO
Enggak. Cloud...?
CLOUDIA
Heeemmm?
LETTO
Kamu bahagia kan nikah sama aku?!
CLOUDIA
Kan belum. Kita belum nikah...masih
besok.
LETTO
Iya yaa...tapi kamu gak keberatan kan
nikah sama aku?!
CLOUDIA
(diam) Eheeemm....
Letto senyum. Dia mau kecup Cloudia tapi gak jadi.
LETTO
Gak jadi deeh. Besok siang ajah kalo udah
nikahan...
Cloudia ketawa. Letto juga ketawa. Mereka jalan pulang sambil ketawa-tawa tapi dalam hatinya Cloudia menangis.
CLOUDIA (VO)
Letto, maafkan aku. Aku menikah denganmu
demi janjiku sama papa...maaf bohongi
perasaanmu...
Cloudia terus berjalan sampai salah arah. Dan anehnya Letto tidak sadar kalau dia hanya berjalan seorang diri karena dia sibuk dengan perasaan bahagianya...
CUT TO
22.EXT. TAMAN KOTA. MALAM
Cast: Letto
Letto sampai di dekat motornya dan baru sadar kalau Cloudia tidak ada.
LETTO
Cloud...?! Cloudiaaaa?! Clouudd....?
Letto panik. Karena Cloudia tiba-tiba menghilang. Dia marah kepada dirinya sendiri kenapa dia tidak tahu kapan Cloudia pergi. Hape Letto berbunyi. Voice note dari Cloudia.
OS.CLOUDIA
Pulang duluan ya, sayang. Aku masih mau
menikmati kesendirianku malam ini untuk
terakhir kali...
Letto tidak mau meninggalkan Cloudia. Dia menelponnya tapi tidak diangkat. Letto bikin voice note juga.
LETTO
Cloud, gue gak bisa tinggalin kamu
sendirian di sini. Kamu gak kenal kota
ini. Ayo pulang, aku tunggu di sini.
Tapi Cloud tidak muncul juga. Letto akhirnya naik jeep dan memutuskan pulang.
CUT TO
23.EXT. TAMAN KOTA - DEKAT DANAU. MALAM
Cast: Cloudia
Cloudia berdiri memandang ke arah danau. Angin berhembus lumayan kencang sampai terdengar suaranya. Cloudia kedinginan dan mendekap badannya dengan kedua tangannya.
CLOUDIA (VO)
(sedih) Mamaaa....papaaa?! Besok Cloud
mau nikah tapi papa dan mama gak ada
bahkan gak ada seorang pun yang bisa
dampingi Cloud, maaa. Cloud harus
tinggal di rumah yang asing dengan lelaki
yang juga asing. Entah kenapa
akhir-akhir ini Letto begitu asing di
hati Cloud, maaa...Cloud merasa sendirian, kesepian...
Cloud menangis, kedinginan dan kesepian.
CUT TO
24.EXT. RUMAH WISANG - TERAS. MALAM
Cast: Wisang, Letto, Nikeisa
Wisang bawa tas punggung. Nikeisa keluar dan melihatnya.
NIKEISA
Mau kemana, bos?
WISANG
Yogya
NIKEISA
Harus sekarang? Cengeng banget sih kamu
teh, Wisang. Kakak nikah malah kabur
WISANG
Saya tidak bisa lihat mereka menikah di
depan mata saya
NIKEISA
Tapi kamu juga tidak bisa pergi!
WISANG
Saya mau bawa pergi Cloudia
NIKEISA
Jangan gila! Papa bisa kena stroke lagi
kalau kamu lakukan itu. Mama kamu juga
bisa mati kalau kamu nekad begitu
Letto datang. Dia melompat dari jeep. Wisang dan Nikeisa heran karena tidak melihat Cloud.
WISANG
Cloud mana, Letto?
Nikeisa menatap Wisang. Betapa mata Wisang menyala-nyala oleh rasa cinta yang begitu besar.
LETTO
Dia belum mau pulang. Dia mau sendirian
WISANG
Kenapa kamu tinggalkan dia? Kamu tahu dia
tidak kenal daerah ini. Kamu tahu betapa
semua ini sangat...(VO) sangat
menyiksanya. Pernikahan ini tidak dia
inginkan...
NIKEISA
Jemput dia, Letto. Takut dia tersesat.
Takut dia kenapa-napa....
LETTO
Itu kemauan dia sendiri kok. Dia ingin menyendiri..
WISANG
Gue yang jemput. Dan kamu masuk ikut pengajian...
Wisang langsung menggapai kunci motor dan berlalu. Nikeisa menatap Letto, marah.
NIKEISA
Kamu cinta tidak sih sama Cloud?!
LETTO
(nada tinggi) Gue cinta. Cinta sepuluh
ribu persen, makanya gue pertahankan
perjodohan ini sejak gue masih kecil.
Sejak kelas 3 SD gue jalani kawin gantung
dan gue belum pernah jatuh cinta
sekalipun kepada cewek lain. Apa kurang
cinta gueee?
MAMA keluar dan kaget.
MAMA
Letto, ada apa? Kenapa marah-marah,
naak?
LETTO
Maaf, mama.
MAMA
Letto, Nikeisa, masuk dong. Ikut
pengajian di dalam. Cloud sama Wisang
mana?
NIKEISA
Itu tante...lagi ke warung. Iya tante,
nanti kita nyusul ke dalam...
Mama masuk. Letto duduk, merenung. Nikeisa mendekat.
NIKEISA
Apa yang bisa saya bantu?
Letto hanya diam saja.
CUT TO
25.EXT. BEBERAPA TEMPAT. MALAM
Cast: Wisang
Wisang mencari Cloudia ke beberapa tempat. Dia mendatangi museum sate, dia melewati Jalan Braga, dia melewati alun-alun Kota Bandung dan beberapa jalan yang lain lagi.
Wisang turun. Dia menelpon tapi tidaka ada sambungan. Wisang mulai panik.
WISANG (VO)
Cloud, kamu dimana? Cloud? Angkat telpon
aku doong. Cloud...?
Wisang naik motor lagi.
CUT TO
26.EXT. TAMAN KOTA - DANAU. MALAM
Cast: Cloudia, Wisang
Cloudia sendirian. Tatapannnya nanar. Dia jalan ke danau...jalan dan terus berjalan.
CLOUDIA (VO)
Maaaa...? Papa...?!
Cloudia terus masuk ke dalam air sampai dia tenggelam. Dari arah kejauhan muncul sepeda motor Wisang. Dia segera turun dan mengamati sekitar. Di mengerahkan pandang dan tidak melihat siapa-siapa.
WISANG
Cloooooddd...? Clooooddddd? Kamu
dimana, Cloooooddd? Jangan pergi!
Tubuh Cloudia semakin tenggelam. Dia seperti melihat bayangan papa dan mamanya di kejauhan. Di dasar danau. Wisang hampir saja pergi ketika matanya tidak sengaja melihat selembar tisu tercecer di rumput. Lalu sepasang sepatu sandal wanita ada di tepi danau. Wisang tersadar dan sangat tegang.
WISANG
Clooood? Cloudiaaa? Kamu dimanaaa?!
Cloudiaaa?!
Wisang melihat ke suatu titik. Ada air yang bergelembung di situ.
WISANG
Cloudia...? Cloudiaaa?!
Wisang langsung memburu ke arah air dan masuk ke dalam danau.
CUT TO.
27.EXT. DALAM DANAU. MALAM
Cast: Wisang, Cloudia
Wisang menyelam ke dalam danau dan melihat tubuh Cloudia yang mau tenggelam di dalam air. Wisang segera memburunya dan membawanya ke atas.
CUT TO
28.EXT. TEPI DANAU. MALAM
Cast: Wisang, Cloudia
Wisang dengan panik dan cemas membawa tubuh Cloudia ke tepian danau. Dia lalu melakukan restitusi atau menekan-nekan dadanya sampai air yang ada di dalam tubuh Cloudia keluar. Karena yang keluar baru sedikit dia memompa lagi sampai keluar banyak.
WISANG
Cloud...Cloud kenapa kamu lakukan itu? Kenapa?
Cloudia menangis. Wisang memeluknya.
WISANG
Menangislah sepuasmu sampai beban kamu
terluapkan sampai kamu tidak sedih lagi.
Cloudia menggigil kedinginan. Wisang kembali memeluknya lebih erat lagi lalu dia menggendongnya dan membawanya pulang. Cloudia terus menatap Wisang. Matanya berkaca-kaca. Wisang juga.
WISANG (VO)
Tuhaan, bagaimana hamba harus
menolongnya?
Wisang terus berjalan. Dia menatap Cloudia. Dan Cloudia pun menatapnya.
CLOUDIA
Jangan cerita apa-apa sama Letto juga
sama mama dan papa...
Wisang berhenti dan kembali memeluknya lalu mengangguk-angguk. Keduanya bertangisan.
CUT TO
29.EXT. RUMAH WISANG - HALAMAN. MALAM
Cast: Wisang, Nikeisa, Cloudia
Wisang membawa masuk Cloudia yang kedinginan. Keduanya basah kuyub. Wisang membawa Cloudia masuk lewat pintu samping. Nikeisa kaget, curiga dan menyusul.
CUT TO
30.INT. RUMAH WISANG - RUANG BACA. MALAM
Cast: Wisang
Wisang membawa Cloudia masuk. Dia segera mendudukkannya ke sofa. Dia ingin mengganti pakaiannya tapi bingung karena pakaian ada di kamarnya. Cloudia menggigil kedinginan karena bajunya basah.
WISANG
Baju kamu di kamarku dan aku gak bisa
melewati mereka yang baru ngaji.
CLOUDIA
Kamu di sini. Temani aku...
WISANG
Iyaaa. Aku akan menemanimu di sini.
Menemanimu sampai kapanpun kamu
membutuhkan
CLOUDIA
Hanya sampe besok. Setelah itu Letto yang
akan menjagaku...
WISANG
Kamu yakin dengan semua itu?
CLOUDIA
Jangan goyangkan hatiku lagi, Wis.
Biarlah semua aku jalani. Dan biarlah
bahagia menghampiriku...dan biarlah
bahagia juga menghampirimu..
Wisang menangis dan keduanya berpelukan.
WISANG
Iya...aku...aku akan melepaskan kamu
asal kamu bahagia...tapi kamu jangan
bunuh diri lagi. Janji?
Keduanya bertangisan. Nikeisa yang sedari tadi memperhatikan sangat terkejut.
FADE IN
FADE OUT
31.INT. RUMAH WISANG - KAMAR. SIANG
Cast: Cloudia, Perias Pengantin, Nikeisa
Cloudia sedang dimakeup. Dia sengaja memakai busana muslim. Jadi rambutnya juga memakai kerudung dan ada roncean bunga melatinya. Wajahnya datar saja.
Nikeisa masuk. Dia menatapnya dengan rasa kasian dan prihatin.
NIKEISA
Cantik. Aroma pengantinnya keluar tapi
kok gak senyum?
Cloudia pun memaksakan diri untuk tersenyum. Nikeisa berdiri dan menekan bahunya.
NIKEISA
Semua akan indah pada waktunya dan
bahagia itu akan datang kalau kita
menjalaninya dengan ikhlas.
LETTO masuk.
LETTO
Sudah siap?
Nikeisa langsung berusaha menutup pintu.
NIKEISA
Calon pengantin dilarang masuk...
Letto keluar lagi. Cloudia matanya berkaca-kaca. Kesedihan yang amat sangat menyergapnya. Nikeisa mengangkat wajahnya dan menatap matanya.
NIKEISA
Senyumlah, Putri Kahyangan...bahagia
akan menjemputmu.Ayo sudah waktunya ijab
qabul.
Cloudia berdiri. Nikeisa mendampinginya dan sesekali berbisik atau merapikan make upnya.
CUT TO
32.INT. RUMAH WISANG - RUANGAN. SIANG
Cast: Semua pemain
Ijab qabul siap dimulai. Letto sudah rapi mengenakan pakaian adat sunda. Papa dan mamanya juga sudah siap. Tamu-tamu yang merupakan tetangga dekat dan saudara dekat sudah pada berkumpul. Penghulu sedang memeriksa berkas-berkas kelengkapan pengantin.
Tak lama kemudian Cloudia masuk didampingi Nikeisa. Letto menatap Cloudia yang cantik dan tersenyum lebar. Semua tamu mengagumi kecantikan Cloud yang sederhana tapi berkharisma. Cloud terus mencari-cari wajah lain.
Cloud duduk di tempat pengantin. Agak jauh dari tempat Letto. Nikeisa di belakangnya. Letto memandanginya tapi mata Cloud mencari-cari orang lain tapi yang dicari tidak ada di situ.
PENGHULU
Baiklah bisa kami mulai ya. Karena sudah
lewat subuh...maksudnya sudah siang.
Assalamu’alaikum Wr Wb. Ketika akan
menikah janganlah mencari istri tapi
carilah ibu bagi anak kita. Janganlah
mencari suami tapi carilah ayah bagi
anak-anak kita. Baiklah, karena kedua
calon pengantin sudah siap, maka acara
kita mulai saja.
Wisang muncul. Dia berdiri dan terus menatap Cloudia. Cloudia juga terus menatapnya penuh cinta dan cahaya kehidupan. Dan meneteslah air matanya satu demi satu. Letto menatapnya tak berkedip.
PENGHULU
Siap ya, Mas Letto...
Penghulu mau mengambil tangan Letto tapi Letto tidak jadi mengangsurkan tangannya.
Letto berdiri dan mendekati Cloudia.
LETTO
Aku cinta kamu...sangat mencintai kamu.
Kebahagianmu yang selalu aku utamakan
dan aku jaga. Kebahagiaanmu yang selalu
aku inginkan...
Cloudia menangis. Semua diam mendengarkan tak tahu mau kemana arah pembicaraan Letto.
LETTO (count’d)
Sejak SD aku menjaga kamu, menjaga agar
hatimu tak pernah terluka, tapi aku tahu
hatimu bukan untukku. Aku tahu
cita-citamu saat ini adalah memajukan
anak didikmu dan terbang ke langit biru
bersama laki-laki yang kamu cintai...aku tahu...
Cloudia menangis. Dia sangat terharu.
CLOUDIA
Letto...aku...
LETTO
Pergilah...kamu adalah burung yang
sayapnya masih utuh. Pergilah kemana
kamu suka. Pergilah bersama Wisang. Aku
rela kalau dia membuatmu bahagia...
Cloudia menangis dan memeluk Letto. Dia terisak-isak dalam dekapan Letto. Letto mencium keningnya. Dia juga menangis. Semuanya menangis. Cloudia menatapnya.
CLOUDIA
Terima kasih...terima kasih. Aku tak
akan melupakanmu...aku akan
menyayangimu selamanya....
Cloudia kembali memeluk Letto. Dia memandang Wisang. Wisang juga terisak. Mama dan papa juga sangat terharu.
CUT TO
33.EXT. DEPAN RUMAH WISANG. SIANG
Cast: Wisang, Letto, Nikeisa, Cloudia
Wisang membawa tas punggung. Cloudia dengan memakai busana muslim berjalan di sebelahnya menarik koper. Wajahnya cerah. Letto dan Nikeisa melihatnya dari teras. Nikeisa melambikan tangannya. Letto juga.
LETTO
Hati-hati. Jangan lupa telfon guee...
Cloudia balik lagi dan memeluk Letto erat-erat.
CLOUDIA
Terima kasih, kakakku tersayang.
Selamanya kamu akan berada di
hatiku...assalamu’alaikum
LETTO
Wa’alikumsalam
Cloudia berjalan lagi. Dia menatap Wisang. Wisang meraih tangannya dan mereka jalan bersama seperti sepasang burung yang ingin terbang bebas.
Nikeisa melihat Letto. Menatapnya lembut dan memujinya.
NIKEISA
Dia bukan milikmu. Lepaskan.
Letto mengangguk dan senyum menatap Nikeisa.
The end