Di Kafe
1. Dia...

ESTABLISHED SHOOT: SEBUAH KAFE


1 INT. KAFE- DAY

Suasana Kafe, tempat KANIA bekerja. Suara pengunjung bercakap-cakap, mesin pembuat kopi yang sedang membuat kopi, berbagai macam kue dan dessert tersedia di counter, gelas-gelas kopi yang terisi kopi dan sedang dinikmati, sesekali ada tawa canda dari pengunjung, ada yang lagi pacaran, ada keluarga, ada yang sendiri sambil main laptop. Kania sibuk melayani pesanan semuanya dengan ramah dan telaten.


KANIA

Yak ni pesanannya... (meletakkan fruit tart dan latte) silakan...Eh (melihat pengunjung yang datang)pak pa kabar, sehat?... Silakan duduk... Sebentar ya. Bu Noni (menangkap HP) hampir aja Hpnya jatuh, aku ke counter dulu,Sa Sasha! Pesenan Bu Ema mana?? 

 

SASHA

Iya iya, (bergegas ke meja)


Kania memberi tahu junmlah pesanan di counter dan membawa nampan yang sudah tersaji. Lalu melesat melewati pengunjung yang ramai dan anak-anak kecil berlarian, dengan lincah.


KANIA

Oops! Ni pesanannya Bu Noni... Oh ya gimana kabarnya Billy anak ibu, udah berhasil di terima di universitas unggulan belom?

 

PELANGGAN (BU NONI)

Oh udah Kania. Iya puji syukur deh nilainya bagus-bagus, seneng saya.

 

KANIA

Siapa dulu dong, kan ibunya notaris, pinter juga, iya ga?


PELANGGAN (BU NONI)

Ah bisa aja ha ha!


PELANGGAN LAIN

Misi! Saya pesan!


KANIA

Oh iya bentar, oke deh aku misi dulu. Eh ini (ke anak-anak) Rio, Abi jangan lari-larian hayo! Yak mau pesen apa? (ke pelanggan)

 


PELANGGAN LAIN

Emm apa ya...


KANIA

Kalau bingung saya bisa kasih referensi... ini chocolate mouse enak lho banyak yang suka lagi, terus ini chiffon cakenya juga...bla bla...


Kafe itu kafe D'amigo namanya, dari bahasa Spanyol yang artinya teman. Kafe yang selayaknya kage psda umumnnya. Kafe dengan bagian kaca yang besar agar pengunjung bisa melihat ke dalam dan tertarik masuk. Kafe kecil dengan jumlah meja hanya beberapa bisa menampung maksimal 30-an orang, pekerja sekitar 5 orang, 2 Barista, 2 pelayan atau Server dan 1 kasir. Kania adalah pelayan atau Server, Kania sudah bekerja selama hampir dua tahun. Dia dari luar kota, dan memutuskan untuk coba bekerja di kota besar. Pekerjaan apa saja yang layak dan sebagai awalan dan pengalaman. Kania senang ketemu orang baru dan pekerjaan menjadi waiter terpikirkan. Kafe ini juga bernuansa kekeluargaan dan 'open' maksudnya keterbukaan sangat dihargai antara pelanggan yang sering datang dan juga karyawannya.

FADE OUT

2 EXT. DEPAN KOST KANIA/JALAN MENUJU KAFE-DAY

Kania keluar dari tempat kost. Mengikat rambutnya, memakai sepatu.

 

TETANGGA

Berangkat kerja mbak?


KANIA

Iya.. yuk mari.. Bu Kost! Pamit ya...!

 

Kania menyusuri jalan di gang kemudia keluar ke jalan besar. Naik Jembatan. Di situ ada pengemis.

 

KANIA

Pak...

 

PENGEMIS TUA

Eh non

 

KANIA

Ini pak (menyerahkan sedekah) terus.. yang sisa makanan di kafe kemaren (menyerahkan kotak makanan) sekarang kuenya double tuh pak he he

 

PENGEMIS TUA

Waduh makasih banyak non... sebenernya sih bapak udah seneng non ngasih sedekahan aja ga usah makanan ga pa pa.

 

KANIA

Makanannya bisa bapak bawa pulang juga kan buat anak.

 

PENGEMIS TUA

Iya sih ya, seneng banget dia ama kue-kue begini non, manis katanya.

 

KANIA

Ha ha. (Jeda) (Melihat langit)
Cuaca cerah ya hari ini pak.

 

PENGEMIS TUA

Iya nih, pertanda hari baik ini non.

 

KANIA

Wah yang bener?

 

PENGEMIS TUA

Langitnya biru gitu, awannya sedikit. Awan bisa berarti halangan, rintangan, kalut. Langit itu suatu yang cerah, pengharapan. Pertanda aja sih non, maksudnya kita optimis tetep sigap.

 

KANIA

Bener banget pak. Aku suka bapak kalo ngasih wejangan gitu he he, jadi penyemangat.   

 

PENGEMIS TUA

Oh nanti saya sering-seringin deh ha ha

 

KANIA

Sip, aku pamit ya pak.

             

PENGEMIS TUA

Oh iya non, semangat bekerja!

 

Kania melanjutkan perjalanan menuju tempat kerja.

Scene bisa menunjukkan perjalanan Kania ke kafe selama V.o dengan berjalan kaki karena jaraknya tak terlalu jauh dengan tempat kost-nya.

Kania yang melewati orang-orang yang berlalu lalang.

Shoot: Langkah kaki/sepatu Kania yang melangkah.

Kemudian sampai di tempat kerja, menyapa beberapa teman kerjanya.

Memakai apron, bekerja menerima pesanan, sesekali mengobrol dengan pelanggan, bercanda dengan rekan kerja. Tampak senang menikmati pekerjaannya.

KANIA (V.o)

Nama gue Kania, gue seorang biasa dengan kesibukan seperti orang lainnya dan bermimipi mendapat hidup yang layak, dengan mencari penghasilan di tempat yang jauh dari rumah, ya demi mimpi. Kerja gue ga wah, simple aja, melayani pelanggan, memberikan senyuman, di kafe, yup gue pelayan kafe. Banyak yang bilang apa sih yang bisa dibanggain dari pelayan kafe, true but di kafe tempat gue kerja, D'amigo atmosfirnya kekeluargaan banget, everybody is a friend here mungkin sesuai nama kafenya juga kali ya he he. Gue usahain kenal semua pelanggan, dan sesama pelanggan bisa berkenalan, pasti riuh deh kalo ada pelanggan. Ada yang jadian juga di sini, ketemu pasangan hidup malah. Dessert makanan-makanan nya enak-enak, kopinya apa lagi, uups jadi promosi. Ya sehari-hari ya itu disibukkan sebagai pelayan kafe, tinggal di kost-an, cari yang deket dari tempat kerja, tinggal jalan. Oh ya di jalan menuju kafe gue suka berbagi rejeki ke pengemis, ada pengemis tua kenalan gue, orangnya bijak gue bilang, dapet wejangan dan inspirasi dari beliau. Itulah perkenalan singkat dari gue dalam melalui hari-hari gue yang biasa.       

 

                                            

FADE OUT

 

3 EXT. JALAN MENUJU KAFE-DAY

Kania berjalan, naik jembatan penyeberangan. dari jauh melihat pria berjaket orange tampak bercakap-cakap dengan pengemis tua kenalannya. Matanya melebar.

 

KANIA

Lho...? Siapa tuh? Kok dia keliatan akrab...?

 

Mendekat. Si pria sudah berjalan pergi.

 

KANIA

Pak, tadi siapa pak?

 

PENGEMIS

Eh non, oh tadi, anak muda tadi ngasih sedekah non, samalah kayak non, udah dua kali hari ini ama kemaren. Baik non orangnya. Tapi anehnya saya tanya, ngajak ngomong, ngangguk-ngannguk aja dia sambil senyum gitu non.

 

KANIA

Oh ya...?

 

                                                                                     CUT TO

 

4 INT. KAFE-DAY

Kania mondar-mandir dari meja satu ke meja lain, kemudian menuju ke counter. Menarik napas panjang.

 

KANIA

Fiuhh...

 

SASHA

Cape Ka?


Sasha adalah rekan kerja Kania yang jadi sahabat bagi Kania. Perempuan penyemangat dan free-spirited artinya tak ragu untuk mengutarakan keinginannya dan ingin bisa mengetahui banyak hal dan bisa melakukan banyak hal. Sangat mendorong Kania untuk bisa punya pacar secepatnya. Untuk pekerjaan, dibanding Kania dia masih kalah rajin.

KANIA

Nah loe tahu. Iyalah hari ini lumayan banyak yang dateng.

 

SASHA

Oke de pegawai teladan kita. Haah?! Ya ampuun!

 

KANIA

Kenapa?

                        

SASHA

Kuku gue patah.

               

KANIA

Kirain kenapa. Dasar loe.

               

SASHA

Ha ha.

 

Mega yang adalah bos dan juga pemilik kafe yang banyak bertugas di bagian kasir, menghampiri Kania dan Sasha.

MEGA

Ehem ehem. Heeh jangan pada becanda, tuh pada dateng lagi tuh.


KANIA

I iya bos.

 

Bunyi kerincingan bel pintu. Pengunjung pria berjaket oranye masuk. Dia berdiri sejenak di depan pintu melihat sekeliling keadaan di dalam. Dia cukup tinggi juga. Wajah paras Asia. Rambutnya sebahu. Dia juga menjinjing ransel. Gestur pria itu tampak kikuk. Kania memperhatikan. Lalu dia pun duduk.

KANIA

Lho... tuh cowo... bukannya yang tadi pagi... Iya.


Kania mengernyit, berpikir tampilan pria itu persis sama dengan pria di jembatan.

Kania menghampiri.

KANIA

Selamat datang.. silakan (menyodorkan menu) ini mau pesan apa...?

 

Si pengunjung, LEE, menunjuk gambar minuman hot coffee.

KANIA

Oh hot coffee ya... baik.. ada lagi makanannya?

 

Lee menggeleng.

KANIA

Oh baik tunggu sebentar...

 

Beberapa saat, Kania membawa pesanan.                  

KANIA

Yak ini pesanannya... ada lagi?

 

Lee menggeleng lagi. Kania hendak balik ke counter. Dia berhenti.

Kania memberanikan diri bertanya.

KANIA

Emm... Maaf, tadi, pagi tadi yang beri sedekah ke pengemis di jembatan ya? Saya lihat.

 

Lee menggeleng, setelah menyeruput kopinya.

KANIA

Oh? Tapi saya lihat kok, anda jaket oranyenya sama trus--

 

Lee menidakkan dengan tangan

KANIA

Pengemis tua itu kenalan saya, saya suka beri sedekah juga ke pengemis itu.

 

Lee melihati wajah Kania, jengah dengan pertanyaan Kania, dia lalu menggeleng lebih cepat.

KANIA

Oh ok... maaf sudah menganggu anda, saya permisi.

 

Kania jalan, bergumam.

KANIA

Berarti gue yang salah liat donk... atau ada orang lain yang hari ini juga pake jaket oranye?

 

Kania melirik. Lee memasang earphone, menyalakan laptop. Sasha aware.

SASHA

Ngeliatin siapa Ka?

 

KANIA

Eh loe, tau-tau di belakang kepala gue. Kaget tau. 


SASHA

Siapa sih? Ohh tuh cowo ya? Keren juga tuh Ka. Ayo!  


KANIA

Ayo apaan?

 

SASHA

Sikat.

        

 KANIA

Ye ileh. Loe aja gue sikat, mao ga, ciaat.

 

SASHA

Yee gue serius.


KANIA

Lagian, jangan ngebet ama cowo, biasa aja.


SASHA

Loe nyindir gue? Heh kalo misalnya cewe duluan suka zaman sekarang lumrah aja kali, yang nyangkal tuh loe.


KANIA

Gue biasa aja.


SASHA

Keliatan dari mata loe yang binar-binar itu.


KANIA

Binar-binar?


SASHA

Iya kayak gini (meragain dengan mulut menganga dan mata melotot)


KANIA

Ngaco! Ha ha!


SASHA

Wk wk wk!

                                                 CUT TO

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar