25. INT. DALAM GANG. JALAN GANG– MALAM
Vino terus memanggil-manggil Shalsa dari depan pagarnya. Sesekali Shalsa mengintip dari orden kamarnya yang berada di lantai dua. Beberapa kali Vino memanggil, Shalsa tak kunjung membukakan pintu. Hingga Pak Haji mengetahui dan langsung meneriaki Vino dari depan rumahnya.
VINO
Shalsa!!! Tolong keluar. Aku ingin menjelaskan semuanya!!
PAK HAJI
Hei, Begundal. Tidak sopan teriak-teriak depan rumah orang. Pergi kagak!
Sedikitpun tak menggubris teriakan Pak Haji, Vino malah terus memanggil Shalsa dan menatap dia dari kejahuan. Vino tahu kalau Shalsa mengintip dari balik ordennya.
VINO
Sa!! Tolonglah! Sekali ini, saja!
Tapi Shalsa tak kunjung keluar. Akhirnya Vino pergi dengan wajah yang tertekuk. Dia merasa putus asa dengan apa yang sudah menimpanya selama ini.
Tak lama muncul sosok Onad dan teman-temannya.
ONAD
Oh, jadi selain dekatin Mawar, dia punya cewek lain juga.
VINO
(Menyeringai)
Mau apa kalian?
ONAD
Tenang, Bro! Santuy. Aku ada penawaran, nih!
Onad menunjukan sebuah video yang merekam kejadian teman-teman Vino yang baru usai memalak beberapa truck muatan barang punya Pak Jarwo barusan.
ONAD
Kalau kau masih sayang teman-temanmu dan tidak mau dipenjara. Tolong dengarkan permintaanku.
Onad membisiki Vino untuk menyuruhnya merampok semua gudang milik Pak Jarwo. Tapi Vino tegas menolak.
Dash! Sebuah tinju teman-teman Onad bersarang di rongga perutnya. Vino berusaha melawan, tapi kali ini dia semakin kalah jumlah. Semua teman Onad sudah memeganginya.
Vino tersungkur bercucuran darah di tengah hujan gerimis malam itu.
CUT TO.