21. EXT. RUMAH PAK HASAN. RUANG UTAMA – MALAM.
Sesampainya di rumah Vino melihat Pak Hasan sudah terbaring dengan kaki penuh perban. Bu Emi terlihat sibuk mondar-mandir menyiapkan keperluan Pak Hasan. Vino menatap Bian.
BIAN
Bapak kecelakaan kerja tadi siang.
PAK HASAN
Tidak usah cemas, Bapak tidak apa-apa. Ini adalah resiko pekerjaan laki-laki yang bertanggung jawab kepada keluarganya.(Berkelakar)
Pak Hasan masih sempat berkelakar, tapi Vino merasa tertampar. Dia membayangkan, kalau saja dulu tidak terjebak kenakalan remaja. Mungkin bapaknya tidak bakal sekeras ini bekerja.
BU EMI
Bibirmu kenapa?
VINO
Tidak ada apa-apa, Bu. Ini resiko memiliki anak lelaki. Yah, gak? (Memukul pelan lengan Bian).
Semua kompak tertawa,terutama Pak Hasan yang sakitnya harus kumat gara-gara terhibur oleh ucapan Vino. Kecuali Riko yang tak pernah lepas dengan ponselnya sekalipun keluarganya sedang ada musibah.
RIKO
Hai … Gaes, ketemua lagi dengan channel youtube keluarga surga. Kalian lihat betapa bahagia berada ditengah keluarga kami. Padahal Bapak baru saja mendapat musibah. Lihat ini Bapakku yang sedang dirawat Mak-ku. Ada abang-abangku yang ganteng tapi kere.(beat)
Bian kembali terpancing emosi dengan tingkah Riko. Dia kembali hendak mengambil ponsel pintarnya, tapi lagi-lagi dihalangi oleh Bu Emi.
RIKO
OK … Gaes, maaf sedikit terjeda, seperti hari-hari sebelumnya. Setelah melihat keseharian keluargaku, Abang-abangku yang lagi kerja, kondisi rumahku. Kali ini aku kasih konten special liputan keluarga Pak Hasan yang mungkin bagi sebagian orang mengharukan. Tapi kami tetap bahagia, kok. (beat)
Riko terus berpindah-pindah tempat dan merekam keadaan sekitar dengan ponselnya.
RIKO
Yaudah … Gaes, karena sudah larut malam. Aku sudahin dulu yah. Sampai ketemu di konten berikutnya.
CUT TO.
FADE IN.
Di suatu pagi, Bian terlihat memelas minta maaf kepada Bu Emi.
BIAN
Bu, aku janji tidak akan mengulangi perbuatan itu lagi. Sumpah.
BU EMI
(menyeringai)
Jangan kau ulangi lagi, tugasmu hanya belajar. Mencari uang tugas orang tua!
BIAN
Yah, Bu. Bian janji. Hari ini Bian sudah sekolah lagi.
Vino memperhatikan obrolan mereka sebelum berangkat kerja.
VINO
Bodoh! Sudah di sekolahin cape-cape malah bolos.(ledeknya)
Bian hanya bergeming dan segera pergi untuk ke sekolah.
CUT TO.