12. INT. RUMAH PAK HAJI. RUANG TAMU – MALAM.
Melihat Bapaknya sudah menunggu dengan raut menyimpan amarah, Shalsa hanya berlalu dan langsung masuk ke dalam rumah.
PAK HAJI
(geram)
Kamu masih berhubungan dengan begundal pengangguran itu!
SHALSA
(berbalik badan)
Iy si Bapak. Vino itu orangnya baik. Lagian dia sudah mendapat pekerjaan juga sekarang.
PAK HAJI
Mau kerja apapun, tetap dia begundal yang sudah keluar masuk penjara!
Shalsa langsung menangis, dengan air mata berderai dia langsung masuk ke dalam kamar, yang di susul ibunya.
PAK HAJI
Pokoknya mulai sekarang,jangan lagi bapak lihat kau masih berhubungan dengan begundal itu! (Teriaknya dari luar kamar Shalsa)
BU HAJI
Ucapan bapakmu benar, Nak. Apa yang kamu harap dari pemuda seperti Vino? Di luar sana banyak lelaki mapan yang mengantri untuk mendekatimu.
SHALSA
Ibu dan Bapak sama saja! Yang ada dipikiran kalian cuma harta saja! (Tangis Shalsa semakin pecah).
Tak bisa menenangkan, Bu Haji akhirnya keluar dari kamar Shalsa dan saling bersikap dingin dengan Pak Haji yang menunggu di depan pintu kamar Shalsa.
CUT TO.