9. EXT. PASAR. DI DEPAN TOKOH – SIANG
Sedari pagi tadi Vino terus berkelana mencari pekerjaan, tapi belum juga mendapat lowongan bekerja untuknya. Hingga dia Tiba di sebuah pasar, Vino melihat sebuah kuli panggul yang kesusahan mengangkut barang. Vino berusaha membantunya dan sedikit menanyakan soal lowongan pekerjaan di tempat tersebut.
KULI PANGGUL
Mari ikut saya menghadap Bos.
Vino sumringah, dia yakin toko tersebut membutuhkan jasa darinya. Kuli Panggul tadi sedikit berbicara dengan si pemilik toko dan langsung melambaikan tangan untuk mengajak Vino Mendekat. Pemilik toko yang bernama Pak Jarwo tersebut beberapa kali memindai fisik Vino.
PAK JARWO
Pekerjaannya berat. Apa kamu sanggup?
VINO
Sangguplah, Pak. Saya terbiasa pekerjaan berat. (jawabnya mantap).
Tak lama seorang perempuan keluar untuk mengatur beberapa karyawannya yang bekerja. Perempuan tersebut bernama Mawar anak perempuan satu-satunya pemilik toko tersebut, Pak Jarwo.
Baik Vino dan Mawar sama-sama saling mengingat. Mereka dipertemukan saat Mawar nyaris menjadi korban tabrak mobil pada malam itu.
MAWAR
(Mencoba mengingat)
Kamu yang malam itu, kan?
Vino hanya mengangguk kalem. Dia tidak menyangka jika yang ditolongnya adalah anak juragan toko tersebut.
PAK JARWO
Oh kalian sudah saling kenal ternyata. Ya sudah besok pagi kamu langsung ke sini saja yah.
VINO
Siap, Pak. Saya permisi
Vino ke luar dari toko ditemani oleh Kuli Panggul tadi. Walau baru bertemu tapi dia sok berusaha akrab dengan Vino.
KULI PANGGUL
Kamu masih bujangan, kan?
VINO
Iya, Bang.
KULI PANGGUL
Wah kesempatan banget, anak si bos yang gadis tadi masih jomblo.
Vino hanya mengagguk lemas, boro-boro memikirkan wanita tadi. Sudah dapat kerjaan saja sudah sangat bahagia dan membuatnya ingin segera pulang.
CUT TO.