Delima 4 Pemuda
4. 4. Keempat
Skrip ini masih diperiksa oleh kurator

INT. KAMAR DONI - NIGHT

Cast: DONI, PAPA WAWAN, MAMA

Terlihat DONI sedang merapikan baju kokonya yang berwarna navy di depan cermin sambil bernyanyi, dia mengambil minyak rambut di meja sebelah cermin di semprotkan di tangan lalu diusapkan di rambut. Lanjut mengambil sisir dan menyisir rambut, sesekali dia bergaya ala penyanyi.

DONI

(Menyanyi lagu "mengejar mimpi" karya Yovie&Nuno)

Dan semenjak ada dia... Kamu bukan kamu yang seperti dulu.. Tiada lagi kisah indah.. Dan kini kusendiri berteman bayangmu.. Malam kini berganti Sunyi sepi untukku.. Mengembalikan sisir dan kembali mengaca

DONI (CONT'D)

Wihh... Gila, gua ternyata cakep banget! Mungkin gua bisa terkenal nih, lebih terkenal dari temen bangke tadi. Oh ya satu lagi yang kurang, pakai parfum biar wangi...

DONI mengambil parfum di tas sekolahnya, memang dia suka dengan hal berbau wangi dan rapi. Bersamaan Ayah Doni yaitu PAPA WAWAN mengetuk pintu kamar

PAPA WAWAN

(Mengetuk pintu)

Don.. Doni.. papa boleh masuk?

Mendengar ketukan pintu dari papanya, DONI cepat-cepat menutup tasnya dan bergegas menuju ke pintu untuk membukanya

DONI

Papa? Ada apa pa ke kamar Doni?

PAPA WAWAN

(Menghela nafas)

Papa boleh masuk dulu? DONI membukakan pintu lebih lebar lagi, tangannya mempersilahkan untuk masuk

DONI

(Cengengesan)

Hehehehe... Maaf, silahkan masuk pa..

PAPA WAWAN masuk kemudian duduk di pinggiran tempat tidur DONI. DONI pun menyusulnya dan juga duduk di sebelah papanya dengan sedikit perasaan tidak enak

DONI (CONT'D)

Jadi ada apa pa? Tumben papa jam segini cari aku?

Tampak PAPA WAWAN menoleh ke anaknya lalu menepuk punggung DONI

PAPA WAWAN

(Nada tidak enak)

Sebenarnya begini Don.... Papa kan sudah nggak kuat, buat...ngelakuin pekerjaan bisnis makanan kering papa..

(Pause)

Jadi... Papa sama mama udah nentuin kalok kamu yang bakal lanjutin bisnisnya mulai Minggu depan

DONI terkejut dan langsung berdiri tepat di hadapan papanya

DONI

(Nada tidak setuju)

Kok begitu pa! Kan kalian sudah tahu, aku itu nggak suka hal bisnis-bisnis kayak gitu! Kok tibatiba.. tanpa minta persetujuan aku, papa sama mama seenaknya saja mutusin!

PAPA WAWAN berdiri

PAPA WAWAN

Doni! Di keluarga kita, kamu itu anak tunggal. Siapa lagi yang mau nerusin bisnis ini kalok bukan kamu!

DONI

(Nada memelas)

Pa... Plis deh... Itu bukan hal yang aku minati...

PAPA WAWAN

(Berbicara dengan nada tegas dan menekan)

Ini nggak bisa di ganggu gugat lagi! Keputusan kami udah total! Kamu harus terima!

Kedua tangan DONI memegang pinggang, kepalanya mengadah ke atas. Mukanya tampak frustasi setelah itu dia mengusap wajahnya dengan kasar dan berdecak. Setelah itu DONI menatap papanya dengan melihatkan kemuakan atas perilaku papanya

DONI

Terserah papa deh! Mau itu mau gini, Doni udah nggak peduli!

DONI mengambil kunci motor yang ada di meja belajar

DONI (CONT'D)

Papa sama mama memang dari dulu egois!

DONI lantas langsung ke luar dari kamarnya, ketika keluar dari pintu dia tidak sengaja bertemu MAMANYA. Dia berhenti sebentar melihat MAMANYA bersedekap dengan mukanya yang datar. Kemudian DONI lanjut jalan keluar rumah. Di dalam kamar PAPA WAWAN berusaha memanggil DONI, namun setelah itu di berhentikan oleh Istrinya

PAPA WAWAN

DONI!! DONI!!

MAMA DONI

Udah pa, percuma ceramahin anak yang keras kepala begitu.. habis ini biar mama aja yang urus, lebih baik papa istirahat saja

MAMA DONI menuntun PAPA WAWAN menuju kamarnya untuk istirahat

MAMA DONI (CONT'D)

Hati-hati pa...

CUT TO:

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar