INT. KAMAR BALUS - MALAM - CONTINOUS
Kamar diterangi cahaya dari lampu teplok di tengah ruangan. Suara hewan malam bersahutan dan dedaunan dihembus angin.
Di kasur palembang, Adek duduk sesegukkan dalam helmnya-memeluk kedua lututnya disamping Balus yang lemas lesu menyandar dinding-memandang keluar jendela. Kedua tangannya diperut, berekspresi datar namun terasa kepedihannya. Celananya sedikit terangkat, kita melihat lebam di betis dan lututnya.
Adek menepuk kecil puncak Balus. Balus menoleh perlahan.
ADEK
(berbahasa isyarat)
Balus menatap wajah Adek melalui kaca helm yang transparan. Balus hanya memandang dengan kedipan mata yang lemah.
beat
ADEK (CONT'D)
Adek bergeser duduk agak menghadap Balus. Menggunakan bahasa isyarat dan nyanyian adek terdengar samar oleh Balus.
ADEK
(bernyanyi)
beat
Adek melepas helm dan menaruhnya. Mengusap sisa tangis dengan bajunya.
ADEK
(berbisik dan berbahasa isyarat)
Balus tidak menjawab, hanya berkedip lelah seperti mengantuk.
ADEK (CONT'D)
INT. RUMAH BALUS - MALAM
BEGIN MONTAGE - VARIOUS LOCATION
- Selasar lantai 2. Rumah begitu gelap, penerangan hanya berasal dari lampu yang dibawa dan cahaya bulan di setiap jendela. Adek sangat hati-hati membuka pintu kamar. Mengeluarkan lampu teplok dan menaruhnya di lantai depan pintu. Tubuhnya menyelip keluar dan berjalan waspada mengendap-endap di selasar menuju tangga sambil menenteng lampu.
- Tangga. Adek turun perlahan. Di pertengahan tangga, Adek melihat tempat sepatu samping pintu keluar, dan satu sepatu Laras tidak ada. Adek mengintip ruang keluarga, dan melihat lampu teplok tidak menyala di meja.
- Selasar lantai 1. Adek dengan langkah hati-hati melihat pintu kamar ibu tertutup rapat. Adek kemudian tegak bernapas lega dan lebih santai.
ADEK
- Dapur - Adek melihat ada lima buah bakwan di piring atas meja, berwarna agak gelap. Adek menelan ludah dan tersenyum. Mengeruk nasi dalam kendil besi di meja ke piringnya.
END MONTAGE
INT. KAMAR BALUS - MALAM
Balus meringkuk di kasur memegangi perutnya lemas.
Adek masuk membawa 2 piring berisi setumpuk nasi dingin agak keras dan bakwan.
ADEK
(tersenyum senang)
Balus bangun perlahan seperti orang sakit, terus memegangi perutnya.
BALUS
(berbahasa isyarat)
ADEK
Balus dan Adek mulai makan pakai tangan.
beat
Adek makan dengan lahap.
BALUS
ADEK
(tersenyum, polos)
Sambil makan, Balus memandang Adek prihatin merasa bersalah.
ADEK (CONT'D)
beat
BALUS
(dalam hatinya sedih)
Sejenak Adek berpikir. Mereka sambil makan.
beat
ADEK
Balus berhenti mengunyah, menatap piring makanannya. Suasana hening sejenak.
Balus tiba-tiba mengambil permen coklat dari lubang belakang sabuk celananya dan menunjukkannya pada Adek.
BALUS
ADEK
(senang)
Berusaha membuka bungkus permen dengan menggigitnya.
BALUS
Adek pergi ke mejanya. Mengambil botol minum plastik berisi 1/4 air, Adek melihat gambar taman bermain yang tersandar di jendela dan mengambilnya. Adek menghampiri Balus.
ADEK
(bersemangat)
Adek menggenggam gambar itu, menghimpit botol minum diantara lengan dan dadanya. Adek kembali duduk, menaruh gambar itu di hadapan Balus.
ADEK (CONT'D)
Balus terdiam sambil mengunyah merasa bersalah dan kasihan pada Adek.
ADEK (CONT'D)
Balus tidak menjawab.
ADEK (CONT'D)
BALUS
(tegar)
ADEK
BALUS
Adek terus menanyai dan berbicara tentang taman bermain itu.
CUT TO:
13 INT. KELAB — MALAM
Musik disko berputar keras. Orang-orang berjoged ria, beberapa sambil memegangi minuman keras. Diantara mereka terlihat Laras mengenakan kemeja lusuh, celana jeans, topi, dan kacamata besar berwarna merah. Ia memegang minuman keras, setengah mabuk sambil menikmati lagu.
Di kursi meja bartender, dua orang perempuan duduk menghadapat bartender, memperhatikan Laras dengan sinis.
PEREMPUAN #1
PEREMPUAN #2
Bartender sedang mengolah minuman di dekat mereka.
PEREMPUAN #2
BARTENDER
PEREMPUAN #1
BARTENDER
(menggosip)
Dua perempuan itu mengangguk-ngangguk memahami.
Bartender memberikan minuman yang dipesan dua perempuan itu, menyadari Laras datang.
BARTENDER
Laras berjalan agak sempoyongan ke meja bartender. Berdiri diantara dua perempuan itu sambil merogoh sakunya.
Dua perempuan itu meminum minumannya, pura-pura tidak peduli sambil berusaha menutup hidungnya karena bau laras.
BARTENDER
LARAS
(kurang waras)
Menampar meja menaruh uangnya, dua ratus ribu di meja. Bartender memberikan keresek berisi tiga botol minuman keras dan kembaliannya pada Laras. Laras berbalik dan pergi keluar dipandangi anek oleh dua perempuan tadi.
EXT. JALANAN KOTA KECIL - MALAM
Suasana jalanan sepi, diterangi lampu jalan. Laras berjalan sedikit kliyengan menjinjing mirasnya tapi masih kuat.
Di depannya ada perempatan, Laras melihat sebuah mobil polisi yang sedang berpatroli berbelok ke arahnya. Laras terkejut tapi berusaha tenang. Menurunkan bagian depan topinya dan menunduk, berusaha berjalan normal sesaat mobil polisi akan melewatinya.
-1 Insert: Dalam mobil polisi terdapat dua orang polisi. Satu polisi yang menyetir dan lainnya sedang menelpon dengan anaknya.
POLISI #1
Polisi #2 menghentikan mobil dan melihat kaca spion sebelah kanan dan kaca belakang bulak balik memastikan.
POLISI #1 CONT'D
POLISI #2
Laras bersembunyi dibalik dinding pagar. Menengok kanan-kiri dan kabur.
EXT. PEMBERHENTIAN BIS - MALAM
Laras berdiri menghadap dinding yang dipenuhi tempelan selebaran. Seorang nenek-nenek duduk tempat duduk. Mereka hanya berdua di sana.
Laras menabut selembar poster di dinding (frame menyorot dari belakang Laras). Laras memegangi selebaran itu sambil tertawa-tawa seperti orang stres berjalan ke sisi pemberhentian bis. Ia perhatikan kembali poster itu dan semakin tertawa-tawa, walaupun matanya terasa kosong.
Nenek-nenek itu bergeser ke tempat duduk terjauh dari Laras, ia resah dan gelisah dengan tingkah Laras.
INT. RUMAH TENGAH HUTAN - KAMAR BALUS - MALAM
Balus tengah terlelap tidur menyamping menghadap jendela sisi kanan, tangan kanan di perutnya.
Adek menggoyahkan lengan Balus. Seketika Balus tersentak sadar dengan lengan langsung berposisi menahan dan melindungi kepala, seakan ketakutan.
ADEK
(setengah sadar, mengantuk)
BALUS
(sadar)
ADEK
Balus menghela napas.
BEGIN MONTAGE:
- Selasar lantai 1. Balus berjalan agak pincang diterangi lampu teploknya, membawa botol minum kosong menuju toilet di ujung selasar menuju pintu belakang rumah. Terdengar suara air mengucur.
- Toilet Lantai 1. Kucuran air dari selang yang terselip di ventilasi menuju bagian belakang rumah terus memenuhi bak mandi yang penuh sehingga menggenangi lantai toilet. Balus membasuh wajah dengan air dari bak mandi dan menghela napas. Membasuh lengan yang berbercak darah kering. Membasuh noda darah di lengan bajunya. Mengisi botol minum dari kucuran selang sampai penuh.
END MONTAGE
INT. LORONG TENGAH RUMAH - CONTINOUS
Balus menutup rapat pintu toilet, berjalan di lorong.
Brakk. Terdengar suara pintu besi rumah digebrak. Seketika Balus tersentak dan ketakutan.
beat.
Terdengar suara rantai dan kunci pintu dibuka.
Balus segera berusaha pergi secepat mungkin tanpa bersuara, menaiki tangga tergesa-gesa ketakutan sambil membawa lampu dan botol minumnya.
Insert: Laras membuka pintu dan masuk dengan sempoyongan, menjinjing keresek minuman kerasnya.
LARAS
(marah, setengah sadar, ngelantur)
INT. KAMAR BALUS - CONTINOUS
Balus buru-buru masuk, menaruh botol dan lampu di lantai sambil melihat Adek yang sudah ada di sudut kamar terjauh dari pintu, memegang helmnya. Balus menutup pintu perlahan rapat-rapat. Balus merapatkan telinganya di pintu, terdengar suara pijakan tangga dan Laras yang mendumel.
LARAS (O.S)
Mendengar itu, mata balus membuka lebar. Ia berbalik, menahan pintu dengan mempunggunginya.
BALUS
(agak panik)
Adek cepat-cepat mengenakan helm dan jongkok menghadap sudut. Sedangkan Balus menahan pintu dengan punggung dan tubuhnya, ekspresinya berusaha tenang dan tegar.
Pintu kamar mulai digebrak-gebrak dan didorong-dorong Laras.
LARAS (O.S.)
Balus berusaha keras menahan pintu dan gagangnya. Terus memejamkan mata berusaha tenang walau jelas kesedihan di matanya.
CUT TO: