40. INT. LABORATORIUM KIMIA FISIK - ANOTHER DAY
Vega berkunjung ke laboratorium James. Di sana ada James, Ferdi, dan Joseph. Vega bertamu sesaat di laboratorium kimia fisik untuk melihat bagaimana pacarnya itu bekerja saat penelitian.
41. INT. LABORATORIUM KIMIA ANALISIS - NEXT DAY
Vega berkunjug ke laboratorium kimia analisis untuk menemui Clarissa dan Erlin. Sambil menemani kedua sahabatnya itu melakukan penelitian, mereka bertiga sesekali bergosip ria sambil menunggu reaksi yang dilakukan Clarissa maupun Erlin berlangsung.
42. INT. LABORATORIUM BIOKIMIA - ANOTHER DAY
Vega sedang menyelesaikan tahapan akhir dalam pengerjaan sampelnya. Vega tersenyum saat ia sudah mendapatkan senyawa yang ia inginkan di beaker glass.
VEGA:
Yes. Ini gua udah selesai
sintesisnya. Tinggal karakterisasi
pake IR, olah data, selesai deh.
Vega kemudian menyiapkan beberapa larutan untuk dilakukan karakterisasi IR. Saat sedang menyiapkan larutannya, datang James menghampiri Vega.
JAMES:
Hai, Vega. Lagi ngapain?
VEGA:
Ini aku lagi nyiapin sampel buat
uji IR.
JAMES:
Asik. Udah mau kelar dong berarti?
VEGA:
Harusnya udah setengah jalan sih.
Preparasi senyawa-nya kan udah
sekian hari. Sekarang giliran
karakterisasi deh. Kamu mau temenin
aku buat uji IR?
JAMES:
Kalo sekarang aku gak bisa. Nanti
aku mesti ketemu Ibu Prita dulu.
Gapapa kan?
VEGA:
Gapapa kok. Nanti aku bisa minta
Erlin sama Clarissa nemenin kok.
JAMES:
Oke deh. Semangat ya, aku tinggal
dulu.
James lalu pergi meninggalkan Vega. Tidak beberapa lama, Vega sudah selesai menyiapkan larutan yang hendak ia uji. Vega lalu menarik napasnya lega karena setengah perjalanan penelitiannya sudah hampir selesai.
43. INT. LABORATORIUM KIMIA ANALISIS - A MOMENT LATER
Vega membawa keranjang kecil berisi labu ukur yang sudah ia siapkan sebelumnya. Di dalam labu ukur itu terdapat sampel percobaan miliknya. Vega lalu masuk ke laboratorium dan menghampiri meja Erlin. Di sana ada Erlin dan Clarissa yang sedang mengobrol.
ERLIN:
Ngapain lo bawa-bawa keranjang
gituan ke sini?
VEGA:
Mau uji IR.
CLARISSA:
Alat IR kan ada di lantai dasar.
Ngapain lo mampir ke sini segala?
Vega hanya tersenyum. Sementara itu, Erlin dan Clarissa mulai merasakan ada sesuatu yang aneh.
44. INT. LABORATORIUM FTIR - A MOMENT LATER
Erlin dan Clarissa hanya menatap kesal Vega yang sedang mengoperasikan komputer di lab FTIR. Vega kemudian menyalakan alat IR dan menunggu sampai kira-kira 15 menit sampai alat IR bisa digunakan dengan baik.
ERLIN:
(Menatap kesal Vega)
Duh, lo ngapain ngajak gua segala
sih ke sini?
CLARISSA:
Tau. Kan lo bisa sendiri aja
karakterisasinya.
VEGA:
(Terkekeh pelan)
Gua takut ngerusakin barang-barang
di sini. Mahal soalnya.
ERLIN:
Terus hubungannya sama kita apaan?
VEGA:
Ya jadi kalo misalkan tangan gua
lagi gemetaran terus gabisa
preparasi kan gua bisa minta tolong
kalian. Lagian itu KrS5, yang
bulet-bulet merah itu, kan gampang
retaknya. Sekali retak nanti tujuh
juta gua melayang gimana.
CLARISSA:
Dasar. Kalo aja lo bilang gara-gara
takut lupa cara nge-operasiin
alatnya, gua balikin kata-kata lo
dulu yang nyuruh kita
nginget-nginget setiap materi yang
didapat pas pelatihan
instrumentasi.
VEGA:
Oh, kalo itu tenang saja. Kan ada
buku panduannya. Jadi bisa
dibaca-baca dulu, kalo gak ngerti
ato kelupaan, baru deh nanya.
CLARISSA:
Iya, iya. Sana cepet kalibrasiin
dulu. Biar sambil kita liatin juga.
Mumpung otak gua masih hangat nih
jadi masih inget cara make IR.
Vega lalu memulai pengoperasian alat FTIR. Sambil membaca buku panduan yang tersedia di sana, Vega menjalankan prosedur yang diminta jika ingin menganalisis suatu produk. Lalu saat hendak preparasi menggunakan KrS5, meskipun awalnya Vega sedikit takut, namun akhirnya Vega bisa mendapatkan hasil karakterisasi senyawa yang ia bawa.
VEGA:
Loh, kok hasilnya kayak begini ya?
ERLIN:
(Mengamati layar
komputer)
Iya ya. Kok grafiknya kayak agak
aneh gitu. Kayak belom jelas itu
gugus fungsinya gimana.
CLARISSA:
Bisa sih dicoba di-plot. Tapi agak
meragukan gitu jadinya.
ERLIN:
Ini kayak masih campuran gak sih.
Liat deh, ini gugus O-H masih ada.
Tapi di sekitaran sini gugus C=O
juga kelihatan.
VEGA:
Ada gugus asam karboksilat kali,
makanya bisa kayak gini.
ERLIN:
Tapi di dua ribuan ke bawah juga
masih banyak yang bisa kita
interpretasi sih.
CLARISSA:
Lo gak sekalian coba pake NMR? Biar
lebih ketauan gitu hasilannya.
Sekalian juga kan biar lo bisa
identifikasi juga gimana bentuk
strukturnya.
VEGA:
Gua belom bimbingan lagi sih.
Terakhir sih bapaknya bilang tes IR
dulu, belom ada apa-apanya lagi.
Kebetulan dua hari lagi gua bakal
bimbingan, ntar gua sekalian tanya
deh.
Vega kemudian menyimpan hasil plot IR yang baru saja ia peroleh. Setelah itu, Vega kemudian mematikan alat IR yang ia gunakan lalu mengajak Erlin dan Clarissa keluar dari ruangan tersebut.