31. INT. LABORATORIUM KIMIA FISIK - NEXT AFTERNOON
James sedang mengecek kembali catatan di meja penelitiannya. Sementara itu, Ferdi dan Joseph sedang membereskan pekerjaan mereka di meja masing-masing.
FERDI:
James, lo masih mau di sini apa mau
bareng pulang? Gua sama Joseph mau
balik duluan soalnya.
JOSEPH:
Iya. Gua mau lanjut besok aja.
Lagian juga ini kan masih hari
kedua, jadi waktunya masih banyak.
JAMES:
Lo berdua balik duluan aja. Gua
nanggung nih.
JOSEPH:
Oh yauda, kita balik duluan ya.
Dah.
Joseph dan Ferdi berjalan bersama meninggalkan James yang masih ingin di laboratorium. Saat Joseph dan Ferdi tiba di pintu, datang Vega yang hendak menghampiri James.
FERDI:
Eh, Vega. Tumben main ke sini.
VEGA:
Tumben gimana. Kita kan baru
sama-sama masuk lab. Masih
hangat-hangatnya jadi mahasiswa
penelitian. Makanya ini tuh belom
tumben.
FERDI:
Iya, iya. Suka-suka lo aja deh.
VEGA:
James-nya ada?
FERDI:
Ada kok. Masih di dalam. Katanya
masih nanggung, makanya belom mau
balik.
JOSEPH:
Nanana, mau ngapain lo berduaan di
lab? Sore-sore gini pula. Hati-hati
loh, ini tempat publik. Jangan
aneh-aneh.
VEGA:
Mau ngambil eter biar lo hirup
terus pingsan dan jadinya gak
kebanyakan ngebacot.
JOSEPH:
Aduh si mbaknya galak banget sih.
Hati-hati loh nanti James bisa
ketakutan.
VEGA:
Kan ke elo doang. Kalo ke James ya
gua baik-baikin dong.
JOSEPH:
Kan gua temennya James juga, masa
gak lo baik-baikin juga.
VEGA:
Maaf, tapi kamu bukan
siapa-siapanya aku.
JOSEPH:
Tega.
Tiba-tiba James hadir di belakang Joseph dan memukul kepalanya dengan pelan.
JOSEPH:
Aww, siapa sih yang mukul-mukul?
Joseph menoleh ke belakang lalu melihat James yang sedang tersenyum sambil melipat kedua tangannya di dada. Joseph ikut tersenyum lalu mengatupkan kedua tangannya di atas dahi sambil memperagakan gerakan memohon ampun.
JOSEPH:
Ampuni temanmu ini, Tuan, karena
sudah bertindak tidak sopan.
JAMES:
Katanya mau pulang, kok masih di
pintu?
FERDI:
Tau tuh si Joseph. Dari tadi
ngegodain Vega terus soalnya.
JOSEPH:
Hehehe, nggak kok. Jangan percaya
Ferdi ya. Vega masih tetep sayang
sama lo kok.
FERDI:
Tapi kok....
JOSEPH:
(Menarik tangan Ferdi
lalu berjalan pergi)
Kita duluan ya, dadah semua.
Hati-hati di lab banyak CCTV.
James hanya tersenyum sambil menggelengkan kepalanya melihat kelakuan kedua temannya. Sementara itu, Vega yang sudah hapal mengenai Joseph dan Ferdi ikut tersenyum.
VEGA:
Joseph udah sekian bulan ikut PJJ,
kelakuannya masih aneh aja ya.
JAMES:
Memang tidak berubah itu anak. Jadi
harus disabar-sabarin aja.
VEGA:
Anyway, kerjaan kamu gimana?
JAMES:
Masih tahap awal kok. Yuk ke
sekalian ke meja aku.
James kemudian mengajak Vega ke tempatnya bekerja. Lalu James membereskan peralatan lab miliknya.
VEGA:
Oh, kamu juga udah mau pulang ya
hari ini?
JAMES:
Awalnya gitu sih. Tapi kebetulan
ada kamu, kita jalan-jalan dulu yuk
bentar.
VEGA:
Loh, mau ke mana?
JAMES:
Ada deh. Tempat yang aku tebak kamu
belom pernah ke sana.
VEGA:
Masa sih? Yauda boleh. Aku sambil
tungguin kamu berarti ya.
James mengangguk, lalu kembali melanjutkan membereskan peralatannya.
32. EXT. ROOFTOP GEDUNG KIMIA - EVENING
James mengajak Vega berjalan menuju pintu yang berada di ujung tangga. James lalu membuka pintu itu, lalu terlihatlah rooftop gedung kimia. Dari ketinggian lantai lima gedung kimia USB, mereka bisa menikmati langit sore dengan semilir angin yang berhembus. Mereka juga bisa melihat kendaraan yang sedang berlalu-lalang di kampus mereka.
VEGA:
(Kagum)
Aih, empat tahun aku kuliah di
sini, baru tau kimia punya rooftop
kayak gini.
JAMES:
Gimana? Kamu suka kan?
VEGA:
(Mengangguk)
Iya, aku suka banget. Kalo aku udah
tau dari maba, aku bakal ke sini
terus nih.
JAMES:
Aku sesekali main ke sini sih. Enak
suasananya buat nenangin diri kalo
lagi ada masalah.
VEGA:
Kamu udah tau tempat ini dari lama?
JAMES:
Aku juga baru tau tempat ini kok.
Kamu ingat kan pas kamu bimbingan
sama Pak Heru yang sebelum sempro?
Nah, aku sambil nungguin kamu, aku
jalan-jalan muterin gedung kimia.
Pas di lab biokimia, aku penasaran
sama satu tangga yang ada di pintu
lain. Ternyata ada pintu di ujung
tangga. Pas aku buka, ternyata
rooftop.
VEGA:
Tangga di pintu lain?
JAMES:
Biasanya kan kita masuk ke lab
lewat pintu depan, nah di pintu
belakang lab biokim ada tangga lagi
buat ke atas. Kita gak nyadar karna
kan kayak ngapain gitu naik ke atas
sampai lab biokimia kan. Pas aku
lagi gabut kemaren, eh ketemu pintu
itu.
VEGA:
Keren banget ya. Aku suka sama
pemandangannya. Nanti aku sesekali
mau main ke sini ah.
JAMES:
Bagus juga kan buat ngurangin stres
kita karna lagi penelitian.
VEGA:
Banget.
Vega mengangkat kepalanya, menikmati angin sore yang sedang berhembus. Sementara itu, James pergi ke sisi rooftop untuk melihat pemandangan kampus mereka dari ketinggian. Mencoba me-rileks-kan pikiran setelah memulai penelitian di semester ini.
33. INT. LABORATORIUM BIOKIMIA - DAY
Vega memulai penelitian hari ini dengan semangat. Vega mengambil larutan dengan pipet ukur untuk memastikan keakuratannya. Setelah itu, Vega mengencerkan larutan tersebut menggunakan labu ukur. Kemudian Vega menyiapkan rak tabung reaksi dan mencuci pipet yang akan digunakan.
34. INT. LABORATORIUM KIMIA FISIK - DAY
James mengerjakan penelitiannya sambil sesekali diganggu oleh Joseph yang terkadang bertanya mengenai apa yang harus ia lakukan. Sambil menggoyang-goyangkan labu erlenmeyer James menjelaskan apa yang harus dilakukan Joseph. Sementara itu, Ferdi sedang sibuk dengan larutan yang ia buat di labu ukur.
35. INT. LABORATORIUM KIMIA ANALISIS - DAY
Clarissa menyiapkan buret yang hendak ia gunakan. Clarissa akan mengerjakan tahapan titrasi, karena itu ia juga menyiapkan beberapa larutan serta indikator yang akan ia gunakan. Erlin sedang sibuk di lemari asam karena larutan yang akan ia gunakan termasuk larutan dengan konsentrasi kuat. Demi keamanan, maka Erlin mengerjakan itu di lemari asam.
36. INT. KAMAR KOS VEGA - ANOTHER NIGHT
Vega menghempaskan dirinya di atas kasur setelah pulang dari laboratorium. Ia merasa sedikit lelah, namun senang karena ia sudah berprogress dalam pengerjaan skripsinya. Vega lalu mengambil catatannya, ingin mengecek apa yang harus ia lakukan besok.
VEGA:
(Membaca catatan)
Besok kudu refluks. Aih, lama ini
pasti. Terus mesti preparasi
larutannya dulu. Nge-refluksnya
sore aja deh, biar bisa sampai
malam. Berarti gua harus minta
James temenin gua besok malam di
lab nih.
Vega lalu mengambil handphone-nya, kemudian menelpon James. James yang baru tiba di kamar apartemennya kemudian mengangkat telpon dari Vega.
VEGA:
Halo, James. Kamu udah sampai di
tempat kamu?
JAMES:
Udah kok. Baru aja sampai. Kenapa
nih?
VEGA:
Hehehehe, kamu masih ingat kan
janji kamu buat temenin aku
malam-malam di lab?
JAMES:
Oh yang itu. Kenapa tuh?
VEGA:
Besok aku mau ngerjain sesuatu.
Tapi kayaknya mulainya sore mau ke
malam gitu. Kamu mau nemenin aku
kan?
JAMES:
Wait ya sebentar aku cek schedule
aku dulu.
James lalu berjalan ke arah meja belajarnya. Melihat catatan di sticky notes yang menempel di meja belajarnya.
JAMES:
Halo, Vega. Boleh, aku besok cuma
sampai siang aja di lab, jadi bisa
temenin kamu.
VEGA:
Oke. Nanti aku tungguin kamu di lab
ya.
JAMES:
Siap. Kamu jangan lupa istirahat
juga ya. Jaga kesehatan.
VEGA:
Kamu juga. See you.
Vega mematikan telponnya. Ia senang karena James mau menemaninya mengerjakan penelitiannya di malam hari. Setelah selesai bersenang-ria, Vega kemudian pergi ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya.