16. INT. KAMAR VEGA - NEXT DAY
Vega sedang menyelesaikan soal ujiannya. Terlihat Vega sedang konsentrasi menuliskan jawabannya di sebuah lembar folio dan laptopnya terlihat soal-soal yang menanti untuk dikerjakan.
17. INT. KAMAR VEGA - A MOMENT LATER
VEGA:
(Panik)
Ah tidak, satu menit lagi waktunya.
Ini web kenapa sih gak
loading-loading? Udah tujuh
semester tapi kok web-nya bapuk
banget.
(Melipat kedua tangannya
di depan laptop seperti
hendak berdoa)
Plis, plis, plis. Ayo dong bisa.
Muncul tulisan bahwa file jawaban Vega sudah ter-submit dengan sisa waktu satu detik. Vega langsung berteriak lega karena jawabannya dapat terkirim tepat waktu.
VEGA:
Ah gila. Hoki banget. One second
remaining, parah. Untung ke-upload.
Kalo ngga, ini jawaban gak bakal
diterima sama Pak Heru nih. Bisa
dapet C nanti. Tuhan memang baik.
Saat sedang menarik napasnya untuk menghilangkan tensi pikirannya masih meninggi, muncul pesan masuk dari handphone Vega. Dari Erlin, teman dekat Vega semasa perkuliahannya.
ERLIN:
(Dalam WA message)
Vega, lo udah kelar belom ujiannya?
Zoom yuk, mumpung gua sama Clarissa
gabut nih.
VEGA:
(Dalam WA message)
Skuy. Lo yang buat room-nya ya.
Vega lalu menerima ID room dari Erlin. Setelah memasukkan ID meeting yang diberikan Erlin, tampak wajah Erlin dan Clarissa yang sudah menunggu Vega di sana.
CLARISSA:
Hai, Vega. Gimana cinta lo sama
biokimia? Masih sehat?
VEGA:
Heh, maksud lo apa nih?
ERLIN:
Ya kan lo maunya biokimia. Gua sama
Clarissa kan maunya analisis.
Jadinya semester ini kita berpisah
deh. Gak ada matkul yang bisa
barengan.
VEGA:
Asik. Kangen ya lo berdua sama gua?
CLARISSA + ERLIN:
Ngga.
VEGA:
Sialan. Anyway, gimana proposal lo?
CLARISSA:
Aman sih kalo gua. Tinggal bab 3,
bisa lah minggu ini.
ERLIN:
Gua juga udah kelar sih sebenernya,
tapi yang bab 2 sama 3 belom dicek
sama bapaknya.
VEGA:
Kalian berdua jadi sama Pak
Darren? Topik elektrokimia? Cinta
bener sama itu topik.
CLARISSA:
Bukan masalah cinta ato ngga-nya
sih. Tapi kalo dilihat dari semua
nilai matkul yang pernah gua ambil,
nilai elektrokimia gua kan A gede.
95. Terus matkul-matkul gua yang
diajar sama Pak Darren dapet A
juga. Beda sama dosen lain yang
mentok B+. Yauda biar aman jadinya
gua sama dia aja deh.
ERLIN:
Kalo gua emang tertarik sama
elektrokimia sih. Unik.
VEGA:
Unik apanya sih, Erlin? Gua rasa
otak lo udah agak geser deh makanya
bilang kayak gitu.
ERLIN:
Daripada lo, nyari dosen tipikal
Pak Heru. Yang doyan nelantarin
mahasiswanya kalo lagi penelitian.
Tiati nanti nambah semester
gara-gara nunggu di-acc doang.
VEGA:
Habisnya, gua kan gabisa kimia
fisik, analisis, apalagi anorganik.
Kalo kimia organik, udah full
semua. Kan bidang paling favorit di
angkatan kita, jadinya gua tau
diri. Yauda ke biokimia deh.
Seenggaknya gua masih ada
semangatnya dikit kalo kudu
ngerjain skripsi dengan topik itu.
CLARISSA:
Semoga kita bisa lulus bareng ya.
Pengen cepet-cepet lulus nih gua.
Udah gak sabar mau dadah-dadah di
depan gedung kimia sambil pake toga
soalnya.
ERLIN:
Gua juga kepengen weh. Udah empet
banget gua tiga tahun setengah
terkurung di gedung itu. Kalo bisa
lulus sekarang, gua mau dah.
VEGA:
Bisa kok. Diluluskan secara tidak
hormat alias D.O. Hahahaha.
ERLIN:
Sialan.
VEGA:
Anyway, nanti kalo kalian lagi
gabut, jangan lupa main ke lab gua
ya. Sendirian nih gua di sana. Gak
ada temen.
ERLIN:
Emang yang ngambil biokimia
semester ini ada berapa orang dah?
VEGA:
Gua gak yakin totalnya ada berapa
sih. Tapi dari jaman kita maba
ngeliatin kating-kating yang
penelitian, yang ngambil biokimia
kan gak pernah lebih dari 12 anak.
Jadi harusnya samaan.
CLARISSA:
Iya juga sih. Itu bidang keknya
emang selalu sepi deh tiap tahun.
Gak kayak kimia organik yang selalu
full kuota tiap tahunnya.
ERLIN:
Oke deh. Nanti kalo kita sempet dan
gak mager, kita samperin. Habisnya
lab biokimia di lantai empat, kan
mager ya naiknya. Lab analisis di
lantai tiga aja gua udah mager
naiknya.
VEGA:
Makasih ya teman-teman. Kalian
memang baik hatinya.
CLARISSA:
Btw, gua left duluan ya. Mau makan
siang dulu. Kasian nanti badan gua
kalo kelaparan. Nanti metabolisme
diri gua jadi berantakan lagi.
VEGA:
Halah, sok-sokan bahas metabolisme.
Giliran pas matkulnya juga dapetnya
C mepet 55 kan.
CLARISSA:
Hei. Itu kan yang kemaren karna
belom paham-paham banget. Sekarang
kan udah.
VEGA:
As you wish.
ERLIN:
Babay, Vega dan Clarissa. See you.
Vega kemudian mematikan zoom meetingnya. Setelah itu, ia mengecek kembali kalender melalui handphone-nya.
VEGA:
Waktu gua makin dikit nih buat
kelarin proposal. Tapi harusnya gua
bisa sih. Kemaren bab 1 aja bisa.
Yok, bisa yok.
(Berhenti sejenak)
Bisa gila, anjir.
(Menarik napasnya)
Vega, you can do it. You can do it.
Vega lalu membuka kembali file proposalnya kemudian mengerjakan kembali proposal yang sudah diberikan catatan oleh Pak Heru.
18. INT. KAMAR VEGA - ANOTHER DAY
Vega mengerjakan proposalnya di kamar. Sesekali ibunya memanggil Vega dan Vega terpaksa meninggalkan pekerjaan proposalnya. Vega lalu kembali masuk ke kamarnya. Tidak lama kemudian, Timo masuk kembali sambil membawa buku pelajaran miliknya, meminta diajari oleh Vega. Setelah selesai, Vega kembali fokus di depan laptopnya sambil memijit dahinya.
VEGA:
Kapan kelarnya coba ini proposal
kalo diganggu terus, duh.
Vega kemudian melanjutkan kembali pekerjaannya.
19. INT. KAMAR VEGA - ANOTHER DAY
Hari sidang proposal tiba. Vega menggunakan kemeja putih rapi duduk di depan laptopnya. Sambil menarik napasnya, Vega mencoba untuk tenang. Terdapat beberapa anak yang juga melangsungkan sidang proposal di zoom meet yang sama. Saat tiba gilirannya, Vega menjelaskan mengenai tujuan penelitiannya di hadapan dewan penguji. Setelah selesai, Vega menarik napasnya dengan lega. Satu step perjalanan skripsinya sudah dilalui.
IBU NOVA:
Baik, anak-anak KBI Biokimia. Ibu
dan juga dosen-dosen lain yang
hadir di zoom ini sudah sepakat.
Proposal kalian semua kami terima
dan silahkan kalian lanjutkan
penelitiannya sesuai jadwal yang
sudah ditentukan. Kalian sudah bisa
memulai rancangan apa yang akan
kalian kerjakan di laboratorium dan
kalian akan memulai penelitiannya
tanggal 1 maret. Jadi kalian masih
ada waktu tiga minggu sebelum
nantinya masuk ke laboratorium.
PAK SOPYAN:
Menambahkan informasi untuk kalian
semua. Kalian nanti akan
mendapatkan juga pelatihan kimia
instrumentasi untuk menunjang
penelitian kalian. Untuk
pelaksanaannya kira-kira dua minggu
setelah kalian sudah bisa masuk ke
laboratorium. Itu saja. Selamat
melakukan penelitian ya.
MAHASISWA D:
Baik, Pak.
MAHASISWA E:
Terima kasih, Pak.
VEGA:
Oke, Pak dan Bu. Terima kasih untuk
masukannya juga.
Vega kemudian keluar dari zoom meeting-nya.
VEGA:
(Bergumam)
Hua, satu step menuju S.Si udah
dijalani. Let's face another hell
from this skripsi.
Vega lalu mengecek kalender di handphone-nya sambil menghitung hari sebelum ia memulai penelitiannya.
VEGA:
(Bergumam)
Hmm, tiga minggu lagi udah mulai
penelitian. Berarti gua sebelum itu
udah harus move ke kosan. Aih,
bakal diizinin gak ya?
Vega kemudian melihat kembali laptop yang berisikan powerpoint dan juga proposal miliknya. Vega bertekad ingin menyelesaikan itu semua sebelum semester delapan berakhir. Karena itu, Vega akhirnya memutuskan untuk meminta izin terlebih dahulu kepada orangtuanya. Siapa tahu bisa diizinkan.
VEGA:
Oke deh. The show must go on. Gua
bakal coba minta izin dulu, siapa
tau bisa dapet izin. Biar bisa
lebih konsentrasi juga gua kalo di
kosan sambil ngerjain ini kerjaan.
Vega lalu kembali mengecek revisi-revisi serta masukan yang diberikan untuk memperbaiki kembali proposalnya.