84.INT. SMAN 2 - KELAS SOS 1 - DAY
Beberapa orang tua murid beserta beberapa murid sedang duduk di bangku-bangku kelas. Bu Rita berada di depan, duduk di kursi guru dan memanggil Abid. Abid maju ke depan.
BU RITA (V.O.)
Bu Rita menyerahkan rapor Abid.
85.EXT. SMAN 2 - DEPAN KELAS SOS 1 - DAY
Abid keluar dengan membawa rapornya. Tersenyum lebar.
BU RITA (V.O.)
Abid melihat rapornya dan dihampiri oleh James, Bowie, dan Peyi. Mereka melihat rapor Abid dan kagum terhadap nilai-nilai yang di dapat Abid.
86.EXT. TEPI JALAN RAYA - DAY
Maya sedang berdiri di pinggir jalan. Ia melihat ke arah kanan, jalur kendaraan datang, lehernya menjulur tiap ada mobil angkot lewat, tetapi penuh semua.
Abid menghampirinya. Maya tersenyum.
MAYA
Abid tersenyum dan mengangguk.
ABID
MAYA
Anita tiba-tiba muncul dan menepuk Abid dari belakang.
ANITA
ABID
Anita menatap Maya dengan senyum kaku, tanpa menyapanya.
ANITA
Abid senyum-senyum.
ABID
ANITA
ABID
ANITA
ABID
Angkot yang ditunggu Anita pun datang. Anita pun menghampiri angkot itu bersama beberapa anak lainnya.
ANITA
Yenny dan Soraya datang dari arah belakang Maya dan langsung merangkul Maya dan mengajaknya menyingkir.
ABID
ANITA
ABID
Abid menoleh ke arah Maya, namun Maya sudah berjalan menjauh bersama gank nya. Abid menekuk bibirnya.
87.EXT. RUMAH ABID - JALANAN DEPAN RUMAH - DAY
Abid sedang duduk di depan gang rumahnya saat beberapa anak kecil yang sedang main di dekat situ menghampirinya.
ANAK 1
Pinta anak itu sembari menyodorkan tabloid bekas ke Abid.
ABID
ANAK 2
ABID
Boleeh.
Abid membuatkan pesawat kertas sembari ditontoni oleh beberapa anak itu.
Saat pesawat pertama jadi, Ia memandangi pesawat kertas itu.
88.EXT. SMAN 2 - DEPAN PAPAN PENGUMUMAN - DAY
[FLASHBACK]
Soraya dan Yeni sedang berbincang dengan Abid saat reuni.
YENNY
SORAYA
Sebuah foto seorang wanita cantik berambut sebahu. Di bawahnya tertulis “MAYA WIJAYANTI (Sos-3) 1978-2014”
[END OF FLASHBACK]
CUT TO:
89.EXT. RUMAH ABID - JALANAN DEPAN RUMAH - DAY
Abid yang melamun dicolek-colek oleh anak-anak itu. Salah satu diantaranya mengibas-ngibaskan tangannya di depan muka Abid.
ANAK 1
Abid pun tersadar dari lamunannya.
ABID
Abid menyerahkan pesawat terakhir ke anak itu.
Anak-anak itu pun pergi meninggalkannya dan mulai main pesawat kertas yang ia buatkan. Abid kembali duduk melamun.
90.INT. KAMAR SORAYA - DAY
Maya telungkup dan cemberut memeluk bantal. Soraya, mengelus punggungnya.
SORAYA
YENNY
MAYA
Yenny dan Soraya menekuk bibir mereka. Mencibir.
MAYA (CONT’D)
YENNY
MAYA
Soraya mulai menyanyikan lagu "Kuingin" dari Gigi sambil memperagakan penghayatan liriknya dengan gaya agak konyol.
SORAYA
Yenny kontan mengikuti tingkah Soraya.
YENNY
SORAYA
Maya melempari Yenny dan Soraya dengan bantal untuk membuat mereka diam.
Yenny dan Soraya tak peduli dan malah merangkul Maya dari kanan dan kiri.
91.INT. RUMAH ABID - RUANG TENGAH - NIGHT
Abid menghampiri ibunya sedang duduk di sofa. Sehelai handuk melilit di leher Abid. Televisi menyala.
ABID
IBU ABID
Abid duduk di sofa kecil di dekat situ. Keduanya terdiam sambil menonton TV. Di TV terlihat film tentang seorang bayi yang digendong ayahnya.
ABID
Ibu Abid menoleh heran ke arah Abid.
IBU ABID
ABID
Ibunya tersenyum kecil, dan menggelengkan kepala.
IBU ABID
Abid memandang kosong ke arah TV.
92.[FLASHBACK MONTAGE]
1. Maya dan Abid belajar bersama sambil bercanda di bawah pohon rindang. Wajah mereka terlihat bahagia.
IBU ABID (V.O.)
2. Maya dan Abid berjalan menelusuri lorong lemari-lemari buku di perpustakaan sambil mengobrol, saling tersenyum saat tatapan mata mereka bertemu.
IBU ABID (V.O.)
3. Maya dan Abid duduk dan makan bersama di sebuah kedai baso. Maya mengelap pipi Abid yang terpapar saus dengan tisu. Mereka saling tatap sambil tersenyum.
IBU ABID (V.O.)
4. Abid dan Maya sedang memperhatikan dan mencatat apa yang dibicarakan pembimbing bimbel di depan kelas bimbel mereka.
IBU ABID (V.O.)
5. Abid dan Maya belajar dengan lebih serius di bawah pohon rindang.
[END OF MONTAGE]
93.EXT. RUMAH ABID - RUANG TENGAH - NIGHT
Abid menatap ibunya yang ternyata sedang memandangi foto pernikahannya yang terletak di meja kecil di dekat situ.
IBU
Abid menghela nafas, bangkit dari sofa, dan berjalan ke kamar mandi dengan linglung. Ibunya hanya tersenyum melihat anaknya.
94.EXT. DEPAN RUMAH ANITA - LATER
[MUSIC CUE low volume: “Tak akan ada cinta yang lain” by Endank Soekamti]
Abid yang sudah berpakaian rapi, tiba di depan rumah Anita.
Ia menaiki undakan kecil ke arah pagar, hendak menekan bel, namun berbalik badan dan turun dari undakan.
Kembali lagi ke pagar, balik lagi menuruni undakan. Abid akhirnya berhenti dan menatap ke arah salah satu jendela.
Dilihatnya Anita sedang berdandan di depan kaca di kamarnya dari tempat ia berdiri.
Abid berpikir sebentar, dan berbalik menuruni undakan dengan cepat.
95.EXT. JALANAN KOMPLEK - MOMENTS LATER
[MUSIC CUE LOUD volume: “Tak akan ada cinta yang lain” by Endank Soekamti]
Abid berlari sekuat tenaga menuju tepi jalan raya dan menghentikan sebuah angkot.
Angkot berhenti, Abid buru-buru naik.
96.EXT. TERAS RUMAH MAYA - MOMENTS LATER
Abid tiba di teras dengan tergopoh-gopoh. Diketuknya pintu rumah Maya.
Ibu Maya membuka pintunya. Abid menanyakan keberadaan Maya pada Ibunya tanpa audio. Ibunya menjelaskan sesuatu tanpa audio.
Abid langsung berlari lagi meninggalkan rumah Maya. Ibu Maya geleng-geleng kepala keheranan.
97.EXT. JALANAN KOMPLEK MAYA - MOMENTS LATER
Abid berlari sekuat tenaga menuju tepi jalan raya dan menghentikan sebuah angkot.
Angkot berhenti, Abid segera naik.
98.INT. KAMAR SORAYA - MOMENTS LATER
[MUSIC END]
Soraya, Maya, dan Yenny yang sedang berada di ranjang Soraya mendengar suara layaknya kerikil yang dilemparkan ke sebuah kaca di jendela Soraya. Suara itu terdengar beberapa kali.
YENNY
Soraya dengan curiga menghampiri jendelanya. Dibukanya jendela kamarnya dan ditengoknya ke arah bawah.
Ia melihat Abid yang sedang berjuang menjaga ritme nafasnya sedang bersimpuh di lututnya. Wajahnya menengadah memandangi Soraya.
99.EXT. TEPI JENDELA KAMAR SORAYA - CONTINUOUS
Soraya mengernyitkan dahi lebih dalam lagi dan mengangkat bahunya ke arah Abid. Tangannya menengadah. Seakan mempertanyakan apa yang sedang Abid perbuat di halamannya.
Yenny datang menemani Soraya untuk melihat apa yang terjadi dan ikut heran dengan keberadaan Abid.
Abid terbatuk-batuk.
100.INT. KAMAR SORAYA - CONTINUOUS
Soraya dan Yenny berpandangan.
Keduanya berpaling pada Maya yang sedang membaca majalah di ranjang Soraya.
SORAYA
Maya berpaling ke arah mereka dengan raut wajah heran. Maya bangkit dan mendekati jendela.
MAYA
Ketika Maya melihat ke bawah, dilihatnya Abid sedang terkapar di atas rumput taman rumah Soraya.
MAYA (CONT’D)
Maya tergesa-gesa menuju pintu kamar Soraya, hendak turun dan menghampiri Abid.
Namun baru saja Maya keluar selangkah, Maya kembali lagi menemui dua sahabatnya.
MAYA (CONT’D)
Kedua sahabatnya terdiam sedetik sebelum akhirnya mereka setengah berteriak.
SORAYA
YENNY
Keduanya mengambil apa yang mereka sebutkan tadi dari meja rias Soraya.
Soraya yang melihat Yenny hendak memakaikan lipstik di bibir Maya, mencegahnya.
SORAYA
Soraya menyingkirkan tangan Yenny dari Maya dan mengambil alih posisi Yenny semula. Soraya memakaikan lip gloss di bibir Maya.
SORAYA (CONT’D)
Yenny berpikir sedetik, kemudian mengangguk-angguk setuju. Lalu malah mengenakan lipstick yang ada di genggamannya ke bibirnya sendiri.
Setelah Soraya selesai memakaikan lip gloss pada Maya, Maya merapikan rambutnya sedikit.
MAYA
Soraya dan Yenny mengacungkan jempolnya dan tersenyum.
101.EXT. RUMAH SORAYA - TAMAN - MOMENTS LATER
Maya berjingkat-jingkat mencari Abid.
MAYA
Abid muncul dari balik pepohonan dengan senyum gugupnya dan nafasnya tersengal-sengal. Maya memandang Abid dengan senyum meronanya.
MAYA (CONT’D)
ABID
Mereka terdiam sejenak.
ABID (CONT’D)
MAYA
ABID
Wajah Maya yang tadinya merona berubah menjadi tanda tanya.
MAYA
ABID
MAYA
ABID
Maya terdiam tak percaya apa yang dikatakan Abid.
MAYA
ABID
Maya mengacungkan jari telunjuknya tak seberapa jauh dari wajah Abid.
MAYA
ABID
Maya tersentak. Wajah Maya yang tadinya marah berangsur-angsur merona kembali.
MAYA
ABID
Abid menghentikan ucapannya ketika memandangi Maya yang sedang mengenakan baju tidur yang menggoda. Abid menghela nafasnya dalam-dalam.
[MUSIC CUE: “Tak akan ada cinta yang lain” by Endank Soekamti]
Maya maju mendekati Abid dan mencium bibir Abid. Abid menerima ciuman Maya dengan sedikit terkejut namun kemudian memeluk pinggul Maya. Maya pun memeluk tubuh Abid.
Terdengar suara sorak sorai dari atas tempat Soraya dan Yenny berdiri di tepi jendela kamar Soraya.
SORAYA & YENNY
Soraya dan Yenny mulai meledek pasangan tersebut.
SORAYA
YENNY
SORAYA & YENNY
Soraya dan Yenny tertawa-tawa meledek pasangan itu.
102.EXT. TEPI JENDELA KAMAR SORAYA - CONTINUOUS
Terlihat dari atas kamar Soraya, Abid dan Maya menyudahi ciuman mereka dan menoleh ke arah mereka dengan wajah kesal. Kemudian mereka sama-sama mengacungkan jari tengah ke arah Soraya dan Yenny.
Soraya dan Yenny tertawa-tawa.
103.EXT. RUMAH SORAYA - TAMAN - CONTINUOUS
Wajah Abid dan Maya saling mendekat hendak melakukan ciuman kedua.