Cookies & Coffee
1. scene 1-5

EXT. HUTAN PINGGIRAN KOTA XX-JALANAN-MALAM MENJELANG PAGI

CAST: JENAR(22), PENGEMUDI (EXTRA/30) 

Title: Kota XX.

Sfx: kaki berlari, napas tersengal. 

ESTABLISH: HUTAN GELAP TANPA BULAM DI LANGIT.

Jenar berlari sekuat tenaga di tengah hutan. Jenar menatap putus asa langit malam.

 

JENAR (VOICE OVER)
Andai ada matahari, aku pasti cepat keluar dari hutan ini!

 

Jenar memaksa berlari dengan kaki yang terluka.

 

JENAR
(meringis)
Akh!

 

Jenar berhenti sejenak, melihat kakinya.

JENAR (CONT'D)
Sial!
 

Jenar merobek lengan bajunya, mengikatnya di atas lukanya. 

JENAR (CONT'D)
Andai ada satu saja cahaya!
 

SFX: klakson mobil di kejauhan.

JENAR (VOICE OVER)
Suara itu!
(berharap)
Pasti di dekat sini ada jalan!

Jenar langsung berlari lagi dengan wajah penuh harap ke arah suara tadi.

CAMERA PAN TO: JALANAN ASPAL DI DEKAT HUTAN.

JENAR
(senyum lega)
Akhirnya!
 

Jenar berjalan ke tengahnya, mengangkat tangannya ke atas, berharap ada pengemudi yang akan mau membantunya.

SFX: mobil melaju kencang.

JENAR
(teriak)
Tolong!

 

CAMERA PAN TO: MOBIL HITAM MELAJU KENCANG.

FADE IN

Jenar menyipitkan matanya, tidak bisa melihat dengan jelas.

CAMERA FOLLOW: MOBIL MENABRAK JENAR DENGAN KENCANG. JENAR TERPENTAL DAN MENDARAT DI JALANAN DENGAN CUKUP KERAS.

Sfx: dengungan di telinga Jenar.

POV'S JENAR

Pengmudi mobil keluar dan menghampiri Jenar. 

JENAR (VOICE OVER)
Jenar, bertahanlah!

Pandangan Jenar semakin buram. 

FADE OUT:


2. INT./EXT. MOBIL-JALANAN DI PERUMAHAN-PAGI BUTA

CAST: DAMAR (39), ALI (27), PENGUNTIT (EXTRA/33), MAWAR (KORBAN PENGUNTIT/EXTRA, 23) 

ESTABLISH: PERUMAHAN DI PAGI BUTA.

DAMAR
(kesal, bosan)
Akhhh!!!
ALI
(sibuk mengawasi rumah korban)
Bapak bosan?
DAMAR
Setengah mati!
ALI
Bapak tahu kan, keadaan ini karena ulah Bapak sendiri?

Ali mengingat alasannya berada di sini dengan Damar. 

CUT TO FLASHBACK

Title: beberapa bulan yang lalu.

 

ALI
Bapak terlibat dengan kasus di kota lain, apa Bapak sudah memikirkan sanksinya? Gimana kalo Pak komisaris nggak setuju?
DAMAR
(percaya diri)
Tenang aja! Aku pahlawan! Komisaris pasti bangga denganku! 

CUT BACK TO

DAMAR
(kesal)
Jangan ingatkan aku lagi soal itu, Li!
(melirik Ali)
Kalo ingat itu, aku benar-benar kesal dengan Komisaris!
Bukannya merasa senang, Komisaris justru beri sanksi! Padahal aku berhasl memecahkan kasus tak terpecahkan belasan tahun!
ALI
Sanksinya nggak seberapa, Pak! Toh Bapak cuma dihukum nggak bisa terjun di kasus pembunuhan selama sebulan.
DAMAR
Cih! Belum sebulan, rasanya aku sudah bosan setengah mati!

CAMERA PAN TO: SEORANG PRIA MENGENDAP-ENDAP DI DEKAT RUMAH MAWAR.

Damar dan Ali yang sedang mengamati, melihat penguntit yang mereka tunggu selama dua hari ini. 

ALI
Pak, itu!
DAMAR
Aku juga lihat!
Siapkan senjata!
Kita akan meringkusnya sekarang! 

Ali dan Damar mempersiapkan diri dan senjata mereka dengan seringai bahagia di wajah mereka. 

CUT TO:


3. INT. KANTOR KEPOLISIAN KOTA XX-LORONG KANTOR KEPOLISIAN KOTA XX-SIANG HARI

CAST: DAMAR, ALI, ANGGOTA TIM DAMAR (EXTRA/ PRIA, 30-40 AN), TIM LAIN (EXTRA/PRIA, 30-40AN), PENGUNJUNG KANTOR KEPOLISIAN (EXTRA/ PRIA-WANITA, 20-40AN) 

ERSTABLISH: SUASANA RAMAI DI KANTOR KEPOLISIAN SEPERTI BIASANYA YANG PENUH DENGAN PELAPOR DAN BEBERAPA ORANG YANG DITANGKAP KARENA DIANGGAP SEBAGAI TERSANGKA.

Damar dan Ali membawa tersangkanya dengan kedua tangan di borgol. 

DAMAR
Kamu urus laporannya dulu! Nanti saat interogasi, panggil aku!
ALI
Baik, Pak.

Ali membawa tersangkanya untuk membuat laporan, sementara Damar duduk di kursinya, memeriksa laporan dan kasus yang masuk di timnya.

DAMAR
(bertanya pada salah satu anggota timnya)
Ada kasus menarik?
ANGGOTA TIM DAMAR 1
Sepertinya nggak ada, Pak. Hanya beberapa kasus sepele seperti penguntitan dan pencurian.
DAMAR
(mendesah kesal)
Akhh! Apa nggak ada kasus lain?
Aku sudah bosan mengintai penguntit mesum gila!
ANGGOTA TIM DAMAR 2
(mengacungkan tangannya)
Sebenarnya ada satu kasus yang beda, Pak.
DAMAR
(melirik malas tanpa berharap?
Kasus apa?

Anggota tim itu mendekati meja Damar, menyerahkan laporan yang masuk pagi tadi kepada Damar.

ANGGOTA TIM DAMAR 2
Ada kasus kecelakaan, Pak.
DAMAR
(membuka lapran dengan malas)
Tabrak lari?
ANGGOTA TIM DAMAR 2
(menggelengkan kepalanya)
Bukan, Pak.

Damar mengubah posisi duduknya dan mulai tertarik.

DAMAR
Kalo bukan tabrak lari, trus apa? 

CUT TO

 

4. INT. LORONG RUMAH SAKIT KOTA XX-KAMAR RAWAT JENAR-SIANG HARI

CAST: JENAR, DAMAR, ALI

ESTABLISH: RUMAH SAKIT.

Jenar berbaring di ranjang rumah sakit. 

Sfx: napas tersengal. 

DISSOLVE TO:

JENAR
Tunggu aku! Aku pasti kembali untuk menyelamatkanmu!

 

CUT BACK TO

Jenar membuka matanya, masih dengan napas tersengal.

CAMERA PAN TO: LANGIT-LANGIT KAMAR RAWAT JENAR.

Jenar melihat sekeliling, masih dengan napas tersengal.

JENAR
Di mana aku? 

INTERCUT TO

Damar dan Ali berjalan di lorong rumah sakit. 

DAMAR
Siapa nama korban?
ALI
Menurut laporan, korban bernama Jenar. Umur 22 tahun. Dua hari yang lalu terlibat kecelakaan di pinggiran Kota XX dan sekarang dalam keadaan amnesia, Pak. Laporannya sudah saya konfirmasi tadi, Pak.
DAMAR
Yang nabrak?

Damar dan Ali menghentikan langkah kakinya di depan kamar rawat Jenar. Damar mengintip dari kaca jendela.

CAMERA PAN TO: JENAR DUDUK TERMENUNG DI RANJANGNYA.

ALI
Penabraknya sendiri yang mengantar Jenar ke rumah sakit. Dia juga membayar semua biaya rumah sakit Jenar. Ini jelas bukan tabrak lari, Pak.
DAMAR
(tersenyum)
Ini memang bukan tabrak lari. Tapi  
ALI
(bingung)
Tapi kenapa, Pak? ada yang aneh? 
DAMAR
Apa kamu nggak ngerasa?
(memperhatikan Jenar)
lokasi kecelakaannya aneh. 
ALI
(mengangguk)
Setahu saya, jalanan itu memang hanya ada hutan sejauh 2 km. 
DAMAR
(penasaran)
Aneh kan? 
ALI
Setelah mendengar Bapak, saya juga merasa aneh.
DAMAR
Yah, kita akan tahu setelah bicara dengannya.

Damar membuka pintu kamar rawat Jenar. 

CUT TO

 

Damar dan Ali, duduk di dekat ranjang Jenar. Ali sedang mencatat sementara Damar mengajukan pertanyaan pada Jenar.

DAMAR
Jadi Mbak nggak ingat kenapa Mbak bisa ada di sini?
JENAR
Nggak, Pak. Saya benar-benar nggak ingat.
DAMAR (VOICE OVER)
(bingung, heran)
Amnesia, benturan kecelakaan itu pasti kencang sekali!

Damar memperhatikan Jenar dengan saksama, dari wajah hingga gelagatnya.

DAMAR (VOICE OVER/CONT'D)
Aku merasa ada sesuatu! Tapi

Damar melirik ke arah Ali yang sedang mencatat.\ 

DAMAR
Li, berikan kartu namaku pada Jenar!

Ali mengambil kartu nama Damar dan memberikannya kepada Jenar. 

DAMAR
Kalo Mbak ingat sesuatu, tolong hubungi nomor ini. Apapun itu, jangan sungkan!
JENAR
(melihat dengan wajah bingung kartu nama Damar)
Baik, Pak. 

CUT TO: 

Di lorong depan kamar Jenar.

DAMAR
(menggaruk kepalanya)
Amnesianya itu, menyusahkan! Kita jadi nggak bisa dapat keterangan tentang apa yang menimpanya!
ALI
Apa yang akan kita lakukan, Pak? menutup kasusnya?  
DAMAR
Kita ke TKP, di sana mungkin kita dapat petunjuk. 

FADE OUT

5. EXT. JALANAN PINGGIR KOTA XX-SORE HARI

CAST: DAMAR, ALI, PRIA TAK DIKENAL 

ESTABLISH: HUTAN DEKAT JALANAN LOKASI KECELAKAAN JENAR

Sfx: dedaunan hutan yang terkena angin.

Damar dan Ali berusaha melihat bekas kecelakaan yang menimpa Jenar.

ALI
Dari kesaksian penabrak, Jenar mendadak ada di tengah jalan, melambaikan tangannya dan membuat pengemudi kaget.
DAMAR (VOICE OVER)
Dia sedang minta tolong. Tapi kenapa? 

Damar berjongkok memperhatikan jalanan.

DAMAR (VOICE OVER/CONT'D)
Bekas remnya kelihatan jelas, si penabrak pasti kaget sekali.

Damar bangkit dan memperhatikan hutan di dekat jalanan.

DAMAR (VOICE OVER/CONT'D)
Satu-satunya yang aneh adalah kenapa Jenar ada di sini dan berusaha meminta tolong.  
ALI
(memanggil)
Pak?
DAMAR
Ini hanya dugaan kecil. Tapi bisa kamu periksa apakah di dekat sini ada bangunan seperti gudang atau yang mirip dengan hal itu. 
ALI
Baik, Pak.

CUT TO:

Di kejauhan di dalam hutan.

CAMERA PAN TO: ALI DAN DAMAR YANG SEDANG MEMERIKSA JALANAN LOKASI KECELAKAAN JENAR,

Seorang pria tak dikenal bersembunyi di kegelapan hutan, memperhatikan Damar dan Ali.

PRIA TAK DIKENAL
(mengepalkan tangannya, kesal)
Cih!! 

FADE OUT

  


Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar