Cinta (Monyet)
2. Ditembak(?)

EXT. LORONG / PARKIRAN SEKOLAH. SIANG

Yovela berjalan melalui pintu kelas setelah Ibunya. Yovela menggunakan celana panjang dan kemeja, begitu pula Ibunya. Yovela mengantar sang Ibu hingga ke parkiran mobil. Ia mengikuti Ibunya menuju kursi pengemudi.

YOVELA

Bu, Kakak hari ini mau pergi sama Joshua. Gak papa kan?

IBU YOVELA

Ya udah. Pulangnya jangan kemaleman ya. Nanti Ibu bilang ke Ayah. Kamu langsung dari sekolah? Atau janjian dimana?

YOVELA

Di sekolah, Bu. Nanti Kakak pulang sebelum jam enam udah pulang.

IBU YOVELA

Ya udah. Ibu pulang sekarang ya. Soalnya kasihan adik kamu di rumah sendirian.

YOVELA

Ih, adek Taya manja banget sih. Kakak aja dulu sering di rumah sendirian kalo Ibu sama Ayah lagi beli makan keluar.

IBU YOVELA

Kakak, gak boleh gitu. Udah ya, Ibu langsung pulang.

YOVELA

Iya, Bu. Hati-hati di jalan.

Yovela mencium punggung tangan Ibunya sebelum sang Ibu masuk ke dalam mobil. Yovela melambai pada Ibunya yang meninggalkannya sendirian di lapangan parkir. Ia berjalan menuju lorong kelas Joshua untuk menunggunya.

Joshua muncul dari lapangan parkir menuju tempat Yovela menunggu dengan kunci mobil yang ada dalam genggaman tangannya.

JOSHUA

Yov, sorry ya lu jadi nunggu. Tadi abis anter nyokap pulang dulu.

YOVELA

Oh. Gak papa. Kita mau berangkat sekarang apa nanti lagi?

JOSHUA

Sekarang aja lah. Kita cari makan dulu tapi. Nanti kita nonton yuk. Gw ada mau nonton.

YOVELA

Oke.

Joshua dan Yovela meninggalkan sekolah.

CUT TO:

INT. MALL. SIANG.

Joshua dan Yovela duduk di salah satu meja dengan nampan berisi nasi, ayam goreng, dan soda. Yovela dan Joshua masing-masing mengangkat makanan mereka dan mulai makan.

JOSHUA

Lu filmnya mau millih sendiri apa gimana?

YOVELA

Bebas sih. Lagian gw juga enggak ada mau nonton apa gitu.

JOSHUA

Oke. Berarti aku yang milih judulnya ya.

Mereka melanjutkan makan mereka.

CUT TO:

INT. BIOSKOP. SIANG.

Yovela memiliki popcorn di tangannya sedangkan Joshua memegang tiket masuk dan minuman miliknya. Mereka masuk ke dalam ruang teater dan memberikan tiket kepada penjaga sebelum melangkah masuk.

Yovela mengikuti Joshua yang mencari tempat duduk mereka. Mereka duduk di bagian tengah dari ruang teater.

Cahaya lampu mulai berkurang dan film dimulai. Yovela terlihat menikmati camilannya dan Joshua mulai serius dengan tontonannya.

Terdengar jeritan dari film yang sedang diputar yang membuat beberapa orang meringkuk dengan kengerian diwajahnya, termasuk Yovela yang menutup matanya dengan erat.

YOVELA (BISIK)

Jos, kenapa lu malah pilih film pembunuhan gini sih?

JOSHUA (BISIK)

Gw suka, dan kebetulan lagi mau nonton ini. Lagian tadi bilangnya terserah.

YOVELA (BISIK)

Iya sih. Tapi enggak film gini juga.

JOSHUA (BISIK)

Ya udah maaf. Besok-besok enggak lagi deh.

FADE OUT.

EXT. TAMAN. SORE.

Mobil Joshua parkir di tmpat parkir di taman. Joshua membuka pintu dan menunggu Yovela keluar sebelum mengunci pintu mobilnya. Yovela mendekat ke arah Joshua yang berada di bagian depan mobil.

YOVELA

Ngapain kita ke sini?

JOSHUA

Enggak papa. Cuma mau jalan-jalan aja. Kenapa emang? Keberatan?

YOVELA

Enggak. Cuma gw udah janji bakal pulang sebelum jam enam sore.

JOSHUA

Tenang, kita bakal sampe rumah lu sebelum jam enam.

Yovela mengangguk dan mereka berjalan bersama berkeling taman.

YOVELA

Duduk dulu, yuk, di sana

Yovela menunjuk kursi yang tidak jauh dari mereka. Mereka berjalan dalam diam. Yovela duduk di kursi, sementara Joshua masih berdiri saat Yovela duduk.

JOSHUA

Yov, gw mau ambil barang bentar ya. Lu tunggu aja di sini.

YOVELA

Oke. Jangan kelamaan, ya.

Joshua mengangguk dan berjalan meninggalkan Yovela. Ia berjalan memutar untuk membeli eskrim yang ada di taman tersebut.

JOSHUA

Pak, eskrimnya dua.

Penjual es mengambilkan eskrim dan memberikan pada Joshua. Joshua membayar dengan uang pas. Ia berjalan menuju tempat Yovela menunggu.

JOSHUA

Nih.

Joshua mengulurkan eskrim yang berada di tangan kanannya.

YOVELA

Makasih.

Yovela langsung memakan eskrim tersebut, sedangkan Joshua duduk dengan tidak nyaman. Ia terus menggoyangkan kakinya dan sesekali melirik Yovela yang sedang menikmati eskrimnya.

YOVELA

Kanapa Jos?

JOSHUA

Em... gw...

Joshua menggaruk leher bagian belakangnya dan mencoba untuk menjauhkan pandangannya dari Yovela.

YOVELA

Kenapa sih? Bikin orang penasaran aja.

JOSHUA

Em... Yov, gw mau bilang. Kalo...

YOVELA

Kalo?

JOSHUA

Kalo gw suka sama lu.

(berbicara cepat dan kecil)

YOVELA

Hah? Ngomong apa tadi? Gak kedengeran.

JOSHUA

Gw suka sama lu. Sejak kelas sepuluh. Gw gak berani untuk bilang sebelumnya, karena gw takut di toloak. Lagian sikap lu sama gw sama aja kayak ke cowok lain. Cuma kemarin lu tiba-tiba ajak pergi, dan ternyata kita cuma pergi berdua aja.

YOVELA

Terus?

JOSHUA

Ya, jadi? Lu mau jadi pacar gw?

YOVELA

Boleh kasih waktu untuk mikir?

JOSHUA

Ambil waktu yang lu butuhkan, Yov. Tapi jangan sampai satu tahun ya.

Joshua tersenyum di akhir.

YOVELA

Apaan sih, garing banget tau gak?

Yovela tersenyum malu-malu. Yovela menatap ke depan dan membiarkan tatapannya kosong. Joshua terus mengamati Yovela dari sudut matanya. Sesekali menoleh untuk mendapatkan pandangan yang jelas.

JOSHUA

Yov, kita balik yuk. Nanti keburu kemaleman. Gak enak sama bonyok lu.

Yovela langsung bangkit berdiri dan melangkah bersisian dengan Joshua menuju mobil.

CUT TO:

INT. RUMAH YOVELA. PETANG.

Yovela membuka pintu depan rumah, Taya sedang duduk di ruang tamu sambil memainkan ponsel.

YOVELA

Malem, dek. Kamu lagi apa?

Yovela bergerak untuk duduk disamping adiknya.

TAYA

Habis nagapain aja kak? Malem banget pulangnya.

YOVELA

Habis jalan sama Joshua. Ibu sama Ayah mana?

TAYA

Ibu lagi masak, kalo Ayah lagi mandi. Kakak juga mendingan mandi gih. Bau tahu.

YOVELA

Enak aja. Mana ada kakak bau, adek kali yang bau.

TAYA

Idih, pede amat sih jadi orang. Sana mandi sebelum adek teriakin ke Ibu, loh.(mengancam)

YOVELA

Iya, iya. Blek... (menjulurkan lidah ke Taya)

Yovela berdiri dan melangkah, dan Taya mengambil bantal kursi dan melemparnya ke arah Yovela yang mengenai punggungnya.

YOVELA

Ihs....

Yovela berbalik sambil mengepalkan tangan ke arah Taya yang sedang menjulurkan lidah ke Yovela. Yovela melanjutkan jalannya menuju kamarnya.

CUT TO:

INT. KAMAR YOVELA. MALAM.

Yovela berbaring di tempat tidur menggunakan baju tidur. Berbaring sambil memeluk boneka beruang, menatap langit-langit.

YOVELA (V.O.)

Aku emang suka sih sama Joshua. Tapi kalo aku pacaran sama Joshua, kira-kira pandangan anak-anak lain sama guru akan berubah gak ya?

Yovela mengelus kepala boneka.

YOVELA (V.O.)

Apa kita coba backstreet dulu? Nanti baru diungkap gitu? Hem... Yang pasti aku enggak suka kalo nanti dia ujung-ujungnya posesif.

IBU YOVELA

Kak, lagi apa?

Ibu Yovela masuk ke dalam kamar dan duduk di samping Yovela.

YOVELA

Enggak ngapa-ngapain kok, Bu. Ibu ada apa ke sini?

IBU YOVELA

Enggak apa-apa. Emangnya Ibu enggak boleh datang ke kamar anak Ibu?

YOVELA

Ya boleh dong, Bu. Bu, kakak mau tanya sama Ibu, boleh?

IBU YOVELA

Ya boleh dong, kak. Masa enggak boleh, sih.

YOVELA

Bu, kalo kakak pacaran boleh?

Yovela menutup matanya dan menahan napasnya.

YOVELA (V.O.)

Aduh, mati nih aku, habis udah. Malu banget. Nih mulut kenapa nyeletuk aja sih lagian?

IBU YOVELA

Kenapa enggak boleh? Yang penting kamu kenalin aja ke Ibu sama Ayah.

Ajak pacar kamu main ke rumah. Biar kita tahu anak itu beneran serius apa cuma mau mainin hati kamu aja. Emang kakak udah punya pacar?

Yovela menghela napas yang ia tahan.

YOVELA

Enggak kok, Bu. Kakak belom punya pacar. Cuma kakak mau tahu aja rasanya pacaran kayak apa, sekalian biar bisa kenal lebih deket gitu.

IBU YOVELA

Kalo mau kenal aja enggak harus pacaran, Kak. Kalo niatnya cuma buat mainan aja mendingan enggak usah. Kalo sama-sama belajar untuk serius ya bagus. Siapa tahu bisa sampe ke jenjang pernikahan kayak Ibu dan Ayah.

YOVELA

Iya, Bu. Lagian kakak kalo ada kesempatan dan udah nemu jodohnya mau nikah muda kayak Ibu dan Ayah. Biar lebih deket sama anak. Omongannya juga jadinya nyambung.

IBU YOVELA

Iya. Yang penting udah siap lahir batin aja kalo mau ke jenjang yang serius. Udah malem, kakak tidur gih.

Ibu Yovela bangkit dan menyalakan lampu tidur dan mematikan lampu utama sebelum menutup pintu.

CUT TO BLACK.

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar