162. INT. KAMAR AYAH - MALAM
Seorang perempuan berambut panjang tampak menghampiri dan membisikkan sesuatu pada Ibu.
CUT TO:
163. INT. RUMAH PEREMPUAN BERGAUN - MALAM - 2001
Ayah sedang menuntun seorang perempuan berambut panjang yang ditutupi matanya dengan kain. Perempuan itu tidak tampak takut, ia justru tersenyum.
SUPERIMPOSITION: 2001
AYAH
"Jangan buka mata kamu sampai aku suruh."
PEREMPUAN BERAMBUT PANJANG
"Kamu mau bawa aku ke mana, Mas?"
AYAH
"Sebentar lagi kamu juga akan tahu."
Ayah membawa perempuan bergaun ke depan meja rias. Dari sakunya, Ayah mengeluarkan sebuah KALUNG MUTIARA dan segera memakaikannya ke leher sang perempuan. Ayah membuka penutup mata perempuan bergaun.
Perempuan bergaun membuka mata. Menatap dirinya di balik cermin. Dipeganginya kalung berbentuk hati di lehernya.
AYAH
"Kamu suka?"
Perempuan bergaun tersenyum dan mengangguk.
PEREMPUAN BERAMBUT PANJANG
"Terima kasih, Mas."
AYAH
"Aku yang seharusnya berterima kasih karena kamu selalu ada saat aku butuh."
Ayah mencium kepala perempuan bergaun. Dari cermin, keduanya saling bertatapan dan tersenyum.
AYAH
"Aku mencintaimu."
CUT TO:
164. INT. MEJA MAKAN PEREMPUAN BERGAUN - MALAM - 2001
Di luar rumah, petir menyambar.
Ayah dan Perempuan bergaun sedang menikmati makan malam. Perempuan bergaun tampak senang di tempatnya, ia tertawa. Di hadapannya, Ayah memandangi dengan senyuman ragu. Perlahan tawa perempuan bergaun mereda, panndangannya kabur. Sejenak perempuan bergaun terdiam di tempatnya, lalu jatuh ke lantai. Ayah memandanginya dari kursi dia berada. Ayah mulai menyantap makanannya.
CUT TO:
165. INT. RUANGAN DI BAWAH TANGGA - MALAM - 2001
Ibu berdiri dari kursinya di samping meja di tengah ruangan begitu Ayah masuk ke dalam ruangan bersama dengan seorang perempuan bergaun yang diikat tangannya dan disumpal mulutnya. Ayah mendudukkan perempuan berambut panjang di kursi di harapan Ibu.
Perempuan berambut panjang itu memandangi Ibu. Ia menangis.
AYAH
"Bisa kita mulai?"
FLASHBACK CUT TO: