118. EXT. KAMAR RIZKA - PAGI
Rizka membuka matanya. Ruang kamarnya telah disinari cahaya pagi dari jendela yang tiranya telah dibuka. Ben sedang melukis di meja belajar Rizka, memunggungi tempat tidur.
SUPERIMPOSITION: Kamis
Rizka bangkit dari tidurnya. Ben bisa mendengar gerakannya. Ben memalingkan wajah ke belakang, menatap Rizka.
BEN
"Tidak perlu dipaksakan jika memang masih belum merasa baik benar."
Ben berdiri, meninggalkan peralatan melukisnya termasuk kanvas yang berisi gambar pertandingan basket di atas meja belajar. Perlahan Ben menghampiri ujung tempat tidur.
BEN
"Bagaimana?"
Rizka merasakan kepalanya berdenyut. Matanya memicing. Ia tidak ingat dengan apa yang terjadi.
RIZKA
"Bagaimana apanya, Kak?"
BEN
"Keadaan kamulah, Masa tugas Sir Hendra. Sudah baikan? Tadi malam kamu pingsan. Kamu ingat? Teriakan kamu sampai kedengaran satu rumah."
Rizka mengingat-ingat. Sosok perempuan berambut panjang yang merangkak mendekat dari kegelapan kamarnya tadi malam muncul di benak.
BEN
"Kamu kenapa? Kalau ada apa-apa kamu bisa cerita sama Kakak. Enggak perlu dipikirin sendiri. Mengenai tadi malam, Kakak minta maaf. Kakak tidak seharusnya bersikap seperti itu."
Martin masuk ke dalam kamar Rizka yang tidak tertutup rapat. Ben dan Rizka memandanginya.
MARTIN
"Ben, Kakak bisa bicara dengan Rizka sebentar?"
Ben memandangi Rizka dan Martin bergantian. Lalu tanpa mengatakan apa-apa, pergi menjemput peratalan melukisnya di atas meja. Saat Ben melewati pintu kamar yang terbuka dan ingin meninggalkannya begitu saja, Martin memanggilnya kembali.
MARTIN
"Ben."
Ben menatap ke dalam. Berharap Martin berubah pikiran dan memintanya untuk tinggal di sana dan membantu.
BEN
"Ya?"
MARTIN
"Tolong tutup pintunya."
Ben menelan ludah, lalu menuruti Martin. Pintu ditutup dengan pelan. Martin memandangi pintu yang tertutup, dan mengambil duduk di tepi tempat tidur.
MARTIN
"Bagaimana keadaan kamu?"
Rizka mengangguk-angguk pada dirinya sendiri.
RIZKA
"Apa yang terjadi tadi malam, Kak? Kak Ben bilang Rizka pingsan."
MARTIN
"Rizka, kamu dengarkan Kakak baik-baik, ya. Kakak tahu mungkin kamu masih kurang fit, tapi Kakak mau kamu bersiap-siap. Kamu bawa pakaian seperlunya untuk sehari atau dua hari, ya."
RIZKA
"Untuk apa, Kak?"
MARTIN
"Kamu akan menginap di rumah salah satu teman kamu sementara ini. Kamu ada kenalan yang tidak keberatan kamu menginap?"
RIZKA
"Menginap?"
MARTIN
"Nanti di jalan Kakak jelaskan. Sekarang kamu bereskan pakaian kamu, kita sarapan bersama di bawah."
Rizka menatap Martin.
CUT TO:
119. INT. KAMAR RIZKA - PAGI (CONT'D)
Rizka mencari-cari baju yang akan dibawanya di dalam lemari dan memasukkannya ke dalam tas ransel yang diletakkannya di atas tempat tidur.
Rizka mengambil handphone, menekan layar sentuhnya beberapa kali dan meletakkannya di telinga.
RIZKA
"Ka, hari ini aku menginap di rumah kamu ya."
CUT TO: