47. EXT. KAMPUS - SIANG
Ben tampak sibuk mengamati sekeliling kampus sementara telepon genggamnya berada di telinga. Ia sedang mencari Rizka.
DEA
"Lagi cari siapa, Ben?"
Dea datang dari belakang.
BEN
"Rizka. Kamu ada lihat anak itu enggak?"
Dea ikut memandangi keliling kampus sejenak. Lalu kembali lagi pada Ben.
DEA
"Udah pulang dengan temannya barangkali."
Ben mengamati layar telepon genggamannya, lalu pada lingkungan sekeliling.
BEN
"Dimana sih anak ini?"
Tanpa mengatakan apa-apa lagi Ben pergi meninggalkan Dea yang masih memandanginya.
CUT TO:
48. INT. LANTAI DUA - SIANG
Rizka baru pulang dari kampus. Ia melangkah di atas tangga menuju kamarnya.
CUT TO:
49. INT. KAMAR RIZKA - SIANG
Pintu kamar terbuka. Rizka masuk ke kamar dan menutup pintu. Tas ia letakkan di bawah di samping meja belajar.
Rizka berbaring di tempat tidur memandang langi-langit, sebelum sesaat kemudian ia teringat sesuatu yang harus dikerjakan. Rizka merangkak di atas ranjang, menghampiri meja di sisi ranjang meja lampu tidurnya dan sebuah BONEKA BERUANG SEBESAR GENGGAMAN diletakkan. Rizka mengambil buku AND THE MOUNTAINS ECHOED karya Khaled Hosseini dalam versi Bahasa Inggris di samping boneka beruang.
Buku itu tidak mimiliki pembatas, dan Rizka tidak ingin melipat bukunya, lantas Rizka membuka bukunya pada suatu halaman secara acak. Membaca beberapa katanya di halaman itu sejenak dan menemukan bahwa bagian itu telah dibaca sebelumnya. Rizka membuka beberapa halaman selanjutnya, membaca beberapa katanya lagi, membalikkan beberapa lembar halaman ke belakang. Rizka menemukan halaman yang seharusnya dibacanya sekarang.
Telepon genggamnya yang masih berada di dalam tas bercahaya tanpa mengeluarkan bunyi. Tertulis 'Kak Ben' di layar.
CUT TO:
50. INT. LANTAI DUA - SIANG
Tidak ada apapun atau siapapun di luar kamar Rizka di lantai dua.
CUT TO:
51. INT. KAMAR RIZKA - SIANG
Rizka telungkup di atas ranjang, membaca serius buku berbahasa inggris And the Mountains Echoed saat tiba-tiba sebuah ketukan datang dari luar pintu kamar.
Rizka duduk di ranjang dengan tangan memegangi. Beberapa saat menunggu tetapi tidak ada seorang pun masuk ke dalam kamarnya. Rizka beralih ke buku di tangannya kembali. Ketukan lain datang.
RIZKA
"Kak Ben? Masuk aja kak, enggak dikunci."
Rizka menatap pintunya sejenak. Ketukan lagi.
Rizka menutup buku dan meninggalkannya di atas ranjang. Rizka menuju pintu kamar untuk menemukan siapa yang berada di baliknya.
CUT TO:
52. INT. LANTAI DUA - SIANG
Pintu kamar Rizka terbuka dan Rizka berada di ambangnya.
RIZKA
"Masuk aja kak, enggak dikunci."
Rizka tidak menemukan apa-apa di depan pintu kamar. Tidak ada orang. Saat ia menoleh ke sisi ujung lorong lantai, terlihat pintu kamar mandi di lantai itu bergerak menutup. Rizka tidak terlalu menganggapinya, lantas masuk kembali dan menutup pintu kamarnya.
CUT TO: