106. EXT. DEPAN WARUNG - NIGHT
Farel dan Agus duduk di kursi panjang depan warung bu Tini. Mereka menikmati minuman kaleng dingin.
Keduanya menatap lurus. Agus menyerahkan foto Firman dan korban lain ke Farel. Farel melihat foto itu cukup lama.
AGUS
FAREL
AGUS
Farel memandang foto itu dengan senyum.
FAREL
Agus menatap Farel aneh.
AGUS
FAREL
(Geram dan marah)
AGUS
Farel tidak merespon apapun tapi eskpresi wajahnya cemas.
AGUS
Insert: Layar HP menunjukan wall Instagram milik Nana. Dia memposting foto buket bunga mawar putih. Menunjukkan sebuah keterangan di bawah foto:
"Bunga sudah tau kemana pemiliknya bakal pergi"
FAREL
Farel bangkit dan bergegas meninggalkan warung. Agus menahan Farel sejenak. Mereka bertatapan serius.
AGUS
FAREL
AGUS
107. INT. RUANG TENGAH - DAY
Agus melihat rumah ibunya berantakan. Semua barang-barang hancur dan berserakan. Agus berjalan menghampiri ibu Surti yang sedang menangis di pangkuan Nana.
AGUS
(Khawatir)
IBU SURTI
(Nangis seguguk-kan)
AGUS
(Mendesah kesal)
Agus memapah ibunya masuk kamar. Nana duduk di kursi. Agus keluar dari kamar dan memandang ketus Nana.
AGUS
NANA
AGUS
(Marah)
CUT TO:
108. INT.RUANG TENGAH - NIGHT
Agus dan ibu Surti tengah bersantai sambil menikmati cemilan.
IBU SURTI
AGUS
HP Agus berdering dan nomor Tania terlihat di layar HP. Agus buru-buru menolak panggilan telepon.
IBU SURTI
AGUS
(Malu-malu)
IBU SURTI
AGUS
(Kesal)
IBU SURTI
AGUS
IBU SURTI
Ibu Surti dan Agus saling memandang hangat. Mereka berpelukan satu sama lain.
109. INT. KAMAR FAREL- NIGHT
Farel duduk di kursi sambil membaca buku diary milik Nana.
FAREL
(O.S)
Insert: Suara Farel membaca sambil memperlihatkan tulisan diary Nana.
Senin,16 April 2022
Akhir-akhir ini kita banyak melewati ketegangan, kecemasan yang gak wajar. Kenapa harus bersikap berlebih kaya gitu? Padahal aku cuman mau menikmati sisa waktu sebelum bercerai.
Semua ngerasa diteror sama sesuatu yang mereka sendiri pun gak tau. Pikiran yang kacau bisa bikin mereka tersandung sama kerikil kecil sekalipun.
Farel, dia harus tetap berdiri kokoh pada jalan yang udah kita sepakati. Bercerai adalah akhir dari tulisan diary ini.
Kami udah keseringan mengalami mimpi buruk. Apa perlu kucari kan sekawanan ayam jantan buat berkokok kencang? Mengganti alarm HP yang udah jadi gundukan rongsokan gak berguna.
Farel bangkit dari kursi, wajahnya frustasi. Farel melempar diary milik Nana ke lantai.
FAREL
(V.O)
110. INT. KAMAR NANA - NIGHT
Farel melihat Nana sibuk memasukan beberapa baju ke dalam koper.
Farel melempar semua baju dengan penuh kemarahan. Nana kebingungan melihat ulah Farel.
FAREL
NANA
FAREL
Mereka bertatapan penuh intrik dan curiga.
NANA
FAREL
Farel keluar dari kamar dan mengunci pintu.
111. INT. SUDUT RUMAH- NIGHT
Farel berjalan ke semua sudut rumah. Farel bergegas menutup dan mengunci pintu. Farel juga mengunci dan menutup semua jendela dengan tirai.
FAREL
(V.O)
CUT TO:
112. EXT. DEPAN RUMAH JONO - DAY
Ibu Surti berjalan pincang menuju depan rumah Jono menggunakan payung. Jalan licin karena air hujan.
Insert: Halaman rumah penuh dengan kandang ayam jago. Ayam berkeliaran kemana-mana.
IBU SURTI
(Ngedumel sendiri)
113. INT. RUANG TENGAH - DAY
Ibu Surti melihat suasana rumah begitu berantakan. Ibu Surti mulai panik, dia mencari Jono ke kamarnya. Ibu Surti berdiri di depan pintu Jono yang hanya tertutup tirai kain.
Insert: Tak sengaja ibu Surti melihat dari celah tirai terbuka. Sosok X sedang menghabisi nyawa Jono dengan palu di atas kasur. Darah mengotori semua kasur.
Ibu Surti terkejut dan dia berusaha menahan suara dengan menutup mulutnya. Ibu Surti berjalan mundur dan tak sengaja menginjak botol plastik.
Insert: Suara dari botol plastik terdengar oleh X.
X keluar dari kamar dan membuka tirai pintu. X berjalan sambil menyeret palu mencari Ibu Surti.
114. INT. KAMAR SEBELAH- DALAM LEMARI- DAY
Ibu Surti bersembunyi di dalam lemari besar. Dia ketakutan setengah mati, berusaha menelepon Agus namun tidak ada respon. Ibu Surti mengompol dan air seninya mengucur keluar dari celah lemari.
X masuk ke kamar sebelah, melihat ada air keluar dari celah lemari. X membuka lemari dan mendapati Ibu Surti menangis ketakutan. X menyeret Ibu Surti, dia sempat melawan sampai menjambak rambut panjang X sekuat mungkin.
115. INT. RUANG TENGAH - DAY
Ibu Surti tersungkur lemas. Dia menatap wajah X dengan penuh kemarahan luar biasa.
IBU SURTI
X tertawa terbahak-bahak. X berdiri di depan ibu Surti yang masih tersungkur di atas lantai.
X
IBU SURTI
X menghela nafas. X mulai mengayunkan palu ke atas kepala Ibu Surti.
CUT TO:
116. INT. RUANG TENGAH - DAY
Farel ketiduran di atas sofa depan kamar Nana. Farel terbangun dan melihat jam dinding menunjukan pukul 4 sore. Farel kaget dan membuka pintu kamar.
117. INT. KAMAR NANA - DAY
Farel melihat kamar Nana kosong. Jendela kamar terbuka secara paksa.
118. INT. MOBIL - DAY
Farel mengendarai mobil penuh gelisah dan ketakutan. Farel menghentikan mesin mobil dan memukul stir dengan gusar.
FAREL
Farel membuka buku diary Nana. Farel membaca lembar terakhir. Farel malah melempar diary itu ke jendela depan mobil. Wajahnya semakin frustasi dan takut.
FAREL
Tiba- tiba HP Farel berdering. Farel menjawab panggilan telepon dengan wajah gemetar.
119. INT. KORIDOR ICU - DAY
Farel berlarian di koridor. Farel melihat Nana sedang duduk dengan menggunakan seragam medis khusus. Farel mendekati Nana yang terlihat sedih dan murung.
Farel dan Nana saling menatap. Farel menarik tubuh Nana dan memeluk wanita itu erat.
FAREL
NANA
FAREL
Mereka semakin berpelukan dengan erat. Farel terlihat nyaman dan lebih tenang dipeluk kan Nana.
120. INT. RUMAH JONO - DAY
Agus memeluk mayat ibunya dengan penuh isak tangis. Tim forensik terlihat sibuk mengidentifikasi TKP. Tim kejahatan serius sangat sedih dan berduka.
Kepala tim forensik lapangan, Wahyu, mendekat dan melapor ke Alex.
WAHYU
Alex menghela nafas, wajahnya semakin frustasi. Karina menghampiri Alex dan melapor sambil menunjukan foto Firman dan korban lainnya.
Agus bangkit dan menghadap Alex. Wajahnya tampak tidak main-main.
AGUS
Alex hanya bisa diam, dia tidak mencegah tindakan Agus. Agus pergi dari rumah Jono.
121. EXT. DEPAN RUMAH - DAY
Agus menepikan motor. Dia melihat mobil Farel terparkir tepat di depan gerbang rumah mereka.
Insert: Farel memapah Nana masuk rumah.
Agus mencegah Nana dan Farel masuk kedalam rumah. Agus menatap mereka dengan tajam dan mencekam.
AGUS
(Teriak dan menangis)
Farel dan Nana terkejut bukan main mendengarnya. Agus menarik tangan Nana dengan keras, Farel berusaha melerai Agus.
FAREL
Agus tertawa sambil menangis. Agus lalu memukul Farel habis habisan sampai babak belur.
CUT TO:
122. INT. RUMAH AGUS - NIGHT
Wajah Agus terlihat berantakan. Wajahnya tirus dan kurus kerontang. Agus banyak rebahan sambil melamun. Tania ada di samping Agus, menyuguhkan makanan.
AGUS
TANIA
Agus membalikan badan dan duduk. Tania memeluk Agus sambil menangis. Setelah berpelukan, Tania menatap serius Agus.
TANIA
AGUS
TANIA
AGUS
(Terkejut)
FLASHBACK
123. INT. RUMAH MAJALENGKA - DAY
MONTAGE:
1.Nana kecil sedang melakukan kekerasan kepada semua pelayan. Nana kecil memukul mereka bahkan menjambak rambut. Tania kecil berdiri di samping Nana dengan wajah takut.
2.Nana kecil terlihat menyiksa hewan seperti kucing dan kelinci. Tania kecil hanya menyaksikan dari belakang dengan wajah takut.
3.Terlihat gudang teh terbakar. Dari jauh Nana kecil tersenyum lebar sambil membawa dirigen bensin kecil. Tania kecil menangis ketakutan.
4. Nana kecil tertawa terbahak-bahak melihat semua pelayan mati keracunan.
ENDING MONTAGE
BACK TO:
124. INT. RUMAH AGUS - NIGHT
Agus dan Nana masih duduk berhadapan satu sama lain.
TANIA
Agus menunduk lemas dan semakin terguncang.
125. INT. KAMAR NANA - NIGHT
Nana berbaring di atas ranjang dengan banyak lamunan. Farel masuk ke dalam kamar dan meletakan susu hangat.
FAREL
Nana terdiam. Farel tertawa tipis.
FAREL
Nana mengangguk, Farel akhirnya duduk di sebelah Nana. Nana ikut duduk sambil bersandar di atas bantal besar.
NANA
FAREL
NANA
FAREL
Siapa?
NANA
FAREL
(Terkejut)
NANA
Selama ini Tania dan ayahku bersekutu. Bayangin aja, Tania berusia 14 tahun bisa berkerjasama sama ayahku.
FAREL
Kerjasama?
FLASHBACK
126. INT. RUANG KERJA - DAY
Tuan Ivan dan Tania kecil berada di ruangan yang sama.
TUAN IVAN
TANIA
TUAN IVAN
TANIA
TUAN IVAN
TANIA
TUAN IVAN
TANIA
TUAN IVAN
TANIA
TUAN IVAN
BACK TO:
127. INT. KAMAR NANA - NIGHT
Setelah mendengar penjelasan Nana, Farel terlihat sangat terguncang. Wajahnya menunjukan belas kasih.
NANA
FAREL
NANA
FAREL
NANA
CUT TO:
128. INT. TAXI- DAY
Sugeng sedang beristirahat di dalam taxi. Sugeng selonjoran di atas kursi supir dengan wajah tertutup handuk kecil.
Agus mengetuk kaca jendela dari luar. Sugeng melihat Agus dari dalam. Sugeng terlihat penasaran dengan sosok Agus. Sugeng menurunkan kaca mobil. Mereka saling menatap satu sama lain.
129. EXT. AREA POOL TAXI - DAY
Agus dan Tania sedang berhadapan dengan Sugeng yang masih memakai seragam supir Taksi.
SUGENG
Tania memperlihatkan wajah Nana di dalam galeri HP. Sugeng meliriknya sekilas.
TANIA
SUGENG
TANIA
SUGENG
(Tertawa sinis)
TANIA
SUGENG
Aku menunggu donor jantung anak ku udah sangat lama. Seorang bapak harus siap membawanya kemana saja! Jangan ikut campur masalah keluargaku! Enyah!
CUT TO:
130. INT. KAMAR FAREL - NIGHT
Farel duduk di atas kursi sambil membaca buku diary.
FAREL
(O.S)
Suara Farel membaca sambil memperlihatkan tulisan diary Nana.
Jumat, 20 April 2022
Tinggal 11 hari, kita bentar lagi cerai. Entah gimana aku bisa menghadapi hari ke 31, perasaan sulit dan galau saja. Tapi aku tetap senang, kita tetap pada pendirian buat berpisah, walau aku yakin fokus kita sekarang mengungkap siapa pembunuh Ibu Surti.
Ibu Surti terus mengingatkan pada sosok ibuku sendiri. Aku cuman bayangin, pas kematian mereka berdua semakin dekat, yang ada dalam pikiran mereka cuman sang buah hati. Mereka pasti lebih memilih mati buat melindungi anak apapun yang terjadi.
131. EXT. JALAN GANG - NIGHT
Nana dan Farel berjalan bersama di tengah gang sempit. Nana menikmati es krim bentuk jagung. Farel asik menatap tingkah konyol Nana.
Mereka berhenti di bangku pinggir jalan. Mereka duduk berdempetan sambil menikmati suasana malam. Farel menyeka krim di sudut bibir Nana. Mereka berdua tersenyum malu.
NANA
(Menawarkan es krim)
Farel geleng kepala, Nana terus memaksa Farel. Akhirnya Farel mau mengigit ujung ice krim. Mulutnya cemong, Nana menyeka krim yang tersisa di sudut bibir Farel.
FAREL
Nana cuman bisa nyengir tipis.
FAREL
NANA
FAREL
NANA
NANA
Farel bengong dan tidak berkutik lagi. Wajahnya gugup dan canggung.
NANA
FAREL
(Memotong pembicaraan)
Seketika wajah Farel berubah drastis, antara sedih dan kecewa.
CUT TO:
132. INT. RUANG ICU - DAY
Menggunakan seragam medis khusus, Nana berdiri di samping ayahnya yang masih kritis. Nana memandang wajah ayahnya begitu kosong.
NANA
NANA
Nana menggerakkan tangan kanan untuk mencekik leher ayahnya. Namun dia terlihat ragu dan membatalkan niatnya. Tiba-tiba HP berdering dan Nana menjawab panggilan telepon dengan tersenyum.
NANA
(On Phone)
133. INT. KAMAR RAWAT - DAY
Nana berdiri di samping ranjang Mawar. Sugeng duduk di samping Mawar yang sedang tertidur pulas.
NANA
SUGENG
Nana mengelus dahi mawar dengan lembut.
NANA
134. EXT. TAMAN RS - DAY
Nana dan Sugeng duduk bersama di kursi taman.
SUGENG
NANA
(Tersenyum sinis)
SUGENG
NANA
SUGENG
NANA
Nana menatap Sugeng begitu dalam, bahkan dia meraih telapak tangan Sugeng.
NANA
SUGENG
NANA
135. INT. RUANG TENGAH - NIGHT
Nana masuk ke dalam rumah. Farel berjalan menghampiri Nana sambil membawa kue ulang tahun. Farel menyanyikan lagu ulang tahun. Nana tersenyum dan senang, dia meniup semua lilin. Mereka saling memandang penuh kasih sayang.
136. INT. RUANG SANTAI - NIGHT
Nana dan Farel duduk di atas sofa. Farel memberikan hadiah kecil untuk Nana. Nana segera membuka hadiah dan menemukan sebuah ikat rambut sederhana.
FAREL
NANA
(Tersipu malu)
Farel mencoba mengikat rambut Nana seperti ekor kuda. Nana begitu senang, Farel menggenggam tangan Nana erat.
FAREL
NANA
FAREL
Tiba-tiba raut wajah Nana berubah drastis, marah dan kesal.
NANA
FAREL
NANA
Nana bangkit dari sofa dengan gusar. Farel masih duduk dengan wajah lesu.