Cerai Kontrak
4. ACT 2 ( d )

76. INT. DEPAN KAMAR HOTEL - DAY

Beberapa polisi berjaga di depan kamar hotel. Pintu depan kamar hotel sudah dibatasi garis polisi. Agus datang terburu-buru masuk ke dalam kamar hotel.

77. INT. KAMAR HOTEL - DAY

Agus baru datang, dia terlihat sangat gugup dan gelisah. Kedua bola matanya panik mencari sesuatu. Kamar hotel penuh dengan petugas forensik yang menyisir TKP.

Agus melihat Karina dan Radit berdiri di beberapa sudut kamar. Agus berjalan belok menuju kamar mandi.

78. INT. KAMAR MANDI - DAY

Agus melihat ada Alex, Bima dan Wahyu (kepala forensik lapangan) berkumpul di depan bath tub. Agus mendekati bath tub dan melihat ada mayat perempuan telanjang terbujur kaku penuh darah. Bahu belakang Siska terlihat ada gambar tato kupu-kupu.

Insert: Mayat Siska sedang di selidiki oleh satu forensik lain dan dilakukan pengambilan gambar.

Agus lebih mendekat lagi, Agus melihat ada tulisan 9 di dekat kepala Siska. Tulisan itu ada di dinding dekat bath tub. Ditulis oleh darah korban.

ALEX

Ini waktunya kamu gabung sama tim kejahatan serius, Agus.

AGUS

Sial, ini beneran terjadi!!

CUT TO:

79. EXT. PEKARANGAN BELAKANG RUMAH- NIGHT

Farel berdiri dengan gugup di depan tanaman bunga mawar.

Insert: Beberapa tangkai bunga mawar yang sudah dipangkas habis.

FAREL

(V.O)

Awas aja kalau feeling Dominic salah! Kalau gagal, malu banget.

FAREL

(V.O)

Ayo Farel bisa. Ingat ini cuman akting! Demi perceraian kamu harus banyak berkorban.


Nana datang dari belakang, dia menggunakan celemek dan spatula masak di tangan kanan. Farel berbalik dan tersenyum ramah.


NANA

Ngapain di sini segala, ayo makan. Udah siap semuanya.


Farel tambah panik ketika Nana beranjak pergi. Farel menahan tangan Nana.


FAREL

Tunggu Na!!

NANA

(Kebingungan)

Apa lagi Farel.


Farel menelan ludah, dia mendorong tubuh Nana ke tembok. Farel menatap tajam wajah Nana dan merapatkan pandangan sedekat mungkin.


FAREL

(Berbisik)

Apa kamu mau liat kupu-kupu?

NANA

Hah? Kupu-kupu.


Perlahan bibir Farel akan mencium bibir Nana. Namun spatula masak mendarat di bibir Farel. Farel merengek kesakitan dan Nana marah.


FAREL

Ko aku di pukul! Katanya mau lihat kupu-kupu kaya di drama Korea itu!

NANA

Apaan deh Rel!! Ngaco banget kamu hari ini.

FAREL

Jujur aja, kamu mau kan kita ciuman? Kupu-kupu yang kamu tulis di diary cuman kedok doang?!!

NANA

Sssshh... dasar pria mesum.


Nana pergi dan menjauh dari Farel. Tiba-tiba HP Farel berdering karena ada panggilan telepon masuk. Farel menerima panggilan telepon itu.


FAREL

(On Phone)

Ya, Halo?


Setelah mendengar penjelasan dari telepon, kedua mata Farel melotot kaget.

80. INT. RUANG INTEROGASI- NIGHT

Farel duduk di sebuah ruang interogasi sempit dan sesak, pencahayaan yang tidak terlalu bagus. Di depan Alex & Bima tengah melakukan pedalaman informasi.

FAREL

Aku beneran gak tau siapa wanita itu! Aku cuman lagi sial aja.
BIMA
Menurut rekaman CCTV, anda sempat bertikai dengan pemuda itu. Kenapa anda bertikai hanya karena seorang PSK?

FAREL

Pria itu emang brengsek! Seharusnya kalian tangkap pria kasar itu! Aku yakin dia yang bunuh Siska.

ALEX

Bisa jelas-kan dimana anda saat pukul 7 kemarin malam?

FAREL

Tanya aja istri ku! Semenjak dari mini market, aku cuman istirahat di rumah. Pagi hari aku pergi kerja seperti biasa.
Ayolah, aku pimpinan perusahaan. Buat apa aku jadi penjahat.


Alex dan Bima tampak menyerah. Mereka terlihat tidak mencurigai Farel lagi.

81. INT. CAFE - NIGHT

Agus, Nana dan Farel sedang duduk melingkar di salah satu meja cafe. Mereka sudah memesan kopi dan kudapan manis.

AGUS

Makasih udah datang sebagai saksi. Maaf kalo gak nyaman.

FAREL

Santai aja Gus. Anggap aja hari ini emang hari sial.

NANA

Terus pelakunya siapa dong? Bahkan CCTV gak bisa bantu kalian juga?

AGUS

Pelaku tau kalo hari itu hotel sedang melakukan perbaikan CCTV total. Ini sulit banget buat dilacak.

FAREL

Kalian masih belum punya daftar tersangka?

AGUS

Kami lagi memburu Imin, Tiba-tiba dia ngilang gitu aja. Sangat mencurigakan.


Agus mengeluarkan sebuah foto buket bunga mawar putih ke arah Farel dan Nana.


AGUS

Mungkin Nana tau, dimana aku bisa nemu model buket bunga kaya gini?


Nana tersenyum sedangkan Farel terlihat mengenal mawar putih tersebut.


FAREL

Emang bunga ini ada kaitan sama pembunuhan Siska?

AGUS

(Mengangguk)

Aku harus menyelidiki dimana buket bunga ini dibuat. Mungkin bisa dapat petunjuk baru di sana.

NANA

(Senyum misteri)

Beauty Flower, toko bunga itu sangat terkenal di Bekasi. Coba aja Gus.

AGUS

Wah, ini membantu.

NANA

Semoga kamu mendapat keberuntungan besar di sana ya Gus.


82. EXT. DEPAN TOKO BUNGA- NIGHT

Agus berdiri di depan toko bunga. Dia berjalan lurus dan membuka pintu masuk.

83. INT. RUANG TENGAH - TOKO BUNGA- NIGHT

Agus berjalan menemui pelayan toko di sana.

AGUS

Bisa gak aku ketemu sama pemilik toko bunga ini?

PELAYAN TOKO

Bisa,tunggu bentar ya pak.


Saat pelayan toko pergi. Agus mulai melihat sekitar toko bunga. Agus berjalan mengitari pot-pot bunga yang bergantung di atas.

84. INT. RUANG SEBELAH - TOKO BUNGA- NIGHT

Agus masuk ke salah satu ruangan lain. Agus melihat dari belakang ada wanita cantik dengan rambut panjang bergelombang sedang menata tangkai bunga. Agus mendekat dan melihat wanita itu secara lebih intens.

Insert: Wanita itu melirik Agus dan tersenyum sangat cantik.

Agus terkesima, dia sangat gugup. Kedua matanya bergetar hebat.

AGUS

Tania!!

CUT TO:

85. INT. RUANG TAMU - DAY

Agus duduk dengan lesu. Agus terlihat malu dan salah tingkah. Tania kini sangat dekat dengan nya.

AGUS

Ini masih pagi, bahkan aku gak sempat cuci muka. Kenapa kamu repot-repot datang kesini?

TANIA

Semenjak kemarin kita ketemu. Aku kepikiran kamu terus, seneng deh bisa berjumpa lagi sama teman SMA.


Tania mengeluarkan bingkisan yang berisi box makanan.


TANIA

Ayo kita sarapan dulu.


Agus masih sangat gugup namun senang. Dia malu-malu mengambil sumpit dan mencomot potongan susi di dalam box makanan.

Insert: Pintu depan rumah terbuka. Nana dan Farel ada di sana. Nana dan Tania saling bertatapan dalam.

FAREL

Wah, Agus ternyata lagi ada tamu. Kita salah waktu nih.

AGUS

Oh enggak papa. Sini kalian masuk aja.


Farel menyeret Nana agar masuk dan bergabung dengan mereka. Wajah Nana tampak membeku. Mereka berdua kini duduk menghadap Tania dan Agus.

FAREL

(Nunjuk rantang di bawa Nana)

Aku sama Nana datang kesini, mau nawarin kalian nasi uduk. Tuuh..

AGUS

Wah bagus dong, kalian bisa ikut gabung kami. Oh iya, kenalin ini teman waktu aku SMA.


Farel melihat Tania dan mengangguk ramah. Sedangkan Nana masih diam membisu.

TANIA

(Melirik Nana)

Oh iya, apa ini istri kamu?


Farel mengangguk, Farel menepuk pundak Nana agar tidak banyak melamun.


TANIA

Hei, aku Tania. Senang banget bisa ketemu kalian.

CUT TO:

86. INT. KAMAR FAREL - NIGHT

Farel duduk di kursi sambil menikmati sepiring manisan buah. Di depan ada diary milik Nana.

FAREL

(O.S)

Insert : Suara Farel membaca sambil memperlihatkan tulisan diary Nana.

Senin, 9 April 2020

Tadi pagi kami mencoba menyenangkan tetangga yang super baik. Ibu Surti emang teman ngobrol yang asik, selain pintar gosip dia seorang ibu yang sangat perhatian dengan anaknya, Agus.

Gak cuman itu, kami bertemu teman wanita Agus yang cantik. Aku ngerasa minder kalo berada di sampingnya, bahkan perutku gak nyaman terus menatap wanita itu.

Walau rumah kita gak kedatangan kupu kupu, seenggaknya bakal ada keindahan kupu kupu lain yang jadi tamu baru kita. Beneran deh, ini bakal menarik dan menyenangkan, bukan begitu Farel?


Farel mengacak-ngacak rambutnya sampai berantakan. Dia menggedor dahinya ke atas meja berulang kali.

FAREL

Ini belum berakhir. Semoga kali ini aku gak salah.


Farel membuka HP dan melakukan panggilan telepon ke Dominic.


FAREL

(On phone)

Halo Dominic, aku mau kalung itu secepatnya selesai. Aku gak mau tau, besok kalung itu harus udah di Jakarta!!

CUT TO:

87. EXT. GARDEN PARTY - NIGHT

Farel dan Nana berjalan dari depan pintu masuk menuju area garden party. Mereka berdua bergandengan tangan dan berpura-pura mesra di depan semua tamu undangan.

FAREL

(Berbisik)

Ini pesta dua keluarga besar, jangan sampai kamu bocorin rencana perceraian kita!


NANA

(Menjawab pelan)

Ada hal yang lebih menakutkan dari itu, Rel!!

FAREL

Apa?

NANA

Kamu kaya gak tau aja, keluarga kita pengen banget dapet cucu pria. Cucu dari Hongkong!

FAREL

Habis kita malam ini!


Mereka datang menyapa orang tua Farel terlebih dahulu. Kedua orang tua Farel sangat terkejut melihat mereka datang.

IBU FAREL

Ya ampun, menantuku yang paling cantik. Ibu udah gak sabar pingin lihat kamu hamil.

AYAH FAREL

Rel, kamu udah pantes jadi seorang ayah.


Farel dan Nana hanya bisa diam dan pasrah. Mereka terpaksa tersenyum.


FAREL

Ibu ayah, kami baru aja nyampe sini. Kenapa sih selalu bahas masalah hamil.

NANA

Ibu sama ayah tenang saja. Kami bakal selalu berusaha.

CUT TO:

Farel dan Nana berjalan bergandengan.

Insert: Farel memperat genggaman tangan Nana.

Terlihat dari jarak mereka, ayah Nana ( tuan Ivan, 70 ) dan Tania sedang berdampingan dengan banyak tamu undangan. Nana dan Farel mendekati tuan Ivan.

Tuan Ivan menyadari kehadiran mereka dan menyambut hangat. Sedangkan Nana memandang tajam Tania yang berdiri di samping tuan Ivan.


NANA

Ayah, siapa wanita itu?

TUAN IVAN

(Melirik Tania)

Dia, teman dekat ayah.


Nana lantas melepas genggaman tangan Farel. Berjalan lurus meninggalkan kerumunan.

88. INT. DAPUR - NIGHT

Nana masuk ke dalam dapur. Wajahnya marah bercampur kesal. Nana mengambil sebilah pisau tajam.

NANA

Ayah, kamu mau bermain-main dengan ku?


89. INT. RUANG KERJA - NIGHT

Nana berada di depan meja kerja tuan Ivan. Nana menatap ayahnya dengan murka, kedua bola matanya merah dan berair. Tuan Ivan menatap anaknya santai dan tidak takut.

NANA

Wanita tadi Tania-kan? Anak dari kepala pelayan dulu, ayah?

TUAN IVAN

Apa kamu berhalusinasi lagi? Tania yang kamu maksud udah mati!!


Nana tertawa sinis, melirik tuan Ivan tajam.


TUAN IVAN

Sepertinya kamu sangat ketakutan jika Tania memang bangkit dari kubur.

NANA

Omong kosong apa ini!!

TUAN IVAN

Ayah dengar di sekitar lingkungan yang kumuh itu terjadi pembunuhan. Jangan bilang itu perbuatan mu, Nana!


Nana berjalan mendekati tuan Ivan dan menaruh ujung pisau di leher keriput tuan Ivan. Nana tersenyum penuh semangat.


NANA

Ayah kirim Nana masuk rumah sakit jiwa di Amerika. Tega jauhin Nana sama ibu, bahkan sampai dia meninggal. Katakan, kenapa kamu bisa ngelakuin hal jahat itu?!!

AYAH IVAN

Itu tugas seorang ayah! Apa kamu tidak tahu bagaimana pusing nya ayah menyingkirkan mayat-mayat itu!! Kamu memang pantas di kurung di sana!


Nana tertawa terbahak- bahak seperti orang gila. Tuan Ivan memandang Nana penuh heran.

CUT TO:

90. INT. RUANG KERJA - DAY

Farel berjalan mondar mandiri di ruang kerjanya. Wajahnya resah mengingat sesuatu.

FLASH BACK

91. INT. DEPAN PINTU - NIGHT

Farel berdiri di depan pintu luar ruang kerja tuan Ivan. Farel menguping percakapan antara Nana dan tuan Ivan. Wajah Farel terkejut bukan main.

BACK TO:

92. INT. RUANG KERJA - DAY

Datang Andrea (22) menghadap Farel. Farel memberikan foto Tania dan Andrea melihat foto itu.

FAREL

Selidiki semua tentang wanita ini.

ANDREA

(Mengangguk)

Baik pak.


Farel terdiam, terlihat bingung dan ragu-ragu.


FAREL

Waktu kecil,istriku pernah tinggal di Majalengka. Tolong selidiki apa yang sebenarnya terjadi di rumah itu dulu. Laporkan semuanya padaku tanpa celah!


93. INT. RUANG TENGAH - NIGHT

Farel duduk di atas sofa sambil melirik Nana yang masih sibuk di dapur. Farel membuka kotak perhiasan di saku celana. Membuka kotak itu dan mengambil seuntai kalung kupu-kupu penuh berlian.

FAREL

(V.O)

Semoga kali ini gak salah.


Insert: Layar TV di depan Farel tak sengaja menampilkan berita kriminal tentang pembunuhan Siska.

Farel melihat headline berita :

" Misteri pembunuhan wanita tato kupu-kupu di Hotel Delima "

Insert: Polisi membagikan bagian foto tubuh Siska dengan detail tato kupu-kupu di punggung.

Farel membandingkan dengan kalung kupu-kupu di tangannya. Ekspresi Wajahnya langsung gugup tidak berdaya.

Nana datang ke ruang santai. Farel buru-buru mematikan TV. Farel berusaha untuk tenang.

FAREL

Nana, kamu tau kan lukisan kupu-kupu yang selalu kamu pajang di meja kamar?

NANA

Oya, tumben kamu nanya lukisan itu. Emang kenapa?


Farel menyerahkan kalung kupu-kupu di depan Nana.


FAREL

Anggap aja ini sebagai hadiah perpisahan. Aku buatin kalung kupu-kupu kaya lukisan di kamar itu.

CUT TO:

94. INT. RUANG INTEROGASI - DAY

Imin sedang di interogasi oleh Alex dan Agus. Imin terlihat lelah dan frustasi.

IMIN

Aku udah bilang berulang kali, aku gak bunuh Siska. Aku cinta sama dia.

ALEX

Tapi menurut CCTV, kamu terekam sedang membuntuti korban sampai hotel. Apa itu gak disebut rencana pembunuhan!

IMIN

Kalian salah tangkap. Harusnya kalian tangkap bajingan itu!!

AGUS

Bajingan mana lagi?

IMIN

Aku liat ada orang berkudung hitam dari belakang keluar kamar. Orang itu pake boots besar sambil bawa palu segala.

ALEX

Wanita? Laki-laki?

IMIN

(Tertawa)

Emang aku lihat punggungnya doang. Tapi dari bentuk nya saja aku tau, kalau dia wanita.

AGUS

Kamu beneran yakin sempat liat pembunuhnya?

IMIN

Yakin! Mana bisa bohong lah. Cuman liat palu itu aja, aku udah tau apa yang sebenarnya terjadi sama Siska. Pelacur yang malang.


Alex mengeluarkan semua foto korban dari pembunuhan berantai. Imin melihat deretan foto itu dengan seksama.

ALEX

Ada yang kenal gak?

IMIN

(Tertawa keci)

Aku tau bajingan gila satu ini.

Insert: Jari telunjuk Imin menunjuk foto Firman.

AGUS

Kamu tau siapa dia?

IMIN

Tau dong, tu orang mantan pacar Siska. Dulu Firman sempat kerja di salah satu restoran sebelum ngilang. Siska beneran gila cuman karena tu mantan.


Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar