Cerai Kontrak
3. ACT 2 ( c )

44.INT. RUANG KERJA - DAY

Agus berdiri di depan meja kerja semua rekan polisi.

AGUS

Kayanya wilayah kita emang ada pembunuhan berantai, kapten Hasyim.


Semua tertawa meledek, kapten Hasyim bangkit dari kursi seraya berjalan mendekat Agus.


KAPTEN HASYIM

Mau sombong sekarang? Baru nemu mayat aja udah banyak mikir. Pembunuhan berantai lagi. Gila kamu!

AGUS

Pembunuhan pemulung di dalam gerobak sama anak punk. Coba kalian pikir lagi, apa mungkin keduanya saling berhubungan?

KAPTEN HASYIM

Jangan pernah mengacaukan investigasi, kalo bicara sembarangan kepada media. Habis kita!
Apa jadinya kalo semua warga Bekasi tau ada pembunuhan berantai? Semua kacau balau dan masyarakat bakal terus menekan kita!

AGUS

Tapi anda gak bisa mengabaikan potensi pembunuhan berantai.

KAPTEN HASYIM

Aku butuh bukti dan fakta. Harus ada saksi mata dan pola pembunuhan yang saling berkaitan.

AGUS

Mereka dihabisi alat pembunuhan yang sama. Anehnya, kedua mayat tersebut kehilangan salah satu anggota tubuh. Masih ingat kan, kasus pertama semua kuku jari lepas. Terakhir, kumisnya hilang!


Semua tertawa terbahak-bahak mendengar penjelasan Agus. Kapten Hasyim menepuk pundak Agus dengan lembut dan membisikan sesuatu.


KAPTEN HASYIM

Berhenti jadi detektif. Tulis novel saja.


Kapten Hasyim kembali duduk di kursi. Agus berusaha untuk meyakinkan semua lagi.


AGUS

Lalu kita harus bagaimana?

YANTO

Kedua kasus ini aneh dan merepotkan.
Gak ada DNA & sidik jari pihak kedua. Gak ada CCTV bahkan saksi mata sekali pun. Sebaiknya kasus ini kita tutup saja.

AGUS

Kita gak bisa menutup kasus ini gitu aja!


Agus keluar dari ruangan, wajahnya marah dan kesal.

45. EXT. PEKARANGAN BEKANG RUMAH - MORNING

Nana menyiram bunga bunga mawar, anggrek, melati di dalam pot.

Insert: air mengalir membasahi setiap kelopak bunga.

Farel menepuk pundak Nana dari belakang. Nana membalikan badan dan terkejut. Selang air membasahi wajah Farel seketika. Nana membersihkan wajah Farel yang basah dengan kedua tangan. Farel menepis kasar tangan Farel. Menatap wajah Nana dengan gusar.

NANA

Maaf Rel.. aku gak sengaja.

FAREL

Dasar otak marmut. Liat ni pagi pagi udah basah kuyup gini.


Nana tersenyum malu.


NANA

Ya aku kaget, biasanya suka sendirian tiba-tiba ada kamu. Kirain maling hehe..

FAREL

(Salah tingkah & canggung)

Aku gak sengaja bangun dan lihat kamu di belakang.

FAREL

Bisa gak kamu diam dan duduk manis aja. Tiap hari cuma pake daster dan sibuk urus rumah. Emang gak capek kaya babu?

NANA

Ya terus kalau Nana diam. Siapa yang urus semua keperluan kamu. Nyuci, setrika, masak, beresin rumah, siapin baju kantor kamu.


Farel terdiam, merasa jika ucapan Nana adalah kebenaran. Farel tidak berkutik.


FAREL

Besok kamu healing. Liburan sesuka hati kamu.

NANA

Hah?!


Nana membulatkan kedua bola matanya, terkejut bukan main.

46. INT. RUMAH IBU SURTI - DAY

Agus sedang melihat layar HP dengan fokus.

Insert: wall Instagram penuh dengan foto liburan.

Ibu Surti mendekati Agus sambil menyerahkan sepiring pisang goreng dan kopi hitam di atas meja. Agus langsung melahap dua pisang goreng sekaligus.

AGUS
Duuh.. panas..

IBU SURTI

Kebiasaan deh main comot aja.

AGUS

(Ngedumel sendiri)

Ini gak adil, masa aku doang yang gak bisa healing!!


Agus membalikan HP ke atas meja dengan kasar. Sampai kopi dalam gelas sedikit tumpah akibat getaran hebat. Ibu Surti diam dan senyum sendiri.

IBU SURTI

Nyesel ya nak jadi polisi? telat ah.


Agus jengkel dan melahap dua buah pisang goreng sekaligus. Pipinya menjadi kembung karena berusaha mengunyah banyak pisang.

AGUS

Tau gini Agus dari dulu dengerin Ibu, gak usah jadi polisi.

IBU SURTI

Gimana rasanya jadi detektif? sekeren di film film gak?


Agus menelan ludah dan menyeruput habis kopi hitam.


AGUS

Boro-boro bu, yang ada malah nemu mayat lagi!

IBU SURTI

(Menatap anaknya dalam)

Jangan banyak ngeluh, kerjakan saja. Ibu selalu bangga sama kamu nak.


Agus mengangguk paham, dia terlihat lebih tenang. Kita mendengar nada dering HP. Agus menjawab panggilan telepon tersebut.


AGUS

(On Phone)

Halo?
ALEX

(On Phone, O.S)

Bocah tengik, aku tunggu kamu di Bareskrim dalam 1 jam. Telat satu detik saja, seragam polisi mu ku lempar ke kali Ciliwung.


Panggilan telepon terputus, Agus masih keheranan.


IBU SURTI

Siapa nak?

AGUS

Gak tau bu.


Panggilan telepon lain masuk, Agus segera menerima panggilan tersebut.

AGUS

(On Phone)

Ya, Kapten.


47. EXT. Tempat Mancing- Day

Kapten Hasyim sedang duduk santai di depan kolam ikan. Tangan kanan fokus pada alat pancing. Tangan kiri sambil menjawab telepon Agus.

KAPTEN HASYIM

Gawat Gus! Cepet dah kamu pergi ke Bareskrim sekarang juga. Barusan kamu baru di telepon Anjing gila.


INTERCUT TELEPON AGUS & HASYIM

AGUS

Hah! Anjing gila.

KAPTEN HASYIM

Dia ketua tim kejahatan serius, bagian dari divisi kriminal Bareskrim.
Namanya Alex, hati-hati sama dia.

AGUS

Kenapa harus Aku?

KAPTEN HASYIM

Entah dari mana informasi itu bocor, berita pembunuhan berantai kini sampai di telinga Alex. Kamu harus selesaikan semua keributan ini!!


48. INT. RUANG TIM KEJAHATAN SERIUS- DAY

Agus masuk ke ruang tim kejahatan serius. Dia diacuhkan dan tidak ada yang menyambut.

Insert: tiga detektif sibuk masing-masing di meja kerja.

AGUS

Permisi...


Masih tidak ada jawaban. Agus berjalan mendekati meja Radit (28), detektif yang memakai kaca mata tebal.


AGUS

Saya mau bertemu pak Alex. Saya Agus Malik dari Polsek Bantar Gebang.


Radit mengalihkan pandangan, menatap lurus Agus. Dia mulai tersenyum lebar.


RADIT

Oh, kamu ya si pemuda kampung itu!!


Agus tercengang. Radit mengantarkan Agus menuju ruang kerja Alex.

49.INT. RUANG KERJA ALEX - DAY

Agus masuk ke ruang kerja Alex (40) dan melihat Alex sedang merokok santai. Asap rokok mengepul kemana-mana.

ALEX

Gimana rasanya datang ke kota?

AGUS

Sama aja sih, kaya kota Bekasi.

ALEX

Bantar Gebang, bukan kota Bekasi!


Alex tertawa sinis memandang penampilan Agus. Agus berusaha menahan emosi. Alex mengeluarkan tumpukan dokumen investigasi di depan Agus.


ALEX

Baca semua laporan investigasi 7 tahun yang lalu. Simpul-kan dan kaitkan sama dua kasus pembunuhan di Bantar Gebang.

AGUS

Apa hubungannya dua kasus di Bantar Gebang?

ALEX

Kamu pikir 2 mayat itu ditemukan karena gigitan serigala? No, dia bagian dari kasus yang sulit dipecahkan selama tujuh tahun ini.

AGUS

Pembunuhan berantai?

ALEX

Lebih dari sekedar pembunuhan berantai. Iblis itu akhirnya datang lagi, dia benar benar sangat berbahaya.


50. INT. KAMAR FAREL- NIGHT

Farel duduk di kursi sambil menikmati secangkir teh panas. Di depan ada diary Nana.

FAREL

(O.S)

Insert : Suara Farel membaca sambil memperlihatkan tulisan diary Nana.

Kamis, 5 April 2022

Aku udah kaya dari lahir, hidup gak pernah sedikit pun mengenal sebuah kekurangan. Tapi itu membosankan, kadang aku mau ngerasain gimana hidup di bawah kolong jembatan.

Inilah tempat terbaik selama ini. Rumah kecil yang sekarang kami tempati begitu menyenangkan. Aku suka ngobrol sama para tetangga, aku senang mengenal dunia baru ini.

Tapi kalo Farel terus maksa buat pergi keluar berlibur, baiklah. Kurasa ini momentum tepat buat pergi jalan jalan.

Ayolah Farel, besok dia harus bersiap ikut denganku. Kami gak bakal jatuh miskin cuman absen beberapa hari dari kantor.

CUT TO:

51. EXT. JALAN ASPAL - DAY

Mobil berjalan dengan lamban. Mobil melintasi jalan kebun teh. Mobil berjalan mengikuti alur jalan yang berbelok-belok.

52. EXT. HUTAN KECIL - DAY

Mobil berhenti di tengah lahan kosong di dalam hutan. Nana dan Farel keluar dari mobil. Nana membuka bagasi mobil dan mengeluarkan dua sekop besar.

FAREL

(Panik dan takut)

Jadi ini liburan yang kamu mau? Terus sekop gede itu buat apa?

NANA

Kamu takut ya?

FAREL

Apaan sih! Lagian kenapa liburan kita ke hutan segala. Kirain mau wisata ke kebun teh.


Nana meninggalkan Farel sambil membawa sekop. Farel tambah panik dan bingung. Farel buru-buru membawa sekop dan berlarian menyusul Nana.

53. EXT. LAHAN KUBURAN - DAY

Insert: 12 belas kuburan tanpa nama di batu nisan berjejer rapi. Semua nisan hanya diberi nomor.

Farel tidak berkutik, melihat pemandangan yang sangat horor. Nana berdiri di salah satu kuburan dan memukul berulang kali batu nisan no.12 dengan sekop besar.

Farel berusaha menghentikan tindakan Nana. Nana tidak mau berhenti, Farel langsung memeluk Nana dari belakang. Nana diam dan berhenti.

FAREL

Kamu gila apa!!!

NANA

(Tertawa Cekikikan)

FAREL

Are you okay? Na, jangan bilang kamu kesurupan hantu deh.

NANA

I am okay.


54. EXT. DEPAN RUMAH BESAR - NOON

Mobil terparkir di halaman luas tepat di depan sebuah rumah besar. Mereka bersandar di depan kap mobil. Farel mengobati tengah tangan Nana yang melepuh dan lecet.

FAREL

Kenapa bisa kepikiran healing ke tempat horor kaya tadi. Pake acara mukul batu nisan lagi.

NANA

Ini healing terbaik.

FAREL

Ok..ok.. terus kamu kenapa ajak aku healing ke hutan dengan 12 kuburan aneh tadi?

NANA

Ini rumah waktu aku kecil. Aku punya 12 pelayan yang pernah mati keracunan masal.

FAREL

(Melotot)

Jadi kuburan tadi milik ke 12 pelayan itu?


Nana mengangguk.

FAREL

Terus ko bisa sih mukul batu nisan, pake sekop segala!

NANA

Dulu aku merasa kesepian dan selalu dibuang sama ayah. Kalau lagi stres atau marah ya tinggal mukul semua pelayan kaya tadi.


Farel termenung sejenak, dia berusaha menyembunyikan rasa takut dan terkejutnya.

Insert: Suasana malam rumah besar dari luar. Terdengar suara anjing nyaring.

55. INT. KAMAR - NIGHT

Farel berbaring tengkurap di atas ranjang besar, dia menutup kepalanya dengan selimut. Dengan bermodalkan senter HP, dia menulis diary dengan jari jemari gemetaran.

Insert : Se-ekor burung hinggap di jendela luar dekat kamar. Burung itu mengetuk kayu jendela dengan paruh kecilnya. Sehingga terdengar suara tuk.. tuk.. tuk..

Mendengar suara itu dari dalam, Farel terperanjat. Dia bangkit dari kasur dan meninggalkan kamar.

56. INT. TENGAH RUMAH - NIGHT

Farel berlari terbirit-birit menuju tangga atas.

57. INT. DEPAN KAMAR NANA - NIGHT

Farel berdiri di depan kamar Nana. Tubuhnya masih dililit selimut tebal. Mengetuk pintu dengan penuh kegaduhan.

FAREL

(Takut setengah mati)

Nana... buka pintunya cepet!!


Pintu kamar terbuka, Nana berdiri sambil menggunakan sheet mask putih di wajahnya. Menggunakan gaun tidur warna putih. Farel terkejut sekali.


FAREL

Nana!! Kamu kaya kunti saja. Bikin kaget tau.


Nana membuka masker dan tertawa.

Insert: Wajah Nana berseri saat tertawa dan gaun tidur yang cantik menambah aura lebih.

Sekejap Farel terkesima tapi dia berusaha menyembunyikan perasaannya.

NANA

Cantik-kan? aku pakai baju punya ibu, ternyata masih disimpan rapi.

FAREL

(Salah tingkah)

Gak cocok! Tiap hari juga biasanya pake daster Kelawar.


58. INT. KAMAR NANA- NIGHT

Farel tidur di atas sofa. Nana tidur di atas ranjang. Mereka berdua sibuk sendiri, sambil membaca diary.

Farel tidak bisa diam, wajahnya sedikit resah. Farel terus melirik wajah Nana di sana. Farel meletakan tangan di bagian dada.

FAREL

(V.O)

Ko.. jantung jadi berdebar kaya gini. Arrggh.. sial, kenapa juga harus satu kamar sama dia.


Farel berusaha fokus dan membuka buku diary kembali.


FAREL

(O.S)

Insert : Suara Farel membaca sambil memperlihatkan tulisan diary Nana.

Jumat, 6 April 2022

Aku senang banget bisa kembali ke masa lalu. Di rumah ini, banyak kenangan manis dan pahit bertebaran. Entah itu dengan ibu atau kedua belas pelayan yang setia.

Bahkan ini pertama kalinya aku membawa Farel melihat 12 kuburan masal itu. Jujur aja, perasaanku saat itu galau banget. Kuburan itu kaya seret paksa masuk ke lubang neraka.

Untungnya, semua kesadaran kembali terselamatkan. Terimakasih Farel, dia sudah memberikan sebuah pelukan. Aku tau, itu cuman sebatas pelukan yang sangat terpaksa. Aku sangat merasa tertolong.



Farel melirik Nana. Wanita itu sudah terlelap tidur sambil memeluk buku diary. Farel menatapnya begitu lama, kedua matanya menyimpan perasaan.

CUT TO:

59. INT. RUANG BACA - MORNING

Farel masuk ke salah satu ruangan luas.

Insert: Ruangan penuh rak buku, kursi santai dan meja.

Farel mendekati salah satu meja.

Insert: 2 bingkai foto lawas di atas meja. Satu foto menunjukan Nana kecil, ibu dan ayah berfoto dengan kedua belas pelayan. Satu foto lagi Nana kecil dengan Tania kecil.

NANA

(O.S)

Ini tempat favorit-ku semasa kecil. Gundukan Novel Teenlit dan Manga Jepang.


Farel terkejut mendengar suara Nana. Ternyata Nana ada di belakang dia. Mereka saling bertatapan.


FAREL

(Sambil menunjuk foto)

Ini mereka yang mati masal itu?


Nana mengangguk.

FAREL

(Menunjuk foto lain)

Kalau anak perempuan ini siapa?

NANA

(Senyum tipis)

Tania, dia anak dari kepala pelayan saat itu. Mati bersama ibunya, sungguh tragis.


60. INT. RUANG MAKAN- MORNING

Nana dan Farel menyantap sarapan di meja makan.

Insert: Hidangan nasi putih dan gulai ikan.

Farel menyantap makanan itu dengan lahap sekali.

FAREL

Aku masih penasaran. Ko sampai bisa kedua belas pelayan itu mati masal?

NANA

Kamu mau tau?


Farel mengangguk sambil melahap isi piring.


NANA

Mulut mereka semua mengeluarkan busa dan kejang-kejang.

FAREL

Lah, ko bisa?

NANA

Keracunan hidangan ikan buntal.


Farel melirik isi piringnya yang sudah habis. Dia lalu berdiri dari bangku.

61. INT. WASTAFEL - DAY

Farel berusaha memuntahkan semua makanan.

CUT TO:

62. INT. KAMAR AGUS - DAY

Agus mengurung diri, kamar penuh dengan catatan penting.

Dia sedang menyusun rangkuman di sebuah papan besar.

Insert: Agus memandang foto palu Godam tertempel di papan.

AGUS

(V.O)

Untuk saat ini jumlah korban 7 tahun lalu di Jakarta ada 6 orang. Bantar Gebang 2 korban. Total semua ada 8 korban. Semua korban meninggal karena jenis palu yang sama.

Insert: Agus memandang kedelapan foto korban yang tertempel di papan.

AGUS

(V.O)

Mereka semua cuman pendatang dari luar daerah. Semua mempunyai latar belakang sosial yang sama. Pengamen, preman, tunawisma, pemulung.

Insert: Agus memandang 8 laporan hasil otopsi.

AGUS

(V.O)

8 korban kehilangan salah satu anggota tubuh. Entah itu penis,telinga, gigi,kaki bahkan kumis sekalipun!!

Insert: Agus memandang catatan kesaksian dari kasus 7 tahun yang lalu.

AGUS

(V.O)

Memakai jas hitam, sepatu boots karet, tinggi sekitar 168cm dan berat badan 40/50 kg. Warna bibir terlihat merah menyala. Apa dia perempuan? Aaah.. tapi bisa saja dia pria. Aku harus hati-hati, bisa saja aku terkecoh.


Agus mengambil foto sekitar TKP. Dia ingin membandingkan semuanya. Agus menemukan sesuatu yang janggal, matanya melotot.

Insert: Botol miras yang di pegang korban pertama bertuliskan 1. Bagian gerobak sampah bertuliskan 7.

63. INT. LORONG BARESKRIM- DAY

Di lorong Agus berlarian menyusul Alex. Alex berhenti dan menatap Agus tajam.

AGUS
Pak Alex, kita harus bicara.

ALEX

Cepat juga kamu kembali, jadi gimana?


Agus mengangguk dengan wajah gugup.


AGUS

Semua analisis pak Alex memang betul. 2 kasus di Bantar Gebang berkaitan sama pembunuhan 7 tahun lalu di Jakarta.
Dari jenis senjata pembunuhan, latar belakang para korban dan kebiasaan unik pelaku memperlakukan tubuh korban. Semuanya sama persis.

ALEX

Itu aja? Ada yang lain.
AGUS
Laporan investigasi yang pak Alex kasih kemarin, melupakan sesuatu yang tertinggal di TKP.

ALEX

Apa itu?


Agus menunjukan foto di ponselnya. Alex melihat foto itu.

Insert: Botol miras yang di pegang korban pertama bertuliskan 1. Bagian gerobak sampah bertuliskan 7.

AGUS

Pelaku sengaja memberikan nomor urut pada benda terdekat korban.

ALEX

Nomor 1 sampai 8 gitu maksud kamu? Jadi kamu kira bakal ada korban dengan nomor urut 9?


Agus mengangguk tapi Alex mengabaikannya. Dia berjalan lurus meninggalkan Agus sendirian. Agus pasrah, wajahnya lelah.

CUT TO:

Insert: Mobil belok menuju area parkir mini market. Farel keluar dari mobil, berjalan menuju pintu mini market

64. INT. MINI MARKET- AFTERNOON

Farel membuka show case, mengambil satu kaleng kopi dingin dan susu pisang. Berjalan menuju kasir, melihat ada satu wanita nyentrik, Siksa (25), memilih varian kondom di rak depan kasir.

Siska melirik ke samping, menatap Farel menggoda.

SISKA

(Berbisik, merayu)

Udah pernah nyoba? Ukuran berapa? XXL?


Farel menghela nafas, dia tidak peduli dengan rayuan Siska. Siska mengambil 2 kotak kondom dan diberikan kepada petugas kasir.

Tiba-tiba datang seorang pria,Imin (28), mencengkram tangan Siska dengan kasar. Siska merengek kesakitan.

IMIN

(Marah dan gusar)

Kamu selingkuh ya!!


Siska menepis tangan Imin kasar. Menatap jijik Imin.


SISKA

Udah deh jangan nguntit terus!! Dasar pria sampah.


Farel hanya diam melihat mereka bertengkar. Imin tersulut emosi,dia menampar pipi kanan Siska. Siska menyentuh tangan di pipi dan menangis. Imin bersiap menampar pipi satu lagi, Farel menghadang tangan Imin kuat dan memutar pergelangan tangan.

IMIN

(Merengek sakit)

Duuh.. Duuh.. apaan ini! Sakiit!!

FAREL

Kamu memang sampah! Mesum! Beraninya cuman sama wanita.


Siska panik sekali, dia memilih pergi dari mini market.

65. INT. MOBIL - AFTERNOON

Dari dalam kaca mobil, Nana melihat Siska keluar dari mini market. Tatapan Nana mengikuti kemana Siska berjalan. Nana tersenyum misterius.

66. EXT. SEKITAR MINI MARKET - AFTERNOON

Langkah Siska terhenti karena HP nya berdering. Siska mengambil HP di dalam tas dan menerima panggilan tersebut.

SISKA

(On Phone)

Iya, bentar lagi sampai hotel ko.

SISKA

Kayanya kamu bawa kondom sendiri deh. Tadi gak sempet beli.

SISKA

Iya.. sabar dong. Bentar lagi aku masuk ke nomor kamar 090.


67. INT. LORONG KAMAR HOTEL- NIGHT

Insert: Kita mendengar suara pintu lift terbuka. Siska keluar dari dalam lift.

Siska berjalan lurus dan berhenti di salah satu pintu kamar hotel.

Insert: Pintu kamar dengan nomor 090.

Siska mengeluarkan lipstik di dalam tas. Siska menggunakan lipstik merah menyala di atas kedua bibirnya. Dia mengecup bibir itu penuh semangat.

SISKA

Panen besar malam ini!

Insert: Siska melihat pintu kamar tidak terkunci. Ujung pintu terbuka sedikit karena ada ganjalan buku besar.

68. INT. KAMAR HOTEL- NIGHT

Siska berdiri di depan kamar hotel presiden suite. Siska terlihat senang dan kegirangan. Dia berjalan menuju ranjang besar dan melihat ada sebuah buket bunga mawar putih cantik.

Siska mencium bunga dan mendapati ada sepucuk surat. Dia membaca surat tersebut.

Insert: Note di dalam surat tertulis " Aku ada urusan sebentar. Mandi dulu saja, aku segera kembali."

SISKA

(Sumringah)

Kali ini gw beneran dapat hoki! Romantis lagi.


69. INT. KAMAR MANDI HOTEL- NIGHT

Insert: Terlihat kedua kaki telanjang Siska berjalan menuju bath tub. Suasana bath tub di penuhi lilin aromatic, tebaran kelopak bunga mawar merah. Kedua kaki itu masuk ke dalam bath tub penuh air dan busa.

70. INT. KAMAR HOTEL- NIGHT

Dari balik tirai besar jendela hotel. Keluar sosok X menggunakan jubah hitam, sepatu boots hitam dan palu gagang merah di tangan kanan. X berjalan menuju kamar mandi.

71. INT. KAMAR MANDI HOTEL- NIGHT

Siska menikmati segelas wine dengan tenang. Kedua matanya merem sambil melakukan relaksasi. X sudah berdiri tepat di depan bath tub.

Siska membuka mata dan menyadari jika X ada di depan matanya. Dia menjerit ketakutan. Gelas wine tumpah ke lantai. X mengayunkan palu dan menghantam kepala Siska berulang kali.

Insert: Kepala Siska terpental miring ke arah kanan. Dinding kamar mandi terciprat banyak darah. Isi air bath tub menjadi genangan merah.

72. INT. KAMAR FAREL - NIGHT

Farel selesai mandi, rambutnya masih basah. Farel sibuk mengering-kan rambut dengan handuk kecil. Dia duduk di kursi dan membuka diary milik Nana.

FAREL

(O.S)

Insert : Suara Farel membaca sambil memperlihatkan tulisan diary Nana.

Sabtu, 7 April 2022

Ternyata healing ke Majalengka cukup menyenangkan. Akhirnya bisa balik lagi ke rumah kecil ini, bentar lagi kami bakal bercerai. Sayang banget, rumah ini bakal segera kosong.

Aku sengaja banyak menanam bunga bunga indah di pekarangan belakang rumah. Berharap ada satu kupu kupu yang hinggap di salah satu kelopak bunga. Tapi kita hidup di sebuah kota gersang, bahkan kupu kupu pun gak sudi bertamu ke rumah kami.

Andai aku bisa lihat kupu kupu terbang di sekitar rumah kami. Mungkin perceraian yang kami sepakati bakal lebih berwarna. Bisa gak yah menangkap kupu kupu itu Farel?


Farel membanting handuk kecil ke atas meja. Dia melototi isi diary Nana.


FAREL

(V.O)

Siaaal!! Apa lagi sekarang,Kupu-kupu?


73. INT. KAMAR NANA - NIGHT

Farel masuk mendobrak pintu kamar Nana. Farel melihat jika Nana sedang berdandan menggunakan banyak kosmetik. Farel melongo melihat wajah Nana yang sangat menor.

NANA

(Menoleh ke Farel)

Cantik-kan?

FAREL

Jelek, kaya cewek tongkrongan di pojok aja!

NANA

(Menatap cermin)

Masa sih, perasaan aku udah cantik kaya cewe minimarket tadi sore.

FAREL

(Mendengus kesal)

Apa bagusnya wanita pembeli kondom.

NANA

Dia cantik, pantes kamu nolong dia.

FAREL

Gak ada hubungannya! Kamu ngawur terus.

NANA

Jelas kamu pria normal, senang liat wanita good looking. Apa karena aku jelek ya, kamu suka marah-marah di manapun.


Farel tersentak, dia bingung harus menjawab apa lagi.

CUT TO:

74. INT. RUANG RAPAT - DAY

Farel terlihat banyak melamun ketika rapat berlangsung. Farel bahkan tidak memperhatikan orang sedang presentasi di depan. Ketika rapat selesai, Farel langsung pergi begitu saja.

75. INT. RUANG KERJA - DAY

Farel masuk ke ruang kerja dan duduk di atas kursi direktur. Wajahnya masih melamun banyak hal. Farel membuka laptop.

Insert: Layar laptop memperlihatkan pencarian Google. Farel mengetik di kolom pencarian dengan kata kunci Kupu-Kupu. Keluarlah banyak situs website mengenai kupu-kupu.

Farel menggelengkan kepala, Farel terlihat bingung dan tidak tahu apa apa. Dominic datang ke mejanya sambil menyerahkan secangkir kopi.

FAREL

Aku boleh tanya sesuatu?

DOMINIC

Oh, boleh dong pak.

FAREL

Kenapa wanita rata-rata senang dengan kupu-kupu ya?

DOMINIC

Wanita yang pak Farel maksud siapa ya?

FAREL

Nana, istriku.

DOMINIC

(Raut wajah berubah kecewa)

Oh Ibu Nana. Ya mungkin karena suka aja. Kupu-kupu indah kan?

FAREL

Itu aja alasannya? Istriku bilang dia mau lihat kupu-kupu tapi aku bingung harus gimana.


Mata Dominic mulai berbinar, dia seperti sedang menemukan ide besar.


DOMINIC

Ibu Nana cuman diem di rumah doang ya-kan? Aku tau dia pasti suka nonton drama Korea yang lagi viral itu.


Dominic lalu membisikan sesuatu di telinga kiri Farel. Farel melotot dan terkejut mendengarnya.

Insert : Farel membuka YouTube di laptop. Mengetik di kolom pencarian "Kupu-kupu di Drakor Nevertheless"


Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar