24. INT. MOBIL- AFTERNOON
Farel menyetir mobil. Dari dalam kaca mobil, Farel melihat aktifitas para tetangga sedang berkumpul di rumah Ibu Surti.
Insert: Ibu Surti (65) dan Agus sibuk membagikan makanan ke tetangga. Nana sibuk membantu dan terlihat akrab dengan Agus.
Farel menghentikan mesin mobil. Farel penasaran dengan mereka. Nana mendekati mobil Farel, dia menggedor kaca samping mobil.
NANA
(Teriak di balik kaca)
Farel menggelengkan kepala.
FAREL
Nana membuka pintu mobil dengan paksa. Dia menyeret Farel agar berjalan keluar dan bergabung bersama para tetangga.
25. EXT. HALAMAN DEPAN RUMAH IBU SURTI- AFTERNOON
Ibu Surti senang melihat Farel datang. Ibu Surti langsung menyuruh Farel duduk dan menawarkan banyak makanan rumahan. Agus menghampiri Farel yang masih kikuk.
AGUS
FAREL
Nana lalu berdiri di depan semua orang.
NANA
(Penuh Semangat)
Semua orang bertepung tangan dengan semangat. Farel menunduk, dia sangat malu. Farel mengamati orang-orang yang tengah hadir.
Insert: Para pria yang mempunyai kumis.
FAREL
IBU SURTI
Farel kaget, dia bingung harus bagaimana.
PAK GUNAWAN
IBU SURTI
PAK DIMAS
Nana menghampiri Farel yang masih diam tak berkutik karena di hadang banyak orang. Dia duduk di sebelah Farel.
NANA
(menunjuk semur jengkol)
FAREL
(Kesal)
CUT TO:
26. EXT. LAPANGAN POLSEK - MORNING
Insert: Apel pagi petugas polisi.
27. INT. RUANG KERJA- DAY
Agus berjalan lurus. Agus melepas seragam polisi dan menggantinya dengan pakaian kasual di ruang ganti. Dia berjalan kembali menuju meja kerja dan menyapa semua orang.
Agus menghampiri dispenser, menyeduh kopi saset dengan gelas kertas. Mengaduk dengan jari telunjuknya.
AGUS
Agus duduk di meja kerja, menyeruput kopi dan menyalakan komputer di depannya.
Insert: Tiga polisi yang lain sibuk di meja masing-masing.
Arah pintu, tiga anak berpakaian punk menghampiri ruang kerja. Wajah mereka kebingungan dan malu-malu. Agus melihat tiga anak punk, polisi yang lain terlihat acuh.
Satu dari mereka, Anak Punk 1 (14) berjalan menghampiri meja Agus. Wajah anak punk 1 menatap seisi ruangan dengan berani.
ANAK PUNK 1
Semua polisi masih diam, belum merespon apapun. Salah satu polisi senior, Yanto (45), menghampiri anak punk 1.
YANTO
(Geram dan terganggu)
ANAK PUNK 1
Yanto mengkerut-kan kening. Dia terlihat tidak serius.
YANTO
ANAK PUNK 1
Yanto tersenyum sinis, dia semakin tidak peduli.
YANTO
Sebaiknya kalian pulang aja. Anak punk kaya kalian emang udah biasa berpindah pindah tempat.
ANAK PUNK 2
(Nyolot)
Yanto melirik kapten Hasyim (50) di ujung sana. Kapten Hasyim melirik pintu (kode) agar mereka segera keluar. Yanto lalu mendorong paska mereka agar keluar dari dalam ruangan.
YANTO
Tiga anak punk itu pasrah, mereka berjalan keluar. Agus resah dan tidak nyaman melihat kejadian tersebut, dia segera berjalan keluar menyusul tiga anak punk.
28. EXT. PARKIRAN KANTOR POLISI- DAY
Agus berlarian mencari ketiga anak punk. Dia berjalan menuju area parkir dan melihat mereka dari dekat.
Insert: Tiga anak punk sedang ngobrol.
Agus berjalan ke arah mereka berkumpul.
AGUS
Tiga anak punk melirik Agus kompak.
ANAK PUNK 3
AGUS
Mereka bertiga mengangguk paham.
AGUS
ANAK PUNK 1
AGUS
ANAK PUNK 1
AGUS
ANAK PUNK 2
AGUS
29. INT. KAMAR FAREL. NIGHT
Farel sedang membaca diary Nana sambil menggunakan kaca mata.
FAREL
(O.S)
Insert : Suara Farel membaca sambil memperlihatkan tulisan diary Nana.
Senin, 2 April 2022
Si kumis ternyata hilang, tiap hari aku resah nungguin dia balik. Harusnya sih, dia udah ketemu sama orang sekitar yang lewat.
Bagaimana kabar si kumis?
Pasti sulit lah bertahan di alam bebas. Udara dingin menusuk dan terik matahari yang membakar setiap lapisan kulit.
Aku udah gak sabar pengen liat si kumis keluar dari persembunyian. Dia pasti bikin kejutan super heboh buat semua orang. Bahkan, suami ku yang terkenal cuek, gak bakal berkutik lihat dia kembali.
Farel menarik nafas dalam, merenggangkan seluruh tubuhnya di atas kursi. Wajahnya terus memikirkan sesuatu.
FAREL
(V.O)
Farel beranjak dari kursi. Berjalan mondar-mandir kebingungan.
FAREL
(V.O)
Nana datang lagi ke kamar Farel. Lamunan Farel buyar seketika. Mereka saling bertatapan.
NANA
Farel berdiri menatap cermin. Dia melihat pantulan rambutnya sendiri.
FAREL
(Menatap cermin)
Nana tersenyum lebar.
NANA
FAREL
(Mendesah pasrah)
Nana menaruh diary milik Farel dan mengambil miliknya. Nana bergegas keluar kamar. Farel memanggilnya dan menahan pintu agar tidak tertutup. Nana hanya bisa tertahan dengan bengong.
FAREL
NANA
FAREL
NANA
(Senyum misterius)
CUT TO:
30. EXT. BAWAH JEMBATAN LAYANG - DAY
Agus dan tiga anak punk mencari Jony bersama-sama. Agus mengitari banyak sudut dan bertanya pada orang sekitar.
Dari pandangan jauh, Farel melihat segerombolan anak punk lain sedang berjalan menyusuri jalur kereta api.
AGUS
ANAK PUNK 2
AGUS
31. EXT. JALUR KERETA API- DAY
Agus berjalan lurus mengikuti alur rel kereta api. Dia melirik ke sana kemari. Kepalanya terus melihat ke bawah. Agus menangkap sesuatu warna yang menarik perhatiannya.
Insert: Bercak darah mengering di beberapa batu kerikil rel kereta.
Agus bergerak cepat mengikuti darah yang berceceran. Darah itu berhenti tepat di depan semak belukar yang besar. Agus terdiam sejenak. Dia menarik nafas panjang dan memeriksa ke dalam semak tersebut.
Insert: Mayat Jony terselip di tengah semak, tubuhnya meringkuk. Kepalanya hancur dan retak. Bersimbah banyak darah.
32. INT. KAMAR MANDI - NIGHT
Memakai handuk piyama, rambut basah. Farel menatap cermin di wastafel. Dia melihat wajah glowing dan gaya rambut yang baru. Farel merasa lebih percaya diri dengan gaya baru itu.
FAREL
Farel menambahkan gel di sela sela helai rambut.
FAREL
Farel mencari sesuatu di dalam gelas kecil. Dia lalu berteriak dari celah pintu yang terbuka.
FAREL
(Teriak kencang)
Nana muncul di depan Farel, memaksa masuk ke dalam kamar mandi.
NANA
FAREL
NANA
FAREL
33. INT. KAMAR FAREL- NIGHT
Farel membaca buku diary seperti biasanya, menggunakan kacamata.
FAREL
(O.S)
Insert : Suara Farel membaca sambil memperlihatkan tulisan diary Nana.
Selasa, 3 April 2022
Aku harap suamiku bakal suka sama gaya rambut terbarunya. Aku yakin dia bakal lebih siap menghadapi perceraian nanti.
Dia pasti tambah percaya diri di kantor, jadi aku gak perlu khawatir apa apa lagi. Disini aku sebisa mungkin menjalani peran sebagai istri seperti biasanya.
Aku sedikit bosan, terus mikirin pengganti si kumis yang gak kunjung datang. Apa aku harus cari yang lebih menantang? Aku mau bersenang senang lagi. Tapi entahlah, aku belum menemukan hal yang lebih menggairahkan.
Farel membuka laptop. Tangannya sedang mencari sesuatu di google.
Insert: memperlihatkan layar laptop sedang menyelusuri Google. Mengetik di kolom pencarian seperti : Hewan berkumis lalu munculah gambar hewan berkumis. Farel mengganti lagi kata kunci pencarian seperti: boneka berkumis dan munculah gambar boneka berkumis.
Farel meng-scroll semua pencarian gambar yang dia inginkan. Wajahnya kecewa dan sedikit stres.
FAREL
(Mengeluh)
CUT TO:
34. INT. DEPAN KAMAR NANA- MORNING
Farel mondar mandir di depan kamar Nana. Farel memakai jas kerja seperti biasa. Wajahnya terlalu cemas, sekali-kali dia ngintip dari lubang pintu kamar Nana. Saat Nana akan keluar dari kamar, Farel buru-buru masuk ke ruang tengah.
35. INT. RUANG TENGAH - MORNING
Nana menghadap Farel. Dia menyerahkan sebuah kado berukuran kecil. Farel menerima kado itu dengan tatapan bingung.
FAREL
NANA
FAREL
NANA
FAREL
NANA
Farel diam, wajahnya menunjukan sedikit rasa bersalah. Dia salah tingkah dan memasukan kado kedalam saku jas.
FAREL
Farel berbalik dan berjalan meninggalkan badan.
NANA
(Memanggil)
Farel seraya membalikan badan lagi dan menatap wajah Nana dalam.
NANA
Farel menelan ludah, kedua matanya semakin salah tingkah. Nana membalas tatapan Farel dengan senyum tulus.
36. INT. HOTEL - NIGHT
Mereka berempat, Farel, Maria, Nathan dan Dion duduk melingkar di sebuah meja. Mereka berbincang asik, masing-masing sambil memegang gelas wine.
Insert: Maria tampil cantik dan elegan. Memakai gaun putih ketat. Rambut hitam terurai indah.
Insert: Farel banyak diam dan terlihat tidak berselera. Dia hanya memainkan gelas tanpa meminumnya.
Insert: Maria menyadari jika Farel terlihat murung.
MARIA
Maria mengajak Farel bersulang. Farel tersadar dari lamunan dan menerima gelas Maria. Farel meneguk minuman langsung sampai isi gelas habis.
FAREL
NANA
FAREL
(Menggeleng kepala)
Farel bangkit dari kursi begitu saja. Maria kaget dan langsung menyusul dari belakang.
37. INT. DEPAN LIFT - NIGHT
Farel sudah masuk lift. Maria menahan pintu lift dan memaksa Farel untuk keluar. Maria mencengkram erat lengan Farel. Mereka saling berhadapan dengan serius.
MARIA
(Penuh rayu)
FAREL
MARIA
Farel kaget, dia menghela nafas berat. Dia melepas cengkraman Maria dengan paksa.
FAREL
(Melotot)
Farel masuk ke dalam lift dan menekan tombol di samping. Maria menatap cemas wajah Farel sedangkan Farel menatap tajam wajah Maria.
38. INT. MOBIL - NIGHT
Farel menyetir mobil masuk ke lingkungan tempat dia tinggal. Dari balik kaca mobil dia melihat warung kelontong milik tetangganya, Ibu Tini. Farel menepikan mobil dekat warung. Dia keluar dari mobil.
39. EXT. DEPAN WARUNG IBU TINI-NIGHT.
Farel berdiri di depan show case dan mengambil sekaleng coca-cola dingin. Farel segera membayarnya.
IBU TINI
(Rempong)
FAREL
(Berusaha ramah)
Tiba-tiba Ibu Surti ikut nimbrung.
IBU SURTI
IBU SURTI
Farel hanya bisa mengangguk dengan malu-malu.
IBU SURTI
IBU SURTI
IBU TINI
IBU SURTI
Tiba-tiba dari rumah Ibu Tini, keluar Pak Adam. Pak Adam mendekati warung dengan wajah marah dan bercucur keringat, sambil membawa gagang sapu.
PAK ADAM
IBU TINI
Bu Tini bergegas keluar warung dan merebut gagang sapu dari tangan suaminya. Ibu Tini berkeliling ke setiap sudut. Farel melihat ada bayangan hitam dari atas genteng.
IBU TINI
(Menunjuk bayangan hitam di atas genteng)
FAREL
IBU TINI
Farel langsung mengayunkan gagang sapu dengan kuat. Dia melayangkan sapu itu ke atas genteng. Si kumis kabur dengan sangat cepat. Farel melihat si kumis itu berlarian menuju atas genteng lain.
Diraihnya sapu itu keatas genteng, dia menyodok-nyodok atas genteng dengan ujung sapu.
Merasa ujung sapu itu menyentuh sesuatu, dia langsung mendorongnya ke bawah. Terdengar suara benda jatuh dari atas.
Insert: Seekor kucing liar yang sangat kurus dan tidak terawat. Kulitnya sebagian sudah terkelupas, banyak sekali jamur yang membuat kepalanya botak.
FAREL
(Nafas engos-engosan)
40. INT. RUANG SANTAI - NIGHT
Farel berdiri di belakang sofa. Di atas sofa ada Nana yang sedang asik tertawa cekikikan menonton TV.
Insert: Berita penemuan mayat anak punk, Agus terlihat sibuk diwawancara reporter.
FAREL
Nana mengalihkan pandangan ke arah Farel.
FAREL
NANA
FAREL
NANA
FAREL
Nana kali ini diam, dia balik fokus melihat layar TV lagi. Farel pasrah dan geleng kelapa saja. Dia duduk di sebelah Nana dan menyerahkan kandang berisi kucing liar di atas meja.
FAREL
Nana melihat kandang itu sekilas. Nana menatap Farel dan kembali tertawa terbahak-bahak. Farel balas tersenyum ketir melihat tingkah Nana yang aneh.
41. INT.KAMAR FAREL- NIGHT
Farel membaca diary milik Nana sambil rebahan di atas kasur.
FAREL
(O.S)
Insert : Suara Farel membaca sambil memperlihatkan tulisan diary Nana.
Rabu, 4 April 2022
Terimakasih, Farel membawa sebuah hadiah yang gak terduga. Aku tahu Farel sibuk banget sama urusan perusahaan. Dia sampai gak sadar kalo ada mahluk lucu yang selalu jadi buronan komplek ini.
Baiklah, kita sudahi aja. Kita rawat kucing kampung itu bersama sama. Biarin kucing itu jadi saksi terakhir bagaimana kita menghabiskan sisa waktu sebelum bercerai.
Oh iya, baiknya rencana perceraian kami jangan dulu dibicarakan dengan orang tua. Aku gak mau waktu menulis diary ini terganggu sama mereka.
Aku mau menikmati momen ini saja. Semoga, Farel pun begitu.
Farel menutup buku diary dengan perasaan senang.
FAREL
(V.O)
42. INT. KAMAR NANA- NIGHT
Farel masuk ke dalam kamar Nana. Dia melihat tangan Nana berlumuran darah sambil memegang sebuah pisau cutter.
Insert: Kucing kampung terkapar di atas karpet. Perutnya terluka dan keluar banyak sekali darah. Kucing itu sekarat.
Mata Farel melotot dan bergetar hebat. Nana hanya bisa berdiri dengan wajah santai dan penuh ketenangan.
43. INT.DEPAN KLINIK HEWAN- NIGHT
Farel dan Nana duduk bersampingan di depan ruang tindakan.
Insert: kedua tangan Nana masih penuh darah.
FAREL
NANA
(Penuh ketenangan)
FAREL
NANA
Farel tambah melotot. Dia berdiri dari kursi dan geleng- geleng kepala.
FAREL
Di tengah percakapan mereka, seorang dokter hewan menghampiri mereka. Dokter tersebut masih menggunakan baju operasi.
FAREL
DOKTER HEWAN
Farel bernafas lega. Dia lalu menyalami dokter sebagai tanda terimakasih.