SCENE 22 EXT, JALANAN, TROTOAR KOTA JOGJA, SIANG
Aska menolak ketika Nindi menawari akan mengantarnya kembali ke kantor dengan mobilnya. Aska lebih memilih berjalan kaki, karena memang jarak antara restorant dan kantor SANJAYA COPERATION tidak terlalu jauh.
Cuaca sangat trik, beruntung ada pohon-pohon rimbun yang menaungi Aska di sepanjang trotoar.
Tiba-tiba dari arah berlawanan ada yang menghampirinya.
Prasetio : "Aska!" Kemudian berlari mendekat.
Langkah Aska terhenti.
Prasetio cont'd : "Kamu darimana saja, kok tiba-tiba ngilang?" Ujarnya saat sudah ada di hadapan Aska.
Aska langsung tampak berpikir untuk mencari sebuah alasan.
Aska : "Maaf, pak... Tadi ada temen saya ngajakin makan di luar."
Prasetio : "Oh... Gitu, bapak cuma khawatir aja tadi. Kalo gitu ayo balik ke kantor." Tersenyum.
Aska dan Prasetio pun berjalan beriringan.
INTER CUT
Di sisi lain, di waktu yang bersamaan, Nirmala terlihat sedang membeli Es krim cup di pinggir jalan.
Setelah membayar es krimnya ia tampak berlalu.
Saat berjalan Nirmala juga tampak tak memperhatikan langkahnya.
Nirmala sampai tak sadar ada orang yang sedang melangkah dari arah berlawanan. Dan tanpa sengaja ia menabrak orang itu, dan lebih parahnya lagi, es krim cup di tangannya membuat baju pemuda yang di tabraknya kotor terkena es krim.
Mata Nirmala terbelalak, merasa panik, namun ia mencoba memperhatikan siapa yang tengah di tabraknya. Kepanikannya seketika memudar.
Nirmala : "Aska!"
Aska : "Mala!"
Keduanya sama-sama terkejut dan merekah kan senyum mereka.
Aska : "Akhirnya aku ketemu kamu juga, Mala!" Pekik Aska kegirangan.
Nirmala : Mengangguk. "Iya, akhirnya kita ketemu juga kan, Aska." Tersenyum manis khas miliknya.
Aska seketika maju selangkah mendekati Nirmala.
Aska : "Sekarang, boleh kan aku nagih janji aku?" Bola matanya seolah berbinar penuh harap.
Nirmala terkekeh kecil.
Nirmala : "Kenapa? Kamu enggak sabaran banget kelihatannya." Balik menatap Aska.
Aska : "Aku harap, kamu enggak bakalan cari-cari alasan lagi, Mala."
Prasetio : "Maaf..." Ujarnya tiba-tiba memotong percakapan Aska dan Nirmala. membuat kedua orang itu menatapnya.
Prasetio cont'd : "Mbak Mala udah kenal juga sama Aska?" Tanyanya sedikit heran.
Nirmala : "Ah... Pak Prasetio, maaf tadi saya enggak ngeh kalo tadi itu bapak."
Aska : "Kok, pak Prasetio bisa kenal Mala juga?" Wajahnya keheranan.
Prasetio : "Ya... Kenal dong, mbak Mala ini kan yang suka nganter chatering makanan di kantor kita."
Nirmala : "Nah... Kalo kamu sendiri, kenapa bisa bareng pak Prasetio?" Balik bertanya pada Aska.
Aska : "Oh... Jadi mobil fun chatering depan kantor tadi punya kamu?" Lagi-lagi Aska balik bertanya.
Aska cont'd : "Wah asik dong, aku bakal bisa sering-sering ketemu sama kamu."
Nirmala : "Maksudnya?" Raut wajah heran.
Aska : "Kan aku OB di kantor SANJAYA COPERATION."
Nirmala : Terkejut. "Loh... Kok OB, bukanya--"
Aska : "Ssstt..." Memotong kalimat Nirmala dan melirik pak Prasetio.
Nirmala langsung mengangguk mengerti.
Nirmala : "Kalian mau pada balik ke kantor?" Tanyanya kemudian.
Prasetio : "Iya... Mbak, waktu jam makan siang udah mau habis."
Aska : "Kamu sendiri mau kemana?" Kembali menatap Nirmala.
Nirmala : "Kebetulan tadi aku mau balik ke kantor SANJAYA KOPERATION, mobil fun aku sama Alif masih disana, aku sengaja mampir beli es krim dulu di sini."
Aska : "Oh... Yaudah, kalo gitu kita bareng aja kesananya."
Nirmala mengangguk, dan mereka berjalan beriringan.
Pak Prasetio melangkah duluan jalan di depan.
Sedangkan Aska dan Nirmala berjalan di belakang.
Nirmala : "Maaf ya, aku udah bikin baju kamu kotor."
Aska tersenyum.
Aska : "Enggak apa-apa, karena ini juga kan kita jadi ketemu. Akhirnya Allah mempertemukan kita dengan cara yang unik."
Nirmala menatap kagum Aska.
Nirmala : "Sepertinya kamu sudah banyak belajar sekarang, Aska."
Aska : "Kan aku belajar dari kamu."
Keduanya kini sama-sama tertawa.
CUT TO
SCENE 23 EXT, PELATARAN KANTOR SANJAYA COPERATION, SIANG
Tak terasa kini Aska, Nirmala dan Prasetio sudah tampak di pelataran kantor Sanjaya Coperation.
Prasetio : "Aska, mbak Mala, saya masuk duluan ya?" Pamitnya.
Aska : "Oke pak, nanti saya nyusul."
Prasetio mengangguk dan melangkah masuk ke dalam kantor.
Sedangkan Aska dan Nirmala masih berdiri di pelataran kantor dekat mobil fun Mala.
Tak lama Alif keluar dari dalam mobil dan menyapa Aska.
Alif : "Mas Aska, apa kabar?" Ucapnya girang sembari menghampiri Aska.
Keduanya berjabat tangan.
Alif : "Gimana kabarnya, mas?"
Aska : "Baik lif, kamu?"
Alif : "Baik juga, Alhamndulillah."
Nirmala : "Yaudah, Aska, aku balik dulu Yach? Kamu juga masih harus kerja kan?"
Aska mengangguk.
Alif : "Mas Aska kerja disini? Pantes tiba-tiba kita bisa ketemu di sini." Menyela pembicaraan.
Aska : Terkekeh kecil. "Hehe Iya, lif."
Alif : "Pasti mas Aska jadi bos disini kan?"
Aska : "Haha... Bukan lif, aku jongos di sini, jadi OB."
Wajah Alif sontak keheranan.
Alif : "Loh... Kok bisa?"
Aska : Aska kembali terkekeh, "nanti kapan-kapan aku jelasin."
Tiba-tiba Agni muncul dari arah pintu loby kantor dan berjalan mendekat ke arah Aska.
Agni : "Aska..."
Aska, Nirmala, Alif sontak menoleh ke asal suara.
Agni : "Dari tadi saya cariin kamu, tahu nya kamu di sini."
Aska : "Emang ada apa nyariin saya?"
Agni : "Aku minta tolong kamu foto kopiin hasil laporan anak2 devisi keuangan. Mau ada rapat soalnya setengah jam lagi."
Nirmala : "Maaf." Menyela pembicaraan Aska dan Agni. "kalo gitu, aku sama Alif pamit dulu ya? Assalamualaikum."
Nirmala mengangguk juga ke arah Agni berpamitan
Wajah Aska seperti tak rela namun ia terpaksa mengangguk.
Aska/Agni : "Waalaikumsalam."
Nirmala dan Alif segera masuk ke dalam mobil.
Aska masih menatapi mobil Fun Nirmala yang perlahan menjauh.
Agni memperhatikan wajah Aska yang tampak gelisah dan itu membuatnya penasaran.
Agni : "Kamu ada hubungan apa sama Nirmala?"
Aska menatap heran ke arah Agni lalu menggeleng.
Aska : "Enggak ada, kami cuma kebetulan pernah ketemu, emang kenapa?"
Wajah Agni mendadak sumringah.
Agni : "Oh... Aku kira kamu ada hubungan khusus sama Nirmala."
Aska : "Emangnya Nirmala udah punya cowok atau apalah gitu?"
Agni : "Mungkin..."
Wajah Aska mendadak gusar.
Agni : "Soalnya aku denger-denger, Nirmala itu kan anak salah satu qia'i gitu di daerah sini, dan udah banyak banget cowok yang ngajuin ta'aruf sama dia. Jadi kayaknya kamu bukan tipe dia deh. Mending kamu cari yang deket-deket kamu aja gitu."
Agni berdehem memberi kode, bahwa orang dekat yang dia maksud adalah dirinya sendiri.
Aska menarik nafas menahan diri agar tidak bergidik. Agni tidak buruk, tapi Aska tidak suka perempuan yang terlalu agresif.
Aska : Aska memaksa tersenyum. "Hee... Makasih atas sarannya. Permisi aku masuk dulu. Mau foto copy, oke."
Aska pun buru-buru nyelonong meninggalkan Agni.
Agni pun buru-buru menyusul Aska masuk ke dalam kantor.
CUT TO