Bunda, Di Rumah Saja
11. Chapter #11

51. BANDARA KUALA LUMPUR – TENGAH MALAM

LEA

 

 

    LEA langsung memanggil taksi.

 

    CUT TO.

52. HOTEL : KAMAR HOTEL – TENGAH MALAM

LEA, RAY

 

LEA berdiri di depan pintu kamar RAY. IA menghembuskan napas dengan sangat berat lalu menekan belnya berkali-kali.

 

RAY

Wow, surprise banget! Kangen banget ya? Haha. Tapi gimana RYAN sama MANDA...

 

RAY yang bertelanjang dada, merentangkan kedua tangannya siap memeluk LEA. LEA tidak menyambut tangan RAY dan justru mendorongnya masuk kembali ke dalam kamar sambil membanting pintu di belakangnya.

LEA menyusuri setiap jengkal kamar itu. Sudah tentu MIRNA tidak ada.

 

RAY

    Hei... What’s up? (mengikuti LEA).

 

    LEA berusaha menahan air mata dan kemarahan.

 

LEA

    Ini apa? (menyodorkan foto MIRNA dan RAY yang sedang tidur bersama).

 

RAY menautkan kedua alisnya, memperhatikan foto itu dengan seksama.

 

RAY

    Aku khilaf. Nggak ada apa-apa di antara kami. Ini cuma cinta semalam. Dia cuma buat senang-senang.

 

LEA melipat kedua tangannya di depan dada.

 

LEA

    Di mana dia sekarang?

 

RAY

    Sudah terbang lagi. Dia cuma transit semalam. Sungguh.

 

LEA menggelengkan kepalanya.

 

RAY

    Please, yang aku cintai cuma kamu...

 

LEA

     Aku cuma ingin ketegasan. Kalau memang kamu mencintai dia dan ingin menikahinya, bilang dengan jelas hubungan kita harus berakhir. Aku nggak masalah dengan itu. Asal jangan mempermainkanku. Aku nggak tahu kamu punya hubungan dengan siapa aja.... Lagipula aku punya keluarga.... Stupid...

 

RAY

    Honey, apa yang kubilang nggak berubah. Aku nggak ingin menikah. Aku cuma ingin hubungan kita walau selamanya harus menjadi bayang-bayang kakakku sendiri (memegang erat kedua pundak LEA sambil menatapnya dalam).

 

LEA pun balas menatap RAY.

 

LEA

    Oke, aku percaya. RAY, aku tahu kamu single dan sebenarnya aku nggak berhak melarangmu berhubungan dengan siapa saja, itu urusanmu. Tetapi seenggaknya, jangan sampai aku tahu. Jangan lakuin itu di depan mataku.

 

RAY langsung memeluk LEA sambil tersenyum lega.

CUT TO.

 

 

 

 

 

53. INT / EXT. KUALA LUMPUR – PAGI

LEA, RAY

 

MONTAGE: kegembiraan RAY dan LEA di KL, makan, ke wahana, belanja dll.

 

CUT TO.

54. BANDARA JAKARTA – PETANG

LEA, RYAN, RAY

 

RAY dan LEA langsung berpisah dan berpura-pura tidak kenal begitu keluar dari pesawat.

 

LS: RYAN

LEA dan RYAN berpelukan sesaat.

 

LEA

MANDA ngambek?

 

RYAN

Yah.. Emang dia sendiri yang minta ke rumah neneknya (membawakan koper LEA).

 

LEA

Kamu udah sehat? (memegang dahi RYAN).

 

RYAN

Sudah dong. Semalam juga sembuh. Cuma ya itu nggak bisa jemput dan nemenin MANDA sepulang sekolah.

 

LEA menghela napas panjang.

RAY

Kamu mikirin MANDA? Nggak apa-apa, dia belum ngerti. Kelak akan ngerti kalau sudah dewasa.

 

LEA mencoba tersenyum.

CUT TO.

55. RUMAH ORTU RYAN : RUANG TAMU – MALAM

IBU RYAN, RYAN, LEA

 

IBU RYAN

    MANDAAA, ini bunda pulaaaang

 

RYAN

    Udah tidur? Tadi kan udah dibilang kita pulang ke rumah malam ini.

 

IBU RYAN

    Coba aja ngomong, tadi langsung masuk kamar habis makan (sambil merajut tas)

 

LEA

Aku aja yang masuk (pada RYAN).

 

CUT TO.

 

 

 

 

56. INT. RUMAH IBU RYAN : KAMAR TAMU : MALAM

LEA, MANDA

 

LEA

    Sayang, bunda pulang (berkata pelan sambil mengetuk pintu). MANDA sayang.

    

Tidak ada jawaban. LEA mencoba membuka pintu tapi dikunci dari dalam.

 

LEA

    Ayo kita pulang, Nak.

 

Tetap hening.

 

LEA

    Bunda minta maaf.

 

Pintu kamar terbuka. LEA melihat MANDA sedang tidur memeluk boneka hello kitty.

 

MANDA

    Kenapa bunda pergi nggak bilang-bilang? Bunda nggak sayang sama kami? (masih dalam posisi tiduran). Ayah kan lagi sakit. Gara-gara MANDA nakal? Bunda beneran nggak sayang sama....

 

LEA langsung memeluk tubuh kecil MANDA.

 

LEA

    Bunda sayang. Sayang banget sama MANDA sama ayah. Tapi bunda memang belum bisa jadi bunda yang baik.

 

CUT TO.

57. RUMAH IBU RYAN : RUANG TAMU – MALAM

IBU RYAN, LEA

 

IBU RYAN

    Ada apa belakangan ini? (berhenti sejenak dari merajut tas).

 

LEA

    Nggak apa-apa Ma    (mencoba asyik menonton TV).

 

IBU RYAN

Mama nggak ingin mencampuri rumah tangga kalian tapi mama ingin kalian bisa bahagia bersama. Itu tujuan pernikahan kan? Saling membahagiakan. Memang tidak selalu senang tapi bisa kan melalui semuanya bersama?

 

LEA mengangguk-angguk.

 

IBU RYAN

    Mama juga nggak ingin menghakimi. Mama sudah anggap kamu seperti anak kandung sendiri. Walau kamu nggak mahir pekerjaan rumah tangga tapi Rendra yakin waktu mau menikahimu. Itu yang bikin mama takjub. Karena pasti banyak hal baik dalam dirimu hingga bikin Rendra begitu. Mama dan papa selalu yakin dengan pilihan anak-anak. Kalau sudah menikah harus berani bertanggungjawab. Jadi kami santai aja sebenarnya. Masalah pekerjaan rumah juga bukan tanggubjawab istri aja. Rendra pun dari dulu juga sudah tahu pekerjaan rumah. Sudah diajarkan sejak kecil, biar bisa bantuin istri.

 

LEA

    Iya Ma. Saya memang masih banyak kekurangan.

 

IBU RYAN

    Rendra juga bukan suami yang sempurna. Pasti banyak salah juga.

 

    Lea tersenyum. 

 

IBU RYAN

Bukan masalah orang ketiga kan?

 

CUT TO.

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar