Bunda, Di Rumah Saja
8. Chapter #8

38. INT. RUMAH LEA & RYAN : KAMAR LEA & RYAN – PAGI

LEA, RYAN

 

RYAN memberikan banyak ciuman pada LEA tapi LEA Lea masih memilih untuk tetap terbaring di ranjang. Ia merasa sangat lelah.

 

RYAN

Aku bawain camomile tea

(mengangkat nampan berisi secangkir teh ke hadapan LEA)

 

LEA

Thank you (tersenyum dan memejamkan mata).

 

RYAN

Gimana grand-openingnya RAY?

 

LEA

Hmmm.. Lancar (membuka mata lebar)

 

RAY mengelus kepala LEA dengan lembut lalu setelah itu keluar.

 

MANDA (OS)

Beneran ya gendut itu cantik?

 

CUT TO

 

39. INT. KANTOR LEA : RUANGAN LEA - PAGI

LEA

 

LEA mengirim pesan pada RAY:

Apa acaranya sekarang?

 

MONTAGE: waktu terus berjalan, kesibukan LEA di kantor, hingga tak terasa sudah waktu makan siang

 

LEA mengecek ponselnya tapi tidak mendapati balasan dari RAY. Namun ada 3 pesan dari RYAN.

LEA melihat update status dari RAY yaitu foto buffet makanan di hotel dengan tulisan lunch.

LEA menggigit bibir bawahnya dengan kesal.

LEA mengirim pesan pada RAY:

You enjoy it?

 

CUT TO.

40. INT. KANTOR LEA : KANTIN – SIANG

LEA, KARIN, KARYAWAN LAIN

 

LEA makan dengan berusaha fokus pada tab di depannya, bekerja.

Lalu RAY menjawab pesan LEA hanya dengan emoticon tersenyum. Tak lama RAY mengirim sebuah voice note.

 

RAY (OS)

Honey.... Jadwalnya padat. Aku udah ketemu dengan owner-nya.. Dan dikenalin beberapa model yang lain.. Tapi kayaknya sampe malem aku nggak bisa hubungi dulu. Pada mau hang-out lalu ngomongin konsep. Love you.

 

LEA tersenyum dan membalas:

Banyak model cantik?

Pastikan km berjodo dengan salah satu dari mereka

LEA melanjutkan makan saat ada satu pesan dari nomor yang tidak ia kenal.

Halo Kak, ini MIRNA.

Save nomer aku ya

LEA tertawa mencibir. LEA pun menyimpan nomer handphone MIRNA.

Sesaat setelahnya, LEA bisa melihat pembaharuan status MIRNA: sebuah buffet makanan di sebuah hotel. LEA mengerutkan kening. Buffet yang sama persis dengan foto buffet RAY. LEA membandingkan kedua foto status itu berulang kali. Kedua foto itu seakan memang di satu tempat yang sama tapi diambil dari sudut yang berbeda.

    Akhirnya LEA mengirim pesan pada RAY:

Kamu lg sama MIRNA?

 

KARIN

LEA? (memiringkan wajah di depan LEA)

 

    LEA terkejut tapi segera mengenali KARINA, teman SMA-nya.

    

KARINA menatapnya dengan mata berbinar-binar dan wajah ceria, seolah tak pernah berubah sejak SMA.

 

 

LEA

Rin!

 

Mereka lalu berpelukan erat.

 

KARIN

Yak ampun apa kabar? Masih inget?

 

LEA

Mana mungkin lupa. Kamu ke mana aja? Kerja di sini juga?

 

KARIN

    Hmm (mendadak tidak lagi ceria. Nganterin orderan doang.

 

LEA

Oh, buru-buru nggak? Ngobrol dulu?

 

KARIN

Sure (menarik kursi di depan LEA)

Aku kangen (sambil menunjukkan senyum khasnya yang banyak membuat cowok-cowok SMA waktu itu luluh).

 

MUTE: Sejenak mereka bernostalgia tentang masa SMA lalu bergosip tentang Si A, Si B dan Si C. Juga guru-guru mereka yang beberapa sudah tiada. Gelak tawa Karina yang renyah sama sekali tidak berubah. Lalu mulailah mereka bercerita tentang keadaan diri mereka masing-masing sekarang. Mereka sama-sama sudah menikah dan memiliki anak. Karina memiliki anak laki-laki bernama Dimas yang sudah berusia 10 tahun dan Nina yang baru 3 tahun. Karina mengakui kalau ia sudah hamil lebih dulu dan harus drop out dari kuliah. Untung kekasihnya mau menikahinya saat itu.

 

KARIN

Tapi sekarang aku single mom. Suamiku selingkuh.

 

Hening beberapa lama di antara mereka.

 

KARIN

Gitu lah laki-laki (menyalakan sebatang rokok dan menghembuskan asapnya ke udara). Ga pernah puas. Selingkuh sama sekretarisnya. Tahun lalu kami cerai.

 

LEA memperhatikan Karina dengan teliti. Wanita yang sangat lembut, ceria dan dipuja oleh semua orang waktu SMA kini sudah berubah.

 

LEA

Terus kamu dan anak-anak gimana? Dia tanggung jawab kan?

 

KARIN

Kita nggak tahu di mana dia. Dia pergi gitu aja. Udah. Setelah ketahuan selingkuh, kami cerai.

 

LEA menghela napas dalam.

KARIN

Untung Dimas udah agak besar, jadi paham. Tapi tetap aja... Kasihan lihat anak-anak. Apalagi Nina. Nggak pernah kenal papanya.

 

LEA

Sekarang kerjaanmu oke?

 

KARINA mematikan rokoknya dan hanya mengangguk.

 

KARIN

Aku SPG kosmetik. Di umurku yang sekarang.. lumayan. Cari kerja susah.

 

LEA

Kamu nggak pingin nikah lagi?

 

KARIN

Pingin dong. Siapa yang nggak pingin? Anak-anak kan butuh papa. Tapi nggak ada yang srek di hati. Kenalin lah kalau ada hahaha..

 

LEA

Beres nanti aku tanya temen-temen RYAN.

 

KARIN

Yeay! Dedeknya RYAN juga boleh. Belum merit? Tampan, dia model kan? (menopang dagu).

 

LEA

Iya belum merit tapi kayaknya.. dia lagi complicated sama seseorang..

 

KARIN

Yah..

 

LEA

Eh, kayaknya harus duluan nih (sambil melihat jam tangan). Pokoknya kalau ada apa-apa bilang aja ya (menepuk pundak KARIN)

 

KARIN hanya tertawa.

 

CUT TO.

41. INT. RUMAH RYAN & LEA : RUANG MAKAN – MALAM

RYAN, LEA, MANDA

 

RYAN sedang memasak ketika RAY membalas pesan LEA:

Hah?? Kok nanya gitu?? Nggak mungkin lah , hon....

LEA dan MANDA menunggu masakan RYAN dengan perut kelaparan.

 

RYAN

Karna jarang-jarang kan BUNDA nggak lembur.. jadi hari ini speciaaal...

 

MANDA

YEEEEEAAAAAAYYY!

 

RYAN

Siapa sayang?

 

LEA langsung menyimpan ponselnya.

 

LEA

Kerjaan, biasa..

 

RYAN

Udah ah, makan dulu.. Habis ini MANDA mau belajar sendiri apa ditemeni?

 

MANDA

Mau.... Tidur aja hehehe.

 

LEA

PR-nya gimana?

 

MANDA

Nggak ada.

 

RYAN

    Tapi kan tetep harus belajar. Nanti ayah temeni sebentar aja.

 

MANDA

Nggak mau ah. MANDA maunya sama BUNDA.

 

RYAN dan LEA saling pandang.

 

MANDA

Mumpung BUNDA-nya di rumah.. (memainkan sendok di piring)

 

RYAN

Tapi BUNDA kan capek...

 

LEA

Nggak kok, BUNDA juga mau nemenin MANDA belajar sekali-sekali.. (tersenyum pada MANDA)

 

CUT TO.

42. HOTEL di KUALA LUMPUR : KAMAR MIRNA – MALAM

RAY, MIRNA

 

    RAY dan MIRNA berbincang dalam keadaan mabuk. RAY mengantar MIRNA ke kamarnya.

 

MIRNA

Bye.

 

MIRNA sudah hendak menutup pintu tapi RAY menahan dengan sebelah tangannya.

RAY menatap MIRNA dengan tajam tanpa mengatakan apa-apa. MIRNA dapat mencium aroma alkohol yang kuat dari mulut RAY.

 

MIRNA

Kamu mabuk.

 

RAY ikut dengan MIRNA masuk ke dalam kamarnya. Tidak perlu waktu lama, keduanya sudah saling mencumbu satu sama lain.

 

RAY

Kamu cantik.

 

MIRNA

Liar (pembohong)

 

RAY mulai membuka kancing baju MIRNA tapi MIRNA sempat menahannya.

 

RAY

Why.

 

MIRNA menampar RAY keras, sekali.

 

MIRNA

Pastikan kamu sadar jika ingin melakukan ini.

 

RAY

 Aku nggak mabuk, aku tahu yang aku lakukan. Aku tahu.

 

 

MIRNA

 Call my name...

 

RAY

MIRNA... My queen... The most beautiful creature in this universe.....

CUT TO.

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar