Bunda, Di Rumah Saja
7. Chapter #7

33. INT. SEKOLAH MANDA : RUANG KEPSEK – SIANG

MANDA, LEA, ROMY, GURU, IBU ROMY, RYAN

 

MANDA menangis meraung-raung sementara LEA berusaha terus membujuk.

 

LEA

MANDA, ayah lagi di jalan oke? Nanti biar ayah yang bicara sama MANDA.

MANDA masih terisak-isak.

Ponsel LEA bergetar di dalam saku celananya. LEA pun keluar dari ruangan untuk menjawab telepon dari RYAN.

 

LEA

Kenapa tadi ga jawab sih? MANDA bertengkar sama Romy. Gara-gara dikatain gendut. Terus MANDA pukul ROMY pake ransel dan kena kacamatanya jadi pecah. Kamu uda otw kan? Rane deh pokoknya. Mamanya Romy nggak terima. Cepeten deh sini.. Aku masih ada meeting penting habis ini...

 

LEA lalu kembali ke dalam ruangan.

 

IBU ROMY

Apa susahnya sih minta maaf? Putri ibu sudah merusak barang orang lain! Sementara Romy bilang dia cuma bercanda lho!

 

LEA memasang tampang kesal tapi juga tidak bsia menjawab. Lalu RYAN datang.

 

 

RYAN

Kamu nggak pa-pam Nak? (membelai wajah MANDA dan mengusap sisa air matanya).

 

MANDA mengangguk. Lalu RYAN menghampiri LEA.

 

RYAN

Kamu sudah minta maaf? (berbisik)

 

LEA

Enggak lah.. Gila kamu? (berbisik)

 

RYAN menghela napas lalu menghampiri IBU ROMY dan GURU.

 

RYAN

Saya ayahnya MANDA, saya mewakili MANDA meminta maaf atas kelakuan putri saya.

 

LEA

RYAN... (menarik lengan suaminya tapi RYAN tidak bergerak).

 

CUT TO.

34. INT. MOBIL – SIANG

MANDA, LEA, RYAN

 

MANDA menangis tiada henti.

 

RYAN

MANDA.... Sudah berhenti nangisnya. Ayah udah jauh-jauh jemput MANDA.. Ayo sekarang kita makan apa?

 

MANDA agak reda tangisnya.

 

LEA

Kayaknya kita ga sepakat tentang hal ini (lirih). Kupikir kamu bakal belain anak kita..

 

RYAN

Kamu tau, mereka berdua salah (lirih).

 

LEA

Tapi Romy dulu yang mengatai MANDA..

 

RYAN

Dia bisa lapor gurunya. Memukul teman, bikin MANDA jadi salah juga.

 

LEA

Tapi itu karena ada pemicunya.

 

RYAN

Aku nggak ingin membesarkan MANDA sebagai pembuat onar. Orang yang pendendam.

 

LEA

 Aku lebih nggak mau lagi kalau lihat MANDA ditindas.

 

RYAN

Dia nggak ditindas, percaya lah. Kita harus besarkan dia jadi orang yang pemaaf. Bahwa apa yang dikatakan temennya itu nggak berarti apa-apa. It’s not define her.

 

LEA

(menggelengkan kepala). Itu bukan konsep yang bisa dia ngerti sekarang. Kamu harus jelasin ke MANDA.

 

RYAN

Oke, deal.

 

CUT TO.

 

35. INT. RESTORAN CEPAT SAJI : SIANG

MANDA, RYAN, LEA

 

MANDA masih pasang tampang cemberut pada RYAN.

LEA sibuk bermain handphone, menjawab pesan-pesan dari RAY.

 

RYAN

MANDA, kamu tahu nggak MANDA salahnya kenapa? (lembut)

 

 

MANDA

ROMY ngatain MANDA gendut.... (mulai berkaca-kaca lagi).

 

RYAN

Iya, iya ayah tau. Tapi, memukul orang itu juga nggak bener. Nanti jadinya MANDA yang salah. Inget ya, mukul orang, ngerusak barang orang, itu nggak bener. Kalau ada apa-apa laporin aja ke guru.

 

MANDA

Tapi rambut MANDA juga dijambak.

 

RYAN

MANDA, kalau MANDA diemin aja si Romy.. Menurut MANDA bakal gimana?

 

MANDA terdiam.

 

RYAN

Kalau didiemin, kemungkinan Romy bakal capek sendiri kan? Ngapain ngurusin Romy? MANDA bisa main sama temen-temen yang sayang sama MANDA...

 

MANDA

Ayah minta maaf ke bundanya Romy tapi Romy nggak minta maaf ke MANDA...

 

RYAN

Itu karena kita berhati besar. Toh semua juga tahu kan, Romy yang ngejekin MANDA?

CU & OS: chat RAY ke LEA

Besok pagi aku ke KL. Yeayy!

Ada tawaran jd model majalah fashion.

Bisa ketemu malam ini?

 

LEA sesaat menatap RYAN dan MANDA yang mulai berbaikan.

 

CU & OS: chat LEA ke RAY

Hmm lihat keadaan. Anne habis berantem di sekolah.

RAY segera membalas:

Bentar aja please, hon.. bilang ryan: urusan kerja

 

RYAN

Dan MANDA tau nggak? MANDA itu nggak gendut, MANDA itu cantik.

 

LEA

(ikut nimbrung setelah menyimpan ponselnya)

Iya sayang

(memeluk MANDA)

Orang lain pasti akan selalu melihat kita ada kekurangannya. Tapi yang penting, gimana MANDA melihat diri MANDA. Dan orang-orang yang sayang sama MANDA.. BUNDA sayang sama MANDA

 

RYAN

Ayah juga

(memeluk anak istrinya)

 

MANDA nyengir lebar.

 

CUT TO.

 

36. INT. RUMAH RAY: KAMAR RAY – MALAM

RAY, LEA

 

RAY

I love you...

(berulang-ulang sambil mencumbu tubuh LEA tanpa henti).

 

LEA yang berusaha terus tetap terjaga seketika merasa harus mengakhiri kencan mereka. Jam sudah menunjuk hampir pukul sembilan malam.

 

LEA

Aku harus pergi.

 

RAY

Sebentar lagi.

 

LEA

RAY...

(akhirnya benar-benar bisa melepaskan diri dari RAY)

 

Dengan sigap LEA mengambil pakaiannya satu per satu dan segera mengenakannya. RAY mengembuskan napas panjang.

 

LEA

Sukses buat besok..

 

RAY

    Pokoknya kamu jangan khawatir soal MIRNA (memeluk pinggang LEA).

 

LEA

Aku tidak masalah dia menjadi istrimu

(menyingkirkan tangan RAY).

Asalkan dia gadis manis yang tidak suka merusak rumah tangga orang. Tapi kemarin.. Cara bicaranya di depan RYAN, kamu tahu sendiri?

 

RAY

Aku justru lebih kecewa.. Kamu lebih memikirkan rumah tanggamu dari pada aku. Fine. Okey.

 

LEA

Karena memang aku sudah berkeluarga RAY.. Kita harus segera mengakhiri ini..

    

Keduanya saling tatap dengan tak yakin.

 

CUT TO.

37. INT. HOTEL DI KUALA LUMPUR : RUANG MAKAN – PAGI

MIRNA, RAY

 

MONTAGE: RAY di bandara, dijemput, perjalanan, hingga sampai hotel dan menuju ruang makan

 

MIRNA

Wah, bertemu seorang pesohor di tempat seperti ini? Apa ini nggak boleh dibilang jodoh?

(menarik kursi di hadapan RAY dan menaruh piringnya di meja).

 

Senyum culas MIRNA yang khas membuat RAY agak tersentak kaget. MIRNA mengenakan seragam pramugarinya.

 

RAY

MIRNA? (mengernyitkan dahi)

 

MIRNA

Aku temani.

 

 

RAY hanya mengangkat bahu. Berusaha tidak menunjukkan rasa tertarik tapi hatinya berdebar juga karena MIRNA tampak menawan dan seksi.

 

RAY

Nginep di sini juga?

 

MIRNA

Apa aku keliatan kayak hanya sekedar numpang makan? Ngapain mahal-mahal cuma buat makan di hotel, ck.

 

CUT TO.

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar