Bunda, Di Rumah Saja
3. Chapter #3

1. INT. RUMAH LEA&RYAN – KAMAR TIDUR LEA&RYAN : MALAM

LEA, RAY

 

RYAN dengan cepat terlelap dengan sebelah tangannya merangkul LEA. RYAN mendengkur pelan. Sementara LEA matanya masih terbuka lebar.

 

Ponsel LEA bergetar. Sebuah pesan dari RAY.

 

RAY: Sudah tidur?

 

LEA: Belum.

 

RAY: Good. Come here.

 

LEA menggigit bibir bawahnya, ragu-ragu sejenak.

Setelah menatap RYAN yang benar-benar tertidur pulas, LEA pun mengendap-endap keluar dari kamar.

 

CUT TO.

 

2. INT. RUMAH LEA & RYAN – KAMAR TAMU : MALAM

LEA, RAY

 

Pintu kamar tamu terbuka sedikit.LEA pun masuk dan bisa melihat RAY yang belum tertidur.

Mereka tidak berkata-kata. LEA menutup pintu dan RAY dengan sendirinya langsung mencium LEA. LEA mengunci pintu dengan sebelah tangannya dan RAY menggiringnya ke atas ranjang.

 

CUT TO.

 

10.INT. RUMAH LEA & RYAN : KAMAR TAMU – DINI HARI

LEA, RAY

 

LEA terbangun saat jam sudah menunjukkan hampir pukul tiga dini hari.

 

LEA bangun dan hendak mengendap-endap keluar saat RAY meraih tangannya.

 

RAY

Jangan pergi..

 

LEA

Jangan gila (lirih)

 

RAY lalu memeluk LEA erat sebelum akhirnya melepaskannya.

 

CUT TO.

 

11.INT. RUMAH LEA & RYAN : KAMAR LEA & RYAN - DINI HARI

LEA, RYAN, MANDA

 

LEA terkejut saat mendapati MANDA tidur di situ.

 

MANDA

BUN... BUNDA ke mana aja.... (bicara dengan mata yang mengantuk)

 

LEA langsung memeluk MANDA untuk menenangkannya.

 

LEA

Sssst... Kamu mimpi buruk?

 

MANDA

Iya.. BUNDA dari mana? MANDA di sini dari tadi... AYAH nggak mau bangun....

 

LEA

BUNDA.... Usir nyamuk di kamar Om...

 

MANDA

Nggak ada nyamuk BUN....

 

LEA

Tapi kamar Om banyak nyamuknya... Ssst, MANDA... kejadian malam ini nggak usah bilang siapa-siapa ya? Kalo MANDA mimpi buruk, kalo BUNDA ke kamar OM...

 

MANDA tidak menjawab dan hanya kembali terlelap dalam pelukan BUNDA-nya.

 

CUT TO.

 

 

 

 

 

12.INT. KANTOR LEA: RUANGAN LEA – SIANG

LEA

 

LEA sedang mengurus berkas-berkas ketika RYAN menelepon.

 

LEA

Halo. Oya? Wah mendadak banget.. Yakin? Apa.. RAY nya mau? Kayak.. bukan RAY banget... Mau dikenalin ke cewek.. Hmmm....

 

INSERT:

 

RYAN

Mau kok kata ibu. Udah ditanyain, kalo enggak, nggak mungkin lah berani. Lagian ini kan rekomendasi ibu. Udah jaminan oke. Pramugari. Cantik. Ini dikirim fotonya. Oke, jadi ntar langsung aja ya. Aku datang sama MANDA. Iya, iya....

 

LEA menggigit bibir bawahnya. Termenung. Lalu ia mencoba menghubungi RAY tapi terhubung ke mailbox.

 

CUT TO.

 

13. INT. RESTO – MALAM

LEA, RYAN, RAY, MIRNA, MANDA, IBU RYAN / IBU MERTUA

 

LEA datang saat IBU MERTUA, RYAN dan MANDA sudah berkumpul. MIRNA duduk di samping IBU MERTUA. Hanya RAY yang belum terlihat.

 

RYAN

Sayang (melambai pada LEA)

 

MANDA

BUNDA! (bersemangat, ceria)

 

LEA berusaha tersenyum semanis mungkin. Ia mencium tangan ibu mertuanya lalu duduk di samping RYAN.

 

IBU MERTUA

Ini MIRNA. MIRNA, ini calon kakak iparmu.

 

MIRNA tersenyum manis. LEA balas tersenyum dengan canggung.

 

RYAN

Di mana kamu? Udah ngumpul semua.. Cepetan..

 

LEA menggigit bibir bawahnya sambil menatap handphone-nya di atas meja.

 

IBU MERTUA

MIRNA ini wanita hebat (berkata pada LEA)

Pramugari cantik, mandiri, tegar. Dia yang membiayai adik-adiknya karena orang tuanya udah nggak ada. Bertanggungjawab. Salut sama kamu MIRNA (menepuk punggung tangan MIRNA)

 

MIRNA hanya tersenyum. LEA juga.

 

Tak lama RAY datang dengan tenang dan santai. Wajahnya cerah berseri.

 

RYAN

Woi (melambai)

 

RAY

Halo semua, sori telat.. (mencium ibunya)

 

RAY dan LEA saling bertukar pandang sejenak.

 

RYAN

Udah ayo duduk...

 

RAY

(ragu-ragu) Ehmm... Saya ke sini cuma mau bilang kalau saya lagi jalin hubungan dengan seseorang. Jadi maaf... (menyatukan kedua telapak tangannya)

 

Wajah semua orang tampak terperangah kecuali MIRNA.

 

RYAN

Jadi? Si cewek yang mau kamu kasih kaos couple itu? (berdiri menghampiri RAY).

Harusnya kamu bilang di rumah, sekarang makan aja (berbisik)

 

MIRNA

BAPAK RAY, sepertinya Anda terlalu ge-er.Saya setuju datang ke sini karena niat baik ibu Anda untuk memperkenalkan putranya. Namun, bukan berarti saya berminat menjadi istri BAPAK (tersenyum dengan seringai mengerikan)

 

Kali ini semua menatap MIRNA.

LEA semakin gelisah.

 

RAY

Waow... Ya... Of course... Nggak ada yang meminta Anda jadi istri saya. So, silakan semua menikmati makan malamnya. Saya masih ada urusan.

(berjalan angkuh ke luar)

 

RYAN

Hei, RAY! Tunggu! (mengejar)

IBU MERTUA

Duh, betul-betul kelakuan ni anak... Maaf ya... Nggak ada niat jahat kami... (menepuk-nepuk punggung tangan MIRNA).

 

MIRNA masih tersenyum dengan seringai culas.

LEA menepuk jidatnya.

 

CUT TO.

 

14. INT. RUMAH LEA & RYAN : KAMAR TIDUR LEA & RYAN – MALAM

LEA, RYAN

 

LEA terus menatap handphone nya yang tidak bergetar di atas meja. RYAN sudah mendengkur. Tak lama hanphone LEA bergetar. Nama RAY terpampang. LEA bergegas mengangkatnya dan keluar kamar.

 

CUT TO.

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar