71.INT. BANGUNAN TUA KOSONG - SIANG - FELYSIA, 001.011, DANIEL, RAVI, DAFFIN, POLISI
001.011 menarik kerah kemeja DANIEL. ia kemudian meninju pipi kiri DANIEL. Hingga DANIEL mundur dua langkah. Kini pipinya lebam dan ujung bibirnya berdarah. DANIEL menghapus darah yang ada di ujung bibirnya dengan ibu jari. ia menyeringi.
DANIEL
Kau harus membayar mahal untu ini. (menatap tajam)
DANIEL mendekat kearah 001.011. 001.011 mundur, ia hendak berlari.
DOR!
DANIEL menembak, dan tepat mengenai betis 001.011. 001.011 terduduk lemas.
001.011
Kau akan menjebakku?
DANIEL
Aku tak menjebakmu. Kita sama, kau adalah aku dan aku adalah kau. (tersenyum seperti joker) kenapa kau mencuri kata-kataku?
FELYSIA hanya mendengarkan pecakapan mereka. Ia bingung karena suara keduanya sama, ia tak bisa membedakan siapa yang berbicara DANIEL atau 001.011.
001.011 perlahan mulai berdiri. Berlari kearah DANIEL.
001.011
(mengarahkan pisau ke leher DANIEL) Dengar, aku tak bisa merasakan sakit. Percuma kau melukaiku.
DANIEL
Untuk apa aku melukaimu? DANIEL tak pernah melukai siapapun. (menyeringai)
001.011
Berhentilah berpura-pura sialan!! (mengayunkankan pisau yang di pegangnya)
DANIEL berhasil menghindar, pisau yang semula mengarah pada lehernya mengenai pipinya hingga ia berdarah. Ia menyeka darah yang ada di pipinya.
DANIEL
Sial!! Wajah tampanku. Kau yang memulainya jadi aku akan mengakhirinya.
DANIEL mendekat kearah FELYSIA, ia berdiri di samping kakinya yang di ikat rantai.
001.011
Apa yang akan kau lakukan?
DANIEL mengarahkan pistol itu ke kaki FELYSIA, ia menatap kearah 001.011. DANIEL meletakkan ujung pistol itu di paha FELYSIA.
FELYSIA
(bingung) Apa ini?
DOR!
DANIEL menembak tepat di paha FELYSIA.
FELYSIA(CONT’D)
Aaaa!!
FELYSIA menjerit ia merasakan sakit yang luar biasa pada kakinya.
DANIEL
Apa yang kau lakukan pada FELYSIA? (Menyeringai)
001.011
Kau berencana menjebakku, dengan menuduh aku yang melakukan ini semua?
DANIEL menghampiri 001.011 yang memasang wajah kaget. Menepuk pundak 001.011, dan berbisik di telinganya.
DANIEL
(berbisik) Tentu saja, FELYSIA akan percaya kau yang melakukan semua ini, sama dengan ia percaya bahwa kau yang membunuh ayahnya.
001.011 mencekik leher DANIEL. DANIEL balas mencekik leher 001.011.
001.011
Kau akan kalah sekarang. Manusia tak akan selamanya menang.
DANIEL
(Tertawa) Apa ini yang di sebut lucu? Aku akan tetap menang karena aku bukan manusia.
DANIEL melemparkan tatapan tajam. Tangannya semakin kuat mencengkram leher 001.011.
DANIEL(CONT’D)
Jangan menghancurkan kehidupanku, (melirik ke FELYSIA) aku bahkan mengorbankan banyak nyawa untuk ini.
001.011
Benar, kau bahkan membunuh ABRAHAM SAKHA ayahmu, dan PROFESOR ALAN orang yang membuatmu.
DANIEL
Kau tak paham, karena kau di ciptakan sudah sempurna sejak awal. Sementara aku tidak.
FELYSIA yang terduduk di kursi terkulai lemas, rasa sakit karena di tembak perlahan merampas kesadarnya. FELYSIA kini dalam keadaan pingsan. DANIEL menghampiri FELYSIA, menepuk-nepuk pipinya.
DANIEL(CONT’D)
Sudah tak sadarkan diri.
INSERT
DAFFIN menyingkirkan beberapa ranting pohon yang menghalangi jalannya.
DANIEL melihat DAFFIN. Ia kemudian menyeringai. Mengarahkan pistol itu pada dada 001.011.
001.011
Tembak saja? Kenapa selalu mengulur waktu untuk menghabisiku hah!!
DANIEL
(Menyeringai) benarkah? Kalo begitu sekarang saatnya.
DOR!!
001.011 terpejam. Ia tak merasakan apa-apa di tubuhnya. Ia kemudian membuka matanya. Dan ternyata DANIEL menembak kakinya sendiri. DANIEL kemudian menyeringai. Melemparkan pistol itu dan kini pistolnya tepat berada di bawah kaki 001.011. Kemudian ia terduduk.
DANIEL
Kita akhiri disini.
DAFFIN, RAVI dan 5 POLISI tiba di sana. RAVI menodongkan pistol ke 001.011. beberapa polisi itu menyebar mengelilingi 001.011 dengan menodongkan pistol pula. 001.011 mematung ditempat.
DAFFIN yang melihat DANIEL berdarah segera menghampiri.
DAFFIN
Kau tak apa?
DANIEL
Tentu saja. Selamatkan FELYSIA dulu.
DAFFIN
Tapi bagaiman cara melepas ini? (menunjukan rantai yang mengikat kaki FELYSIA.)
DANIEL menunjuk sebuah kursi busa kusam yang terletak tak jauh dari posisi FELYISIA.
DANIEL
Kuncinya ada disana.
DAFFIN mengangkat kursi itu dan benar ada sebuah kotak kayu yang persis sama di miliki DANIEL. DAFFIN agak heran, tapi ia tak peduli. Membuka kotak itu, terdapat polaroid yang menampilkan potret DANIEL dan 001.011 saat usia mereka 8 tahun serta sebuah kunci.
Mengambil kunci itu. Dan membuka rantai FELYSIA.
DAFFIN
Ayo ku antar kau kerumah sakit NIEL.
DANIEL Mengangguk. Ia kemudian berdiri, berjalan melewati 001.011. Melirik dan menyeringai kearahnya. 001.011 membalas dengan tersenyum.
001.011 Tak memberontak. Saat polisi mengepungnya.
001.011
Cepat borgol, aku ingin segera beristirahat.
RAVI bingung dengan yang dikatakan 001.011. Namun ia segera memborgolnya.
RAVI
Cepat bawa dia.
CUT TO
72.INT. RUMAH SAKIT - KAMAR RAWAT DANIEL - MALAM -DANIEL, DAFFIN
DANIEL duduk sembari bersender di ranjang kamar rawatnya. Tangannya memegang sebuah tab. Menggeser beberapa artikel yang menyatakkan bahwa pembunuh berantai telah di tangkap.
FX. Suara pintu di buka
DAFFIN masuk dan duduk di kursi di samping ranjang DANIEL. meletakkan sebuah kotak yang berisi beberapa roti.
DAFFIN
Kau yakin?
DANIEL
Jangan bertanya, ikuti saja perintahku. Bagaimana keadaan FELYSIA?
DAFFIN
Dia sudah siuman tadi sore, keadaannya tak cukup buruk.
DANIEL
Lakukan perintahku malam ini.
DAFFIN
Tapi aku takut.
DANIEL
(Menatap tajam) ku bilang lakukan. (mengambil pistol dari bawah bantalnya, dan mengarahkan pada DAFFIN.)
CUT TO
73.INT. RUMAH SAKIT - KAMAR RAWAT FELYSIA - MALAM -FELYSI,RAVI
RAVI meletakkan buah-buahan di meja. Ia mengendap-ngendap karena FELYSIA tertidur. RAVI berdiri di samping FELYSIA, mengusap pucuk kepalanya.
RAVI
Kau pasti kesakitan.
FELYSIA membuka matanya perlahan bangun dari tidurnya.
FELYSIA
Kau disini?
RAVI
Iya. Apa masih sakit?
FELYSIA
(menggeleng) Bagaimana dengan DANIEL?
RAVI
Dia juga selamat kok, tak ada luka yang cukup serius. Oprasinya tadi berjalan dengan lancar.
FELYSIA
Aku merasa ada yang aneh antara DANIEL dan si mata pisau.
RAVI
Aneh bagaimana?
FELYSIA
Entahlah mungkin hanya perasaanku saja.
RAVI
Jadi apa benar si mata pisau yang menembakmu? Terus apa alasan dia menculikmu itu karena dia dendam dengan ayahmu?
Mata FELYSIA menjadi sayu, ia terlihat sedih. Dan hanya mengagguk menjawab pertanyaan RAVI.
CUT TO
74.INT. RUMAH SAKIT - KAMAR RAWAT DANIEL - SIANG -DANIEL, FELYSIA.
FX. SUARA PINTU DIKETUK
FELYSIA(V.O)
Ini FELY, apa boleh masuk?
DANIEL
Masuklah.
FELYSIA masuk, ia berjalan tertatih-tatih. Tangannya memegang sebuah tongkat untuk membantunya berjalan.
DANIEL berdiri menatap keluar jendela dari balik kamar rawatnya. FELYSIA menghampirinya dan berdiri di sampingnya.
FELYSIA
Apa kakimu sudah membaik?
DANIEL menatap kakinya lalu mengangguk.
DANIEL
Bagaimana dengan kau?
FELYSIA
Cukup baik.
DANIEL
Aku hari ini keluar dari rumah sakit.
FELYSIA
Secepat itu?
DANIEL
Aku sudah cukup membaik, lagi pula hanya tinggal tunggu penyembuhan oprasi saja. Dan aku tak mau lama-lama di sini. Rumah sakit hanya mengingatkan pada masa laluku.
FELYSIA
Apa ayahku memperlakukankau dengan baik?
DANIEL mengangguk lalu tersenyum.
DANIEL (V.O)
Tentu saja tidak. Dia bahkan membuangku.
CUT TO.