31.EXT/INT. DIDALAM MOBIL -SIANG - FELYSIA, ALEX DAN INDIRA
INDIRA duduk di kursi kemudi. Sementara ALEX duduk disampingnya dengan memangku sebuah kamera. Dan di kursi belang FELYSIA duduk sendirian.
INDIRA
Menurut kalian apa pak DANIEL tadi agak aneh?
ALEX
(mengangguk) sangat aneh. Dia terlihat seperti bukan pak DANIEL. kalian lihat pakaian yang ia pakai? Apa-apaan itu iuuh... it’s not my style.
FELYSIA
Sebenarnya aku pernah makan bareng pak DANIEL dan dia bilang vegetarian. Yah memang bener sih kalo manusia itu bisa berubah, tapi menurutku ada yang aneh.
ALEX
Sepertinya kita bener-bener harus cari tahu. Sebenarnya pak DANIEL adalah my role model, tapi setelah aku melihat cara berpakaiannya hari ini dan bagaimana mungkin tadi dia pergi tiba-tiba tanpa membayar makanannya.
INDIRA
Kalian ngerasa gak sih ada banyak hal mencurigakan tentang pak DANIEL dan insiden si mata pisau itu. Yah mulai dari malam dimana si mata pisau ingin mengincarmu, di sana tiba-tiba ada pak DANIEL, kemudian paket yang dikirim atas nama pak DANIEL. Bukankah terlalu jelas bahwa ada sesuatu antara pembunuh itu dan pak DANIEL?
FELYSIA
Kau benar. Dan saat mayat kedua yang di temukan di belakang kantor kita, aku melihat pak DANIEL menerobos paksa Police line.
ALEX
Untuk apa?
FELYSIA
Aku tak yakin untuk apa tapi dia bilang harus memastikan sesuatu.
INDIRA
Pak DANIEL seperti ada hubunganya dengan si mata pisau itu.
ALEX
Atau apa jangan-jangan pak DANIEL lah yang melakukan pembunuhan itu?
FELYSIA
Hush ... jangan ngomong gitu, nanti ada yang denger malah jadi rumit dan kalo gak benerkan jatuhnya Fitnah.
ALEX
Iya maaf.
CUT TO.
32.INT. RUMAH - KAMAR -MALAM - DANIEL
DANIEL menatap kosong kearah lukisan yang tertempel di dinding kamarnya. Tangannya memegang sebuah cutter.
DANIEL
Kenapa harus aku yang menderita penyakit ini?
Menggoreskan cutter ke lengannya. matanya tajam seperti sebelumnya. Tapi dahinya berkerut, dan giginya menggertak menahan rasa perih. Darah segar menetes ke lantai.
Ia berjalan menghampiri jendela kamarnya. Menatap keluar jendela mengamati.
INTER CUT.
33.EXT. RUMAH - HALAMAN -MALAM - 001.011(KEMBARAN DANIEL)
001.011 Melihat DANIEL yang tengah melihat keluar jendela. Ia menyeringai, DANIEL melihat kearaahnya. Sadar karena DANIEL melihat kearahnya, 001.011 seolah membentukkan pinstol dengan jarinya dan kemudian mengarahkan tangannya pada pelipisnya, memberikan gerakan seolah olah ia menembak.
INTER CUT.
34.INT. RUMAH - KAMAR -MALAM - DANIEL
DANIEL yang melihat itu segera berlari menghampiri. Ia bahkan menyenggol beberapa vas bunga higga pecah di ruang tv.
DANIEL
Sialan! Tak akan ku biarkan kau kali ini.
Membuka paksa pintu rumahnya dan membantingnya.
INTER CUT.
35.EXT. RUMAH - HALAMAN -MALAM - DANIEL
DANIEL melihat ke halaman rumahnya tapi 001.011 sudah tak ada di sana.
DANIEL
HISHH!!! (menendang pot) kemana dia lari? (mengepal)
CUT TO.
36.INT. RUMAH - RUANG TV -MALAM - DANIEL, 001.011(KEMBARAN DANIEL)
MONTAGE
A. DANIEL terduduk di kursi. Menatap ruangan yang sedikit berantakan dengan pecahan vas bunga dan tanah yang berserakan dilantai.
Fx. Suara bel pintu
B. DANIEL membuka pintu. Tak ada siapa-siapa. Hanya ada sebuah paket yang di letakkan di depan pintu.
C. Sembari duduk DANIEL hanya menatap tajam kearah paket yang ia letakan di meja.
FX. Suara panggilang masuk
D. Mengalihkan pandangannya kearah handphone yang di letakkan di meja tak jauh dari paket itu berada. Ia hanya menatap tanpa berniat mengangkat hingga panggilan itu mati. Dering panggilan kedua berulang ia masih belum mengangkatnya.
FX. Suara pesan
E. DANIEL mengambil handphonenya dan melihat messege yang masuk.
ISI PESAN
Bagaimana paketnya, kau suka boss? (menatap paket paket yang masih belum di buka.
F. Membuka paket. Paket itu berisikan pisau dengan inisial DN 002.022 IL. Atau pisau yang biasa di temukan di lokasi pembunuhan.
FX. Suara panggilang masuk
G. Mengangkat panggilannya.
MONTAGE END
CUT TO.
37.INT. BANGUNAN KOSONG -MALAM - 001.011
Ruangan yang tak terlalu terang. Sebuah tong yang menyala karena ada apinya terletak tepat di tengah ruangan. Sebuah kursi yang sudah usang terletak tak jauh dari tong itu. Beberapa besi dan pisau tergeletak sembarangan di dekat kursi. 001.011 tengah duduk dan sedang menelpon.
Kamera mengambil gambar dari belakang dan tak memperlihatkan wajah 001.011. Supaya terkesan misterius.
001.011 (KEMBARAN DANIEL)
Kenapa tadi kau tak berhasil mengejarku? (tertawa)
Kamera diarahkan pada tangan kirinya yang membiru.
DANIEL (V.O)
Cepat tunjukan dirimu! Aku tahu kau pembunuh itu. Jangan seperti pecundang yang terus bersembunyi.
001.011 (KEMBARAN DANIEL)
(Tertawa terbahak) Apa kau mengancam dirimu sendiri? Aku tak takut dengan orang yang bahkan tak tahu dirinya sendiri. Kau pembunuhnya 002.022. Bukan aku. (tertawa Sambil melemparkan beberapa pisau ke kobaran api di depannya.)
INTER CUT.
DANIEL
Aku tahu diriku lebih dari siapapun. Jadi jangan seolah-olah kau kenal aku.
001.011 (KEMBARAN DANIEL) V.O
Oke, anggap saja kau tahu dirimu lebih dari siapapun. Ada yang ingin aku tanyakan, luka jahit apa yang ada di kedua sikutmu? Kau yakin di perutmu itu luka oprasi biasa? (tersenyum)
DANIEL
Siapa kau sebenarnya? Bagaimana mungkin kau tahu itu? (Tangannya mengepal matanya menatap tajam)
001.011(KEMBARAN DANIEL) V.O
Ayolah bung ... kau masih tak ingat hal yang di lakukan mereka pada kita? Apa jangan-jangan kau juga tak tahu namamu yang sebenarnya tertulis jelas di belakang lehermu?
DANIEL
Omong kosong macam apa semua ini?
INTER CUT
001.011(KEMBARAN DANIEL)
(menyeringai) kau tak tahu apa-apa tentang dirimu. Jadi kau tak akan berhasil melawanku.
CLOSE UP
Pisau dengan ukiran DN 002.022 IL yang tergeletak di dekat kakinya.
001.011(KEMBARAN DANIEL) (CONT’D)
Lain kali aku akan datang untuk menyapa.
INTER CUT.
DANIEL
Ayo bertemu sekarang. Halo ... halo? Sial, dia mengakhiri panggilan begitu saja.
CUT TO