21.INT. KANTOR - RUANGAN DANIEL - SIANG - DANIEL,BOBIE
DANIEL tengah duduk dikursinya tangan kanannya mengetuk ngetuk meja dengan pena. Matanya memejam. Sementara tangan kirinya menangkup pipi.
FX. SUARA PINTU DIKETUK
DANIEL
Masuklah.
BOBIE menyerahkan beberpa berkas pada DANIEL.
DANIEL (CONT’D)
Ini berkas yang harus ku tanda tangani? Hanya segini? Apa ada lagi?
BOBIE
Iya hanya itu pak.
DANIEL
Bagaimana dengan persiapan pemotretan untuk majalah?
BOBIE
Sebenarnya semalam pemotretan berjalan lancar pak, tapi- tapi model itu
DANIEL
Ada apa? Bicaralah yang jelas.
BOBIE
Model itu barusan ditemukan tewas, dan mayatnya di temukan di belakang kantor. Sekarng publik menuduh salah satu karyawan kantorlah yang melakukannya, karena pembunuhan itu selalu terjadi di dekat kantor ini pak. Dan bahkan mayatnya di temukan di tempat pembunuhan terakhir kali dengan luka yang sama.
DANIEL
Apa yang pembunuh gila itu inginkan? (menyeringai)
BOBIE
Saya permisi pak.(meninggalkan ruangan DANIEL)
DANIEL mengangguk. Matanya membulat saat tiba-tiba ia teringat polaroid yang biasa menampilkan potretnya dengan korban.
DANIEL
Sial!! Polaroidnya apa ada di lokasi?
DANIEL berlari segera ke lokasi.
22.EXT. BELAKANG KANTOR (LOKASI PEMBUNUHAN) - SIANG - DANIEL,POLISI,FELYSIA,RAVI
Saat tiba disana, ia berusaha menerobos police line. Beberapa polisi menghalanginya. DANIEL menerobos sekuat tenaga dan berhasil masuk. Polisi memaksa dan menyeretnya keluar.
DANIEL
Sudah ku katakan biarkan aku melihat lokasi sebentar.
POLISI 1
Anda tidak boleh masuk pak, kami sedang melakukan olah TKP.
DANIEL
Lalu apa kau menemukan Foto polaroid di mayat itu?
INSERT
RAVI menyimak perdebatan dengan ekspresi heran.
RAVI
Polaroid?
POLISI 1
Saya tak bisa bilang apa saja yang sudah di temukan oleh TIM FORENSIK kami. (memegangi DANIEL)
DANIEL
Kalau begitu biarkan aku cari sesuatu sebentar.
FELYSIA Yang melihat keributan polisi dengan bosnya menghampiri.
FELYSIA
Ada apa ini?
POLISI 2
Bapak ini memaksa melihat TKP. Dan menanyakan bukti apa yang kami dapat.
FELYSIA
Lepaskan dia, aku akan mengurusnya.
Kedua polisi itu melepaskan DANIEL.
FELYSIA (CONT’D)
Mari pak DANIEL kita bicara di tempat lain.
CUT TO
23.INT. CAFE - SIANG -DANIEL,FELYSIA
Seorang pelayan memberikan menu. Setelah keduanya memesan hidanganpun pun datang.
FELYSIA
Bapak hanya memesan air putih?
DANIEL
Aku vegetarian, dan menu disini semuanya berbahan daging. Apa yang ingin kau bicarakan?
FELYSIA
Apa yang dicari di lokasi tadi?
DANIEL
Apa yang kau ketahui tentang bukti yang ditemukan polisi? (sorot mata tajam)
FELYSIA
Kenapa bapk penasaran? Kau tampak mencurigakan. (serius)
DANIEL
Aku penasaran karena kini orang-orang mulai bergosip tentang pelaku pembunuhan itu adalah karyawanku, aku hanya ingin memastikan tak ada bukti yang mengarah pada karyawan perusahaan dan membuat citra buruk bagi perusahaanku.
FELYSIA
Sebenarnya tak ada bukti serius yang ditemukan, buktinya sama seperti sebelumnya. Pembunuh itu hanya meninggalkan pisau, tapi kali ini kudengar polisi menemukan foto polaroid di tangan korban.
DANIEL
Kau tahu foto polaroid apa itu?
FELYSIA
Kudengar itu foto saat korban diikat, dan difoto itu ada seseorang disampingnya. Sepertinya itu pembunuhnya, tapi foto wajah dari orang itu di robek. Makannya polisi tak bisa mengenali. Tapi pak, tadi malam kalau saja kita menelphone polisi bukankah kita bisa menghentikan pembunuhannya? Aku kira tak ada orang di kantor selain aku. (menghela napas)
DANIEL
Tapi aku yakin semalam memang tak ada siapapun selain kau dan security. korban pembunuhan itu adalah model majalah kita yang saat malam itu dia memang tak di kantor, dia sedang melakukan pemotretan di tempat lain.
FELYSIA
Apa jangan-jangan pembunuhan itu tidak terjadi di belakang kantor, tapi di tempat lain dan menaruh mayatnya di sana.
DANIEL
Aku tak yakin, tapi sepertinya begitu.
FELYSIA
Wah dasar gila. Tapi malam itu aku melihat orang membawa pisau dan dia berteriak menyebut namaku, apa dia pembunuhnya dan mengincarku?
DANIEL (V.O)
Kau memang target selanjutnya. (menyeringai)
FELYSIA
Kenapa wajahmu seperti itu, kau seperti joker.
CUT TO
24.INT. KAMAR MANDI - MALAM - DANIEL
DANIEL melihat pantulan dirinya di cermin. Tangannya menarik kedua ujung bibirnya keatas seperti orang yang sedang tersenyum
DANIEL
Tersenyum saat bahagia.
Kemudian tangannya menarik ujung bibirnya ke bawah seolah sedang sedih.
DANIEL
Kau akan menagis saat sedih.
Tangannya kemudian meninju dinding di samping cermin beberapa kali hingga tangan itu berdarah.
DANIEL
Dan ini namanya sakit. Kau bisa menangis, atau tersenyum saat sakit.
DANIEL Kemudian membuka bajunya. Ada bekas jahitan yang cukup panjang, dari dada sampai pusar. Ada bekas jahitan juga melingkar disikut kedua lengannya.
PLOT
25.INT. RUMAH DANIEL - RUANG TV - MALAM - DANIEL
DANIEL bersila di letakkannya laptop di meja. Tangannya mulai sibuk mengetik. TV menyala untuk mengusir keheningan.
FX. Suara panggilan di ponselnya
DANIEL melihat handphone menampilkan nomer panggilan asing. Ia mengangkat panggilannya.
FELYSIA(V.O)
Pak ini aku FELYSIA, Apa kau mengirim paket kerumahku?
DANIEL
Tidak, kenapa? Apa ada sesuatu?
FELYSIA(V.0)
Ada paket yang dikirim atas namamu ke alamat rumahku, apa aku harus membukanya atau tidak?
DANIEL
Jangan, aku akan kesana sekarang. Jangan kau sentuh apalagi kau buka paketnya.
CUT TO