11.INT. KANTOR - RUANG TIM PENYIARAN UNIT 3 - SIANG - FELYSIA,INDIRA, ALEX
MONTAGE
A. ALEX menyerahkan es kopi dimeja FELYSIA
B. INDIRA berdiri di dekat mesin fotocopy karena ia sedang memfotocofy beberapa berkas untuk lembur malam ini
C. INDIRA menyerahkan berkasnya pada ALEX DAN FELYSIA
D. FELYSIA Duduk di meja kerjanya sambil menunduk
E. INDIRA meminum es kopi yang ALEX letakan di depan FELYSIA.
F. FELYSIA membenturkan kepalanya beberapa kali pada meja.
MONTAGE END
FELYSIA
INDIRA apa yang harus aku lakukan? Aku bahkan menyebut Pak DANIEL Bos gila. Bukankah aku yang gila? Jangan-jangan aku bakal di pecat, ini pekerjaanku yang ke delapan. Diusiaku yang udah gak muda gini nyari kerjakan sulit.(membenturkan kepala beberapa kali pada meja)
INDIRA
Seharusnya kamu diam saja tadi, ngapain pula keruangannya sih.
ALEX
Jangan-jangan kamu naksir pak DANIEL yah?
FELYSIA
Mau ku bunuh kau ALEX(melayangkan tangannya seakan mau meninju kearah ALEX)
ALEX
Selow dong becanda kali.
INDIRA
Lagian inikan bukan waktunya becanda LEX, kasian FELY. (Mengusap-usap punggung FELYSIA)
FELYSIA
Sekarang aku harus gimana dong? (melirik kearah ALEX DAN INDIRA)
INDIRA
Coba minta maaf lagi aja, siapa tahu kamu beruntung di maafin.
CUT TO.
12.INT. RUMAH - KAMAR - MALAM - DANIEL
Kamar besar bernuansa klasik dengan wallpaper berwarna coklat. Ranjang big size di letakan di tengah, di sebelah kiri ranjang terdapat nakas dengan lampu kuno di atasnya. Di sebrang ranjang terdapat beberapa lukisan yang terpajang di dinding. Salah satu Lukisan itu menampilkan potret pria sedang tertawa, sementara tiga potret lainnya menampilkan pria tersenyum, menangis, dan marah. DANIEL berdiri di depan potret pria yang sedang marah.
PLOT
FX.DERING TELEPHONE KUNO
DANIEL Mengangkat telephone yang terletak di meja di bawah lukisan.
001.011(KEMBARAN DANIEL)(V.O)
Sudah lama aku tidak menyapa.
DANIEL
Katakan yang sebenarnya apa benar aku yang melakukan pembunuhan itu? Siapa kau sebenarnya? Siapa namamu?
001.011 (KEMBARAN DANIEL)(V.O)
Santai Boss, Waw inilah pertanyaan yang ku tunggu,Setelah begitu banyak pertanyaan kau baru bertanya namaku kali ini. Tapi sayangnya aku tak punya nama, mereka biasa memanggilku 001.011 dan memanggil kau 002.022. Itu nama panggilanmu yang sebenarnya, 002.022 bukan DANIEL. (tertawa)
DANIEL
Apa yang kau bicarakan? Tunjukan dirimu kalo kau bukan pengecut keparat!
001.011 (KEMBARAN DANIEL)(V.O)
Ayolah bung, bersenang-senang sebentar lagi. Kau pembunuhnya jadi nikmati saja dulu,
DANIEL
Aku tidak membunuh siapapun, jangan mengarang cerita dan katakan kenapa aku bisa berfoto dengan mayat-mayat itu?
001.011(KEMBARAN DANIEL)(V.O)
Kenapa? Sudah jelas kau yang membunuhnya Boss. (tertawa) mau ku kasih bocoran siapa yang akan menjadi korbanmu selanjutnya? Wanita yang sudah tahu kamu penderita Alexithymia, FELYSIA. (Tertawa seperti joker)
Tangan DANIEL mengepal.
DANIEL
Sepertinya kau pembunuh yang sebenarnya (menyeringai), jangan libatkan aku di setiap aksimu.
001.011(KEMBARAN DANIEL)
Dengarkan aku 002.022 ups maksudku DANIEL, Kau dan aku kita di buat sama. Kau bisa hidup karena kegagalanku, jadi tentu saja hidupmu adalah hidupku juga. Karena seharusnya aku yang ada di posisimu, jadi akuilah pada dunia bahwa kau pembunuh berantai itu. Dengar, malam ini kau akan membunuh targetmu. Malam ini (tertawa)
CUT TO.
13.INT. KANTOR -vRUANG TIM PENYIARAN UNIT 3 - MALAM - FELYSIA,INDIRA, ALEX, DANIEL, 001.011
MONTAGE
A. INDIRA menggeliat di kursinya, mematikan laptop di depannya dan memasukannya kedalam tas
B. FELYSIA fokus menatap laptop dan tangannya sibuk mengetik
C. ALEX merapikan mejanya, memasukan beberapa dokumen ke laci
MONTAGE END
ALEX
Aku udah beres, pulang duluan yah.(melambaikan tangan)
INDIRA
Oke, hati-hati Lex. Aku juga udah selesai nih, Kamu masih lama yah? (menggeser kursi kesamping FELYSIA)
FELYSIA
(Mengangguk) kamu pulang duluan aja.
INDIRA
Kamu yakin? Kalo gitu aku duluan yah soalnya ibu lagi sakit. Hati-hati oke, kalo ada apa-apa segera hubungi polisi. (memeluk FELYSIA)
FELYSIA
Iya, kamu juga hati-hati.
CLOSEUP Jam dinding menunjukan pukul 21.50
FX. Suara mengetik
Semua lampu di setiap ruangan mati, kecuali ruangan tim penyiaran unit 3. FELYSIA Masih fokus menatap kelayar laptop dan jarinya masih sibuk mengetik.
FX. Langkah kaki
FELYSIA Menghentikan jarinya untuk mengetik. Memfokuskan pendengarannya, ia merasa langkah kaki itu mendekat keruangannya. FELYSIA menutup laptopnya dan bersembunyi dibawah meja.
CUT TO
001.011(KEMBARAN DANIEL) berdiri di depan pintu TIM UNIT 3, membawa pisau di lengan kanannya.
CUT TO
FELYSIA mengintip dari bawah meja matanya membulat karena kaget dan tangannya refleks menutup mulutnya agar tak berteriak ia melihat orang membawa pisau, namun wajahnya tak terlihat karena menggunakan topi.
FX. Suara langkah orang berlari
001.011(KEMBARAN DANIEL) menyeringai lalu meninggalkan tempat itu.
001.011(KEMBARAN DANIEL)
Kau beruntung FELYSIA!!! (Berteriak, menyeringai)
CUT TO
DANIEL Berlari keruangan tim penyiara unit 3 karena lampu ruangan itu masih menyala. Berdiri di pintu melihat tak ada siapa-siapa disana. Masuk keruangan, melihat FELYSIA terduduk lemas di bawah meja.
DANIEL
Apa yang terjadi?
FELYSIA masih terdiam dan melamun.
DANIEL (CONT’D)
(berjongkok di depan FELYSIA) apa yang terjadi?
FELYSIA
Aku melihatnya.
DANIEL
Apa yang kau lihat?
FELYSIA
Orang yang ingin melukaiku, apakah dia si mata pisau?
DANIEL
SI mata pisau?
FELYSIA
(Mengangguk) iya, pembunuh berantai itu.
DANIEL
Kamu lihat wajahnya?
FELYSIA menggeleng.
DANIEL (V.O)
Jadi bukan aku pembunuh itu. (tersenyum)
FELYSIA
Bapak tersenyum?
DANIEL
Apa? Aku tersenyum? Kau yakin?
FELYSIA memasang ekspresi bingung lalu mengangguk.
DANIEL (CONT’D)
Biar ku antar pulang.
CUT TO.
14.EXT/INT. DI DALAM MOBIL - MALAM -DANIEL,FELYSIA
FX. Musik klasik
FELYSIA sibuk dengan handphonenya. DANIEL fokus menyetir, lalu menepikan mobilnya dan berhenti.FELYSIA melirik kesamping jendela mobil dan terlihat bingung.
DANIEL
Apa yang kau lihat tadi siang diruanganku? (masih menatap lurus kejalan sambil memegang kemudi)
FELYSIA
Maksud pak DANIEL? Aku tak melihat apapun.
DANIEL
Lalu buku yang kau jatuhkan? Kau tak melihat itu juga? (melirik kearah FELYSIA dengan sorot mata tajam)
FELYSIA
Iya maaf, aku tak sengaja menjatuhkan buku itu.
DANIEL
Kau melihat dalamnya?
FELYSIA
Untuk apa di permasalahkan itukan hanya sebuah kamus, lagi pula isinya pasti sama dengan kamus pada umumnya.
DANIEL
Aku tanya apa kau melihat dalamya, cukup jawab saja ya atau tidak.
FELYSIA
Iya aku melihatnya, maaf. Kenapa sebuah buku saja di buat serius? Aku hanya melihat itu tak ada lagi.
DANIEL menatap masih dengan sorot mata tajam.
FELYSIA
Kenapa menatapku begitu? Bikin takut saja, niat nganter pulang gak sih?
DANIEL
Kenapa kamu malah mengomel?
FELYSIA
Lagian akukan bukan mencuri kenapa bapak menatapku seperti-
FX. Suara tembakan dan kaca pecah
DANIEL refleks memeluk FELYSIA. Keduanya melihat kearah belakang. Kaca belakang mobil terlihat retak dan ada sebuah peluru disana.
DANIEL
Aku akan keluar untuk memeriksa.
FELYSIA
(mengangguk) hati-hati.
DANIEL Keluar dari mobil. Menyentuh peluru yang menacap di kaca.
DANIEL
(Tersenyum) orang gila.
DANIEL Kembali masuk kedalam mobil.
FELYSIA
Apa yang terjadi?
DANIEL
Seseorang menembak mobil dengan pistol. Untungnya tak sampai menembus kaca.
FELYSIA
Wah, apakah si mata pisau yang melakukannya? Kenapa dia mengincarku? Dan bahkan dia tahu namaku.(terlihat frustasi)
DANIEL
Laporkan padaku setiap yang terjadi atau saat kamu merasa terancam. Ada yang harus ku cari tahu.
FELYSIA mengangguk.
FELYSIA
Oh iya pak, aku baru sadar kenapa di kamus itu di kata-kata tertentu di lingkari? Apa orang yang memiliki kamus itu memiliki masalah dengan emosinya?
DANIEL
Lupakan yang kau lihat dan jangan bahas tentang buku kamus itu.
FELYSIA
Oke, aku hanya sedikit penasaran.
DANIEL
Jangan ingin tahu yang seharusnya tak kau ketahui, terkadang tak tahu itu lebih baik.
CUT TO