Bloody Rose
7. Hope
Skrip ini masih diperiksa oleh kurator

EXT.KAFE BERKELANA-NIGHT

Berlian dan Nathan ke luar dari mobil.

BERLIAN

Masuk yuk, Kak

NATHAN

Masa tadi ke kafe sekarang ke kafe lagi? Capek ah, aku mau di mobil aja, ya

BERLIAN

Ya udah deh aku sendirian di sana

Nathan berpikir sebentar.

NATHAN

Kamu kalau ada apa-apa telpon, jangan lirik sana-sini, kalau ada cowok gak jelas nyamperin langsung telpon, terus-

BERLIAN

Iya iya Kak, ya udah aku duluan ya, bye

Berlian melambaikan tangan lalu pergi ke dalam kafe

NATHAN

Rosse pake santet apaan sih sampe adek gue kayak gini?

Nathan kembali masuk mobil.

CUT TO:

INT.KAFE BERKELANA-NIGHT 

Berlian masuk ke dalam kafe. Rosse sudah naik di atas panggung. 

DEA

Selamat malam Kak, mau pesan apa?

Berlian mengeluarkan uang dari saku lalu berpikir sebentar. Ia tersenyum.

BERLIAN

Hmm, hot americano ya, Kak

DEA

Ada lagi yang mau dipesan?

Berlian menggeleng.

BERLIAN

Itu aja, Kak

DEA

Totalnya enam belas ribu

Berlian menyerahkan uang pas.

DEA

Silakan ditunggu sepuluh menit ya, Kak

BERLIAN

Iya, makasih Kak

Berlian berjalan ke tempat duduk yang paling dekat dengan panggung lalu duduk di sana. Rosse menyadari keberadaan Berlian dan mengerutkan dahi.

ROSSE(VOICE OVER)

Nih orang ngapain lagi sih?

Berlian mengepalkan tangan pada Rosse memberi semangat

CUT TO:

Rosse turun dari panggung lalu menghampiri Berlian.

ROSSE

Lo ngapain sih ngikutin gue?

Berlian tersenyum.

BERLIAN

Habis ini mau ke mana? Udah malem loh, kamu gak pulang?

ROSSE

Gue masih kerja, udahlah gak usah ikutin gue lagi

Berlian menarik Rosse untuk duduk di hadapannya

BERLIAN

Rosse, ini udah jam segini loh, kamu masih kerja? Besok sekolah, loh

ROSSE

Terserah gue, lah, bukan urusan lo juga, kan

BERLIAN

Urusan aku juga dong

Rosse mengerutkan dahi. Berlian menggenggam tangan Rosse.

BERLIAN

Rosse, mungkin kamu selalu bilang kalau kamu gak suka ada orang lain mencampuri hidup kamu, tapi sebenernya kamu sedang kesepian, kan? Kamu sedang membutuhkan orang lain untuk bersandar?

Rosse menatap Berlian.

BERLIAN

Setelah ini, percaya deh sama aku, aku akan jadi tempat di mana kamu sedang kesepian, di mana kamu sedang membutuhkan teman

ROSSE

Gue bukan orang baik, lo liat sendiri kelakuan gue ke Azeya tadi, jadi jangan temenan sama gue

BERLIAN

Aku tau kamu bukan orang jahat, Rosse, aku percaya kamu sebenernya orang yang baik

Rosse perlahan menangis. Berlian mengusap air mata Rosse.

ROSSE

Sebenernya..

EXT.KAFE BERKELANA-NIGHT 

Rosse dan Berlian ke luar dari kafe dan berjalan menghampiri mobil Nathan.

ROSSE

Beneran gak apa, nih?

BERLIAN

Gak apa banget!

ROSSE

Pasti kakak lo ga setuju

BERLIAN

Kak Nathan mah gampang

Berlian mengetuk kaca mobil. Nathan membuka kunci pintu mobil. Rosse dan Berlian masuk ke dalam mobil.

CUT TO:

MOBIL NATHAN-NIGHT 

NATHAN

Loh, Rosse kok lo

BERLIAN

Ssht, nanti aku jelasin, ayo pulang

NATHAN

Terus dia?

BERLIAN

Ikut kita

NATHAN

Ke mana?

BERLIAN

Ke rumah

Nathan membelalak

NATHAN

Loh, gak bisa gak bisa, Rosse gak boleh ikut pulang ke rumah

BERLIAN

Kak, nanti aku jelasin di rumah

NATHAN

Nggak, pokoknya nggak, Rosse turun!

BERLIAN

Kak

Rosse menepuk bahu Berlian.

ROSSE

Gak apa Berlian, gue pulang sendiri aja

BERLIAN

Kamu mau pulang ke mana, Rosse?

ROSSE

Gue-, gak usah lo pikirin, pasti ada cara

Rosse membuka pintu mobil lalu turun.

BERLIAN

Kak, Kak Nathan tega banget, sih?

NATHAN

Gini ya Berlian, kalau Rosse pulang ke rumah kita, orang tuanya bakal nyariin

BERLIAN

Kak, Rosse udah gak punya orang tua, ada suatu masalah yang membuat dia gak bisa pulang ke rumah, Kak Nathan mau biarin Rosse tidur di pinggir jalan

Nathan menatap lurus ke depan. Mesin mobil dinyalakan lalu mobil melaju lalu berhenti di depan Rosse yang belum jauh.

NATHAN

Rosse!

Rosse menoleh ke arah Nathan. 

CUT TO:

PINGGIR JALAN DEKAT KAFE BERKELANA-NIGHT

Nathan ke luar dari mobil lalu menghampiri Rosse.

NATHAN

Ikut pulang sama gue

ROSSE

Gak usah

NATHAN

Terus lo mau pulang ke mana?

ROSSE

Gue bisa nginep di sekolah

Nathan menarik tangan Rosse. Rosse melepas paksa genggaman Nathan.

ROSSE

Gue gak mau

NATHAN

Gue juga gak mau denger kehebohan sekolah karena liat hantu kurang gizi kayak lo

Nathan menarik tangan Rosse ke dalam mobil.

EXT.RUMAH BERLIAN-NIGHT

Mobil diparkirkan, Rosse, Berlian, dan Nathan ke luar dari mobil.

BERLIAN

Ini rumahku, Rosse

Rosse menatap rumah Berlian

BERLIAN

Masuk, yuk

Berlian menarik tangan Rosse namun Rosse tidak berjalan

BERLIAN

Kenapa?

ROSSE

Gak apa nih, gue mesti numpang di rumah lo dulu?

BERLIAN

Gak apa kok, aku malah seneng ada temen di rumah, bosen sama Kak Nathan mulu

Berlian menarik tangan Rosse ke dalam rumah. Nathan menatap dari belakang lalu ikut masuk ke dalam rumah.

INT.RUMAH BERLIAN-NIGHT 

Berlian dan Rosse masuk ke dalam rumah disusul Nathan.

BERLIAN

Assalamu'alaikum

Berlian dan Rosse duduk di ruang tamu.

BERLIAN

Kamu duduk di sini dulu ya, Rosse

Rosse diam. Berlian menoleh pada Nathan.

BERLIAN

Kak, udah sholat isya?

NATHAN

Maghrib aja belum

BERLIAN

Sholat kok ngaret, cepetan Kak, sholat

Nathan menggulung lengan baju.

NATHAN

Salah siapa tadi gue mesti nungguin orang dari pulang sekolah sampai sekarang

Rosse melirik Nathan. Nathan menatap sinis Rosse.

BERLIAN

Gak usah alesan ih

Berlian menoleh pada Rosse.

BERLIAN

Sori ya, Kak Nathan memang agak susah kalau disuruh sholat

ROSSE

Lo sendiri gak sholat?

BERLIAN

Nggak, aku lagi halangan, oh iya aku ke dapur dulu ya, kamu kalau mau langsung ke kamarku, kamarku yang di situ, yang pintunya biru

Berlian menunjuk pintu berwarna biru langit. Rosse mengangguk lalu berjalan ke kamar Berlian. 

INT.KAMAR BERLIAN-NIGHT

Rosse menghidupkan sakelar lalu mengamati kamar. Perlahan masuk ke dalam kamar dan duduk di kursi. Berlian datang ke dalam kamar sambil membawa gelas berisi air mineral.

BERLIAN

Ini Rosse, diminum dulu, kamu pasti capek kan abis kerja part time

Berlian menaruh gelas di atas meja. Rosse mengangguk lalu mengambil gelas dan meminumnya.

BERLIAN

Kamu kalau mau mandi dulu, itu kamar mandinya di pojok kamar ya

ROSSE

Lo duluan aja

BERLIAN

Aku mandi di kamar mandi luar, kamu mandi di sana aja

Rosse mengangguk lalu mengeluarkan pakaian dari tas.

BERLIAN

Kamu kalau nanti kekurangan pakaian, kamu bisa pinjem punyaku, ya, aku mandi dulu

Rosse diam. Berlian tersenyum lalu ke luar kamar. Rosse menatap isi tasnya.

CUT TO:

Rosse mengeluarkan tasnya dan mengambil buku pelajaran. Berlian memperhatikan Rosse.

BERLIAN

Besok ada PR apa, Rosse?

Rosse menggeleng.

ROSSE

Gak ada

BERLIAN

Kamu mau belajar?

Rosse diam, membalikkan halaman.

BERLIAN

Kamu gak capek?

Rosse diam, mencatat di buku tulis. Berlian tersenyum dan duduk di samping Rosse.

BERLIAN

Aku mau belajar bareng kamu, dong!

Rosse menatap Berlian.

BERLIAN

Kenapa? Gak boleh ya?

Rosse diam.

ROSSE

Gue gak biasa

BERLIAN

Gak biasa apa?

ROSSE

Belajar bareng orang lain

BERLIAN

Mmm, kamu gak nyaman, ya? Nggak apa, kalau gitu aku belajar di ruang tamu aja

Berlian berdiri.

ROSSE

Gak usah

Rosse menatap Berlian.

ROSSE

Lo belajar sama gue aja

BERLIAN

Beneran boleh?

ROSSE

Ya

Berlian tersenyum lebar lalu duduk di sebelah Rosse. 

BERLIAN

Kamu lagi belajar biologi, ya, aku ikut, deh!

Rosse dan Berlian belajar bersama. 

CUT TO:

INT.KAMAR BERLIAN-DAY 

Suara adzan berkumandang. Berlian dan Rosse tertidur di atas karpet. Berlian bangun lalu pergi ke kamar mandi. Berlian ke luar kamar mandi dan melaksanakan sholat di dalam rumah.

Masih mengenakan mukena, Berlian menghampiri Rosse. Berlian tersenyum dan mengambil selimut di kasur dan menyelimuti Rosse. Berlian mengambil buku-buku Rosse dan merapikannya. 

CUT TO:

Rosse terbangun karena mendengar Berlian membaca Al Qur'an.

ROSSE

Lo udah bangun?

Berlian menoleh.

BERLIAN

Eh, maaf, kamu kebangun karena suaraku, ya?

Rosse menggeleng.

ROSSE

Nggak

Sesaat kemudian Rosse berdiri.

BERLIAN

Kenapa Rosse?

ROSSE

Ini jam berapa?

BERLIAN

Jam setengah enam

ROSSE

Mampus!

BERLIAN

Kenapa?

ROSSE

Gue belum masak

Berlian mengerutkan dahi. Rosse berdiri membuka pintu. Sesaat kemudian ia menutup pintu lagi. Berlian menghampiri Rosse.

BERLIAN

Kenapa, Rosse?

ROSSE

Gue lupa gue gak di rumah

Berlian mengusap bahu Rosse.

BERLIAN

Insya Allah masalahnya bakal cepet selesai, Rosse, dan kamu bisa segera kembali ke rumah

Rosse diam cukup lama.

ROSSE

Btw, gue..

Berlian menaikkan sebelah alis.

ROSSE

Gue..

BERLIAN

Kamu kenapa?

ROSSE

Gue boleh masak nggak?

Berlian tertawa.

BERLIAN

Susah banget ya ngomong pingin masak?

Rosse diam.

BERLIAN

Boleh banget, Rosse, sebenernya di rumah ini ada Bi Inah, tapi Bi Inah udah seminggu sakit jadi biasanya aku sama Kak Nathan makan sandwich buat sarapan, tapi tenang aja, sayuran sama daging di kulkas masih penuh, kok, sini aku anterin ke dapur

Berlian dan Rosse ke luar kamar

CUT TO:

INT.DAPUR RUMAH ROSSE-DAY 

Berlian dan Rosse berjalan ke dapur.

BERLIAN

Jeng jeng, ini dapurnya! Kalau kamu butuh alat lebih banyak ada di lemari situ ya, Lemari yang warnanya hitam di bagian atas, terus kalau mau cari bahan-bahan, di kulkas Insya Allah ada

Rosse mengangguk. 

BERLIAN

Hmm memangnya kamu mau masak apa?

Rosse membuka kulkas dan mengamati isinya.

ROSSE

Capcay, lo suka nggak?

BERLIAN

Suka banget! Kak Nathan pasti juga kangen makan capcay

Rosse mengangguk lalu mengeluarkan bahan dari kulkas.

ROSSE

Lo lanjutin aja baca Qur'annya

BERLIAN

Aku mau bantuin kamu aja deh

ROSSE

Gak usah, gue bisa sendiri

Berlian mengambil baskom lalu menaruh sayur-sayuran di atasnya.

BERLIAN

Ini aku cuciin dulu ya

Berlian menuju wastafel sambil membawa baskom berisi sayuran dan mencuci sayurannya. Rosse menatap Berlian lalu tersenyum tipis.

ROSSE

Siniin sayurnya

Rosse mengambil baskom berisi sayuran lalu memotong kecil-kecil.

BERLIAN

Mau aku ulekin gak bumbunya?

ROSSE

Memangnya lo bisa?

Berlian nyengir.

BERLIAN

Nggak sih, tapi mau coba

ROSSE

Nggak usah, nanti gue aja

BERLIAN

Kamu juga bisa masak tempe gak? Aku lagi pengen banget tempe goreng nih

ROSSE

Bisa

BERLIAN

Tapi yang enak, ya

ROSSE

Lo raguin gue?

Berlian tertawa

BERLIAN

Ya udah aku keluarin tempenya dari kulkas, ya

Berlian mengambil tempe di kulkas. 

Nathan berjalan dari arah kamar melewati dapur lalu berhenti.

NATHAN

Tumben di dapur, ngapain?

Berlian menoleh.

BERLIAN

Ini bantuin Rosse masak

Nathan mengangkat satu alis.

NATHAN

Lo mau masak buat kita? Nggak deh, nggak, nggak boleh, ntar gue mati keracunan

ROSSE

Seandainya ada racun yang bisa mengatasi kebrengsekan lo udah gue pake tuh racun

Nathan membuang muka. 

NATHAN

Terserah lo deh, tapi gue gak akan makan masakan lo, gue mau makan sandwich aja

ROSSE

Gue juga gak maksa lo makan masakan gue

Nathan berjalan ke kulkas dan mengambil air dingin.

BERLIAN

Bumbu tempe gorengnya apa, Rosse?

ROSSE

Udah lo potong-potong tempe aja, ntar gue yang ngurus bumbunya

NATHAN

Nih kan, gue jadi tambah curiga nih, lo pasti masukin apa-apa kan ke bumbunya

Rosse memotong wortel dengan keras sampai suara pisau membentur telenan terdengar keras.

ROSSE

Gue sigar ya lo lama-lama

Nathan meneguk ludah.

NATHAN

Gak ada akhlak banget lo di rumah orang

Nathan berjalan ke dalam kamarnya. 

ROSSE

Itu mulut kakak lo bisa diplester gak, sih?

Berlian tertawa kecil.

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar