LAPANGAN PARKIR-DAY
Nathan berdiri memainkan ponsel sambil bersandar di mobil. Ia menatap Berlian dan Rosse yang mendekat.
NATHAN
Yuk Berlian pulang
Nathan menarik tangan Berlian. Rosse menahan tangan Berlian. dan menatap Nathan.
ROSSE
Gue ikut
NATHAN
Gak!
ROSSE
Lo gak berhak nolak gue
Nathan membuang muka.
NATHAN
Lo yang gak berhak buat masuk ke mobil gue
BERLIAN
Kak, jangan kayak gini ah, kan aku udah bilang untuk min-
NATHAN
Aku nggak bilang kalau aku akan mengiyakan permintaan kamu, kan?
Berlian melepas paksa tangan Nathan.
BERLIAN
Ya udah aku pulang sama Kak Milan
Nathan menarik tangan Berlian. Rosse menatap Nathan.
NATHAN
Iya deh iya, Rosse juga pulang sama kita
Berlian tersenyum lalu menarik tangan Rosse
BERLIAN
Yuk masuk Rosse
Rosse menoleh pada Nathan lalu menjulurkan lidah. Nathan memejamkan mata kesal.
CUT TO:
MOBIL NATHAN-DAY
Rosse dan Berlian duduk di kursi belakang. Nathan menyetir di kursi pengemudi. Nathan melirik cermin mobil. Rosse menatap ke luar kaca mobil.
NATHAN
Lo gak pernah naik mobil ya?
Nathan mendengus. Berlian meninju pelan bahu Nathan
BERLIAN
(bisik)
Kak
Rosse diam. Tetap menatap ke luar kaca mobil. Nathan kembali melirik cermin mobil. Dahinya mengerut. Berlian menoleh pada Rosse.
BERLIAN
Rosse, ga usah diambil hati ya, Kak Nathan kalau ngomong emang ga bisa disaring dulu
ROSSE
Bukannya gak disaring, lo memang sengaja kan bikin gue gak nyaman?
NATHAN
Yap
Gimana? Udah mulai merasa gak nyaman? Lo mau turun di sini?
Rosse menyeringai.
ROSSE
Gue justru tambah nyaman di sini
Nathan berdecak.
NATHAN
Mau lo apa sih?
ROSSE
Gue gak mau apa-apa
NATHAN
Kelakuan lo aneh tau ga, lo kemarin ngatain gue brengsek terus sekarang malah minta gue anterin ke rumah lo
BERLIAN
Kak..
ROSSE
Memangnya kenapa kalau gue minta dianterin sama cowok brengsek?
Nathan menghentikan mobilnya ke tepi jalan.
NATHAN
Turun
Rosse membuka pintu mobil lalu menutupnya. Rosse berdiri di depan kaca pengemudi lalu meminta Nathan menurunkannya.
ROSSE
Pas banget, itu depan gang rumah gue
Nathan membuang muka lalu menutup kaca mobil.
ROSSE
Eh gue belum selesai ngomong
Nathan membuka kembali kaca mobil lalu melirik pada Rosse.
ROSSE
(bisik)
Lo jadi kakak yang bener dong, jagain adek lo baik-baik, sengsara tau gak gue lihatnya
NATHAN
Lo ga usah ikut campur kalo gak tau apa-apa
Rosse membuang muka
ROSSE
Lo yang ga tau apa-apa
Rosse berjalan meninggalkan mobil. Nathan memukul kemudi.
BERLIAN
Kak, udah ayo pulang, ga usah marah-marah
Nathan menarik napas lalu menghembuskannya. Mobil Nathan melaju.
CUT TO:
INT.RUMAH ROSSE-DAY
Rosse memasuki rumah, meletakkan sepatu.
ROSSE
Kak Rosse pulang
Rosse berjalan ke kamar Aril lalu membuka pintunya.
INT.KAMAR ARIL-DAY
Aril sedang tidur dengan kasur berantakan. Elise diam-diam berdiri di samping pintu kamar Aril.
ROSSE
Aril, bangun!
Aril tidak bergerak.
ROSSE
Aril, Kak Rosse tau kamu ga tidur, ga usah pura-pura tidur, bangun!
Aril tetap tak bergerak.
ROSSE
Aril, Kak Rosse tau kamu punya telinga dan masih berfungsi, jadi kamu sekarang dengerin kata-kata Kak Rosse!
Rosse meletakkan tasnya di atas lantai.
ROSSE
Kak Rosse ga mau lihat Aril kayak kemarin lagi, bolos sekolah, ga pulang ke rumah, kamu mau jadi anak jalanan, hah?!
Aril beranjak dari kasur lalu menatap Rosse tajam.
ARIL
Aku lebih suka jadi anak jalanan daripada hidup serumah sama pembunuh!!!
ROSSE
Ril, ini semua ga seperti apa yang kamu pikirin
Aril mendengus.
ARIL
Kak Rosse gak usah ngelak, deh, aku lihat dengan mata kepalaku sendiri Kak, aku lihat dengan mata kepalaku sendiri kalau Kak Rosse yang bunuh ibu!
Mata Elise membulat.
ROSSE
Ril, oke, oke, Kak Rosse gak akan mengelak, Kak Rosse akui Kak Rosse yang bunuh ibu, tapi kamu harus denger dulu alasan Kak Rosse
Elise melemparkan tas pada kepala Rosse. Mata Elise berkaca-kaca. Rosse menoleh.
ELISE
Jadi ternyata Kak Rosse?!
Elise mulai menangis.
ELISE
Jadi selama ini Elise menyayangi seseorang yang bunuh ibu?!
Rosse menghampiri Elise lalu menggenggam bahu Elise.
ROSSE
Elise, kamu dengerin penjelasan Kak Rosse dulu ya
ELISE
GA ADA YANG PERLU DIJELASIN!!
Elise melepas paksa tangan Rosse dari bahunya.
ROSSE
Elise, kamu tenang dulu kamu-
ELISE
KAK ROSSE PIKIR AKU BISA TENANG?! KAK ROSSE PIKIR AKU BISA TENANG SETELAH TAHU KALAU TERNYATA ORANG YANG PALING AKU CINTAI SELAMA INI TERNYATA UDAH BUNUH IBU AKU SENDIRI?!
Rosse memejamkan mata dan menunduk.
ARIL
Kak, ke luar, aku ga mau lihat wajah Kak Rosse lagi
Rosse menoleh pada Aril.
ROSSE
Kak Rosse jelasin dulu alasan-
ARIL
KITA GAK BUTUH ALASAN!! YANG KITA TAHU KAK ROSSE UDAH BUNUH IBU, DAN KITA GAK MAU HARUS SERUMAH SAMA PEMBUNUH IBU KITA SENDIRI!!!
Aril menghampiri Elise.
ARIL
Kak Rosse belum puas ya lihat Elise sampai nangis kayak gini?!
ROSSE
Kalian harus denger penjelasan Kak Rosse dulu, setelah itu kalian mau usir Kak Rosse, pukul Kak Rosse, atau mau-
ELISE
KAK ROSSE KE LUAR!! AKU MAUNYA SEKARANG KAK ROSSE KE LUAR!! AKU GAK MAU LIHAT WAJAH KAK ROSSE, AKU BENCI SAMA KAK ROSSE!!
Rosse manatap nanar Elise lalu memejamkan mata. Rosse membawa tasnya lalu pergi ke luar kamar Aril.
CUT TO:
INT.KAMAR ROSSE-DAY
Rosse duduk bersandar pada pintu. Kedua tangan menutupi wajahnya yang sedang menangis deras.
CUT TO:
INT.RUMAH ROSSE-DAY
Rosse ke luar kamar membawa tas besar. Tangannya menggenggam amplop tebal. Rosse menaruh amplop di atas meja makan lalu berjalan ke pintu. Rosse menarik napas lalu menatap seisi rumah.
ROSSE
(lirih)
Aril, Elise, maafin Kak Rosse ya, kalian sehat-sehat, semoga ketika gak ada Kak Rosse, kalian lebih bahagia, setiap minggu Kak Rosse bakal ke sini kirim uang untuk kalian, Kak Rosse pamit
Rosse membuka pintu lalu ke luar rumah.
CUT TO:
EXT.RUMAH ROSSE-DAY
Rosse kembali menangis. Rosse menyeka air mata lalu menarik napas panjang. Berjalan menjauh dari rumah.
Elise melihat kepergian Rosse dari jendela sambil menangis.
CUT TO:
PINGGIR JALAN. DAY
Rosse berjalan di tepi jalan sambil membawa tas besar. Wajahnya sembap. Beberapa kali mengusap air mata di pipi. Milan yang menaiki motor dari arah berlawanan lalu menoleh pada Rosse namun motornya tidak berhenti.
CUT TO:
INT.KAFE KOPI BERCERITA-DAY
Rosse masuk ke dalam kafe. Arka menghampiri Rosse.
ARKA
Hai Rosse
Rosse menoleh
ROSSE
Gue titip tas ya
Rosse memberikan tasnya pada Arka lalu berjalan ke panggung mini. Arka menarik tangan Rosse
ARKA
Rosse, kamu gak apa? Kok kelihatannya sedih gitu?
Rosse melepas paksa tangan Arka
ARKA
Eh, maaf
Rosse berjalan ke panggung mini kafe. Arka menatap Rosse cukup lama lalu kembali ke meja kasir.
Rosse menyanyikan lagu sambil air matanya turun membasahi pipi.