Bloody Rose
4. 1st Lesson
Skrip ini masih diperiksa oleh kurator

INT.KAMAR BERLIAN-DAY

Berlian mengelap wajahnya dengan handuk di depan cermin. Nathan membuka pintu kamar dan masuk lalu merebahkan diri di atas kasur Berlian. Berlian melirik Nathan.

BERLIAN

Kak Nathan ngapain di sini?

NATHAN

Kamu sendiri ngapain pulang sama Milan?

BERLIAN

Salah sendiri gak mau nganterin Rosse

Nathan beranjak duduk.

NATHAN

Kamu marah?

BERLIAN

Aku gak marah

NATHAN

Aku minta maaf deh

Berlian menoleh lalu menatap Nathan.

BERLIAN

Jangan minta maaf sama aku, Kak, Kak Nathan gak ada salah sama aku, yang ada Kak Nathan punya salah sama Rosse

Nathan menarik Berlian untuk duduk di sisinya.

NATHAN 

Berlian, kamu tau Rosse sendiri yang ngehina aku duluan, masa aku yang harus minta maaf?

BERLIAN

Nggak salah kan Kak, kalau minta maaf duluan, malahan Rosse bukannya unik, Kak?

Nathan menaikkan sebelah alis.

BERLIAN

Selama ini yang Kak Nathan denger pasti cuman pujian, meskipun Kak Nathan bersikap dingin dan kasar pasti cewek-cewek tetep lihat tampang dan prestasi Kak Nathan

Nathan menyeringai lalu menyisir rambut dengan tangannya.

NATHAN

Ya mau gimana, udah takdir terlahir ganteng, cerdas lagi 

Berlian mendorong Nathan.

BERLIAN

Bukan itu maksud akuu! Narsis banget ih jadi orang!

NATHAN

Kalau memang kenyataannya begitu, mau gimana lagi?

Berlian mendengus.

BERLIAN

Dari sekian banyak cewek di hidup Kak Nathan, aku berani jamin Rosse satu-satunya orang yang udah menghina Kak Nathan dari awal-awal ketemu, ya kan?

Nathan mengangkat bahu

BERLIAN

Iih, pokoknya Kak Nathan harus minta maaf sama Rosse!

NATHAN

Nggak, nggak mau!

BERLIAN

Iih, harus mauu! 

Nathan menengadahkan tangan.

BERLIAN

Apa?

NATHAN

Imbalan?

Berlian bernapas kasar lalu mendorong Nathan keluar

NATHAN

Kok aku malah disuruh keluar sih!

BERLIAN

Kak Nathan gak berhak ada di kamarku! Pergii!

NATHAN

Iya deh, iyaa

Nathan pergi keluar kamar dengan dorongan Berlian. Berlian menutup dan mengunci kamar.

INT.KAMAR ROSSE-NIGHT 

Rosse masih sibuk belajar meskipun mulai menguap. Ia melirik ponsel di sisinya. Jam menunjukkan pukul dua belas. Rosse beranjak dari kursi lalu membuka pintu kamar.

ROSSE

Aril pulang kapan, sih? Udah jam segini dia masih belum pulang juga

Rosse kembali duduk.

ROSSE

(lirih)

Sebenci itu Aril sama gue, kalau gue di posisi Aril apa gue bakal sebenci ini?

CUT TO:

INT.KELAS 11 IPA 3-DAY 

Rosse sedang duduk di kursinya sambil mengerjakan soal matematika. Berlian menoleh ke belakang.

BERLIAN

Hai Rosse, kamu lagi ngerjain soal matematika?

ROSSE

Lo bisa lihat sendiri

BERLIAN

Kamu memang rajin banget, ya

Berlian melirik soal yang dikerjakan Rosse.

BERLIAN

Loh, ini kan materi semester dua, kamu udah pelajarin materi ini?

Rosse menutup bukunya lalu menatap Berlian tajam.

ROSSE

Kenapa? salah?

Berlian menggeleng.

BERLIAN

Nggak, nggak salah sama sekali, aku baru pertama kali lihat murid serajin kamu

Berlian menyodorkan dua jempol pada Rosse.

ROSSE

Kamu pulang naik apa kemarin?

ROSSE(VOICE OVER)

Sial, ngapain gue tanya ?!

BERLIAN

Aku.. Aku naik angkot, Alhamdulillah sisa uang kemarin cukup buat pulang ke rumah

Rosse diam tak merespon. Bel masuk berbunyi. Bu Reni memasuki kelas.

BU RENI

Selamat pagi Anak-anak

MURID-MURID

Selamat pagi, Bu

BU RENI

Jadi, hari ini kita akan membahas tentang materi selanjutnya yaitu matriks

CUT TO:

Bel istirahat berbunyi. Murid-murid berhamburan ke luar kelas. Berlian menoleh ke belakang.

BERLIAN

Rosse, mau ke kantin ngga?

Rosse melirik Berlian

ROSSE

Lo aja

KAY

Berliaan!

Berlian menoleh lalu menghampiri mereka

MELODY

Lo mau ke kantin ya?

Berlian mengangguk. Azeya menyodorkan Rp50.000 pada Berlian.

AZEYA

Boleh minta tolong? Biasa, ya

BERLIAN

Memangnya kalian lagi kenapa?

AZEYA

Mmm, kita, aduh aduh gue pusing banget

KAY

Aduh Azeya, gimana dong, lo mau gue anterin ke UKS ngga?

Azeya menggeleng.

AZEYA

Nggak, nggak usah, mungkin karena gue belum sarapan aja tadi pagi

BERLIAN

Azeya, kamu belum sarapan? Ya udah kalau gitu aku buruan ke kantin biar kamu bisa cepetan makan, ya

Berlian langsung berlari ke luar kelas. Sesaat kemudian mereka tertawa terbahak-bahak. 

MELODY

Bego bego, kapan pinternya sih?

Kay, Melody, dan Azeya tertawa terbahak-bahak. Rosse mengepalkan tangan lalu memukul meja. Rosse beranjak lalu berlari keluar kelas mengejar Berlian.

INT.KANTIN SEKOLAH-DAY

Rosse berlari ke dalam lalu menoleh ke segala arah mencari Berlian.

ROSSE

Berlian!

Berlian yang sedang mengantri membeli dimsum menoleh. Rosse menghampiri Berlian.

BERLIAN

Kamu ke kantin, Rosse?

ROSSE

Lo ngapain di sini?

BERLIAN

Beli dimsum

Rosse menghela napas

ROSSE

Memangnya lo suka dimsum?

BERLIAN

Kurang suka, sih

ROSSE

Terus lo ngapain di sini?

BERLIAN

Aku mau beliin dimsum buat Azeya, Kay, sama-

Rosse menarik tangan Berlian keluar dari antrian. 

BERLIAN

Eh, Rosse, kok aku ditarik? bentar lagi giliranku loh

ROSSE

Lo gak laper?

BERLIAN

Laper sih

ROSSE

Ya udah sana beli batagor aja

BERLIAN

Hmm

ROSSE

Lo gak suka batagor?

BERLIAN

Suka

ROSSE

Ya udah beli sana

BERLIAN

Terus dimsumnya?

Rosse memutar bola mata

ROSSE

Nanti gue urus, udah lo beli batagor dulu

BERLIAN

Kamu mau juga?

ROSSE

Nggak!

Berlian menghampiri stand batagor. Rosse berdiri menunggu Berlian.

ROSSE(VOICE OVER)

Kenapa gue mesti peduliin dia sih? Kenapa gue merasa marah ketika tau Berlian lagi dimanfaatin?

Berlian menghampiri Rosse dengan tangan menggenggam plastik berisi dua bungkus batagor. Berlian melirik jam tangannya lalu melihat stand dimsum yang ramai.

BERLIAN

Duh, cukup gak ya waktunya, dimsumnya rame banget

Rosse menarik tangan Berlian menuju bangku dan meja kantin yang masih kosong. Rosse duduk di bangku. Berlian masih berdiri.

ROSSE

Lo ngapain? Duduk!

BERLIAN

Tapi aku belum beli dim-

Rosse menatap Berlian tajam.

ROSSE

Duduk!

Berlian duduk di depan Rosse.

ROSSE

Makan!

BERLIAN

Tapi aku belum-

Rosse mengepalkan tangan lalu memukul meja. Seluruh perhatian murid di kantin tertuju pada mereka.

BERLIAN

(bisik)

Kamu mukul mejanya jangan keras-keras dong! Pada ngelihatin kita, loh

ROSSE

Gue bilang makan ya makan! Denger gak sih lo?!

Berlian menunduk lalu memakan batagornya. 

BERLIAN

Kamu mau? Aku beli dua bungkus loh

Berlian menyodorkan seplastik batagor.

ROSSE

Gak!

BERLIAN

Padahal aku beli dua karena satunya mau kukasih ke kamu

ROSSE

Nggak usah berlagak peduli gitu, deh, di dunia ini gak semua orang itu baik

BERLIAN

Tapi gak salah kan kalau kita selalu berbuat baik sama semua orang

Rosse menatap tajam Berlian.

ROSSE

Terus itu alasan lo untuk selalu iyain kemauan Azeya sama temen-temennya itu?

BERLIAN

Memangnya salah ya kalau aku bantuin mereka?

ROSSE

Bantuin?! Berlian, lo boleh baik, tapi jangan mengatasnamakan semua permintaan dengan kebaikan, karena setelah itu orang jahat yang akan memberimu tawaran

Berlian mengangkat sebelah alis

BERLIAN

Maksud kamu?

ROSSE

Udahlah, lo ga bakal ngerti

CUT TO:

INT.KELAS 11 IPA 3-DAY 

Rosse dan Berlian memasuki kelas. Azeya, Kay, dan Melody sedang menatap mereka.

AZEYA

Hai Berliaan!

Rosse menoleh pada Berlian.

ROSSE

Mana uang mereka?

BERLIAN

Biar aku yang kasih

ROSSE

Gue bilang mana?

Berlian menyodorkan Rp50.000

ROSSE

Lo lihat dan lo pelajari, setelah ini lo harus ngelakuin apa yang gue lakukan hari ini

Berlian mengerutkan alis. Rosse menghampiri Azeya, Kay, dan Melody.

AZEYA

Rosse, kok lo yang ke sini? Kan tadi gue manggilnya Berlian

Rosse mendengus.

ROSSE

Memangnya kenapa? Salah kalau gue yang ke sini, hah?!

Rosse memukul meja. Azeya, Kay, dan Melody tersentak. Murid seisi kelas memperhatikam mereka. Ros merobek uang Rp50.000 menjadi dua lalu menaruhnya di atas meja.

ROSSE

Nih, duit lo!

Mulut Azeya terbuka lebar lalu berdiri menatap Rosse tajam.

AZEYA

Lo! Berani-beraninya-

ROSSE

Kenapa gue harus takut?

Rosse menatap sangat tajam Azeya

Memangnya lo siapa? Keturunan Nyi Roro Kidul? Atau Malin Kundang? hhh, pantes aja hatinya gak dipake udah jadi batu

Kay berdiri menatap Rosse tajam lalu menampar Rosse keras. Rosse mendengus.

ROSSE

Gampang ya lo nampar orang, pantes tangan lo kan murah, pasaran ya?

Melody berdiri namun Rosse langsung menatapnya tajam.

ROSSE

APA? Lo mau nabok juga?!

Melody mematung. Rosse menatap Azeya lalu memasang wajah berlagak kasihan.

ROSSE

(kasihan)

Aduh, lo belum sarapan ya? Kalau lo pingsan gimana dong? 

Rosse mengelus rambut Azeya

ROSSE

(dingin)

Tinggal ke UKS kan, tah lo jadi bisa bolos pelajaran

Rosse mengangkat tangannya dari rambut Azeya lalu meniup telapak tangannya. Rosse menarik Berlian menuju bangku masing-masing. Beberapa murid saling berbisik. Azeya, Kay, dan Melody menatap Rosse kesal.

CUT TO:

EXT.KELAS 11 IPA 3-DAY

Waktunya pulang sekolah. Rosse berjalan keluar kelas. Berlian menyusul dan menyamakan langkah dengan Rosse.

BERLIAN

(lirih)

Rosse

Rosse berhenti lalu menoleh.

ROSSE

Kenapa?

BERLIAN

(lirih)

Mmm, nggak apa sih, aku cuman mau bareng sama kamu aja

Rosse mendengus.

ROSSE

Lo takut sama gue?

Berlian menggeleng.

BERLIAN

Ng-nggak, kok

Rosse menyeringai.

ROSSE

Bagus, lo bisa bohong

BERLIAN

I-iya deh, abisnya tadi kamu serem banget ke Azeya, kan masalah tadi bisa diselesein baik-baik

Rosse kembali berjalan. Berlian mengikuti.

ROSSE

Menurut gue ini baik, impas kan? Gue membalas semua perlakuan mereka ke lo, wait, belum semua

BERLIAN

Tapi mereka gak pernah jahat kok ke aku

Rosse menghela napas.

ROSSE

Padahal kelakuan kakak lo begitu, kenapa lo bisa sepolos ini sih?

Rosse berjalan lebih cepat. Berlian mengikuti Rosse.

BERLIAN

Rosse, luka kamu udah mendingan ya? 

ROSSE

Udah

BERLIAN

Tadi Kay namparnya keras banget ya?

ROSSE

Gak

BERLIAN

Mau pulang bareng aku lagi nggak?

ROSSE

Gak, lo pulang aja sama kakak brengsek lo, gue bisa pulang sendiri

Rosse berjalan lebih cepat. Berlian mengejar Rosse namun terjatuh. Milan lari dari kejauhan mendekati Berlian. Rosse berhenti.

MILAN

Berlian lo nggak apa?

BERLIAN

Nggak apa kok, Kak

Berlian berusaha berdiri dibantu Milan namun Berlian menjauh selangkah dari Milan. Rosse menatap tajam Milan dari jauh.

ROSSE

Berlian!

Rosse menghampiri Berlian. 

ROSSE

Gue pulang sama lo

Mata Berlian membulat.

BERLIAN

Beneran Rosse?!

Rosse melirik Milan tajam. Milan juga melirik Rosse.

ROSSE

Iya, ayo gue buru-buru, nih!

Rosse menarik Berlian, namun Milan menahan Rosse.

MILAN

Lo yakin? Setelah kejadian kemarin lo sekarang malah minta dianterin sama Nathan? Harga diri lo ke mana?

Milan mendengus.

ROSSE

Harga diri itu gak selalu terlihat, tapi orang yang SOK menunjukkan harga dirinya adalah orang yang sebenernya lupa kemana harga dirinya berada

Mulut Milan terbuka lebar.

ROSSE

Lo tau gak contohnya siapa?

Rosse melepaskan tangan Milan dengan paksa.

ROSSE

Lo!

Rosse menarik Berlian pergi.

MILAN

Tunggu aja Rosse, lo ga akan ngomong kayak gitu lagi ke gue, mungkin gue akan menyulut lo suatu saat nanti

Milan menyeringai.

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar