58. EXT. PERKEBUNAN KELAPA SAWIT. SIANG.
Cast : Victor – Karina – Kartaji.
Nampak Karina tengah digelandang oleh Victor menyusuri jalanan hutan. Tak lama sampai lah mereka di perkebunan kelapa sawit (lokasi bebas tidak harus perkebunan sawit). Victor menyuruh berhenti Karina.
VICTOR
Berhenti!
Karina menghentikan langkahnya.
VICTOR
Lihat kesini.
Karina berbalik badan, kini mereka saling berhadapan.
VICTOR
(menatap tajam) Lo tahu kenapa lo gue bawa ke sini?
Karina diam saja terisak, Victor tersenyum sinis.
VICTOR
Gue cuma mau menikmati tubuh lo dan gue nggak mau berbagi sama orang tua sialan itu.
Sejenak mereka terdiam, Victor melihat Karina seperti menelanjangi Karina bulat-bulat.
VICTOR
Sekarang ada dua pilihan buat lo. Pertama, buka semua baju lo, nari striptease di depan gue! … Kedua, (menodongkan senjatanya) Kalau lo nolak … Lo mati!
Karina terlihat ketakutan.
VICTOR
Semua keputusan ada di tangan lo, gue nggak maksa.
Tanpa kata-kata Karina memilih melepas pakaiannya, tangannya gemetar hebat ketika ia mulai membuka kancing kemejanya satu demi satu, hingga tersisa baju dalaman saja.
VICTOR
(tersenyum penuh arti) Anak pintar …
Victor menyalahkan musik dari Handphonenya, OS. Terdengar suara musik.
VICTOR
Ayo, nari … Nari buat gue, yang hot!… Sampai kepala gue berasap.
Karina dengan canggung mulai menari mengikuti irama musik, Victor memperhatikan lekuk demi lekuk tubuh Karina. Lama-kelamaan Victor terangsang. Ia pun mendekati Karina. Victor merebahkan tubuh Karina di tanah, terlihat Karina telah pasrah, perlahan lahan matanya ia pejamkan, terlihat keringat menetes di keningnya. Ketika Victor hendak mencumbunya, tiba-tiba sebuah pistol menempel di kepalanya.
KARTAJI (OS)
Sekali gerakan, gue kirim lo ke neraka!
Victor terdiam, ia hanya bisa menelan ludah.
KARTAJI
Bangun!
Victor bangkit bangun dan berdiri. Kartaji tetap menodongkan pistolnya pada Victor. Kartaji mengambil pakaian Karina dan melemparkannya pada gadis itu.
KARTAJI
Pakai bajumu!
Karina cepat-cepat memakai kembali pakaiannya.
KARTAJI
Sekali lagi lo ganggu dia (menunjuk Karina) … Gue kirim lo ke neraka!
Victor diam saja.
KARTAJI
Mana pistol lo? … Kasih gue!
Victor memberikan pistolnya, Kartaji mengambilnya.
KARTAJI
Handphone lo?
Victor terdiam.
KARTAJI
(mengarahkan pistol pada Victor) Gue nggak main-main …
Victor memberikan handphone-nya. Kartaji menyelipkan pistolnya di pinggang. Kartaji mengambil batu dan menghancurkan handphone Victor.
KARTAJI
Gue tunggu lo di mobil.
Kartaji dan Karina melangkah pergi, tiba-tiba Victor menyerang Kartaji, maka terjadilah perkelahian antara Victor dan Kartaji (perkelahian diarahkan oleh instruktur fighting). Kartaji berhasil mencabut pistolnya, tetapi dapat dicegah Victor, maka terjadi pergumulan memperebutkan pistol. Victor berhasil melempar pistol Kartaji. Karina hanya bisa melihat dengan ketakutan. Victor berhasil mendapatkan pistol Kartaji. Ketika Victor hendak menembak Kartaji, Karina memukul kepala Victor dengan sebatang kayu. Victor pun jatuh pingsan. Kartaji dan Karina meninggalkan Victor yang pingsan.
CUT TO
59. INT. RUMAH/PONDOKAN. SIANG.
Cast : Armand – Melly – David.
Lanjutan scene 57
MELLY
David mau ngeracuni lo … Dia mau menguasai uang rampokan. Dia cuma mau berbagi sama gue aja.
Melly berkhianat, Armand terdiam. Tiba-tiba Armand menodongkan pistolnya.
ARMAND
Dari mana lo tahu?
MELLY
Barusan … Sebelum lo datang.
Armand terdiam.
MELLY
Dia sekarang mau bunuh Vincent, dia mau nyingkirin lo juga.
ARMAND
Kenapa sekarang lo baru bilang?
MELLY
Gue sengaja … Biar kerjaan kita jadi lebih ringan … Setelah David menyingkirkan Vincent, baru kita singkirkan David.
ARMAND
Terus uangnya kita bagi dua?
MELLY
(tersenyum) Karena gue lebih suka berbagi sama lo.
Armand menurunkan pistol yang ia todongkan pada Melly.
MELLY
Untuk pembagian uang, dua kepala lebih baik dari pada empat kepala.
Armand terdiam. Ia hanya menatap Melly, tiba-tiba (OS) terdengar suara letusan pistol. Armand dan Melly terkejut.
CUT TO
60. EXT. HUTAN (LOKASI BEBAS). SIANG.
Cast : Kartaji – Karina.
Nampak Kartaji dan Karina tengah berjalan beriringan di hutan menuju ke mobil.
KARINA
Pak ...
Kartaji terus berjalan.
KARINA
Pak ...
Kartaji tetap berjalan.
KARINA
Kenapa Bapak menolong saya?
Kartaji menghentikan langkahnya. Ia menatap Karina.
KARTAJI
Bisa diam nggak kamu?
Karina terdiam, Kartaji meneruskan langkahnya. Karina mengikutinya dari belakang.
CUT TO
61. EXT. HUTAN. SIANG.
Cast : Kartaji – Karina.
Sampailah mereka di mana lokasi pertama mereka datang (lihat scene 52), terlihat mobil terparkir sementara Mang Jaja sudah tidak ada. Mang Jaja sudah melarikan diri.
KARTAJI
Supir kamu sudah pergi.
Pandangan Kartaji tertuju pada mobil.
KARTAJI
Kita pergi dari sini.
Kartaji melangkah ke mobil diikuti oleh Karina. Sesampai di mobil, mobil tidak ada kuncinya.
KARTAJI
Sial! ... Sial! ... Kunci ada di tangan si busuk itu! (bicara pada Karina) Kamu tunggu sini, ya ...
Kartaji memberikan pistol Victor pada Karina.
KARTAJI
Kalau dia datang, tembak saja.
Karina mengangguk tapi terlihat ia ketakutan.
KARTAJI
Jangan kemana-mana.
Kartaji melangkah pergi untuk mengambil kunci mobil yang ada pada Victor.
CUT TO
62. EXT. HUTAN BELANTARA (LOKASI BEBAS). SIANG.
Cast : Armand – Melly.
Nampak Armand dan Melly berlari ke arah asal suara pistol. Sampailah Armand di lokasi tidak jauh dari asal suara pistol tersebut, tetapi mereka kebingungan mencari asal suara pistol, pandangan mata mereka berkeliling.
MELLY
(berteriak) David!... Daviiiid!... Daviiiiid!
Tiba-tiba terdengar kembali (OS) suara letusan pistol kedua kalinya, mereka saling berpandangan, mereka kembali berlari ke asal suara tersebut.
CUT TO
63. EXT. PERKEBUNAN KELAPA SAWIT. SIANG.
Cast : Kartaji.
Sampailah Kartaji di lokasi di mana Victor pingsan (lihat scene 59), tetapi Victor sudah tidak nampak, pandangan Kartaji berkeliling.
KARTAJI
(kesal) Arrgghhh... Sialan!
CUT TO
64. EXT. HUTAN BELANTARA. SIANG.
Cast : Mang Jaja – Victor.
Nampak Mang Jaja tengah berlari. Ia melarikan diri, sesekali ia menoleh ke belakang, ketika tengah berlari, tiba-tiba muncul di hadapannya Victor. Mang Jaja tidak mengetahuinya. Mang Jaja dipukul Victor dengan sebatang kayu. Mang Jaja jatuh terkapar. Sebelum Mang Jaja bangkit, Victor berkali-kali memukuli Mang Jaja dengan batang kayu. Mang Jaja pun pingsan, terlihat nafas Victor tersengal-sengal.
CUT TO